"Bibi, ada seseorang yang meramalkan kematianku."
Wajah Aria yang menunjukkan kebingungan bisa dilihat dengan jelas oleh Chloe. Namun, Aria dengan tenang terus mendengarkan penjelasan Chloe sampai Chloe selesai berbicara.
Chloe mulai menceritakan skenario palsu yang dibuatnya.
"Ada seorang pendeta yang datang ke dalam mimpiku. Dia berbicara padaku seolah mengasihani ku. Dia menceritakan bahwa aku sedang dikutuk. Dia juga memperlihatkan padaku penglihatan masa depan."
'Penglihatan masa depan?! Bukan kah itu keren?!!'
Bayi elemental angin tampak antusias.
"Itu adalah masa depan kematianku. Aku akan mati tahun ini, Bibi. Tapi itu bukan karena kutukan."
Chloe melanjutkan tanpa memedulikan bayi elemental angin.
"Aku akan mati ketika perang di kediaman Ernest. Walau aku selamat dalam perang pun, aku akan tetap mati cepat atau lambat karena kutukan ini. Karena itu, sekarang aku sedang berusaha menghindari kematianku. Aku membutuhkan lebih banyak informasi mengenai kutukan ini."
Aria semakin mengerutkan keningnya.
"Sejauh mana kamu melihat ramalan itu?"
"Itu hanya sampai kematianku. Aku tidak tahu setelah itu apa yang terjadi," dustanya.
"Lalu... perang di kediaman Ernest?"
Tentu saja Aria bertambah terkejutnya ketika mendengar bahwa Chloe akan mati di medan perang, bukan karena kutukannya. Ini karena saat ini benua barat damai tidak ada perang apapun. Dan juga Kerajaan Rondland dan Kekaisaran Nuveleon tidak ada masalah dalam politik. Itu sangat tidak mungkin jika akan terjadi perang di masa depan.
"Bibi, tidak ada yang benar-benar teman dalam dunia politik."
Walaupun saat ini Kerajaan Rondland dan Kekaisaran Nuveleon bersahabat, namun tetap saja itu tidak terlihat baik di luarnya. Tidak ada hubungan yang benar-benar baik. Yang ada hanyalah hubungan yang saling menguntungkan.
Dan hubungan yang saling menguntungkan itu terkadang tidak akan selamanya berjalan baik. Sebuah pengkhianatan selalu ada.
"Aku tidak bisa menceritakan semuanya tapi, yang pasti adalah kita harus berhati-hati pada Kekaisaran Nuveleon. Dia akan berkhianat di masa depan. Kekaisaran tidak sebaik yang kita lihat."
Aria menganggukkan kepalanya setuju. Dia juga pernah mendengar ini dari Shofia.
"Aku mengerti."
'Ha! Manusia! Apa Kekaisaran yang membunuhmu di masa depan?!'
'Tidak?'
Chloe sedikit ketakutan mendengar suara kejam bayi elemental angin dan elemental angin yang satunya lagi.
'Aku tidak akan membiarkan mereka melukaimu! Tenang saja manusia, bayi elemental angin ini akan menghancurkan Kekaisaran dengan hembusan napas ku!'
'Yaampun, aku tidak akan membiarkan siapapun melukai Elementalist kita.'
"Chloe, aku tidak yakin dapat membantumu. Tapi, aku akan tetap berusaha untuk membantumu."
"Terima kasih, bibi."
Chloe tidak begitu berharap besar sebenarnya pada Aria.
Aria membuka mulutnya lagi.
"Tapi sepertinya tidak baik jika kamu merahasiakan ini dari yang lainnya. Jika kamu menceritakan ini pada ayahmu, aku yakin dia pasti akan membantumu dan dapat mencari obatnya lebih cepat."
Chloe terkekeh pelan di dalam hatinya. Dia tidak yakin dengan ucapan Aria karena Chloe yakin ayahnya tidak akan percaya dengan ucapannya dengan mudah. Dia tidak seperti Aria yang langsung menelan bulat-bulat semua informasi. Duke Ernest akan memikirkannya berkali-kali lagi.
Mungkin dia akan mengatakan bahwa semua yang dikatakan Chloe tidak masuk akal atau dia akan mengatai anaknya menjadi gila setelah mengurung diri di kamar.
