Red Witch.
Novel yang mengambil latar belakang protagonis wanita yang bernama Beatriz Elliot. Beatriz adalah Putri bungsu dari Kerajaan Rondland. Diceritakan di dalam novel, Beatriz bukanlah pewaris tahta karena itu dia kabur dari kerajaannya dan mencabut gelarnya sebagai anggota keluarga Kerajaan. Beatriz melakukan itu karena dia ingin memiliki kebebasannya sendiri dan menjadi seorang penyihir hebat di masa depan.
Sesuai judulnya Red Witch adalah julukan orang-orang kepada Putri Beatriz setelah Beatriz dan kelompoknya berhasil mengalahkan penyihir putih di buku ke-1.
"Kelompoknya benar-benar kumpulan orang-orang yang menakutkan..."
Chloe menggeleng-gelengkan kepalanya setelah mengingat seberapa mengerikannya perjalanan yang dilalui Beatriz bersama kelompoknya.
"Aku tidak boleh terlibat dengan mereka jika ingin hidup dengan tenang."
Itu karena tokoh utama selalu terkena kesialan dan selalu terlibat oleh berbagai masalah. Chloe yang hanyalah tokoh sampingan ingin menjauhi Beatriz yang merupakan tokoh utama bersama kelompoknya yang kebanyakan adalah orang-orang kuat yang menakutkan.
Dia menjadi merinding sendiri setelah membayangkan bagaimana kumpulan orang-orang kuat itu bertarung nantinya.
"Itu akan menjadi medan perang yang mengerikan."
"Nona."
"Ya?"
Chloe segera tersadar dari lamunannya begitu Natasha pelayan pribadinya itu memanggilnya.
"Apa kita perlu beristirahat di penginapan karena sudah tengah malam?"
"Ah, iya. Kita akan berhenti di penginapan selanjutnya."
"Baik, Nona."
Natasha segera pergi ke dalam gerbong keretanya sendiri setelah memberitahu Kesatria yang mengendarai kereta kuda mewah itu untuk berhenti di penginapan selanjutnya agar Nona Chloe bisa beristirahat.
Itu adalah hari pertama perjalanan Chloe menuju ibu kota. Letak kotanya yang berada di utara terlalu jauh untuk sampai ke ibu kota karena itu butuh waktu berhari-hari untuk sampai kesana. Mereka akan bermalam di penginapan hari ini dan melanjutkan perjalanan mereka esok hari.
"Nona, kita sudah sampai."
"Terima kasih, Tuan Henry."
"Itu bukan masalah, Nona."
Henry yang merupakan wakil kapten Kesatria itu tersenyum setelah membantu Chloe turun dari kereta kuda yang mewah itu.
Henry adalah wakil kapten Kesatria yang menuruti permintaan kaptennya, karena itu ketika Arabella menyuruhnya untuk ikut bersama dengan Chloe, Henry mematuhinya tanpa membantah.
Arabella yang terlalu khawatir karena Chloe akan pergi ke ibu kota sendirian hanya dengan Natasha pelayan pribadinya dan 5 Kesatria penjaga yang dikirimkan Duke akhirnya mengutus Henry untuk ikut bersamanya.
"Jika sesuai dengan cerita di dalam novel, Chloe, Henry, dan Arabella harusnya berhubungan dekat karena mereka adalah teman masa kecil. Dan keluarga Henry yang sudah mengabdi pada rumah tangga Duke Ernest memiliki kewajiban untuk melindungi anggota keluarga rumah tangga Duke Ernest."
Chloe menatap ke arah mata pria itu. Henry tersenyum tulus dan matanya pun ikut tersenyum. Rambut peraknya berkibar tertiup angin.
"Dia benar-benar teman masa kecil, Chloe, " Kyung Mi menyimpulkan.
Dari gerak-geriknya dan tingkah lakunya pada Chloe sudah menunjukkan dengan jelas bahwa mereka berdua cukup dekat dulu. Cara bicaranya yang hangat dan penuh hormat itu menunjukkan bahwa dia adalah salah satu orang yang begitu peduli pada Chloe.
"Mengapa Tuan Henry terus tersenyum seperti itu?"
"Itu karena saya senang dapat bertemu anda kembali dan dapat menghabiskan waktu yang lama bersama anda, Nona."
"Ha! Dia benar-benar tipe anak laki-laki yang lembut seperti yang diceritakan di dalam novel..." batin Chloe.
"Natasha."
"Ya, Nona?"
"Tunjukkan jalan ke kamarku."
"Tentu, lewat sini."
Chloe tidak menanggapi ucapan Henry melainkan berbicara dengan Natasha. Dia menyuruh Natasha untuk segera menunjukkan jalan ke kamarnya karena dia lelah dan ingin segera beristirahat. Dia segera pergi dari sana setelah menyuruh kelompoknya untuk beristirahat di kamar mereka masing-masing sebelum mengikuti di belakang Natasha.
