...~Happy Reading~...
Brukkk!
Edward langsung melemparkan tubuh mantan kekasih nya di atas tempat tidur. Ya, Edward membawa Faiz ke dalam kamar nya, tak lupa ia segera mengunci pintu kamar dan mengaktifkan peredam suara, agar tidak akan ada yang mendengar suara apapun dari dalam kamar nya.
“Kakak apa- apaan sih!” bentak Faiz mencoba untuk bangkit dan pergi, namun dengan cepat juga Edward segera menahan tubuh Faiz dan menindih nya.
Kini, kedua wajah itu terasa begitu dekat, bahkan Faiz bisa merasakan hembusan nafas yang keluar dari hidung Edward. Seandainya, di antara mereka belum putus, dan Faiz tidak menemukan adanya bercak merah di leher Edward, mungkin saat ini Faiz akan merasa sangat bahagia, atau bahkan mungkin dirinya yang akan menerkam Edward dengan rasa bahagia.
“Kenapa kamu kesini?” tanya Edward dengan raut wajah datar nya.
“Padahal kakak sudah tahu, aku kemari untuk kuliah. Ya kali aku kesini mau dagang pecel! Jangan ngadi ngadi deh!” jawab Faiz ketus, ia segera memalingkan wajah nya ke samping, ketika Edward semakin mendekatkan wajah nya.
“Kenapa harus Itali?”
“Kenapa harus Itali?” gumam Faiz membeo dan tersenyum getir, “Kenapa juga, kakak harus mengingkari janji kakak, hah!” seru Faiz lalu ia segera mendorong dada bidang Edward dengan cukup keras.
Berhasil, Faiz berhasil mendorong tubuh kekar itu hingga berguling ke samping nya. Ia pun segera beranjak dan berlari keluar, namun sayang, lagi lagi Edward berhasil menangkap nya. Dan kini, posisi Edward tengah memeluk nya dari belakang.
“Lepasin kak!” pekik Faiz berusaha melepaskan diri.
“Aku ada alasan pasti, kenapa aku melepaskan kamu. Tapi bukan seperti ini yang aku inginkan.” Gumam Edward sedikit berbisik di telinga Faiz.
“Apapun alasan kakak, kakak gak berhak ninggalin Faiz begitu saja tanpa kejelasan yang pasti. Kakak pikir Faiz cewek apaan hah! Jangan mentang- mentang dulu kita jadian hanya lewat Chat, lalu kakak mengakhiri nya juga lewat Chat!” seru Faiz panjang lebar dengan nafas yang memburu, kini air matanya sudah mulai berlelehan membasahi pipi nya.
“Aku tahu, aku salah. Aku minta maaf, seharusnya aku memang harus ke Indonesia untuk berbicara langsung padamu. Maafin aku,” ujar Edward terdengar tulus, namun Faiz malah menggelengkan kepala nya, “Aku masih sayang sama kamu.”
“Bulsyiet!” sentak Faiz menyikut wajah Edward dengan cukup keras, hingga membuat laki- laki itu akhirnya melepaskan rengkuhan nya, “Kalau kakak, sayang sama Faiz. Kakak gak akan mungkin ninggalin faiz!”
“Aku terpaksa,” kata Edward berusaha meyakinkan.
“Cih, apakah bercumbu dengan cewek lain juga terpaksa?” sindir Faiz seketika membuat Edward membulatkan mata karena terkejut.
“A—apa maksud kamu? Aku gak ngerti. Cheesy, aku akan jelaskan semuanya sama kamu. Tapi tolong, jangan lakukan hal seperti tadi. Aku tidak suka!” kata Edward seolah menjadi manusia tanpa dosa.
“Hahaha, kakak gak suka aku dekat sama cowok lain. Tapi kakak sendiri sampai bercumbu mesra sama cewek lain. Bangsaattt! Kakakk itu laki- laki brengsekk yang pernah Faiz kenal!Dan Faiz nyesel udah jatuh cinta sama buaya kaya kakak!” pekik Faiz seketika membuat Edward terdiam.
Apakah Faiz mengetahui nya? Batin Edward bertanya tanya. Namun tahu darimana? Selama ini, Edward selalu pandai menyembunyikan semua bangkai nya. Jadi tidak mungkin bila adik dan ayah nya mengetahui semua kelakuan nya. Lalu darimana Faiz tahu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Nanik Kusno
Tempeleng aja kepalanya biar otaknya agak bener dan sadar diri...😏😏😏😠😠😠
2025-01-18
0
fifia
getok aj it kepala atas bawah
2022-12-12
1
strawberry 🍓🍓
si ed licik iiiiii kamuuuu . mau enaknya doangs 🤣🤣🤣🤣
2022-10-17
1