Suster yang merupakan assisten dokter Asyraf adalah suster Citra Lescya. Suster Citra tahu seberapa perhatian dan sayangnya dokter Asyraf pada Alesha sang pasien. Setiap memeriksa keadaan Alesha atau melakukan cuci darah, dokter Asyraf selalu sedih. Tetapi akan berubah pura-pura ceria, saat Alesha sadar, suster Citra mengerti bahwa dokter Asyraf memahami situasi dan kondisi Alesha. Kadang suster Citra sendiri yang melihat keadaan Alesha pun ikut merasakan apa yang dialami gadis kecil itu.
"Tolong pindahkan Alesha ke kamar biasanya," perintah dokter Asyraf lalu keluar dari ruang UGD.
Ketika dokter Asyraf membuka pintu UGD, rupanya diluar ruangan sudah ada seorang anak muda yang menunggunya di depan pintu, sembari berdiri melipat kedua tangannya.
"Apa kau yang membawanya kesini?" tanya dokter Asyraf.
"Iya saya yang membawanya, gimana keadaannya dok?" Alex balik bertanya.
"Alesha baik, dia hanya kelelahan saja. Sepertinya dia habis melakukan aktivitas yang berlebihan, sampai menyebabkannya tumbang, dan ya dia harus di rawat inap," jelas dokter Asyraf.
Alex merasa bersalah setelah mendengar penjelasan dari dokter didepannya. Gara-gara hukuman darinya sampai menyebabkan gadis itu harus dirawat inap. Bagaimana jika keluarga gadis itu tahu bahwa ialah penyebab anak mereka kelelahan, entahlah yang pasti ia harus siap menerima apapun bentuk kemarahan dari mereka, ia mengakui bahwa ini memang kesalahannya. Jika saja ia tahu gadis itu tidak boleh kelelahan, ia tak akan menghukum gadis itu dan lebih baik mengantarnya pulang saja.
"Apa kamu temannya Alesha? Kalau iya bolehkah saya bertanya," ujar dokter Asyraf memastikan.
"Bukan dok, saya kakak kelasnya," jawab Alex.
"Saya kira kamu temannya. Kamu bisa ikut keruangan saya sebentar ada beberapa hal yang mau saya tanyakan," ucap dokter Asyraf meminta Alex agar mengkutinya.
"Baik dok." Alex lantas mengikuti dokter Asyraf.
Ruang dr. Asyraf
"Silahkan duduk." Dokter Asyraf mempersilahkan remaja lelaki yang belum diketahu siapa namanya untuk duduk.
"Boleh saya tahu nama kamu siapa?" tanya dokter Asyraf.
Alex dibuat bingung, padahal orang-orang tak perlu bertanya siapa namanya, mereka bisa melihat dari namtag di baju putihnya. Alex menunduk melihat namtag di baju putihnya yang ternyata tak ada alias terjatuh dimana ia pun tidak tahu. Pantas saja dokter di depannya bertanya.
"Saya Alex, dok," ucap Alex mengenalkan namanya.
"Oh ya apa kamu tahu mengapa Alesha bisa sampai tak sadarkan diri?"
Alex mengangguk, "Begini dok saya akan menjelaskan mengenai Alesha yang pingsan sampai saya memutuskan membawanya ke rumah sakit."
Mengalirlah cerita dimana Queen yang terlambat datang ke sekolah dan disuruh pak satpam agar pulang ke rumah dan kembali masuk sekolah besoknya. Pak satpam juga mengingatkan Queen jangan sampai mengulangi keterlambatannya. karena peraturan di 'Alastar High School International' sangat jelas tertulis di papan mading. Bahwa jika ada siswa maupun siswi yang terlambat tidak diperbolehkan masuk ke dalam kawasan sekolah. Queen yang keras kepala, memilih enggan untuk pulang dan tetap berdiri diluar pagar, sampai dibukakan pagar dan diperbolehkan masuk. Alex yang tak sengaja melihat pak satpam yang tengah berbicara pada seseorang, menjadi menarik perhatian, sehingga Alex menghampirinya. Alex yang merasa percuma saja menyuruh Queen yang tak mau pulang, akhirnya meminta pak satpam membukakan pagar. Lalu mengatakan pada pak satpam bahwa Queen menjadi urusannya.
"Jadi sebenarnya saya juga baru mengenal Alesha. Karena dia yang kekeh tetap ingin masuk sekolah, saya pun mengizinkannya masuk. Tapi Alesha harus dihukum karena keterlambatannya, saya memberinya hukuman untuk berdiri ke tengah lapangan sambil menghormat pada bendera sampai jam istirahat. Saya juga memantaunya dari lantai atas, saya yang melihat Alesha hampir mau oleng memutuskan turun kebawah, pas sudah sampai dibawah saya melihat Alesha sudah tak sadarkan diri. Saya gendong dia ke ruang uks, yang ternyata tidak ada yang jaga, tanpa pikir panjang saya memutuskan membawanya ke rumah sakit agar segera mendapat pertolongan pertama," jelas Alex panjang lebar.
