Bab 20 " siapa kamu sebenarnya"

David menyantap makanan buatan Sanaya begitu nikmat hingga habis tak tersisa setelahnya David kembali duduk di bangku kebesarannya sambil kembali mengerjakan berkasnya.

namun perkejaan David terganggu karena kedatangan Della yang sudah membawa sekotak bekal yang ia bawa.

" Hallo kak David ," sapa Della mendekat ke arah David.

namun David menatap Della dengan tajam dan menghentikan langkah Della agar tidak mendekat ke arah Della.

" William...!" panggil David meneriakkan nama William membuat William masuk ke dalam.

"ada apa Tuan ,?" tanya William.

" siapa yang memberi izin wanita ini masuk di dalam ruangan ku?" Tanya David menunjuk ke arah Della.

" Maaf... Tuan saya.." belum selesai William menyelesaikan bicaranya seorang pria datang mask dengan wajah paru baya namun sangat terlihat tegas.

" aku yang menyuruh putri ku untuk masuk di dalam ,"

" Tuan Albert " gimana David sambil menyipitkan kedua matanya menatap Della dan tuan Albert.

" begini saja kita pada intinya, semua orang sudah tau kau menikahi anak dari Edbert karena suatu keterpaksaan untuk mengantikan posisi kakanya menikahi mu," jelas Albert berjalan dengan tegas ke meja David.

" lalu ," balas David mengerutkan keningnya menatap tuan Albert yang sekarang sudah berada di depan mejanya.

" aku ingin membuat kesepakatan yang bagus David, nikahilah anak ku dan ceraikan istri mu, maka kita akan menjadi rekan kerja yang tidak bisa di kalahkan oleh siapapun di dunia ini ," tawar Albert menatap ke arah David dengan senyum yang seakan ejekan untuk David.

" maaf tuan Albert sepertinya tawaran mu tidak saya terima, jawabannya sangat sederhana karena saya tidak menyukai anak anda dan sepertinya informasi yang anda dapat sangat kurang akurat tuan Albert, saya sangat mencintai istri saya walau dia hanya sebagai istri pengganti tapi dia mengurus saya dengan baik tanpa meminta balasan apapun dari saya ," jelas David membuat tuan Albert geram dan tersenyum sinis menatap David.

" jangan berbohong David, semua orang tau bagaimana tingkah laku buruk Sanaya dan kau pun tau itu bukan ," ucap Albert menatap David.

" jangan berani-berani menghina istri saja Tuan Albert, sekarang pergilah dari ruangan saya sebelum saya benar-benar murka dan memberitahukan kepada anda betapa sempurnanya anak anda, hingga banyak tangan hidung belang yang menyentuh tubuh putri tercinta anda Tuan Albert," ejek David hingga Albert menatap David dengan mata menyala.

" Jangan berani-berani menghina anak saya David ," geram Albert dengan wajahnya yang mulai mengeras saat mendengar putrinya di hina sedemikian rupa oleh David.

" Saya tidak menghina, saya hanya memberi sebuah peringatan untuk anda jangan pernah menghina atau menganggu milik saya," balas David yang sangat santai namun ampuh membuat Tuan Albert terdiam melihat tatapan David yang seakan-akan tak segan dengan ucapannya.

" Della ayo ...!" ajak tuan Albert menarik tangan Della dan segera keluar dari ruangan David.

melihat kepergian Tuan Albert membuat David mengusap hidungnya sambil mengelap nafasnya ia benar-benar pusing melihat Tuan Albert yang berusaha untuk menikahkan putrinya dengannya.

" William, kirimkan semua berkas yang ada di sini ke email milikku, aku akan menyelesaikan di rumah," punya David mengambil jas dan tasnya lalu pergi meninggalkan ruangannya.

sepanjang perjalanan William melihat mengantar David pulang ke apartemen ia melihat David termenung memikirkan sesuatu sambil beberapa kali William melihat David menghembuskan nafasnya dengan kasar.

" apa ada hal yang menganggu pikiran mu David ,?" tanya William.

" tidak ada, aku hanya butuh untuk mengistirahatkan tubuh ku ," balas David menatap ke arah luar jendela.

mendengar jawaban David William hanya bisa terdiam dan fokus menyetir, tiada pertanyaan ataupun percakapan antara David dan William hingga sampe ke apartemen David.