"Atau apakah kamu takut mereka menjadi khawatir dengan kondisimu dan mencemaskanmu setiap saat? Aku yakin mereka akan seperti itu, tapi aku merasa itu lebih baik dibandingkan kamu harus mencarinya sendiri. Kau tahu? Aku juga merasa sedikit takut karena mendengar ceritamu. Aku berharap ramalan itu hanyalah kebohongan belaka."
"Aku tidak bermaksud untuk menakut-nakuti bibi."
Aria menggelengkan kepalanya lalu.
"Tidak, bukan seperti itu maksudku. Kau tahu, aku hanya khawatir dan cemas dengan kondisimu. Bagaimana pun kau adalah keponakanku dan tentu aku sangat peduli padamu, Chloe."
Tentu saja ada ketakutan tersendiri di dalam hati Aria ketika mendengar kutukan Chloe.
Cepat atau lambat, Chloe akan mati. Karena itu, Aria harus membantunya.
"Chloe, mungkin aku tidak tahu tentang kutukan ini tapi aku akan berusaha untuk membantumu."
Aria tidak memiliki informasi apapun tentang kutukan di dalam tubuh Chloe. Dia tidak tahu itu kutukan jenis apa dan apa obatnya, namun dia berusaha untuk mencari informasi walau sedikit.
Tapi itu sangat membantu bagi Chloe.
"Tolong temui aku besok malam."
Aria memintanya untuk menemuinya lagi dirumahnya besok tengah malam. Itu karena Aria ingin membantunya bertemu dengan seseorang yang sekiranya dapat memberikan informasi berguna untuk Chloe.
"Nona Chloe, apa saja yang Anda bicarakan dengan Nyonya Aria Blouse di dalam?"
"Henry, bukankah aku sudah menyuruhmu untuk tetap tutup mulut?"
Pria itu kemudian memandangnya dengan tatapan kecewa.
"Saya tetap menutup mulut saya, Nona. Hanya saja, saya rasa saya perlu untuk tahu tentang itu."
Henry tidak tahu apa yang dibicarakan Chloe dan Aria di dalam karena begitu sampai, Chloe langsung menyuruhnya untuk pergi.
"Saya berjanji tidak akan memberitahu siapapun!"
"Bagaimana bisa aku percaya padamu?"
Chloe bukanlah orang yang mudah percaya dengan seseorang begitu saja. Itu diperlukan untuk kehidupannya. Dia tidak akan memberitahu siapapun tentang tujuan aslinya.
Chloe adalah orang yang penuh hati-hati.
"Nona! Tentu saja anda bisa mempercayai saya karena saya Kesatria anda!"
"Diam dan tutup mulutmu jika masih ingin mengikuti ku, Henry. Aku tidak suka orang yang banyak bicara omong kosong."
Chloe menekankan di setiap kalimatnya.
"Saya mengerti, Nona."
Henry menjawab dengan lesu.
Chloe segera masuk ke dalam kereta.
"Aku ingin segera pulang dan beristirahat karena besok aku harus menghadiri acara pesta teh Tuan Putri."
"Anda benar-benar akan datang?"
"Tentu, mana mungkin saya menolak undangan langsung dari Tuan Putri."
Dia memasang senyum lebar.
"Seperti yang diharapkan dari Putri Duke Dylan Ernest."
Begitupun dengan gadis yang duduk bersebrangan dengannya.
Dia sangat anggun dengan menggunakan gaun mewah berwarna merah muda dan rambut panjangnya yang berwarna merah seperti mawar.
"Suatu kehormatan dapat diundang ke dalam pesta teh anda secara langsung, Tuan Putri Beatriz."
Putri Beatriz membalas dengan senyuman lagi.
Senyuman penuh arti. Chloe tahu itu.
'Aku tahu semua yang ada di kepalamu sekarang, Beatriz.'
Chloe yang seorang pembaca tahu dengan jelas bagaimana pola pikir Beatriz. Karena novel Red Witch berasal dari sudut pandang Beatriz.
Chloe meneguk teh yang disiapkan Beatriz.
"Tuan Putri, tehnya sangat enak. Rasanya seperti mencium bau bunga di dalamnya."
Beatriz terkekeh pelan.