"Apa ada sesuatu yang Nona inginkan? Saya akan segera membuatkannya untuk anda."
"Tidak, aku ingin segera tidur."
"Baiklah, kalau begitu selamat malam, Nona Chloe."
Chloe merasa senyuman Natasha sangat-sangat menyeramkan tapi dia tetap memasang wajah tenang seperti biasanya.
"Selamat malam juga, Natasha. Kau juga harus istirahat."
"Tentu."
Pintu itu tertutup begitu Natasha keluar dari ruangan itu.
"Hahh..." Chloe menghela napas panjang. "Bagaimana caranya menjauh dari pelayan pembunuh seperti dia?"
Chloe ingat dengan betul latar belakang Natasha yang dia baca di dalam novel. Natasha adalah seorang bangsawan dari rumah tangga yang telah hilang di benua barat. Anggota keluarganya sudah mati terbunuh di tangannya sendiri. Semua orang yakin tidak ada yang selamat dari kejadian itu karena itulah Natasha memalsukan identitas dirinya dan bekerja di rumah tangga Duke Dylan Ernest sebagai pelayan biasa.
"Dia dengan mudah masuk bekerja sebagai pelayan dan menutupi dirinya sebagai pembunuh. Hanya aku yang seorang pembaca yang mengetahui itu. Bahkan seperti Duke Dylan Ernest saja tidak tahu akan itu."
"Natasha terlalu lihai sebagai pembunuh. Dia pintar berbohong."
Chloe merebahkan tubuhnya di atas ranjang sambil bergumam sendiri.
Sampai akhir cerita, dikatakan hanya Chloe yang tahu identitas Natasha karena dia adalah seorang pembaca.
"Penulis tidak menceritakan alasan Natasha membunuh keluarganya sendiri di dalam buku. Itulah yang membuat aku merasa aneh dengan Natasha dan harus menjauhinya walaupun di dalam buku Natasha diperkenalkan sebagai karakter yang paling peduli pada Chloe."
Natasha adalah orang pertama yang begitu peduli dengan Chloe. Dia adalah pelayan yang setia yang selalu berada di sisi Chloe semenjak dia kehilangan ibundanya.
Diceritakan di dalam novel, Natasha adalah orang yang paling menderita setelah kematian Chloe. Tepat setelah kematian Chloe karena perang melawan Kerajaan Voresham, Natasha berusaha membunuh semua anggota rumah tangga Duke Ernest. Namun sialnya, dia tidak berhasil menyentuh Duke Dylan Ernest dan kedua putrinya. Natasha hanya berhasil membunuh para pekerja disana.
Dan setelah kejadian itu, Duke Dylan Ernest menjatuhi hukuman mati pada Natasha karena percobaan pembunuhan keluarga Duke.
"Semua tindakannya seolah-olah dilakukannya untuk membayar tindakan mereka pada majikannya selama ini."
Natasha benar-benar hanya peduli pada Chloe dan itu membuat Chloe bingung akan kehadiran Natasha sekarang. Haruskah dia senang atau sedih? Mengingat bahwa Natasha seorang pembunuh membuat Chloe lebih takut.
Tentu saja Chloe tidak bisa mempercayai Natasha begitu saja.
Itu karena dia harus hidup selama mungkin dan menghindari kematiannya.
TOK
TOK
TOK
"Hahh... Tapi sepertinya aku akan tetap aman jika tidak membuat masalah dengan Natasha."
TOK
TOK
TOK
Kening Chloe berkerut memperhatikan sebuah suara yang terus muncul di pintu balkon namun tidak ada siapa-siapa disana.
"Halo! Halo, manusia! Iya, kau! Kau sedang melihat ke arahku sekarang. Kau bisa mendengarkan ku kan? Hahh... senangnya bisa mengobrol dengan manusia kembali."
Chloe segera beranjak bangkit dari ranjangnya dan mendekati pintu balkon dengan hati-hati.
"Bisa buka kan pintu ini lebih dulu?"
"Siapa kau?"
Chloe tidak melihat seorang pun disana. Tapi Chloe bisa merasakan udara-udara itu berkumpul membentuk bola-bola kecil.
Dia tidak mempunyai wujud.
Chloe ingat sesuatu tentang ini, namun dia tetap harus berhati-hati.
"Aku Elemental! Aku bayi Elemental angin! Ah senangnya bisa bertemu dengan seorang Elementalist sepertimu!"
"Dia benar-benar elemental?" Chloe membatin.
"Aku tidak pernah bertemu Elemental sebelumnya. "
"Iya! Aku pun belum pernah bertemu dengan manusia yang bisa melihat dan mendengarkan kami yang seorang Elemental! Itu artinya kau keturunan bangsawan itu, bukan? Kau Elementalist!"
