Who Is An Elementalist?

Who Is An Elementalist?

Prolog

"Nona Chloe, saya sudah menyiapkan sarapan anda."

Seorang pelayan membuka pintu itu kemudian menyimpan nampan yang berisi beragam makanan itu di atas meja.

Nona muda yang dilayaninya itu sedang duduk rapih di atas sofa.

"Terima kasih, Nat."

Nona muda yang di layani Natasha adalah putri kedua Duke Ernest yang mengasingkan diri.

Chloe Ernest. Gadis itu tahun ini akan menginjak 17 tahun. Chloe Ernest pada awalnya adalah seorang anak yang ceria namun ketika kematian ibundanya, sifatnya berubah drastis. Dia tidak menangis saat itu, melainkan mengurung dirinya di dalam kamar. Chloe tidak ingin berkomunikasi dengan yang lainnya terkecuali Natasha maid pribadinya. Bahkan Ayahnya belum pernah melihat Chloe sejak 7 tahun yang lalu. Sedangkan saudarinya sesekali akan mengunjungi kamarnya jika dia tidak sibuk.

"Apa ada yang Anda butuhkan lagi?"

"Tidak, kau bisa keluar sekarang."

Natasha mengangguk, mengiyakan. "Panggil saya kapan saja anda membutuhkan saya."

"Tentu."

Natasha menunduk sebelum akhirnya keluar dari kamar Chloe.

"Hahh... Banyak yang harus aku lakukan di dunia novel yang menyeramkan ini."

Chloe bergumam begitu tidak ada seseorang di dalam sana.

Chloe yang sekarang bukan lah Chloe yang sebenarnya. Itu adalah orang lain yang entah bagaimana bisa masuk ke dalam tubuh Chloe. Ah, lebih tepatnya masuk ke dalam novel.

Itu benar.

Ini hanyalah dunia novel.

Kyung Mi yang merupakan seorang siswi SMA biasa di dunia nyata entah bagaimana tiba-tiba masuk ke dalam dunia novel yang dia baca.

Garpu dan sendok itu berdentingan. Nona muda itu tampak tengah makan dengan anggun walaupun mulutnya terus menggerutu kesal. Kepalanya terus berpikir cepat untuk menyelesaikan masalah ini.

Kyung Mi tidak tahu bagaimana cara dia kembali ke dunianya jadi dia memilih untuk mulai menjalani kehidupan normalnya di dunia ini. Namun, begitu sulit untuk bertahan hidup di dunia ini begitu perang sudah dimulai.

"Aku baru membaca sampai buku 1 dan belum sampai ke buku 2."

Novel berjudul Red Witch itu memiliki 2 buku yang belum selesai. Kyung Mi baru selesai membaca sampai buku 1 dan belum melanjutkan sampai ke buku 2. Buku 1 selesai dengan kematian penyihir putih dan Kyung Mi tidak tahu apa yang terjadi di buku 2.

Ceritanya belum selesai namun tiba-tiba saja dia berada di dunia ini dengan tubuh Putri Duke yang mengasingkan diri ini.

Kyung Mi menggertakkan giginya kesal karena tubuh ini bukanlah tubuh sang tokoh utama dan akan segera mati di perang pertama ketika melawan Kerajaan Voresham.

"Aku harus menghindari kematianku."

"Nona?!"

Seorang Kesatria yang merupakan penjaga kediaman Duke ini berjenggit kaget.

"Tuan Kesatria, tolong tunjukkan jalan ke perpustakaan."

"Maaf?"

Tampaknya Kesatria itu masih terkejut karena melihat Nona Chloe setelah 7 tahun lamanya.

"Aku lupa letak perpustakaan dimana karena setelah sekian lama tidak keluar kamar."

"Ah, baik. Saya akan menunjukkan jalan, Nona."

Kesatria itu berjalan memimpin menunjukkan Chloe jalan ke perpustakaan pribadi milik Keluarga Duke Ernest.

Setelah sampai disana, Kesatria tersebut memilih pamit karena harus menyelesaikan pekerjaannya.

Kini Chloe tengah memandangi buku-buku yang berada di rak-rak tinggi itu berjejer rapih.

"Baiklah, sekarang aku harus mulai darimana."

Chloe mencari buku tentang kepala rumah tangga keluarga Duke Ernest dari waktu ke waktu. Dia membaca seluruh halaman itu dengan teliti. Dia hanya perlu mencari kepala rumah tangga yang memiliki anak perempuan elementalist.

"Lucy Ernest? Aku baru pertama kali mendengar namanya."

Rumah tangga Duke Ernest memiliki seorang Putri yang disukai oleh roh-roh elemental. Kyung Mi tahu bahwa Chloe adalah sang Elementalist itu karena itu dijelaskan di dalam buku. Namun sayangnya, Chloe Ernest memiliki kutukan yang akan membunuhnya di usia muda. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang mengetahuinya bahwa dirinya adalah seorang Elementaslist bahkan keluarganya karena Chloe yang asli sendiri tidak tahu tentang itu.