"Tentu saja aku menyiapkan makanan dan minuman terbaik dalam pertemuan kali ini. Dan berbicara tentang teh, itu adalah teh favorit ku. Tentu kau akan menyukainya."
"Iya, saya sangat menyukainya. Saya merasa itu teh terbaik yang pernah saya cicipi. Walaupun Natasha sering membuatkannya untuk saya, tapi itu sedikit berbeda. Pelayan istana memang yang terbaik ya."
"Aku akan menyiapkan hidangan yang enak lagi jika kau datang kesini lagi, Nona Chloe."
'Datang kesini lagi, katamu?!'
Itu tidak mungkin karena Beatriz akan segera meninggalkan istana.
Chloe terus memaksakan kedua sudut bibirnya untuk terus mengembang.
"Dimana Kesatria penjagamu? Sepertinya sejak kemarin aku tidak melihatnya."
"Saya menyuruhnya untuk menunggu di luar istana. Bukankah Tuan Putri akan merasa terganggu jika ada orang lain yang mendengarkan pembicaraan Tuan Putri? Saya pun merasa begitu."
"Itu benar tapi tidak sepenuhnya benar. Aku tidak merasa terganggu jika ada beberapa Kesatria penjaga disini, hanya sedikit. Tapi aku merasa bahwa Nona Chloe membutuhkan Kesatria penjaga sekarang. Nona Chloe, anda tahu bahwa keselamatan bangsawan itu sangat utama?"
"Tentu saja. Mana mungkin saya tidak peduli dengan hidup saya?"
"Aku rasa, Nona Chloe mengerti apa yang sedang aku bicarakan."
"Tentu, terima kasih sudah mengkhawatirkan keselamatan saya, Tuan Putri. Tapi sepertinya saya rasa Tuan Putri tidak perlu seperti itu. Dan sepertinya, keselamatan Tuan Putri jauh lebih penting dari pada saya sekarang."
Chloe mengedarkan matanya menatap sekeliling.
Tidak ada satupun penjaga disana.
Di dalam kamar mewah milik Beatriz, tidak ada seorang Kesatria yang mendampinginya.
Hanya ada beberapa Kesatria dan pelayan yang menunggu diluar jika dibutuhkan.
Putri Beatriz menyunggingkan satu sudut bibirnya.
"Aku jauh lebih kuat daripada Nona Chloe disini. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan."
'Dia memasang sihir pengedap suara disini...' batin Chloe sambil melirik-lirik ke sekeliling sekilas.
"Begitu pula dengan saya."
"Ah, sepertinya kamu benar-benar tidak mengerti apa yang sedang aku bicarakan, bukan, Nona Chloe?"
Chloe sedikit jengkel mendengar nada suara Beatriz. Itu seperti dia baru saja diremehkan.
'Dia tidak tahu bahwa aku harus berpura-pura tidak tahu apapun?'
"Sepertinya kamu perlu meningkatkan kewaspadaan mu lagi. Kamu tidak bisa mempercayai seseorang dengan cepat."
"Mana mungkin saya berpikir bahwa saya akan dikhianati oleh Tuan Putri yang sangat dicintai ini? Anda sendiri tahu bukan jika rumah tangga Duke Ernest adalah pedangnya Kerajaan Rondland yang setia?"
"Nona Chloe benar-benar orang yang baik ya?"
'Sepertinya kau sedang berbicara bahwa aku benar-benar orang bodoh?'
Gadis bersurai hitam itu terus bertingkah seolah-olah sebagai bangsawan yang setia.
"Suatu kehormatan dapat menerima pujian dari anda."
"Tidak-tidak, Nona Chloe benar-benar orang baik."
"Lalu apa tujuan anda mengundang saya ke dalam pesta minum teh privat anda, Tuan Putri?"
"Apa kau benar-benar sibuk?"
Chloe membuka mulutnya lagi.
"Saya meluangkan waktu saya untuk anda bukan berarti saya tidak sibuk. Saya tahu Tuan Putri jauh lebih sibuk daripada saya tapi saya benar-benar tidak ingin menyia-nyiakan waktu saya."
Chloe mulai memancing Beatriz untuk membuka suaranya lagi.