Bayi Elemental angin itu terus berbicara dengan bersemangat. Dari nada bicaranya, Chloe tahu bahwa Elemental itu benar-benar seorang bayi.
"Ha! Yang dikatakan para Elemental lain itu ternyata benar! Kau begitu cantik! Walaupun rambutmu hitam tidak seperti yang diceritakan Elemental lain, tapi kau tetap cantik! Ah sepertinya aku benar-benar terpikat denganmu sekarang, manusia! Maukah kau membuat kontrak bersamaku? Aku merasa senang sekali jika bisa membuat kontrak bersama gadis Elementalist sepertimu! Suatu kehormatan bagiku yang merupakan Elemental angin! Walaupun aku masih bayi, tapi aku bisa melindungi mu, manusia!"
"Jadi, bagaimana?"
Chloe memutar bola matanya malas. Dia sedikit syok ketika melihat dan mendengar langsung suara Elemental sekarang.
"Kau berisik ya."
"Hahaha! Elemental lain mengatakan kalau aku memang hebat dan periang! Karena itu, aku tidak terkejut dengan tanggapanmu, manusia! Aku merasa senang karena aku yang bayi Elemental angin ini bisa menghiburmu karena aku sosok yang hebat dan periang!"
Chloe menghela napas untuk kesekian kalinya. Ini diluar ekspektasinya. Dia tidak berpikir bahwa Elemental seberisik ini.
"Ayo-ayo kita buat kontrak! Bayi Elemental angin ini bisa melindungimu kapanpun!"
Chloe menggeleng-gelengkan kepalanya lalu.
"Tidak."
Dia bahkan menolaknya tanpa perlu berpikir.
"Ha! Mengapa?!"
Bayi Elemental itu terdengar sedikit sedih.
"Apa kau merasa aku masih bayi jadi kau berpikir aku lebih lemah daripada Elemental lainnya? Manusia, tolong percayalah padaku! Aku akan tumbuh semakin kuat dan selalu melindungimu kapanpun! Kumohon!"
"Walaupun kau merengek seperti itu pun, aku tetap tidak akan merubah pikiranku."
"Kenapa? Kenapa kau menolakku? Hiks! Manusia! Tolong jangan tolak aku! Aku sudah terlanjur jatuh cinta padamu karena itu aku tidak bisa memilih orang lain untuk membuat kontrak. Aku hanya ingin membuat kontrak bersamamu, manusia!"
" Apa karena aku Elementalist yang asli?"
"Iya, tentu! Tidak, maksudku! Ya, siapapun Elemental pasti akan membuat kontrak padamu karena kau Elementalist! Tidak ada Elemental apapun yang tidak akan membuat kontrak denganmu! Itu karena aura Elementalist mu begitu memikat roh-roh Elemental! Karena itulah aku jatuh cinta padamu! Kamu adalah orang terpilih yang dicintai roh-roh Elemental! Kau seorang Elementalist!"
"Cukup, hentikan."
"Aku tidak sedang membual, manusia!"
"Aku tahu."
"Kalau begitu, ayo buat kontrak bersamaku!"
"Tidak, itu merepotkan."
"Oh! Ayolah, manusia?!"
Chloe terus menolak permintaan bayi Elemental angin itu dan bayi Elemental angin itu tetap bersikeras meminta agar Chloe mau membuat kontrak kesepakatan dengannya.
Tentu saja Chloe menolak kontrak itu karena menurutnya tanpa menjadi Elementalist itu yang terbaik. Itu karena hidupnya sudah kerepotan dengan masalah kutukannya. Dia tidak mungkin membuat kontrak dengan Elemental disaat dirinya memiliki kutukan yang cepat atau lambat akan membunuhnya.
"Membuat kontrak dengan Elemental hanya akan membuatku terjebak ke dalam berbagai masalah. Aku sudah kerepotan dengan cara menghilangkan kutukan ini dan aku tidak mau menambah beban hidupku," Chloe membatin. "Yang terpenting adalah hidup selama mungkin."
Chloe teringat dengan bagian di dalam novel dimana semua rakyat Kerajaan Rondland memperdebatkan masalah Elementalist dari Keluarga Duke Ernest. Itu ketika semua orang telah tertipu oleh Grace karena mengatakan bahwa Sofia Ernest adalah seorang Elementalist yang asli.
"Ketika penyihir putih muncul dan membuat masalah di dunia, mereka baru mencari aku..."
Gadis itu terkekeh pelan dengan isi kepalanya sendiri.
"Kenapa kau tertawa seperti itu, manusia?"
"Mengapa kau tidak membuat kontrak dengan Elementalist yang lain saja?"
"Maaf? Mengapa kau bertanya seperti itu?"
"Mengapa tidak?"
"Ya, tidak."