Dia akan mati di tahun ini bahkan sebelum sempat menggunakan kekuatannya.

Di dalam buku yang Chloe baca Lucy Ernest berbeda dengan Chloe Ernest saat ini. Lucy merupakan Putri tunggal Duke Ernest V. Dia dikatakan adalah seorang Putri Duke yang berbakat dalam mengendalikan roh-roh elemental. Karena kekuatannya juga, dia dapat membuat Kerajaan Rondland kembali bersahabat dengan Kekaisaran Nuveleon.

Chloe menghela napas panjang begitu selesai membaca.

Dia tidak menemukannya.

Dia tidak menemukan seorang Elementalist yang terkena kutukan seperti dirinya.

"Yahh... Aku tidak perlu terburu-buru juga."

Dia menutup buku dan mengembalikan itu kembali ke tempatnya.

Pria dengan rambut emas itu menghela napas kasar. Kertas-kertas yang menumpuk di atas mejanya itu tidak pernah habis. Dia tampak begitu lelah setelah tidak tidur semalaman karena pekerjaannya. Walaupun Putri sulungnya sudah ikut membantu mengerjakan tugasnya karena dia penerus rumah tangga Duke ini tapi itu tetap melelahkan.

"Oh, dan Tuan, Nona Arabella akan pergi ke kediaman Viscount Carlos minggu depan."

Pria dengan rambut merah itu mengabarkan.

"Pesta teh?"

"Ya, seperti biasa."

"Baiklah."

"Tapi Tuan Duke, Nona Arabella meminta untuk mengurangi jumlah Kesatria penjaganya karena itu mengganggu pesta teh mereka."

Tangan Duke Ernest itu berhenti menulis dan dia memandang sang tangan kanan dengan alis yang menekuk.

"Katakan padanya aku tak akan mengizinkan dia pergi jika dia masih mempermasalahkan jumlah kesatria pengawalnya."

"Tapi Nona bilang dia—"

"Aku rasa tidak ada yang perlu kau katakan lagi. Silahkan tinggalkan ruanganku, Ren."

Tahu bahwa dia tidak bisa membela lebih jauh, akhirnya dia menuruti dengan pasrah. Ren segera menunduk memberi salam kemudian keluar ruangan kerja Duke Ernest.

Pintu itu baru saja di tutup, namun kemudian di buka kembali.

"Apalagi—?!"

"Tuan Duke, Nona Chloe ingin bertemu dengan anda." Ren berbicara dengan kaku.

"Chloe?"

Dia terkejut mendengar nama yang sudah lama tidak dia dengar.

"Iya."

"Suruh dia masuk."

"Ayah."

Chloe memberi salam begitu masuk.

"Saya permisi dulu."

Ren segera meninggalkan ruangan dan membiarkan Chloe berbicara secara pribadi dengan ayahnya, Duke Dylan Ernest.

"Saya mohon maaf karena mengganggu waktu anda."

"Duduklah."

Chloe duduk di sofa yang tampak lembut dengan lapisan emas itu sedangkan Duke masih duduk di kursi kerjanya.

Duke Dylan Ernest sudah lama tidak melihat Chloe semenjak kematian mendiang istrinya apalagi mengobrol dengannya. Itu membuatnya sedikit gugup karena ini kali pertama dia mendengar suara Putri keduanya.

"Ada apa?"

Duke Ernest memecahkan keheningan diantara keduanya.

"Ayah, saya akan pergi untuk beberapa waktu ke ibukota."

"Ibukota?"

"Ya, saya merasa saya perlu pergi untuk melihat dunia luar lagi setelah sekian lama."

Duke Ernest kebingungan karena Chloe tiba-tiba berbicara dengannya dan meminta izinnya untuk pergi ke ibukota. Tapi bukan itu yang sebenarnya dipikirkan Duke. Dia hanya terheran karena putrinya yang menghabiskan 7 tahun hidupnya dalam mengasingkan diri tiba-tiba ingin pergi ke dunia luar.

"Saya merasa perlu berlibur beberapa bulan."

"Mengapa?"

Duke Ernest yang kebingungan sama halnya dengan Chloe saat ini. Chloe terheran-heran dengan tingkah ayahnya.

"Apa Ayah tidak mengizinkan saya berlibur karena saya juga harus bekerja di dunia politik sebagai Putri Duke?"

"Tidak-tidak seperti itu." Duke menggeleng-gelengkan kepalanya membantah.

"Lalu?"

"Kau benar. Kau pasti butuh liburan untuk melihat-lihat dunia luar. Kapan kau akan pergi?"

"Besok."

"Baiklah, aku akan menyiapkan kesatria pengawal untuk menjagamu selama kau pergi."

"Terima kasih, Ayah. Tapi saya tidak butuh pengawal yang banyak. Saya hanya ingin berlibur dan menghabiskan waktu sendiri."

"Ya, lakukan apapun yang ingin kau lakukan."

