" Julia "
serentak Sari dan Patricia terkejut " please, bantu angkat " ucap Patricia pada seorang pria yang ada di sana lalu mereka berjalan menuju lift. setelah mereka masuk ke dalam lift dan menekan tombol menuju basement. sesampai di sana Patricia cepat cepat membuka dan menyuruh pria itu meniduri Julia di kursi belakang, Sari yang dari tadi mengikuti pun cemas " gue ikut" ucap sari duduk di sisi Julia dengan memangku kepala kepala nya." thank you" ucap Patricia pada pria itu lalu memutar kunci setelah itu ia melajukan mobil nya. di jalan Sari terus memanggil Julia, ia menepuk pelan pipi julia." Julia, bangun" Julia bangun " Julia" ucap sari menepuk pelan pipi julia lalu ia merogoh tas branded nya dan mengambil minyak kayu putih lalu mengolesi daerah dekat hidung nya hingga berlahan Julia membuka kedua mata nya. " sari" ucap Julia lemah yang menatap sari dengan mata yang sudah berembun." kau sudah sadar," ucap Sari dan Patricia melihat nya melalui kaca. " Julia gak usah kau bersedih, yang sabar, kau harus ikhlas" ucap sari, Julia hanya menangis. tak lama mobil memasuki rumah Richard. Julia bangkit lalu keluar dari mobil dan berlari masuk ke dalam rumah disusul oleh Patricia. sari hanya berdiri di depan rumah Richard, ia memandangi sekeliling rumah, seperti orang udik ia berdecak kagum dengan apa yang di lihat. '' wah, beruntung sekali Julia dapat suami kaya melintir, semoga aku dapat suami seperti suami Julia" ucap Sari dalam hati, iapun melangkah masuk ke dalam rumah. bagai kan wong deso, Sari terperangah melihat isi rumah Julia, bak macam istana dongeng. " wow Julia aku gak nyangka hidup lo seberuntung ini, kalau aku jadi kau, aku akan meninggalkan Reno dan hidup bahagia dengan Richard yang jelas kaya tujuh keturunan" ucap Sari dalam hati" maaf, di mana Julia tadi " ucap Sari pada maid yang lewat" nyonya ada di atas " ucap maid itu lalu pergi. Sari bingung harus lewat mana, ia melihat ada dua tangga menuju lantai atas " maaf, dari mana lewat nya" ucap nya kembali, dan maid itu menunjuk tangga arah kanan , ia pun berjalan menuju kamar Julia. sesampai di atas, ia masih bingung yang mana kamar Julia, ia berjalan mencari keberadaan julia. sayup sayup terdengar suara Julia menangis dan suara Patricia bicara, ia pun mengikuti kemana arah suara itu dan akhirnya ia melihat Patricia memeluk Julia di atas ranjang." Julia" ucap sari, Julia melerai pelukan nya dengan Patricia dan melihat ke arah sari, Julia menatap Richard yang berada di belakang Sari" Richard, kau sudah pulang " ucap Patricia turun dari ranjang, sari bingung lalu menoleh ke belakang, alangkah terkejut nya sari melihat suami Julia " gila, cakep banget ni orang" ucap Sari dalam hati. Richard berjalan melewati sari yang masih melihat Richard menghampiri dan memeluk Julia. Patricia yang melihat situasi, ia bergegas keluar dari kamar Julia, tak lupa ia menarik tangan Sari untuk ikut keluar juga dan menutup pintu kamar.
' c k l e k '
" maafkan aku, bukan maksud ku untuk menipu mu, aku ingin mengatakan pada mu namun kondisi mu pada saat itu tidak mengizinkan untuk menerima beban pikiran, dan jauh sebelum kita menikah aku pun ingin menceritakan tentang mu, dan tentang ibu mu namun dokter Mattew melarang ku untuk menceritakan semua nya, dia bilang biar waktu mengobati luka mu, karena kalau aku mengatakan sejujur nya, kau pasti berusaha mengingat dan itu akan menyakiti mu," ucap Richard masih memeluk Julia. " kalau kau ingin mengingat kembali masa lalu mu, besok kita akan ke Indonesia" ucap Richard " kita mulai dari sana, namun ku mohon jangan paksa kan untuk mengingat nya " ucap Richard kembali dan di angguki Julia. Richard melerai pelukan nya, ia menghapus air mata Julia " aku ingin tau bagaimana kehidupan ku dulu dan aku ingin mengingat wajah orang yang telah melahirkan dan membesarkan ku, walau mereka telah tiada, setidak nya aku masih punya kenangan terindah yang selalu tersimpan di hati ku" ucap Julia menatap Richard sedih. " jika kau sudah mengingat semua nya, apa kau akan kembali pada kenangan terindah mu" ucap Richard menatap manik mata Julia. netra hijau daun milik Richard menatap netra hitam pekat milik Julia, mereka saling menatap, berlahan wajah Richard mendekati wajah Julia, hingga nafas masing masing terasa menyentuh kulit wajah mereka dan berakhir bibir masing masing bertemu.
udara malam hari di Paris sangat dingin, seorang anak manusia berjuang melawan penyakit yang di alami nya di sebuah rumah sakit terkenal di Paris. dua orang wanita paruh baya melapaskan ayat ayat suci, dalam setiap sujud nya mendoakan anak yang ia sayangi sedang berbaring lemak. selesai shalat isya, mereka duduk di sofa yang ada di ruangan
tiii....t. tiii....t ti....ttt
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments