Galen pulang ke rumah sebelum mengajak Diandra pulang dari rumah sakit. Dia ingin mengambil kartu ATM yang menyimpan uang tabungannya.
Galen tidak pernah membawa kartu itu karena tidak ingin uang yang tersimpan di pakai. Galen menyimpan uang itu untuk tabungan menikah. Dia ingin membeli rumah buat istrinya dengan uang pribadi bukan dari orang tuanya.
Saat Galen melewati ruang keluarga tampak Adit sedang menonton televisi sambil rebahan di sofa.
"Dari mana aja kamu. Aku dengar dari kemarin kamu udah kembali tapi baru sekarang pulang. Menginap di mana kamu?" tanya Adit.
"Aku menginap di rumah sakit."
Adit bangun dari rebahannya. Dia berdiri menghadap Galen. Menatap Galen dengan seksama.
"Siapa teman kamu yang sakit? Sepertinya istimewa sekali, sehingga kamu harus menginap di rumah sakit?"
"Sahabatku. Saat ini dia lagi butuh dukunganku. Telah terjadi musibah dengannya."
"Musibah apa? Kenapa dengan temanmu itu?" tanya Adit dengan antusias.
"Bang Adit tidak mengenalnya?"
"Paling teman wanita kamu yang pedagang di taman kota itu."
"Dari mana Bang Adit tahu? Bang Adit kenal dengan Diandra?"
"Diandra, siapa itu Diandra?" tanya Adit.
"Sahabatku yang berjualan di taman kota. Tadi Bang Adit tahu kalau aku punya sahabat cewek."
"Aku hanya kebetulan lewat di taman kota dan melihat kamu dengan seorang gadis."
"Emang dia yang sedang sakit. Maaf Bang, aku pamit dulu."
Galen berjalan menaiki tangga menuju lantai atas ke kamarnya Galen. Sampai di kamar, Galen duduk di tepi ranjang memandangi dinding kamarnya yang terpajang foto Diandra berdua dengannya saat bermain di mal.
Galen mengenal Diandra tanpa sengaja saat berada di taman kota. Malam itu Galen baru saja habis berdebat dengan ibunya.
Ibu Galen meminta dirinya untuk menggantikan posisi Adit di perusahaan ayahnya. Galen menolak karena dia telah memiliki usaha sendiri.
Dengan uang tabungannya, Galen membuka sebuah bengkel. Saat ini bengkel itu sudah cukup berkembang. Galen ingin memperluas usahanya dengan membuka Show Room mobil.
Namun, ayah dan ibunya memaksa Galen untuk memimpin perusahaan yang sebelumnya dipegang Adit.
Cabang perusahaan milik keluarga itu agak sedikit mengalami penurunan sejak dipegang Adit. Orang tua Galen tidak mau perusahaan bangkrut dan memintanya untuk memimpin untuk mengembalikan kejayaan perusahaan. Kedua orang tua mereka tahu jika Galen sangat berbakat dalam memimpin.
"Kapan Abang Adit ke taman kota? Kenapa bang Adit bertanya tentang Diandra? Dari mana dia tahu aku dekat dan bersahabat dengan Diandra jika hanya sekali melihat aku bersama Diandra?" gumam Galen bertanya dengan diri sendiri.
"Kenapa aku jadi banyak tanda tanya begini? Pastilah semua itu hanya kebetulan saja."
Galen mandi dan mengganti pakaiannya, dia mengambil ATM setelah rapi berpakaian. Galen akan ke rumah sakit kembali untuk membayar administrasi dan membawa Diandra kembali ke kontrakannya.
Saat melewati ruang keluarga, langkah Galen terhenti saat namanya di panggil Adit.
"Galen ... kamu mau kemana?"
"Ke rumah sakit. Ada apa, Bang?" Galen balik bertanya.
"Apa sebenarnya sakit temanmu itu."
Galen diam sejenak. Menarik napasnya dalam.Galen ingat Diandra pernah mengatakan malu jika ada orang yang tahu jika dia korban pelecehan se*k*su*al.
"Hanya demam, Bang. Ada apa?" tanya Galen. Dia makin merasa heran, karena tidak biasanya Adit ingin tahu apa yang akan dikerjakan dirinya.
"Aku hanya sekadar bertanya. Semoga lekas sembuh sahabatmu itu," ucap Adit.
"Terima kasih, Bang. Aku pamit dulu. Papa dan Mama belum kembali dari Singapura?" tanya Galen.
"Belum. Paling sekalian jalan-jalan."
"Baiklah,Bang. Aku jalan dulu."
Galen berjalan meninggalkan Adit sendirian. Sepanjang perjalanan sambil mengendarai mobil, pikiran Galen entah kemana. Galen masih memikirkan nasib Diandra.
Kenapa gadis secantik dan sebaik Diandra yang harus menanggung penderitaan seberat ini. Apa yang harus aku lakukan untuk mengembalikan keceriaan dan kebahagiaan Diandra? Aku ingin melihat senyumnya seperti dulu lagi.
Bonus visual
Galen
Diandra.
...****************...
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Lina aja
ihk keren tuh
2023-04-29
0
Melani Suganda
omg apa pemikiranku saja ya kalau diandra emamg menjadibtarget adit krn papa glen lebih percaya pd kepemimpinan gla darimpd adit di prusahaan
2023-03-27
1
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
hmmm .. jangan2 Adit emang sengaja niiiii ....
kek nya ada bau2 persaingan ...
mungkin Adit mau "menghancurkan" Galen dgn "merusak" Diandra ...
krn keknya Adit tau, Diandra bukan cuma sekedar sahabat buat Galen..
kasian Diandra yg jadi korban 😭
2023-02-04
0