Bab Sembilan. CINTA TANPA KATA.

Galen memutuskan untuk membawa Diandra menginap di salah satu hotel. Galen tidak mau jika dia menemani Diandra dengan menginap di rumah kontrakannya, akan terjadi salah paham warga.

Galen sengaja hanya memesan satu kamar. Agar lebih mudah menjaga dan mengawasi wanita yang dicintainya.

Galen dan Diandra masuk ke salah satu kamar setelah terlebih dahulu melakukan pemesanan.

"Aku tidur di sofa. Kamu bisa tidur di ranjang," ucap Galen. Diandra menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Diandra mencoba memejamkan matanya, namun pikirannya masih menerawang saat Galen memintanya menikah.

Diandra duduk dan melihat Galen masih menonton sambil bermain ponsel. Diandra lalu turun dari ranjang dan mendekati Galen.

Galen yang sedang bermain ponsel menghentikan kegiatannya dan tersenyum melihat Diandra.

"Duduklah! Kamu belum tidur?" tanya Galen. Diandra menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

"Duduknya dekatan, dong. Aku nggak makan orang."

Galen memeluk pinggang Diandra dan merapatkan tubuhnya.

"Kamu takut tidur sendiri. Tidur di paha aku saja. Nanti kalau udah tertidur, aku pindahkan ke tempat tidur."

Diandra memandangi Galen dengan wajah imutnya mendengar ucapan Galen. Pria itu menangkup wajah Diandra dan menggesek hidungnya dengan hidung Diandra.Galen membawa Diandra ke dalam pelukannya.

"Aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku. Kamu mengeluarkan yang terbaik dalam diriku. Jadilah milikku selamanya. Denganmu di sisiku, hidupku lengkap, kehidupan cintaku aman. Aku mencintaimu setulus hatiku. Aku tidak akan pernah berhenti mencintaimu. Itu adalah janji yang akan selalu aku tepati. Aku sangat mencintaimu, Diandra. Kamu sangat luar biasa; kamu adalah detak jantungku, satu-satunya, dan satu-satunya detak di hatiku," ucap Galen dengan mata berkaca.

"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu.Kamu adalah mimpiku yang menjadi kenyataan dan aku akan selalu memujamu sampai akhir waktu. Aku mencintaimu melebihi bintang-bintang. Aku tahu kau pasti meragukan cintaku padamu. Aku hanya ingin kamu tahu, aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku sejak awal kita bertemu, itu tidak berubah, aku akan selamanya mencintaimu dengan segenap hatiku. Percayalah!" ucap Galen.

Setelah mengucapkan itu, Galen mengecup bibir Diandra. Wanita itu berdiri dan mengambil pena dan buku.

"Aku tidak akan pernah bisa mengatakan seberapa banyak aku menyukaimu dan betapa istimewanya dirimu untukku. Akan tetapi, aku bisa mengatakan bahwa duniaku selalu berwarna saat bersama denganmu. Kamu hadir memberi cinta, membawa bahagia, dan memberikan rasa rindu yang tak pernah ada habisnya. Kamu adalah jawaban untuk setiap doa yang aku panjatkan. Kamu adalah lagu, mimpi, bisikan, dan aku tidak tahu bagaimana aku bisa hidup tanpamu. Meski aku bukan orang pertama, kedua, dan ketiga dalam hatimu, aku harap bisa menjadi yang terakhir dalam hati dan hidupmu." Tulis Diandra pada selembar kertas dan memberikan pada Galen.

"Kamu akan menjadi orang yang terakhir mengisi hatiku. Aku tak akan pernah mencintai wanita lain, jika itu bukan kamu. Aku tidak tahu usiaku sampai kapan, tapi aku yakin jika cintaku selamanya untukmu. Aku melihatmu dan melihat sisa hidupku di depan mataku.Kau membuatku bahagia lewat cara yang orang lain tak bisa."

"Jika ini hanyalah mimpi, dan jika satu-satunya tempat di mana aku bisa melihatmu adalah dalam mimpiku, aku akan tidur selamanya. Aku tidak ingin terbangun jika semua ini hanyalah mimpi."

Diandra menuliskan itu sambil menangis. Tidak pernah Diandra mengira jika cintanya terbalas. Cinta itu juga dirasakan Galen.

Masalah adalah sebuah anugerah Dimana kita bisa mendapatkan hikmah dan memberikan inspirasi untuk bertindak. Sesulit apapun masalah yang kita hadapi saat ini, ia bukan sesuatu yang harus dihindari, tetapi harus diselesaikan, dan bersabarlah dalam menjalankannya. Bukanlah kesabaran jika masih mempunyai batas, dan bukanlah keikhlasan jika masih merasakan sakit.Perjuangan adalah sesuatu yang dibutuhkan dalam hidup, jika tuhan membiarkan hidup tanpa hambatan dan perjuangan, itu mungkin akan melumpuhkan kita, karena kita akan senantiasa sombong dengan segala kemudahan, hingga akhirnya jatuh dan kalah. Yakinlah, Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan. Setiap masalah yang dibeikan akan ada hikmahnya. Bukankah PELANGI AKAN MUNCUL SETELAH HUJAN.