Episode 15

Ketikkan pada papan keyboard berhenti sesaat setelah aku melihat benda kecil nan mungil bertengger dijari manisku.

Kejadian itu baru saja aku alami semalam dan bukan mimpi ternyata. Kalau diingat-ingat terakhir aku mengobrol dengan Reynand itu, empat hari yang lalu. Gak nyangka juga ternyata solusi yang dia kasih seekstrem ini.

Dan dalam waktu sesingkat itu berakhir seperti ini?

Gak, ini belum akhir. Sebelum janur kuning dilengkungin pasti bisa dilurusin. Pasti ada cara buat terlepas dari ini. Bayangin aja dua puluh lima tahun kita berteman bahkan bersahabat, masak ujung-ujungnya di pelaminan. Kan lucu!

Hello ini bukan sinetron apalagi FTV. Kalau dipikir-pikir lagi apa untungnya dia coba? Pernikahan kan bukan hal yang main-main. Banyak orang mempunyai impian menikah seumur hidup sekali, begitu pula denganku. Impianku menikah dengan lelaki impianku dan tentunya juga pilihanku. Tapi anehnya sampai di usiaku yang sekarang masih saja belum bertemu. Apa jangan-jangan jodohku belum lahir?

"Ra, Ngapain Bengong?" tanya Farida diiringi dengan kegiatannya memundurkan kursi kerjanya dan kini menatapku.

Aku menggelengkan kepala. "Pusing," jawabku singkat.

"Kemarin ada urusan apa sampai lari kejer. Dipanggil juga gak noleh?" tanyanya.

Musti jawab apa? batinku. Gak mungkinkan aku jawab kemarin ada acara pertunangan di rumah. Bisa jadi tranding topik di perusahaan. Secara di perusahaan ini aku dijuluki jomblo happy yang kemana-mana sendiri.

Bukan karena gak ada yang mau dekatin, tapi prinsip yang terlanjur tertanam dalam diri seakan sulit untuk membuka hati.

"Ada urusan keluarga," jawabku sekenanya.

"Ngopi-ngopi dulu gih, aku perhatikan dari tadi kamu tuh gak fokus." Usul Farida disertai merubah posisi duduknya kembali menghadap layar komputer.

"Ya, kalau aku ke pantry," pamitku sambil berlalu menuju pantry.

Letak ruanganku menuju pantry tidak terlalu jauh, hanya melewati beberapa lorong ruangan.

Namun belum genap sepuluh menit aku duduk di kursi yang tersedia dipantry. Apalagi dengan posisiku yang tengah menyeruput kopi pahit tanpa gula, yang kalau dirasa-rasa seperti hidupku yang tiada manis manisnya.

Kini terlihat Farida datang menyusulku, dia mengatakan akan ada rapat sepuluh menit lagi dan salah satu staff yang ditunjuk untuk mewakili adalalah aku.

Cangkir kopi yang masih berisi setengah, kini telah berpindah tangan ke Farida. Aku segera bergegas menuju kubikelku untuk engambil beberapa berkas dan tak ketinggalan menyampirkan tas laptop di bahu kiriku. Lalu kulanjutkan langkahku menuju ruang rapat.

Banyak yang heran juga sih kenapa bisa aku bekerja pada posisi ini, sedangkan sifat burukku adalah pelupa. Jawabannya adalah tiap pekerjaan pasti ada agendanya, ada catatannya baik tertulis maupun tidak tertulis.

Dan untuk mengantisipasi hal-hal yang bersifat penting aku selalu menggunakan note book, memo maupun kertas tempel yang biasanya tertempel dan berjajar rapi di dinding kubikelku. Ya, yang pasti gunanya untuk meminimalisir kadar lupa yang bisa mendera kapan saja. Kalau untuk kemampuanku di bidang pekerjaan ini jangan diragukan. Karena berhitung adalah kegemaranku, kecuali menghitung kesalahan orang lain.

Aku keluar dari ruang rapat pada pukul 12.10, dan kini tempat yang kutuju adalah kantin. Guna mengisi energi yang baru saja terkuras habis pada rapat yang belum selesai karena waktunya makan siang dan akan dilanjut setelahnya.

Aku berjalan beriringan dengan seseorang yakni Bayu. Dia adalah perwakilan dari bagian pemasaran. Setelah menuju kantin dan memesan makanan, kini arahku menuju meja kantin yang diduduki teman-temanku.

"Mukamu sepet amat, Ra!" inilah kata sambutan dari Dewi setelah aku mendudukan diri di kursi.

"Bahas apa tadi?" kalau ini adalah pertanyaan dari Farida.

"Bahas proyek, yang rencananya proyek itu digunakan untuk hunian. Jadi mau mendirikan sekitar 3.000 unit rumah dengan beberapa tipe pilihan. Ini aja belum selesai ntar habis istirahat masih lanjut rapatnya," jelasku seraya menerima makanan pesananku yang diantar oleh petugas kantin.

"Ohya Mbak Amaira, kemarin Mbak pulangnya gimana dan naik apa?" tanya Fanya yang duduknya tepat disamping kiriku.

"Ya pulang nyampek rumah dan naik motor," jawabku sambil menyuap secuil ayam geprek sambel ijo plus nasi hangat.

"Naik motor?" sahut Farida dengan nada heran.

"Hmm, kemarin gak sengaja ketemu Ivan. Jadi dianterin sama dia."

"Tunggu—tunggu Ivan alumni kampus?" tanya Dewi yang duduk di depanku.

"Iya Ivan itu. Lalu Ivan siapa lagi, kan cuma itu Ivan yang kita kenal." Ohya Aku, Farida dan Dewi adalah satu angkatan di kampus yang sama. Bedanya lagi kalau Farida ini teman sejak dari SMP hingga sekarang.

"Ya elah Ra, masak mau aja dianterin sama dia. Pasti masih kayak dulu gak berubah?" tanya Farida dengan percaya dirinya.

"Jangan salah, Ivan yang dulu sama sekarang beda. Hati-hati ketemu, ntar naksir!" sanggahku sambil menatap Farida yang duduk disamping Dewi.

"Yang bener?" tanya Farida antusias.

"Tuh kan? " jawabku sambil meledek, tapi Farida malah memberengut kesal.

"Denger-denger alumni kampus kita mau ngadain reuni, tapi tepatnya kapan belum pasti," ucap Dewi.

Saat aku hendak meletakkan gelas lemon tea yang baru saja kusesap, Dewi tiba-tiba mencekal pergelangan tanganku sambil berkata, "Cincin apa ini Ra, kamu udah tunangan?"

Glek. Sontak semua mata tertuju padaku.

"A— Apaan," jawabku rada tergagap sambil menarik tanganku. Dan kupergunakan untuk menyuap nasi ke mulutku, berusaha untuk menyembunyikan rasa penasaran mereka. Tapi pandangan mereka-mereka masih tertuju padaku seolah menatap curiga padaku.

"Ini yang ngasih Mama," jawabku sekenanya, gak bohong juga kan yang ngasihkan memang Mama. Mamanya Reynand maksudnya.

"Sejak kapan kamu suka pakai cincin Ra?" tanya Farida disertai kegiatannya menikmati semangkuk bakso yang tinggal beberapa biji.

"Bukannya suka, udah dikasih masak dianggurin, kan sayang. Bener gak Mbak Amaira?" sanggah Eka.

"Iya, betul he he he." Selamet, batinku. Ucapan Eka yang terkenal lugu baru saja menyelamatkanku.

"Kalau beneran Amaira udah tunangan patah hati dong gue!" seloroh Bayu yang ternyata ikut bergabung duduk satu meja tapi pada posisi paling ujung.

"Yeee... Makanya usaha!" sahut Dewi dengan nada mengejek.

"Usaha sih udah, tapi yang di usahain gak peka. Gimana dong?"

"Itu sih derita loh!" sahut Dewi lagi mengasihani, dan seketika disambut tawa oleh yang lainnya.

hu hu hu banyak Cogan bertebaran......

Kepada siapa kira-kira hati seorang Amaira Husna akan berlabuh????

TBC

Jangan lupa pencet jempol atau pun tanda cintanya ,sampai berubah warna jadi merah . Biar Author makin semangat update nya.😚😚😘😘😘😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

Aufa Aqli,.😍

Aufa Aqli,.😍

masih penasaran dgn Rey,soalnya belum ada kejelasan nya..😁

2022-12-25

0

Devi Handayani

Devi Handayani

yaahh ke reyy lah... wong dah dilamsr tohhh😌☺😌

2022-08-16

1

SeQuer ThinTacel AgusTin

SeQuer ThinTacel AgusTin

Thor kebanyakan cerita sendiri..ko GK ada obrolan antara Ira sama rey

2022-03-27

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Sudah Terbit
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Bukan Up
49 Episode 47
50 Episode 48
51 Episode 49
52 Episode 50
53 Episode 51
54 Episode 52
55 Episode 53
56 Episode 54
57 Episode 55
58 Episode 56
59 Episode 57
60 Episode 58
61 Episode 59
62 Episode 60
63 Episode 61
64 Episode 62
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 END
94 Behind the scene + kuis
95 Exstra part
96 Permisi
97 Ekstra part
98 Ekstra part
99 Author lewat lagi
100 Ekstra part
101 Promosi
102 Promosi 2
103 Promosi 3
104 Love not Scenario TELAH TERBIT
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Sudah Terbit
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Bukan Up
49
Episode 47
50
Episode 48
51
Episode 49
52
Episode 50
53
Episode 51
54
Episode 52
55
Episode 53
56
Episode 54
57
Episode 55
58
Episode 56
59
Episode 57
60
Episode 58
61
Episode 59
62
Episode 60
63
Episode 61
64
Episode 62
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
END
94
Behind the scene + kuis
95
Exstra part
96
Permisi
97
Ekstra part
98
Ekstra part
99
Author lewat lagi
100
Ekstra part
101
Promosi
102
Promosi 2
103
Promosi 3
104
Love not Scenario TELAH TERBIT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!