Episode 18

To : Reynand

Rey kita harus bicara, aku tunggu ditempat biasa. setelah jam kerja.

~

From : Reynand

Ya

~~

Sudah dua minggu sejak malam pertunangan itu. Saat nomor Reynand sudah aktif aku segera ambil tindakan dan sekarang adalah keputusanku untuk menemuinya, guna membicarakan apa yang harus dibicarakan untuk mencari sebuah penyelesaian.

Semakin lama masalah di diamkan tak akan selesai. Ibarat air keruh yang tidak di alirkan, akan berubah menjadi busuk. Apalagi hari H sudah semakin dekat.

Aku kini sedang duduk berhadapan dengan Reynand di bangku Caffe. Letaknya paling pojok bernuansa temaram dengan cahaya lampu tak terlalu gelap dan tak terlalu terang. Suasana tak begitu ramai sebab ini hari biasa.

Sudah dua puluh menit waktu terbuang dan kami hanya saling diam tak bergeming. Tiada yang bersuara.

Rasanya aku lelah untuk menunggu. Baiklah, kalau begitu aku yang mulai.

"Teman tapi menikah, benar-benar lucu." Kataku membuka suara, dan kuiringi dengan mendecih disertai tertawa miris.

"Rencanamu sungguh diluar dugaan Rey," lanjutku.

"Maksud kamu?" Reynand menatapku heran.

"Ini yang kemarin kamu sebut dengan kata bantuin!" ucapku kesal sembari menunjuk cincin yang melingkar di jari manisku.

"Bantuan macam apa ini Rey!" ujarku dengan nada membentak. Nafasku terengah tersulut emosi.

Bisa kudengar ia berdecak, "Kenapa? kamu marah?"

Aku tak tahan lagi, "Marah? Kamu masih bertanya padaku, apa aku marah? Dan apa kamu tahu, aku benar-benar gak habis fikir. Bagaimana bisa kamu mempertaruhkan pertemanan kita?" Ucapku dengan suara menggebu. Bahkan kurasakan kini dadaku naik turun, merasakan kekesal yang sudah menyelimuti hatiku.

Dan kulihat Reynand masih tidak perduli. Apa dia berfikir ini hanya lelucon.

"Bahkan kita sudah dua puluh lima tahun Rey, apa lupa?" kataku mengingatkan, barangkali saja dia lupa atau mungkin sudah lupa ingatan.

Reynand mendecih dan memalingkan pandangannya.

"Haruskah aku ingatkan, kalau kita hanya teman, ya hanya teman!" jelasku dengan nada setengah emosi.

"Gak perlu!" jawab Reynand singkat dan membenarkan posisi duduknya.

"Kita gak ada hubungan lebih dari itu Rey," ujarku perlahan dan penuh penekanan.

"Ya, aku tau," sahutnya cepat.

Lalu kugigit bibir bawahku untuk menyalurkan rasa kesalku.

"DAN-A-KU-GAK-CIN-TA-SA-MA-KA-MU!" kukatakan kalimat itu dengan sedikit penekanan dan menatap wajah Reynand. Mencoba menangkap respon apa yang akan dia keluarkan.

Tapi yang kutemukan Reynand memilih diam dan tatapannya intens, menatap ke arah mataku tajam.

Selang beberapa detik dia berkata, "Lalu apa maumu sekarang?"

"Kita batalkan pertunangan ini, cukup sampai disini!" jawabku cepat-cepat.

"Ok kita batalin." Jawabnya disertai anggukan, cukup ada jeda lalu dia melanjutkan kalimatnya. "Dengan begitu kamu akan semakin mengeluh dan mengasihani hidupmu. Benar begitu?" ucap Reynand dengan nada sinis.

"Atau kamu sudah berubah pikiran dan akan dengan suka rela menerima pilihan orangtuamu. Memilih lelaki yang kamu sendiri mengatakan tak mengenalnya, yang kamu bilang asing, yang tak kamu tau asal-usulnya. Dan yang kamu katakan bahwa lelaki itu payah, main pukul atau barangkali main perasaan." Ucapnya lalu punggungnya bersandar pada kursi dan bersedekap dada.

"Lalu kamu akan mulai mengadu, menyesal, menangis, meratapi nasibmu, lalu... " Lanjutnya berujar tanpa jeda.

"CUKUP!" Aku memotong keras dan menghentikan ucapan Reynand yang seakan memojokkanku.

Air mata sudah mulai terjatuh tak tertahan. Rasa kesal bercampur aduk dengan yang lainnya. Sebegitu menyedihkannya hidupku sampai dibilang mengasihani diri. Sedikit aku memalingkan wajahku dan merapatkan geraham.

"Itukah yang kamu mau, iya!" Lanjutnya dengan penekanan dan kini dia menegapkan posisi duduknya.

"Lalu apa tujuanmu dengan semua ini?" tanyaku seraya memandang kembali ke arah Reynand.

Cukup lama dia terdiam dan belum sempat dia menjawab, aku berujar lagi, "Ingin mempermainkanku, iya!?" tanyaku dengan nada membentak.

Reynand menanggapiku berdecih dan tersenyum sinis.

"Benarkan ini cuma permainan?" tekanku padanya.

"Mainan?" Reynand tersenyum sinis dan seakan menyebut kata itu seperti pertanyaan. Lalu dia menghembuskan nafas kasar dan memalingkan pandangannya.

Kerongkonganku terasa kering dan rasanya untuk menelan ludah pun sulit. Begitupun mataku rasanya sudah semakin perih.

"Ok, kalau begitu aku turuti permainan kamu. Kita Menikah," ucapku.

Reynand kini memandangku. Raut wajahnya serius menatap ke arahku.

Dan bolehkah aku egois? Ah, tentu saja boleh. Reynand sudah bertindak demikian. Aku juga harus mulai bertindak, monologku dalam hati.

"Aku punya permintaan. Kita Menikah hanya untuk sebuah status, gak ada hal yang lebih dalam hubungan pernikahan kita nanti. Dan aku minta satu hal lagi sama kamu. Suatu saat jika aku sudah bertemu dengan orang yang aku cintai, kamu harus bersedia untuk lepasin aku, HARUS!" Tegasku padanya. Rasa kesal mulai bercampur aduk dengan perasaan lainnya. Pandangan mataku perlahan kabur oleh air mata.

"Ada lagi?" Astaga, dia malah memberi penawaran.

"Gak." Jawabku singkat disertai tatapan mata mengabur dengan air mata menggenang.

"Ok." Jawabnya disertai anggukan dan jangan lupakan wajah datarnya.

Sesaat kami saling diam dengan pikiran kami masing-masing. Dia tak juga angkat bicara. Aku merasakan kekesalan menguasai tubuhku.

Akupun sekarang memutuskan untuk berdiri dan beranjak pergi tanpa berpamitan pada Reynand.

Dan baru kali ini aku merasakan sakit yang luar biasa. Dan ini pertama kalinya aku membencinya. Ya, aku membencinya.

Oh please jangan nangis Ra! Jangan nangis, gumamku dalam hati. Aku pun semakin mempercepat langkahku.

Air mataku sudah tak tertahan. Tangisku pecah saat aku sudah sampai dalam mobil. Bahkan aku memegangi dadaku yang rasanya sudah bergemuruh karena amarah, kecewa, malu dan sakit berbaur menjadi satu. Dan aku menenggelamkan kepalaku pada stir mobil. Serta menyembunyikan menggunakan kedua tanganku.

"Bagaimana bisa kamu lakuin ini sama aku Rey?"

"Bagaimana bisa kamu permainkan aku?"

"Aku bukan lelucon"

Aaaaaaaa

Isakku pilu menggema diruang sempit nan gelap. Karna begitu aku masuk mobil aku membiarkan mobil dalam keadaan tak dinyalakan.

To be Continue

Terpopuler

Comments

SeoulganicId

SeoulganicId

karakter cewe nya nyebelin ya 😭

2023-11-21

1

Aufa Aqli,.😍

Aufa Aqli,.😍

gc suka dgn karakter amaira terlalu keras keras kepala..

2022-12-25

0

Kanjeng Netizzen

Kanjeng Netizzen

Melajar ajalah sampai mati ini itu ngeluh mulu diajakin nikah ngomongnya kya gtu

2021-08-14

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Sudah Terbit
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Bukan Up
49 Episode 47
50 Episode 48
51 Episode 49
52 Episode 50
53 Episode 51
54 Episode 52
55 Episode 53
56 Episode 54
57 Episode 55
58 Episode 56
59 Episode 57
60 Episode 58
61 Episode 59
62 Episode 60
63 Episode 61
64 Episode 62
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 END
94 Behind the scene + kuis
95 Exstra part
96 Permisi
97 Ekstra part
98 Ekstra part
99 Author lewat lagi
100 Ekstra part
101 Promosi
102 Promosi 2
103 Promosi 3
104 Love not Scenario TELAH TERBIT
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Sudah Terbit
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Bukan Up
49
Episode 47
50
Episode 48
51
Episode 49
52
Episode 50
53
Episode 51
54
Episode 52
55
Episode 53
56
Episode 54
57
Episode 55
58
Episode 56
59
Episode 57
60
Episode 58
61
Episode 59
62
Episode 60
63
Episode 61
64
Episode 62
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
END
94
Behind the scene + kuis
95
Exstra part
96
Permisi
97
Ekstra part
98
Ekstra part
99
Author lewat lagi
100
Ekstra part
101
Promosi
102
Promosi 2
103
Promosi 3
104
Love not Scenario TELAH TERBIT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!