David segera turun dari mobil william dan berjalan masuk ke dalam apartemen miliknya, William hanya bisa menatap kepergian David.

" semoga semua jawaban yang kau cari bisa terjawab dengan cepat," batin William.

...****************...

Di apartemen David segera masuk ke dalam, hampir sebulan ini ia tidak pernah menginjakkan kakinya di apartemen miliknya, ia memandang ke seluruh ruangan masih terlihat sama seperti saat ia meninggalkan apartemen itu.

namun pandangan mata David terarah pada satu lukisan sebuah danau yang membuat David sangat kaget, danau yang hanya di ketahui oleh Anaya.

David mendekat ke arah lukisan itu dan menyentuhnya masih sedikit basah apa baru saja selesai di lukis, pikir David.

tidak lama Sanaya baru keluar dari kamar melihat kedatangan David begitu kaget saat mendapatkan tatapan tajam dari David.

" kak David baru pulang,?" tanya Sanaya membuat David langsung melempar lukisan Sanaya hingga hancur.

" Kaka David lukisan Sa," ucap Sanaya mendekat ke arah lukisannya saat David melemparkan nya di lantai.

" Kenapa kau bisa melukis danau itu ,?" tanya David dengan geram ia menahan amarahnya kepada Sanaya entah apa yang sebenernya yang terjadi dengan David selalu saja merasa marah dan emosi saat melihat tingkah Sanaya.

" aku juga tak tau, lukisan itu hanya terlintas begitu saja membuat ku melukisnya apa salah ," jawab Sanaya.

" Salah sangat salah, apa kau tau danau itu hanya Anaya dan aku yang tau, kenapa kau bisa ikut mengetahui sampai melukis danau itu sedetail itu ,?" bentak David menatap Sanaya.

" aku sudah bilang kepada kak David, aku juga tidak tau," pekik Sanaya mulai terbawa emosi melihat David yang sejak tadi membentaknya secara tiba-tiba.

" siapa kau sebenarnya,?" tanya David kini wajahnya sudah sangat dekat dengan Sanaya namun pertanyaan David tentu membuat Sanaya langsung terdiam, detak jantung Sanaya begitu cepat.

" aku..Sanaya kak David ," balas Sanaya dengan bibir yang bergetar menatap mata David hingga pandangan mereka bertemu.

David menatap mata Sanaya tidak terpancarkan kebohongan di matanya membuat David benar-benar bingung dengan situasi saat ini.

" jadi kenapa kau bisa melukis danau ini, apa arwah Anaya mendatangi mu ," ucap David dengan senyum sinis menatap Sanaya.

" aku sudah bilang, danau itu terlintas saja dalam benakku," balas Sanaya dengan pelan air matanya mulai menetes membasahi pipi Sanaya.

" apakah kau Anaya yang sesungguhnya,?" Tanya David kembali.

" apa yang kak David maksud,?" tanya Sanaya mengerutkan keningnya, namun kejadian tidak di sangka tiba-tiba David mencium bibir Sanaya.

ciuman begitu panas hingga Sanaya terdorong ke ujung tembok, David memperdalam ciumannya dengan menekuk leher Sanaya dan Sanaya secara spontan mengalungkan tangannya di leher David.

Ciuman yang begitu lama hingga David melepaskannya.

" kak David ," ucap Sanaya dengan pelan.

" siapa kau sebenarnya,?" tanya David sambil menyentuh bibir Sanaya dengan lembut.

" aku Sanaya, aku... aku," belum sempat Sanaya menyelesaikan kalimatnya Devan langsung melepaskan tangan Sanaya dari lehernya.

" anggap saja aku tidak pernah mencium mu," ucap David dengan dingin dan segera melangkah pergi meninggalkan Sanaya yang menatap punggung David hingga menghilang dari pandangannya.

Sanaya terjatuh terduduk di lantai, ia benar-benar sakit mendengarkan perkataan David begitu menyakitkan, Sanaya menyentuh bibirnya sambil mengusap air matanya.

" jika kau mengetahui semuanya apakah kamu akan lebih membenci ku kak David ," batin Sanaya.

