"Pagi-pagi udah rapi, putri Papa mau kemana?" sambut Papa saat aku menapakkan kaki pada lantai dasar tangga.
Hari ini aku memakai pakaian santai. Sengaja aku memilihnya dikarenakan tempat yang akan aku didatangi bersifat outdoor. Agar lebih nyaman dan gak mudah gerah, yakni kaos berbahan katun, celana jeans dan jaket parka ukuran over size yang tersampir di lengan kiriku.Tak lupa di punggungku menggantung tas ransel dengan ukuran sedang.
"Ada janji sama temen, Pa. Farida hari ini ulang tahun. Rencananya sih, kita mau pergi jalan-jalan," jawabku sambil mendekat untuk duduk di kursi sofa sebelah Papa.
"Oya Pa, Mama dimana?" tanyaku sambil menolah-noleh mencari keberadaan Mama.
"Mama sama adekmu belanja ke pasar," jawab Papa, tapi masih tetap fokus membaca koran.
"Tumben gak minta anter Papa?" tanyaku sambil mengenakan kaos kaki.
"Pengen naik motor katanya, sekalian tadi Alfiah pengen beli jajanan pasar," sahut Papa memandang ke arahku.
Tin Tin
Terdengar suara klakson mobil. Ah, teman-temanku sudah tiba rupanya. Kulirik jam di dinding menunjukkan pukul 06.10, yang artinya molor 10 menit dari perjanjian. Tak apa masih bisa di tolerir.
Segera aku berpamitan pada Papa, kemudian berlalu meninggalkan kursi sofa lalu beranjak mengambil sneakers untuk memakainya.
Sesaat aku sampai di pintu gerbang, terlihat ada mobil Om Danu yang baru saja berhenti didepan rumahnya. Saat aku hendak menoleh, perintah Dewi mengintruksiku untuk segera masuk ke mobilnya.
"Ra Duduk depan!" perintah Dewi setelah dia menurunkan kaca jendela mobil.
"Siap bos!" sahutku antusias dan segera kubuka knop pintu mobil lalu aku menghempasan bokongku dan memasang seat belt. Kini Dewi sudah mulai menjalankan mobilnya.
"Mbak Amaira, Kamu hapal jalannya gak?" celetuk Eka yang duduk tepat di kursi belakang. Dia memanggil mbak karena usia dia lebih muda, yakni baru 25tahun.
"Gak apal," jawabku sekenanya.
"Lha terus gimana kita kesana, kalau gak tau jalan?" seru Eka
"Yailah lu neng, udah tahun 2019 kug gak upgrade. Kan ada GPS, kalau gak tanya mbah google," serobot Fanya dan menjelaskan pada Eka dengan nada gemas.
"Oh iya ya," jawab Eka dengan cengiran.
Kulihat dari kaca spion Farida hanya geleng-geleng kepala mendengar interaksi dua orang disampingnya.
Kami tiba dilokasi sekitar pukul delapan kurang, karena perjalanan kami tiada kendala dan cukup lancar jadi cepat sampai. Dan Karena ada yang sebagian belum sarapan, maka dari itu kami memutuskan untuk mampir dulu ke warung sekitar lokasi.
Kita memilih berhenti di Kedai Soto. Pagi-pagi begini enak makan yang anget-anget kali ya? Menu yang terkenal disini ialah Soto Kuning. Akhirnya kami berlima memesan menu yang sama. Lima mangkuk soto kuning dan sebagai pendamping nya kami memilih teh hangat.
Setelah di cicipi ternyata rasanya mantap. Dengan kuah santan yang gak terlalu kental tapi pas di lidah.
Sajian ini dilengkapi dengan berbagai variasi daging yang digoreng maupun direbus . Seperti Daging, paru, limpa, kikil dan babat. Juga dilengkapi dengan perkedel kentang, emping tangkil serta emping jengkol. Dan pasti diolah dengan bumbu dan rempah pilihan sehingga menghasilkan cita rasa yang enak. Kalau Alm. Bapak Bondan Winarno mengatakan MakNyuss.
Setelah selesai dengan aktivitas kami yakni sarapan. Mobil kami sekarang sudah menuju tempat yang yang ditunggu-tunggu yakni Agrowisata Mekar Sari.
Setelah kami memarkir mobil, bergegas kami membeli tiket. Tiket disini bervariasi mulai dari Rp 10.000- Rp 100.000 (khusus Weekend). Tiket yang kami pilih adalah tiket terusan yakni sudah termasuk HTM Taman Mekar Sari, Water kingdom, Kereta taman buah mekarsari dan fedding Rusa.
Kuhirup udara segar disini, lalu kuedarkan pandangan menatap hamparan perkebunan yang asri dengan berbagai koleksi tanaman. Baik tanaman buah, sayuran, bunga, tanaman hias serta tanaman tropika lainnya. Tidak salah kiranya dikatakan merupakan terlengkap bahkan terbesar didunia.
Dan tentunya menjadi salah satu ikon tempat wisata rekreasi keluarga terfavorit.
Tempat ini berdiri diawal tidak kurang dari 264Ha, dan Mekarsari menjadi tempat budidaya dan pelestarian berbagai keanekaragaman hayati tropis dari seluruh dunia.
Mekar sari tidak hanya menawarkan tanaman dan buah tetapi banyak kegiatan menarik yang bisa dilakukan. Seperti saat ini kami sedang melakukan Fruitwalk yakni jajan-jalan dikebun. Jalan-jalan memetik dan mencicipi buah tak lupa berselfie ria.
Tak terasa waktu sudah sore. Kulihat jam di ponsel menunjukkan pukul 16.50. Saat ini kami sedang duduk-duduk melepas lelah sambil memakan buah yang baru saja dipetik.
Ponsel yang kugenggam kini mulai berdering. Segera aku menggeser ikon berwarna hijau. dan meletakkannya ditelinga kanan ku.
"Assalamualaikum, ya Ma ada apa??"
"Wa'alaikum salam. Kamu dimana Ra?" tanya Mama di seberang sana.
"Ini lagi sama temen-temen Ma."
"Jam segini kamu kug belum balik sih, inget loh Ra, ntar malem keluarganya Rey yang dari Jogja, maksud Mama, Ayah Ibunya Rey kemari." terang Mama.
"Apa Ma??" Seketika aku terkesiap, nadaku bicara bahkan sudah naik satu oktaf setelah mendengar ucapan Mama.
"Jangan bilang kalau kamu lupa loh Ra??" tanya Mama memastikan.
" Haaaaa...... Me—memangnya kapan Rey ngasih tau gitu ma?" Ekspresiku kaget hingga aku tergagap saat melanjutkan ucapanku.
Kini teman-temanku fokus melihat kearahku, karena mendengar nada bicara dan melihat perubahan ekspresiku.
"Lahhh Rey kan bilang pas, pada waktu dia ngelamar kamu, dia bilang lusa orang tuanya kemari dan lusa itu hari ini. Ya sudah kalau gitu Mama tutup, kamu cepetan balik buat siap-siap. Ntar malem habis Isya' tamunya datang. Ya udah Mama tutup dulu telponnya. Hati-hati dijalan. Assalamualaikum."
'Wa'alaikum salam warohmatullah' Ucapan itu hanya aku balas dalam hati sambil mulut ku komat kamit mengeja balasan salam tanpa suara.
Aku langsung lemas, tubuhku merosot lemas di atas kursi.
'Apa yang harus aku lakukan?'
Bogor ~ jakarta satu setengah jam perjalanan, itu kalau lancar, kalau macet. Dan hari ini adalah weekend sudah dipastikan jalanan macet.
Ohhhhh tidakkkkkk
'Siapapun yang punya pintu kemana saja seperti milik doraemom tolong pinjamkan pada ku!'
😣😣😣😣😣
Banyak typo
penyakitnya Amaira kumat , yakni lupa
Reader's adakah yang punya pintu kemana saja ,seperti milik Doraemon
tolong pinjamkan satu untuk Amaira ya!!
Hehehe
untuk penjabaran soto kuning khas bogor dan lokasi wisata yang saya sebutkan tadi ,bila ada kesalahan dan kekurangan mohon dimaafken, atau boleh diingatkan.
dan tulis dikolom komentar ya.
Jangan lupa jempol dan lovenya, biar author semangat update 😣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Imas Hanifah
ga kerasa udh 4 taun aja aku balik lagi ke sini bolak balik ga bosen sma cerita nya mas rey
2023-09-13
1
GZone Reborn
sepertinya othor ini sales agrowisata mekar sari 🤣
2023-07-17
0
Suhartik Hartik
mang Kla orang tipe panikan mudah tak terkontrol pokoknya
2023-01-25
0