"Hm?" Chloe mengerutkan kening mendengar jawaban Elemental angin itu.
"Maksudku, apakah ada orang lain yang seorang Elementalist?"
Bayi Elemental angin itu balik bertanya.
"Apakah tidak ada?"
Chloe juga tidak tahu ini karena di dalam novel hanya Keluarga Ernest saja yang diceritakan memiliki keturunan Elementalist.
"Entahlah tapi yang pernah aku dengar, Elemental lain tidak ada yang pernah membuat kontrak dengan Elementalist selain Keluarga Duke Ernest. Yang kudengar, hanyalah Keluarga kalian yang dicintai oleh roh-roh Elemental dan alam."
Chloe mengernyitkan keningnya semakin dalam. Dia masih tidak yakin bahwa hanya keluarganya yang memiliki kekuatan Elementalist.
"Apakah di dunia yang luas ini, benar-benar hanya aku?"
"Karena itu, kurasa para Elemental lain pun belum pernah membuat kontrak kecuali dengan keluargamu."
"Tapi, itu tidak merubah fakta sedikitpun bahwa aku tidak ingin membuat kontrak denganmu."
"Oh, ayolah! Kau tidak bisa seperti ini terus!"
Terdengar bayi Elemental angin cemberut dari nada suaranya.
"Mengapa tidak?" Chloe melipat lengannya di dada.
TOK
TOK
"Nona? Anda masih belum tertidur?"
Chloe melotot kaget mendengar suara Natasha pelayan pribadinya dari balik pintu.
"Ya?" Dia menjawab dengan kaku.
"Natasha tidak mendengarkan pembicaraanku dengan Elemental angin, kan?"
Chloe bertanya-tanya dalam batinnya. Dia khawatir mengingat Natasha adalah pembunuh yang pastinya instingnya jauh lebih tajam.
"Nona Chloe, anda harus segera tidur sekarang karena besok kita akan pergi lebih pagi. Anda harus beristirahat untuk perjalanan panjang besok. Ataukah anda butuh sesuatu karena tidak bisa tidur? Saya akan membawakannya jika anda ingin."
"Tidak, aku hanya ingin menikmati angin malam sebentar. Tapi aku akan segera tidur sekarang."
"Jangan terlalu lama diluar, Nona. Cuacanya dingin. Saya takut anda jatuh sakit," Natasha mengingatkan.
"Iya, aku tahu. Terima kasih sudah mengingatkan ku. Kau bisa kembali ke kamarmu sekarang, Nat."
"Anda akan langsung istirahat?"
Chloe diam-diam menghela napas lelah. Natasha yang terus memperhatikannya membuatnya lebih takut pada pelayannya sendiri. Itu tidak seperti Natasha peduli padanya melainkan seperti sedang mengintrogasinya.
"Iya, aku akang langsung tidur. Selamat malam, Nat."
"Baiklah, tidur yang nyenyak, Nona."
Setelah itu, tidak terdengar lagi suara Natasha di balik pintu.
"Hahh... Dia benar-benar menakutkan."
Tidak ingin membuat masalah lagi, Chloe segera pergi berbaring di ranjangnya dan menarik selimutnya. Dia berusaha untuk terpejam walaupun sulit karena suara bayi Elemental angin yang terus memenuhi kepalanya.
"Manusia! Kau belum selesai bicara denganku! Jangan tertidur dulu!"
"Ah, tapi sepertinya pelayan tadi sudah menyuruhmu untuk segera tidur ya? Kalau begitu aku akan menunggumu. Terserah kau akan menjawab ku kapan tapi aku akan terus menunggumu dan melindungimu sampai kau mau membuat kontrak denganku."
"Haduh... Enyahlah kau bayi Elemental angin! Aku harus segera tidur jika tidak Natasha akan memarahiku lagi!"
Chloe semakin menutup matanya erat-erat, berusaha tidur terlelap dan mengabaikan bayi Elemental angin itu.
"Tapi bisakah kau membuka pintu ini dulu? Aku kedinginan disini."
"Mana mungkin Elemental bisa kedinginan? Bukankah dia Elemental angin?"
Chloe terus mengabaikan bayi Elemental angin itu walaupun dalam hatinya dia terus menggerutu kesal karena bayi Elemental angin itu tidak mau berhenti berbicara.
"Ah! Aku lupa kalau aku angin hahaha! Aku bisa masuk lewat ventilasi!"
"Bodoh!" Chloe mengutuk bayi Elemental angin itu di dalam hatinya.
"Selamat malam manusia, tidurlah yang nyenyak! Aku akan selalu menunggu jawabanmu nanti dan akan selalu melindungimu! Aku bayi Elemental angin yang hebat dan periang ini akan selalu disisimu!"
"Ya, ya. Lakukan saja apa yang kamu ingin lakukan. Aku tidak peduli itu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments