Episode 4

Baru saja aku sampai di pekarangan rumah, diteras terlihat Papa dan Om Danu sedang berbincang. Lalu aku melajukan si mickey menuju garasi. Kustandar-kan dan bergegas turun lalu melepas helm, lalu meletakkan kunci dan helm pada rak khusus. Setelahnya aku melangkahkan kaki menuju teras untuk memberi salam kepada Papa dan Om Danu.

Om danu ini adalah Omnya Reynand, beliau tinggal tepat disamping rumahku. Sudah lama kami bertetangga. Mungkin sebelum aku lahir, sebab Papaku dan Om danu ini berteman dekat sejak mereka kuliah.

"Assalamualaikum,"ucapku memberi salam kepada mereka.

"Wa'alaikum salam warohmatullah," sahut Papa dan Om Danu bersamaan.

"Baru pulang Ra?" ucap Om Danu setelah aku menaiki satu undakan teras, segera aku melangkah mendekati mereka.

"Iya Om," balasku dan segera kuraih tangan Papa dan Om danu bergantian untuk mencium tangan mereka.

Kini terdengar suara dari samping rumah yakni suara seseorang yang amat kukenal, siapa lagi kalau bukan Tania. Putri dari Om Danu dan tante Tiara yakni istrinya Om danu. Tania ini berusia lebih muda dariku, tepatnya selisih tiga tahun dariku.

Segera aku bertanya memastikan pada Om danu apa benar itu Tania. Karna semenjak dia menikah dengan suaminya Reno yang berprofesi sebagai polisi, Tania beserta ke dua anak kembarnya memilih untuk tinggal menemani suaminya.

"Om Tania pulang ya?" tanyaku pada Om Danu.

"Iya Kemarin sore, baru tiba disini." Balas Om Danu yang sejenak meletakkan cangkir yang baru saja disesapnya.

"Aku sapa dia dulu ya Pa, Om." Ucapku dan hanya dibalasi anggukan dari Papa dan Om Danu, lalu mereka pun melanjutkan ombrolan. Sedangkan aku kini melangkahkan kaki menuju tembok pembatas yang ukurannya hanya setengah badanku, berlanjut melongokkan kepalaku hingga bisa dapat kulihat diteras rumah Om Danu, ada Tania yang sedang menyuapi kedua anaknya dan segera aku menyapa si empunya.

"Tania, kapan tiba," tanyaku memanggilnya.

"Eh Mbak Amaira, Iya mbak kemarin sore aku baru tiba. Mbak ayo main kesini dulu."

Aku pun segera bergegas menuju teras tempat Tania dan kedua anaknya berada. Disana terlihat dua bayi lucu usia sekitaran delapan bulan, dengan penampilan pipi gembil yang menggemaskan. Duh pingin kucubit, batinku gemas.

"Lucunya ponakan Tante, lagi makan apa?" tanyaku dengan nada gemas saat sudah berada dihadapan mereka. Karena saking dekatnya keluargaku dan keluarga Om Danu, jadi kami sudah seperti keluarga.

"Rean sama Rion lagi maksn MP-Asi," balas Tania menirukan suara anak kecil dan menyebutkan nama ke dua anaknya.

"Kok pulang gak ngasih kabar ke Mbak, biasanya chat dulu." Tanyaku kepada Tania sambil tanganku memainkan jari Rean.

"Iya mbak ini juga dadakan, Mas Reno ada sedikit urusan di Jakarta jadi kami ikut sekalian, karna dipikir-pikir juga udah lama sejak lebaran aku belum pulang, dan disini paling cuma lima hari. Setelah itu kami balik lagi ke Semarang." Jelas Tania padaku.

"Yah tanggung dong," ucapku dengan nada kecewa.

"Mbak dicariin Mama, pesanan Mama ditanyain?" terdengar suara teriakan dari arah pagar, dan setelah aku menoleh pada sumber suara, adikku ternyata.

Kutepuk jidatku dan aku mulai teringat akan pesanan Mama. Minyak goreng dua liter yang masih bersemayam dengan tenang dalam jok si mickey. Duh bisa kelupaan begini, bisa-bisa aku bakalan disemprot sama Mama, batinku merutuki.

Segera aku berpamitan untuk pulang kerumah dan kubalas teriakan adekku dengan perintah agar dia mengambil pesanan Mama.

Saat belum sampai dapur pun Mama sudah menyambutku dengan ciri khasnya yakni omelan. Aku letakkan tasku di atas kursi makan, lalu mendekati Mama yang sibuk dengan peralatan tempurnya yakni wajan dan seperangkat alat lainnya.

"Tadi Mama kan udah pesan sama kamu, habis beli minyak jangan mampir-mampir, ini lho udah jam berapa? Katanya lima belas menit, ini sudah hampir sejam Mama nungguin kamu tapi gak pulang-pulang. Mama dari tadi sibuk bikin ini—itu!"

Belum selesai Mama berujar, aku memberanikan diri untuk menawarkan bantuan. Tentunya agar omelan Mama sedikit mereda. Kalau sudah ngomel begini kan sampai magrib gak bakal kelar, batinku.

"Ada yang Bisa Ira kerjakan Ma?" tanyaku pada Mama.

"Itu, kamu cuci beras untuk nanti dibikin lontong, lauknya udah mateng semua. Tinggal buat camilan," ucap Mama seraya menunjuk beras yang sudah disiapkan dalam baskom terletak diatas meja.

"Siap Ma," ucapku dengan cengiran. Alhamdulillah, batinku. Sebab gak dapet tugas marut kelapa dan dalam hatiku pun bersorak gembira.

"Oya Ra, Tania kemarin pulang. Dia bawa dua bayi kembarnya lucu-lucu. Kamu udah lihat belum? Duh, Mama kok ya jadi kepengen segera nimang cucu, dipanggil nenek gitu. Kayak temen-temen Mama, Ra." Ucap Mama seraya tangannya sibuk mengaduk-aduk adonan kue.

"Kamu itu lho cantik-cantik tapi sampai usia segini jomblo. Apa gak ada laki-laki yang naksir kamu? Mama sampai heran padahal temen-temen kamu lho udah pada nikah semua, sudah punya anak pula," ucap Mama seraya mendesah dan geleng kepala.

"Tapi tenang saja hari ini Mama jamin kamu pasti suka sama pilihan Mama. Anak temen Mama waktu SMA, dia ganteng lho Ra. Punya kerjaan yang lumayan bagus juga. Anaknya Sholeh, nurut sama orang tua..." Dan begitulah sekelumit tuturan kata dari Mama yang mengiringi aktivitas masak memasak hingga selesai.

Sampai pada pukul setengah lima sore akhirnya pergelutan didapur usai. Kini aku mengistirahatkan diriku sejenak merebahkan tubuhku dikasur milikku, meregangkan otot-otot sambil menatap langit-langit kamarku. Mencoba menerawang dan menerka apa yang akan terjadi dua hingga tiga jam kedepan.

"Apa aku harus pasrah menerima tawaran Mama, bahkan situasinya seakan sudah di ujung tanduk," gumamku lirih.

Dengan pikiran menerka ditambah dengan rasa lelah yang mendera, tanpa terasa aku mulai sedikit kehilangan kesadaran yakni mengantuk.

banyak typo bertebaran

Jangan lupa klik jempol dan love

nya, agar author makin semangat updatenya 😘😘

To be continue

Terpopuler

Comments

Suhartik Hartik

Suhartik Hartik

semakin asyik ceritanya

2023-01-25

0

Devi Handayani

Devi Handayani

perasaan gaada typo..... yg typo itu suka sama ketik tokoh utamanya jadi nama orang lain hehe😁😁

2022-08-16

0

Nur Fidayanti

Nur Fidayanti

Realita kehidupan.....seneng baca karya mu thor....

2021-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Sudah Terbit
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Bukan Up
49 Episode 47
50 Episode 48
51 Episode 49
52 Episode 50
53 Episode 51
54 Episode 52
55 Episode 53
56 Episode 54
57 Episode 55
58 Episode 56
59 Episode 57
60 Episode 58
61 Episode 59
62 Episode 60
63 Episode 61
64 Episode 62
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 END
94 Behind the scene + kuis
95 Exstra part
96 Permisi
97 Ekstra part
98 Ekstra part
99 Author lewat lagi
100 Ekstra part
101 Promosi
102 Promosi 2
103 Promosi 3
104 Love not Scenario TELAH TERBIT
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Sudah Terbit
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Bukan Up
49
Episode 47
50
Episode 48
51
Episode 49
52
Episode 50
53
Episode 51
54
Episode 52
55
Episode 53
56
Episode 54
57
Episode 55
58
Episode 56
59
Episode 57
60
Episode 58
61
Episode 59
62
Episode 60
63
Episode 61
64
Episode 62
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
END
94
Behind the scene + kuis
95
Exstra part
96
Permisi
97
Ekstra part
98
Ekstra part
99
Author lewat lagi
100
Ekstra part
101
Promosi
102
Promosi 2
103
Promosi 3
104
Love not Scenario TELAH TERBIT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!