Galen menemui polisi yang berjaga di rumah sakit setelah memastikan Diandra tertidur. Tadi perawat memberikan obat tidur seperti yang Galen inginkan agar Diandra bisa tidur nyenyak dan melupakan peristiwa yang baru menimpanya.
Galen meminta kasus ini ditutup atas permintaan Diandra. Awalnya susah meyakinkan pihak kepolisian. Namun, dengan argumennya yang panjang, dan didampingi pengacara akhirnya Galen bisa menutup kasus ini.
Galen kembali ke kamar rawat Diandra dan melihat teman wanitanya itu masih terlelap. Baru saja kakinya melangkah mendekat, terdengar suara isak tangis dari Diandra. Ternyata Diandra mengingau. Mungkin masih teringat peristiwa yang menimpanya.
Galen duduk di samping ranjang Diandra, menggenggam tangan sahabatnya itu. Galen merasa iba melihat nasib yang menimpanya.
Diandra makin terisak di dalam tidurnya. Galen yang merasa kasihan memeluknya memberikan ketenangan.
Ya Tuhan, di dalam tidurpun kamu masih terisak. Begitu beratnya beban yang kamu tanggung. Aku meminta dokter memberikan obat tidur agar kamu bisa istirahat dan tidur nyenyak. Ternyata dalam mimpipun kamu mengalami hal buruk hingga menangis tersedu begitu.
Galen masih memeluk Diandra hingga dirinya ikut terlelap di samping sahabatnya itu. Tengah malam Diandra terbangun dan merasakan tubuhnya hangat.
Diandra melihat Galen yang memeluk pinggangnya. Diandra mengusap rambut sahabatnya itu.
Memperhatikanmu diam-diam, mendoakanmu setiap hari, dan mencintaimu secara rahasia.Perasaan ini sangat dalam, sehingga aku memilih untuk memendam.Jika kau tak mengizinkanku masuk ke dalam hatimu, maka izinkan aku menyebut namamu dalam setiap doaku.Karena mendoakan adalah cara mencintai yang paling rahasia. Diam yang paling tenang adalah mendoakan.Memendam rasa bukan sebuah tanda tak mampu, tapi menyadari bahwa orang yang sedang dipilih hati saat ini bukanlah sosok yang tepat dan pantas bagimu.
Galen membuka matanya dan tersenyum melihat Diandra. Galen melepaskan pelukannya. Menghapus sisa air mata yang masih ada di mata Diandra sahabatnya itu.
"Jangan menangis lagi. Aku yakin semua akan berakhir. Setelah hujan pasti akan ada pelangi. Dengan menangisi semua yang terjadi tidak akan mengembalikan semuanya."
Diandra kembali terisak mendengar ucapan Galen, pria yang dalam diam sangat dicintainya. Jika selama ini Diandra tidak pernah mengatakan isi hatinya, semua itu karena Diandra sadar siapa dirinya. Mereka jauh berbeda.
...----------------...
Pagi hari Dokter dan perawat datang untuk melihat kondisi Diandra dan melakukan pemeriksaan. Setelah Dokter melakukan cek kesehatan Diandra, Galen yang menemani langsung bertanya.
"Bagaimana keadaan Diandra, Dok?" tanya Galen.
"Kalau secara fisik sudah tidak apa-apa. Namun, mungkin mentalnya belum stabil. Kamu bisa bawa ke psikolog."
"Baiklah,Dok. Apa sudah bisa Diandra di bawa pulang. Aku takut kalau lama di rumah sakit, Diandra merasa dirinya sakit sehingga akan lebih sulit dia sembuh dan bangkit dari traumanya."
"Boleh saja dia di bawa pulang. Asal terus dampingi. Takut nanti dia berbuat bekat, misalnya bunuh diri. Jadi harus ada yang dampingi dan menghibur dirinya."
"Baiklah, Dok. Terima kasih."
Galen menyalami Dokter sebelum meninggalkan kamar rawat Diandra. Galen kembali mendekati ranjang Diandra.
"Kamu sarapan dulu. Biar bisa minum obat."
Diandra mengambil kertas dan pena. Menulis sesuatu dan melihatkan pada Galen.
"Kamu tidak kerja. Aku bisa sendiri. Pergilah kerja. Nanti orang tuamu marah. Kamu baru saja diberi kepercayaan untuk memimpin perusahaan orang tuamu."
"Aku masih izin. Ada kakak-ku di perusahaan itu juga."
"Kakak laki-laki yang sering kamu ceritakan itu?"
"Iya. Awalnya dia nggak mau memimpin perusahaan, namun saat aku mulai menjalankan perusahaan itu, akhirnya kak Adit mau juga. Jadi aku hanya wakil kak Adit."
"Nggak apa. Tetap semangat. Buktikan kamu yang terbaik." Tulis Diandra di selembar kertas.
"Kamu juga harus tetap semangat. Yakinkan semua yang terjadi padamu itu adalah ujian untuk menaikan derajat kamu. Siapapun yang melakukan ini denganmu, aku harap dia tidak akan pernah hidup tenang. Aku bersumpah akan tetap mencari tau,siapa pelakunya," gumam Galen.
Galen memang tidak tinggal diam, walau Diandra meminta kasus ini ditutup. Secara pribadi Galen tetap mencari pelaku yang berani melecehkan sahabat yang merupakan wanita yang sangat dicintainya itu.
...****************...
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Lina aja
nyimak dulu j ahk
2023-04-28
0
Bambang Trisnawan
ok
2023-03-27
1
diyah
lanjut
2023-03-17
1