"Langsung saja ke intinya. Tuan Putri, anda tahu mengenai perjalanan saya?"
Tidak ada reaksi apapun dari Beatriz. Wajahnya masih sama seperti sebelumnya.
Kemudian dia mulai bersuara lagi.
"Tidak mungkin aku tidak tahu? Itu karena Duke Dylan Ernest yang memberitahu Kerajaan sendiri tentang perjalanan Nona Chloe."
Chloe mengangguk-anggukan kepalanya pelan. Memang benar ternyata Dylan lah yang memberitahu Kerajaan sendiri tentang perjalanannya.
"Nona Chloe, ada sesuatu yang ingin aku diskusikan tentang ini. Tapi sebelumnya, bisakah kamu memberitahu aku tentang tujuan perjalananmu? Setidaknya aku ingin tahu kau ingin mengunjungi tempat apa saja."
Seperti yang Chloe duga sebelumnya, Beatriz benar-benar ingin memanfaatkan perjalanannya sebagai rute pelariannya.
"Mohon maaf sebelumnya, tapi saya rasa pertanyaan Tuan Putri sudah melancang privasi saya. Bukankah anda baru saja menyuruh saya untuk meningkatkan kewaspadaan saya dan saya tidak bisa mempercayai seseorang dengan mudah?"
Beatriz tersentak sebelum akhirnya kembali tersenyum lagi sambil menopang dagunya dengan tangannya.
"Tapi bukankah kau juga baru saja berbicara bahwa aku tidak mungkin mengkhianatimu, Nona Chloe?"
Chloe mendengarkan dengan tenang kemudian.
"Nona Chloe, aku dapat memastikan tidak ada pengkhianatan di dalam kerja sama ini. Aku akan membuat kontrak kerja sama yang saling menguntungkan baik untukku maupun kamu sendiri, Nona Chloe. Atas nama Beatriz Elliot, bukan sebagai seorang Putri Kerajaan, aku menawarkan kerja sama denganmu, Nona Chloe Ernest."
Dia mengulurkan tangannya.
Chloe hanya diam ketika menatap uluran tangan Beatriz tanpa berniat untuk berjabat tangan dengannya.
Sekarang Beatriz tidak sedang berbicara sebagai seorang Putri.
"Mungkin kamu tidak mengerti dengan apa yang aku ucapkan, tapi aku akan menjelaskannya terlebih dahulu."
Beatriz membuka suaranya lagi setelah sejenak menghembuskan napasnya.
"Aku akan ikut dengan perjalananmu, Nona Chloe. Aku berencana untuk melepas gelarku sebagai Keluarga Kerajaan 5 hari lagi."
Itu tepat pada saat Pesta Penobatan Putra Mahkota Kerajaan Rondland. Aaron Elliot yang merupakan putra pertama Raja akan dinobatkan sebagai Putra Mahkota tetap 5 hari lagi. Dan pada hari yang sama, Beatriz akan melepaskan gelarnya sebagai Keluarga Kerajaan.
Itu bukan karena Beatriz iri kepada Aaron tapi karena mimpi dan ambisinya yang menginginkan kebebasan. Hal ini tidak ada sangkut pautnya dengan Aaron yang dipilih sebagai Putra Mahkota.
Dia tidak seperti saudara-saudaranya yang lain yang haus kekuasaan.
"Nona Chloe, apakah kau berlibur karena ingin mencari jati dirimu?"
'Tidak seperti itu...'
Jika bisa, mungkin Chloe akan lebih memilih rebahan dan menikmati harta keluarganya tanpa melakukan apapun.
"Aku pun sama seperti itu. Tapi sebagai Keluarga Kerajaan, aku tidak bisa bebas melakukan semua hal yang ingin aku lakukan. Aku terus dituntut bekerja sebagai seorang Putri yang tidak aku sukai. Karena itu, demi mengajar mimpi dan kebebasanku aku harus melepaskan gelarku. Walaupun aku jauh dari pewaris tahta tapi Nona Chloe masih memiliki kebebasan yang jauh lebih besar daripada aku."
"Aku tidak bisa memiliki kebebasanku dengan gelar."
Chloe membuka suaranya lagi.
"Lalu apa yang Tuan Putri ingin saya lakukan?"
Beatriz masih tetap mempertahankan senyumnya.