Padahal Alex adalah tipe orang yang tidak suka membicara dengan kalimat yang panjang. Biasanya ia hanya akan bicara seperlunya saja, tapi kali ini ia memang harus menjelaskan, agar tidak terjadi kesalahpahaman. Ia juga tak menyangkal bahwa memang ini terjadi atas kesalahannya.
"Kamu membawanya tepat waktu Alex. Saya tahu ini juga bukan kesalahan mu, karena Alesha memang keras kepala," tukas dokter Asyraf.
"Kayanya dokter sangat mengenal Alesha. Apa dokter keluarganya?" tanya Alex.
Dokter Asyraf tersenyum tipis, "Saya bukan keluarga, tapi saya mengenal keluarganya," jawabnya santai.
"Dok apa Alesha sudah boleh di jenguk," ujar Alex.
"Boleh, silahkan saja. Alesha juga sudah dipindahkan ke kamar rawat inap VVIP yang berada di lantai 3, dipintu kamarnya juga sudah tertera namanya," beritahu dokter Asyraf.
"Terima kasih dok, saya permisi dulu." Pamit Alex lekas bangkit berjalan kearah pintu keluar.
Alex langsung memasuki lift, memencet tombol 3. Keluar dari lift Alex menyusuri melihat kanan kiri dan akhirnya menemukan kamar rawat Queen, benar saja dikatakan dokter Asyraf bahwa kamar rawat inapnya gadis itu tertera namanya sendiri.
'Ceklek' Alex membuka pintu kamar, tadinya Alex pikir di dalam kamar tidak ada orang, ternyata Alex salah di sana sudah ada seorang lelaki yang duduk sembari menggenggam telapak tangan Queen.
"Siapa kamu?" Suara barat itu berhasil mengejutkan Alex, sehingga membuat Alex berdiri kaku ditempatnya.
*Orang yang menggenggam tangan Queen tak lain adalah papa Vinno. Mendengar princess*nya berada di kamar rawat dari suster Citra. Papa Vinno yang sedang beristirahat diruangannya bergegas naik ke lantai 3 untuk melihat keadaan princessnya.
"Kemarilah!" seru dokter Vinno.
Alex lantas segera menghampirinya, "Maaf mengganggu dok, saya kesini ingin menjenguk Alesha."
"Kau temannya Alesha?" tanya dokter Vinno.
Alex menggeleng cepat, "Saya kakak kelasnya dok." Jawabnya jujur.
Dokter Vinno memperhatikan Alex dari atas sampai bawah. "Hem, kelihatannya anak muda ini baik, dari tampilannya saja tidak urakan." batinnya.
"Kau yang membawa Alesha ke rumah sakit?" Lagi Alex hanya bisa mengangguk.
"Bisa tolong jelaskan gimana Alesha bisa sampai tak sadarkan diri," ujar dokter Vinno.
Alex menceritakan apa yang sudah dijelaskan pada dokter Asyraf. Alex sama sekali tak mengurangi atau melebih-lebihkan ceritanya.
Tiba-tiba pintu kamar rawat Queen terbuka, munculah suster Desi yang merupakan assisten dokter Vinno.
"Permisi dok, diruang IGD ada pasien kecelakaan yang membutuhkan pertolongan segera," beritahu suster Desi.
"Suster bisa tunggu saya di ruang IGD, saya akan segera menyusul kesana," perintah dokter Vinno.
"Baik dok," jawab suster Desi bergegas keluar, kembali ke ruang IGD duluan.
"Nama kamu siapa?" tanya dokter Vinno beralih pada anak muda di depannya.
"Saya Alex," jawab Alex singkat.
"Saya minta jaga Alesha, sebelum ada orang yang datang kesini jangan tinggalkan Alesha sendirian," ujar dokter Vinno mengingatkan Alex sebelum keluar dari kamar rawat Queen.
...🥀🥀🥀...
To be continue. . .
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaitu vote, like, comennt dan gifts agar author semakin semangat updatenya.
Yuk follow ig author : @dianti2609
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Raya S
queen biar pun kamu merahasiakan kalo ginjalmu satu kamu donorkan ke kakakmu ,suatu saat pasti ketauan juga ...
2022-07-22
1
Indah Yuli
up yg bnyk.....biar baca puas.D🙏🙏
2022-07-19
1
Neng Maya
knp kisah nya terllu muter Sih Thor . knp keluarga nya GK tau bahwa queen sisa 1 ginjal aja .
2022-07-19
1