Kini tinggalah Alex seorang diri dalam kamar rawat Queen. Alex duduk di kursi yang tadi ditempati dokter Vinno. Alex memperhatikan wajah Queen dengan seksama. Alex merasa tak asing dengan wajah Queen. Alex seperti pernah bertemu sebelumnya. Alex mencoba mengingat dimana mereka pernah bertemu.
"Gue ingat! Gadis inikan yang dibelikan ayah kado beberapa bulan yang lalu. Gue yakin dia orang, gue juga ingat dia mengenalkan namanya Alesha. Tidak lain lagi gadis ini orangnya," gumam Alex baru saja mengingat semuanya.
"Kenapa tadi di sekolah gue gak ngenali ni cewe. Bisa-bisanya gue baru menyadarinya sekarang." Lanjutnya menyugar rambut kebelakang.
Alex kembali memperhatikan Queen, melihat wajah pucat Queen membuat Alex sangat merasa bersalah. Tangan Alex mengambil tangan kanan Queen yang tidak di infus. Saat ingin mengelusnya, sontak Alex dibuat kaget melihat gerakan jari jemari Queen.
"Mommy." suara yang sangat lirih terdengar ditelinga Alex, dari bibir gadis dengan mata masih terpejam.
"Barusan dia manggil mommynya, dari suaranya kayanya dia kangen sama mommynya. Tapi memangnya mommynya kemana?" ujar Alex bicara sendiri, seraya memikirkan jawaban-jawaban atas pertanyaannya.
Queen berusaha membuka matanya perlahan. Sedangkan Alex tersenyum melihat mata indah itu terbuka. Alex dengan sigap membantu Queen duduk.
"Kenapa rumah sakit lagi," gumam kecil hampir tidak terdengar.
"Lo ngomong apa barusan, gue gak dengar," ucap Alex.
Queen menggeleng, "Kakak yang bawa aku ke rumah sakit ya?"
"Hem iya, tadi lo pingsan sebelum hukuman selesai. Awalnya gue bawa ke uks, karena uks lagi ga ada yang jaga, gue putusin bawa lo segera ke rumah sakit," jelas Alex.
"Eum makasih kak. Setelah sembuh aku bakal lanjutin kok hukumannya," ucap Queen polos.
"Engga! Hukuman lo udah gue anggap selesai," kata Alex, tak ingin sampai gadis yang tengah terbaring pingsan lagi gara-gara kelelahan.
"Beneran kak, kakak lagi gak bercandakan?" tanya Queen memastikan ia tak salah mendengar perkataan kakak kelasnya.
"Serius, gue gak bercanda," kata Alex.
"Kok aku ngerasa wajah kakak gak asing ya, apa kita pernah ketemu sebelumnya," celetuk Queen tiba-tiba, setelah memandang wajah Alex dari dekat.
"Hem ya kita pernah bertemu, beberapa bulan yang lalu. Kita bertemu di mall, saat ayah gue memberikan lo kado," papar Alex yang memang sudah mengingatnya sebelumnya.
"Oh iya benar aku ingat sekarang, nama kakak Alex kan. Kakaknya Arthur sahabat aku," pekik Queen tersenyum mengingatnya.
"Aku bertemu lagi sama kakak ganteng yang aku kagumi awal pertemuan dan sekarang kami satu sekolah." batinnya luar biasa bahagia, bertemu lagi dengan orang yang kadang ada dipikirannya, kapan bisa bertemu lagi. Mengingat setelah kecelakaan yang menimpanya waktu itu, ia tak pernah berkunjung lagi ke rumah Arthur. Begitu pula Arthur yang tak pernah mengabarinya. Entahlah mereka lost contact.
"Kak kalau boleh tau Arthur kemana ya? Aku heran aja Arthur gak pernah ngehubungin aku lagi," ujar Queen menanyakan keberadaan sahabatnya yang benar-benar menghilang.
"Setelah kelulusan Arthur memutuskan sekolah di luar negeri, sekaligus menemani kakek disana. Entahlah Arthur tiba-tiba saja memilih untuk sekolah di luar, ayah bunda dan gue engga bisa memaksa Arthur agar tetap masuk sekolah disini. Jadi kami menerima keputusan, walaupun bunda sempat sakit karena tidak menerima keputusan Arthur, tetapi Arthur menyakinkan bunda bahwa dia akan baik-baik saja disana dan akan kembali setiap liburan," tutur Alex memberitahu dimana Arthur sekarang.
"Hiks! Hiks! Arthur jahat gak ngasih tau aku kalau dia sekolah di luar negeri, padahal dia udah planning kalau kita bakal satu sekolah lagi. Nyatanya dia ninggalin aku," ucap Queen sembari menangis mengetahui sahabatnya bersekolah sangat jauh.
Alex yang tidak tega melihat perempuan menangis di depannya, lantas berdiri dan membawa Queen ke dalam pelukannya, membiarkan sejenak Queen menangisi Arthur yang meninggalkannya.
"Arthur jahat ninggalin aku hiks."
"Sudah berhenti menangisnya, gue yakin Arthur pasti gak betah sekolah disana, paling bentar lagi juga dia bakalan balik ke Indonesia," ucap Alex menenangkan Queen yang menangis. Kemeja putih Alex basah karena air mata Queen, bahkan menembus ke kaos dalamnya.
"Pokoknya aku mau sama Arthur nanti," berang Queen sampai tak sadar mencubit perut Alex.
"Awsh, perut gue sakit lo cubit," tegur Alex meringis mengelua perutnya.