"Tidak ada. Aku hanya ikut dengan perjalananmu saja."
"Apa itu seperti menumpang?"
"Mungkin iya?" alis Beatriz terangkat. "Apa kau keberatan jika aku menumpang di kendaraanmu dan menumpang makan? Tenang saja Nona Chloe, aku hanya akan ikut denganmu sementara. Jika aku sudah memiliki tujuan akan pergi kemana, aku akan segera pergi."
"Tentu saja saya keberatan karena Tuan Putri akan mengurangi persediaan makanan dan uang kami."
"Aku pasti akan menggantinya nanti. Kau tahu kan aku tidak mungkin membawa banyak harta selama pergi?"
"Tentu. Lalu apa yang menguntungkan untuk saya? Saya rasa disini hanya pihak Tuan Putri saja yang merasa diuntungkan."
Pihak Beatriz sangat diuntungkan jika mengikuti Chloe karena dia akan mendapatkan kenyamanan makanan, tempat tidur, kendaraan dan keamanan. Sedangkan sejak tadi Beatriz belum menjelaskan apa yang diuntungkan bagi Chloe.
Tapi sepertinya Chloe tahu apa yang akan ditawarkan Beatriz selanjutnya.
"Aku bersedia menjadi perisai Nona Chloe."
"Maaf?"
Chloe terlihat terkejut diluarnya tapi dia sedang tertawa di dalam hatinya sekarang.
Itu persis seperti apa yang dipikirkan Chloe.
"Mungkin Nona Chloe tidak tahu ini tapi aku bisa menjadi senjata untukmu. Aku yakin aku adalah seorang penyihir yang hebat. Aku tidak bermaksud sombong tapi kenyataannya aku adalah Penyihir tingkat lanjut sekarang. Aku cukup kuat untuk melindungi Nona Chloe selama perjalananmu karena kudengar bukankah Kesatria yang kau bawa sedikit?"
"Saya tidak membutuhkan itu. Saya sudah merasa aman dengan beberapa Kesatria saya, selain itu saya juga memiliki satu orang penyihir di kelompok saya. Dia cukup kuat dan saya merasa kami tidak perlu menambah orang lagi. Mungkin Tuan Putri melihat saya adalah orang lemah tapi saya cukup kuat untuk sekarang."
Chloe berbicara dengan penuh percaya diri.
Dia tahu bahwa Beatriz adalah penyihir yang berbakat, tapi karena Chloe yang sekarang sudah mengetahui tentang kemampuannya dia menjadi cukup percaya diri karena dia juga cukup kuat selama ada Elemental.
"Ah, maafkan aku. Aku berpikir Nona Chloe lemah karena kemarin Nona Chloe sendiri yang mengucapkannya padaku."
"Tubuh saya memang lemah tapi saya masih cukup kuat untuk melindungi diri saya sendiri."
Chloe berusaha menyembunyikan kekesalannya melihat wajah meremehkan Beatriz. Seolah-olah dia benar-benar harus dikasihani.
Dia lanjut berbicara dengan nada yang sedikit angkuh. Satu kakinya diletakkan di kaki yang lain.
Dia seharusnya tidak berbicara seperti ini pada seorang Putri, tapi saat ini dia sedang berbicara dengan Beatriz, bukan sebagai Putri Kerajaan.
"Bagaimana ini Tuan Putri, saya sama sekali tidak tertarik."
Beatriz menghela napas panjang sebelum berbicara kemudian.
"Lalu apa yang kamu inginkan dari aku?"
"Apakah Tuan Putri sedang berbicara bahwa Tuan Putri akan melakukan apapun untuk saya?"
Beatriz menjawab.
"Benar."
"Jika begitu, saat Tuan Putri menumpang selama perjalanan saya, Anda harus menuruti semua perintah saya. Tidak ada bantahan dan tidak ada pertanyaan."
Itu sama sekali tidak sopan tapi Chloe tidak memperdulikan itu.
Semua pembicaraan itu sesuai dengan apa yang dipikirkan Chloe sebelumnya. Karena itu dia bisa melakukan semua rencananya dengan lancar tanpa mengatakan rencananya sendiri.
Dia akan menjadikan Beatriz sebagai budaknya selama perjalanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments