Love Not Scenario

Love Not Scenario

Episode 1

Aku seakan lelah menghadapi pertanyaan yang bertubi-tubi ditujukan padaku. Usiaku kini, akan menuju angka kepala tiga. Orangtuaku bahkan orang terdekat sudah dan mendesak agar aku segera memiliki pendamping hidup.

Ya, karena hidup dinegara yang mayoritas penduduknya rata-rata menikah pada usia dua puluhan atau bahkan diusia belasan tahun membuatku masuk dalam predikat dan jajaran wanita yang sering dijuluki sebagai perawan tua.

Meski pengucapan tersebut tidak langsung dilontar didepanku. Tapi seakan itu menjadi sebuah sindiran halus dengan mengucapkan, itu lho si A anak nya udah dua, tiga bahkan ada yang udah nikah lagi, kamu kapan nyusulnya?

Lah memang menikah itu ajang perlombaan?

Hello? Gak mau ya, aku mempertaruhkan hidup dengan hal yang gak pasti.

Itulah doktrin yang tertancap didalam hatiku. Wajah cantikku bahkan tidak mendukung untuk urusan asmaraku. Bukan karena tak ada lawan jenis yang melirik, hanya saja aku sanksi akan komitmen pernikahan.

Kini aku duduk di sebuah bangku Cafe yang jaraknya tak jauh dari rumahku. Hanya 15 menit perjalanan dengan mengendarai mickey kesayanganku. Mickey si matic kesayangan yang sudah menemaniku dari masa putih abu-abu hingga kini.

Dan sekarang aku sudah berhadapan dengan sahabat kecilku, Reynand Adhitama. Dia adalah sahabatku dari usia 5 tahun hingga saat ini.

Banyak yang mengatakan aku dan Reynand adalah best friend forever, tapi ada juga yang meragukan bentuk hubungan kami.

Mereka mengatakan, 'Apa ada lelaki dan wanita yang menjalin hubungan persahabatan secara murni tanpa adanya rasa yang menyelubungi, dalam ikatan yakni persahabatan?'

Teman-temanku selalu mengatakan 'No' tapi aku menjawab 'Yes we really best friends.' Itulah kata yang selalu terpatri, jika aku berdebat dengan teman-teman yang meragukanku.

"Rey, aku tuh nggak habis pikir, deh. Perlu banget ya, tiap ketemu orang pertanyaannya itu-itu mulu? Kupingku sampai khatam tujuh jus-amma tau, gak?"

Mendengar itu Reynand semakin memusatkan pandangannya padaku. Walau begitu, dia tak kunjung membuka suara sehingga dengan lugas aku kembali berkata, "kapan nyusullah? Kapan bawa calon kamu kerumahlah? Malah-malah diingetin umur. Reynand, masak ya tiap hari tu aku dijelali dengan pertanyaan itu-itu aja. Eh malah kemarin Mama berencana buat cariin calon. Emang aku semenyedihkan itu, sampai dikira anaknya sendiri gak laku?"

"Bagus, dong!" ucap Reynand santai sambil menyeruput bubble milkshake.

"Kok, bagus?"

"Takut nikah?" tanya Reynand singkat.

"Aku gak takut," jelasku cepat dan aku mengucapkannya dengan sekali tarikan nafas.

Belum puas mengemukakan pendapat, aku pun berkata sekali lagi. "Hanya saja menikah itu ribet. Ada komitmen, belum lagi kalau gak cocok, baru nikah dua tiga bulan udah cerai. Belum lagi ya, Ada kasus KDRT yang lelaki tukang maen pukullah dan ada lagi main perempuan, kan payah!" Ucapku penuh penekanan.

"Toh selama ini pihak wanita yang paling banyak dirugikan. Belum lagi nih ya, kalau punya anak yang ribet pasti juga pihak wanita."

Aku menarik napas sejenak, lalu melanjutkan kalimatku. "Si laki-laki masa bodoh, mentang-mentang ngasih gaji lupa sama yang namanya konsekuensi. Kalau istilahnya habis manis sepah dibuang, setelah disesap sarinya dilepehin gitu aja," ucapku diiringi rasa kesal dengan gerakan bibir mencibir.

"Contohnya nih kasus yang marak diperbincangkan, si laki-laki menggugat cerai dengan alasan si istri tidak seperti dulu lagi. Lah usut punya usut alasannya karena perubahan fisik istri. Mereka bilang, istriku makin jelek, mana body macam buntelan karung." Aku mendegus kemudian melanjutkan ucapanku dengan gaya yang seolah sedang menasehati, "Hello Bapak! Situ gak mikir apa, itu ulah siapa? Istri Bapak sudah berjuang buat hamil yang ngehamilin juga Bapak, dan melahirkan juga anak Bapak, bukan anak onta."

"Gak inget apa ya pas pertama PDKT, body si istri bahenol bak gitar spanyol, muka mulus bak putri iklan halus licin macam porselen. Eh, setelah nikah kusam dan dekil itu akibatnya apa, ya karna si istri sibuk nyiapin kebutuhan anak suami. Dan suami sendiri seakan lupa ingatan dengan perjuangan istri. Ada pepatah ni ya, Rey yang mengatakan 'Kualitas diri istri, baik buruknya istri serta kinclong dan kusamnya istri tergantung suami.' Noh udah jelaskan!" Terangku panjang kali lebar kali tinggi.

Aku yang sudah berkomentar panjang lebar menjelaskan sudut pandang pada lelaki dihadapanku, namun Reynand masih tetap acuh dan juga jangan lupakan wajah datarnya. Dan Sekali pun menjawab dia malah hanya berkata, "Lalu." Itu artinya kan dia belum jelas dengan ucapanku tadi. Nyesek, gumamku dalam hati.

Aku menghela napas, menahan kesal kemudian berujar, "Dan tetep aja banyak dampak buruk bagi kaum wanita."

Sejenak terdiam, akupun kini kembali bersuara. "Ngomong-ngomong Aku mau tanya nih, kenapa kamu sendiri sampai sekarang belum juga menikah. Padahalkan umurmu juga sama sepertiku. Bahkan kamu lebih tua dari aku?"

"Belum ada yang pas," jawab Reynand sekenanya.

"Alah, alasan. Bilang saja kalau kamu sama kayak aku, ragu untuk menikah. Ya kan?" kataku mencari pembenaran.

Namum yang ditanya panjang lebar cuma mengangkat kedua bahu saja, acuh. Aku pun kini rasanya semakin geram saja padanya. Pengen banget buat nyekik ini orang, batinku.

"Apa Alasannya Rey?" aku pun bertanya lagi tak sabaran dengan alasan yang dia sembunyikan.

Namun dirinya seolah bersikap acuh, malahan kini dia menyibukan diri dengan ponselnya. Aist, rasanya diriku seperti tak dihargai saja, batinku lagi-lagi jengkel. Akupun kini kembali berujar, "Mama gak main-main loh Rey sama ucapannya," ucapku setengah putus asa.

"Bagus dong," sahutnya terdengar santai.

Sontak aku menatapnya jengkel. Bagus dia bilang? batinku.

"Bagus dari hongkong! Rey, serius aku gak bercanda!" kataku setengah membentak. Tapi ya gitu orangnya tetap acuh meski aku bersuara tinggi sekalipun.

Aku pun mendegus seraya berucap, "Rey, percuma aku ngajak ngomong kamu!"

"Udah ngeluhnya?" ucapnya merespon.

"Belumlah," ujarku cepat-cepat. "Masih banyak lagi, hidupku semenjak mau kepala tiga tuh hanya derita deh! Pusing akunya. Gak Mama, ngak—," belum selesai aku bicara Reynand mulai menyela kalimatku dengan pertanyaan yang dia ajukan.

"Lalu kapan?" ucapnya.

"Ntar malem Mama bawa itu calon kerumah," jawabku dengan nada lesu.

"Oh—" Reynand menanggapi ucapanku dengan hanya berohria disertai dengan anggukan kepala.

"Oh?" Wajahku menatap heran seraya menirukan ucapnya. "Ngeselin banget curhat sama kamu," ucapku kemudian.

Reynand hanya menarik napasnya lalu berseloroh, "Kenapa gak diterima?"

"Are you crazy?" jawabanku spontan, seolah frustasi mendengar pernyataannya tadi.

"BIG NO. Aku gak mau milih kucing dalam karung. Maksud aku, aku gak kenal dan aku gak mau menggadaikan masa depanku dengan orang asing." Ucapku dengan menampikkan alasan agar jelas bahwa aku gak mau.

"Ya, makanya kenal dulu," balas Reynand masih dengan nada santai.

"Yak, gampang banget kamu ngomong gitu Rey?" ucapku kesal lalu menyambar gelas lemon tea didepanku. Kusesap, lalu kuteguk sebagai pelepas dahagaku. Ngomong udah berbuih, gak dapet solusi malah tambah mumet ngomong sama orang satu ini, gumamku dalam hati.

To be Continue

Terpopuler

Comments

Kanian June

Kanian June

padahal si wanita kadang juga ikut kerja /Scream/

2024-07-20

0

KIRANIECCA

KIRANIECCA

aishhh, kemana aja diriku bru nemu novel ini 😁

2023-06-03

1

Rosikh Nurhayati

Rosikh Nurhayati

mampir kesini kayanya lucuu

2023-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Sudah Terbit
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Bukan Up
49 Episode 47
50 Episode 48
51 Episode 49
52 Episode 50
53 Episode 51
54 Episode 52
55 Episode 53
56 Episode 54
57 Episode 55
58 Episode 56
59 Episode 57
60 Episode 58
61 Episode 59
62 Episode 60
63 Episode 61
64 Episode 62
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 END
94 Behind the scene + kuis
95 Exstra part
96 Permisi
97 Ekstra part
98 Ekstra part
99 Author lewat lagi
100 Ekstra part
101 Promosi
102 Promosi 2
103 Promosi 3
104 Love not Scenario TELAH TERBIT
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Sudah Terbit
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Bukan Up
49
Episode 47
50
Episode 48
51
Episode 49
52
Episode 50
53
Episode 51
54
Episode 52
55
Episode 53
56
Episode 54
57
Episode 55
58
Episode 56
59
Episode 57
60
Episode 58
61
Episode 59
62
Episode 60
63
Episode 61
64
Episode 62
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
END
94
Behind the scene + kuis
95
Exstra part
96
Permisi
97
Ekstra part
98
Ekstra part
99
Author lewat lagi
100
Ekstra part
101
Promosi
102
Promosi 2
103
Promosi 3
104
Love not Scenario TELAH TERBIT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!