Setelah percakapan singkatnya dengan Duke Ernest, Chloe segera beranjak bangkit dan pamit. Merasa tidak ada yang perlu dia sampaikan lagi, gadis itu segera meninggalkan ruangan.

"Ah, Chloe!"

Duke memanggil tepat ketika Chloe menarik kenop pintu.

"Ya?"

"Jangan lupa menjaga kesehatanmu selama kau pergi dan jangan lupa untuk makan. Aku akan menyuruh Natasha untuk ikut denganmu."

Duke Ernest menasehati. Dia baru tersadar untuk mengucapkan itu ketika dia melihat dengan jelas kulit pucat Chloe. Duke Ernest selama ini tidak pernah memperhatikan Chloe karena itu dia tidak sadar bahwa Putri keduanya itu tampak kurus dibandingkan anak-anak seumurannya.

"Tentu," Chloe menjawab dengan singkat.

"Nona Chloe, saya terkejut melihat anda disini."

Wanita berumur itu tersenyum penuh makna ke arah Chloe.

Dia adalah kepala pelayan disini.

"Lama tidak bertemu, Grace."

Dia tertawa ramah. "Ha! Saya senang melihat anda tampak sehat."

Chloe mengangguk saja mengiyakan.

Chloe atau Kyung Mi sedikit berhati-hati dengan wanita ini, Grace si Kepala pelayan. Ini karena dia tahu bahwa di dalam novel Grace sangat tidak menyukai Chloe dan ingin menyingkirkannya hanya untuk menjadikan Putri bungsu Duke sebagai Elementalist.

Dia tahu bahwa Chloe yang sebenarnya adalah seorang Elementalist tapi dia menipu semua orang dengan mengatakan bahwa Putri ketiga lah yang merupakan seorang Elementalist yang begitu di sayangi roh-roh Elemental dan akan menjadi pahlawan kerajaan Rondland.

"Grace adalah orang yang sangat licik. Dia hanya ingin menyingkirkan Elementalist yang sebenarnya dengan membuat Elementalist yang palsu."

Mata Chloe berganti ke sisi Grace.

Itu adalah seorang anak kecil yang tampak gugup sambil memeluk boneka kelinci kesayangannya.

"Nona Chloe dan Nona Sofia pasti baru bertemu kali ini."

Sofia Ernest. Itu adalah Adiknya. Itu adalah Putri ketiga Duke Ernest. Mendiang Ibundanya meninggal begitu melahirkan Sofia karena itu Chloe tidak pernah melihat Sofia sebelumnya.

"H-halo... Kak Chloe."

Dia menyapa dengan malu-malu.

"Hahaha! Nona Sofia sebenarnya anak yang ceria dan pemberani seperti anda, Nona. Namun sepertinya dia malu ketika melihat orang baru."

Ya, begitulah yang terjadi pada anak-anak.

Chloe tidak menyahut apapun, dia hanya membalas Sofia dengan senyum tipisnya.

"Anda tahu, Nona? Saya merasa kalau Nona Sofia adalah seorang Elementalist yang begitu dicintai para roh elemental!" Grace menceritakan dengan bersemangat. "Lihatlah, itu karena Nona Sofia memiliki kriteria tersebut. Dia memiliki mata biru dan rambut pirang seperti milik Tuan Duke. Saya awalnya merasa kalau Nona Arabella adalah seorang Elementalist tapi setelah melihat kelahiran Nona Sofia saya merasa itu tidak mungkin karena Nona Arabella hanya memiliki mata biru tanpa rambut pirang. Saya sudah menceritakannya dengan Nona Arabella dan dia tampak senang mendengarnya."

Semua yang dikatakan Grace itu benar. Tidak sepenuhnya salah. Seorang Elementalist biasanya memiliki ciri khas rambut pirang dan bermata biru, itu pun terjadi pada Lucy Ernest. Namun, Chloe tidak seperti itu. Rambutnya hitam dengan campuran pirang sedikit tepat di bagian rambut belakangnya. Pirang adalah rambut asli Chloe, tapi hitam ini hanyalah tanda sebagai kutukan.

Jika kutukan ini hilang, Chloe yakin sekali bahwa rambutnya akan menjadi pirang seperti milik Duke Ernest dan Sofia.

Tapi yang membedakannya lagi, mata ruby nya itu sama seperti milik ibundanya.

Karena itulah semua orang disini tidak pernah terpikirkan bahwa Chloe lah yang sebenarnya adalah seorang Elementalist karena jauh dari kriteria.

"Benarkah? Baguslah jika begitu."

"Em! A-aku akan berusaha untuk menjadi seorang Elementalist yang hebat dan melindungi kerajaan Rondland!"

"Ya, bekerja keraslah. Aku akan kembali ke kamar."

Setelah mengucapkan itu, Chloe melangkahkan kakinya menuju anak tangga meninggalkan Grace kepala pelayan bersama dengan Sofia.

Chloe tidak peduli tentang menjadi seorang Elementalist karena yang hanya ada dipikirannya saat ini hanya untuk bertahan hidup.

"Aku harus hidup selama mungkin."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!