"Maaf maaf kak, aku gak sadar nyubit perut kakak," ucap Queen.
Tiba tiba pintu terbuka, menampilkam wajah khawatir seorang pria yang memakai jas putih atau bisa dibilang snelli.
"Princess kamu kenapa sayang, masuk rumah sakit lagi. Mendengar ada di kamar rawat dari dokter Asyraf bikin abang spot jantung," ucap Arsen memeluk Queen.
"Abang aku baik-baik, aku cuman kelelahan aja kok," kata Queen mengusap punggung Arsen.
Arsen mencium kening Queen, "Abang periksa ya."
Queen mengangguk. Arsen melakukan pemeriksaan terhadap princessnya.
"Alhamdulillah semuanya baik sayang, princess selama dua hari gak usah masuk sekolah aja ya, istirahat total aja mau disini atau dirumah terserah princess. Cuma abang gak bisa izinin princess masuk sekolah dulu, sebelum keadaan princess benar-benar sehat," papar Arsen menjelaskan kondisi princessnya.
"Kak Alex emang boleh ya kalau aku engga ikut ospek?" Tanya Queen pada Alex yang berada disamping Arsen.
"Ga masalah Alesha, yang terpenting adalah kesehatan mu," ucap Alex.
"Oke deh abang, aku setuju buat istirahat dulu dirumah. Aku ga mau dirumah sakit," ujar Queen menolak jika harus beristirahat di rumah sakit.
"Princess istirahat dulu disini, nanti kita pulang bareng aja," ujar Arsen.
"Buat kamu makasih sudah membawa adik saya ke rumah sakit. Saya juga sudah mendengar penjelasan kamu dari dokter Asyraf. Kamu boleh balik ke sekolah, biar saya yang menjaga Alesha," tutur Arsen.
"Iya dok sama-sama, saya pamit balik ke sekolah." Alex berjalan keluar dari kamar rawat Queen.
🥀
Sekarang Alex berada di kantin bersama keempat sahabatnya. Mereka membahas tentang persiapan ospek di hari kedua, yang lainnya serius dalam pembicaraan. Alex malah melamun memikirkan Queen yang menangis didada bidang sampai membasahi kemeja sekolahnyan.
"Woy Lex!" teriak Nazril ditelinga Alex membuat orang terlonjak kaget.
"Lex lo dengerin pembahasan kita ga sih," cetus Keisyam.
"Sorry guys! Rey bisa ulangi lagi dari awal pembahasannya, kali ini gue bakal fokus ngedengerin," ujar Alex meminta maaf pada keempat sahabatnya dan juga meminta agar Rey menjelaskan ulang.
Rey menatap bergantian ketiga sahabatnya yang lain menunggu persetujuan sebelum dia mengulangi pembahasan tadi.
"Tunggu Rey, gue mau nanya dulu sama Alex," sanggah Nabil.
Rey mengangguk memberikan waktu untuk Nabil bertanya ke Alex. Entah Rey pun tak tahu apa yang mau ditanyakan Nabil pada Alex.
"Lex waktu lo nelpon gue, lo minta izin buat ke rumah sakit. Lo juga bilang bakal nyeritain, sekarang gue mau lo ceritain. Kenapa lo ke rumah sakit?" pinta Nabil.
"Tadi pagi ada adik kelas cewe telat masuk, terus pak satpam udah nyuruh dia pulang, dia kekeh tetap ga mau pulang. Pas gue lagi ngarahin ospek, gue gak sengaja tuh ngeliat ke arah pagar, menarik perhatian gue buat kesana-"
"Oh jadi tadi pagi lo nyuruh gue lanjutin memberi arahan ospek, ternyata lo kesana," sela Rey memotong penjelasan Alex yang belum kelar.
"Iya gue kesana, jadi gue menyuruh pak satpam bukain pagar buat cewe itu. Gue bilang sama pak satpam, biar dia jadi urusan gue. Awalnya cewe itu senang banget bisa masuk dan mikir bakalan ikut ospek sama siswa-siswi yang lain. Langsung aja gue kasih tau, dia gak boleh ikut dan harus di hukum karena telat. Dia gue hukum berdiri dilapangan sambil hormat ke bendera sampai jam istirahat, terus gue tinggal naik ke lantai atas, tapi dia udah gue bilangi kalau sampai kabur hukumannya bakal ditambah. Dari atas gue tetap mantau dia, dia tetap ngejalani hukuman, dari atas gue udah mulai was-was ngeliatin dia kaya mau oleng. Akhirnya gue mutusin buat turun ke lantai bawah, tepat gue sampai di lapangan cewe itu udah pingsan. Gue panik wajahnya pucat banget, gue gendong bawa ke uks, sialnya uks ga ada yang jaga. Saat itu gue udah panik banget, jadi gue telpon Nabil suruh ngasih tau kalian gue lagi ada urusan mendadak. Sekarang cewe itu masih dirawat inap di rumah sakit."
Penjelasan yang begitu panjang dari Alex akhirnya kelar. Keempat sahabatnya pun mengerti ketidakfokusan Alex, sebab memikirkan kejadian saat dirumah sakit.
...🥀🥀🥀...
To be continue. . .
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaitu vote, like, comennt dan gifts agar author semakin semangat updatenya.
Yuk follow ig author : @dianti2609
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Buna_Qaya
Beloved My Ana setia menanti update mu Thor
semangat
2022-07-20
2
Siti Patimah
up lagi dong thor ☺️🙏🙏🙏
2022-07-20
1
Indah Yuli
lanjuttt terus
2022-07-20
2