Bersambung...

jangan lupa untuk:

👍 like

💬 komentar

❤️ favorit

🎟️ vote

🥀 berikan hadiah jika kalian menyukai novel ini

Terpopuler

Comments

Titik Andriyani

Titik Andriyani

lanjut

2022-07-28

2

Arie'shantie

Arie'shantie

lagi thor

2022-07-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 " Anaya & Sanaya"
2 Bab 2 " kecelakaan"
3 Bab 3 " kematian Anaya"
4 Bab 4 " pengganti"
5 Bab 5 " keputusan"
6 Bab 6 " Hari H "
7 Bab 7 " kesedihan"
8 Bab 8 " Pingsan "
9 Bab 9 " pembunuh"
10 Bab 10 " Lukisan yang Indah "
11 Bab 11 " Rahasia masa depan "
12 Bab 12 " Sahabat "
13 Bab 13 " Kecelakaan"
14 Bab 14 " Sebuah Foto "
15 Bab 15 " kemarahan"
16 Bab 16 " Diary Anaya"
17 Bab 17 " rumah sakit "
18 Bab 18 " ik hou Van je' ( aku mencintaimu)
19 Bab 19 " Lukisan danau "
20 Bab 20 " siapa kamu sebenarnya"
21 Bab 21 " David Jonathan"
22 Bab 22 " Sarapan pagi"
23 Bab 23 " Jangan menghindar dari ku ,"
24 Bab 24 " Bimbang "
25 Bab 25 "Segel Terbuka"
26 Bab 26 " Pergi"
27 Bab 27 " Kebenaran Yang Terbuka"
28 Bab 28 " Bisakah Aku Memiliki Mu?"
29 Bab 29 " Kematian Sanaya"
30 Bab 30 " Jantung Yang Berdegup"
31 Bab 31"Merindukan Mu"
32 Bab 32 " Dua Hati Menyatu Kembali"
33 Bab 33 " Darrell dan Aruna"
34 Bab 34" Canada"
35 Bab 35 " kak David"
36 Bab 36 " Tolong"
37 Bab 37 " Monster"
38 Bab 38 " Anak Siapa? "
39 Bab 39 " Akhir Sebuah Kerinduan"
40 Bab 40 " Junior kecil David "
41 Bab 41 " Sambutan Hangat "
42 Bab 42 " Penjagaan Ketat "
43 Bab 43 " Nyonya Muda "
44 Bab 44 " Terimakasih Tuhan "
45 Bab 45 " Siapa Dia? "
46 Bab 46 " Permainan Awal "
47 Bab 47 " Nomor Anonim "
48 Bab 48 " Sosok Misterius "
49 Bab 49 " Papa Eden "
50 Bab 50 " Perpisahan "
51 Bab 51 " Mulut Kotor "
52 Bab 52 " Pertengkaran "
53 Bab 53 " siapa dalangnya? "
54 Bab 54 " Maafkan Aku "
55 Bab 55 " Kebahagiaan Papa Jonathan "
56 Bab 56 " Siapa Ayna ? "
57 Bab 57 " Menyanyi Bersama "
58 Bab 58 " Kelahiran "
59 Bab 59 " Kehidupan Setelah Melahirkan "
60 Bab 60 " Merindukan Ayah "
61 Bab 61 " Keluarga Kecil "
62 Bab 62 " Melepaskan Kerinduan "
63 Bab 63 " Rafaranda Sakit "
64 Bab 64 " Taman Bermain "
65 Bab 65 " Mimpi Buruk "
66 Bab 66 " Aku Melihatnya "
67 Bab 67 " Rencana Licik "
68 Bab 68 " Mencurigakan "
69 Bab 69 " Malam Dingin yang Mengerikan "
70 Bab 70 " Ulang tahun Rafaranda"
71 Bab 71 " Selamat "
72 Bab 72 " Merasa Bersalah "
73 Bab 73 " Hadiah Kecil "
74 Bab 74 " Bertukar "
75 Bab 75 " Jangan Menyentuh Rafaranda "
76 Bab 76 " Rindu "
77 Bab 77 " Orang Berbeda "
78 Bab 78 " Merindukan Mu "
79 Bab 79 " Masa Lalu "
80 Bab 80 " Memanfaatkan "
81 Bab 81 " Menyadari "
82 Bab 82 " Kemenangan "
83 Bab 83 " Memilih "
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1 " Anaya & Sanaya"
2
Bab 2 " kecelakaan"
3
Bab 3 " kematian Anaya"
4
Bab 4 " pengganti"
5
Bab 5 " keputusan"
6
Bab 6 " Hari H "
7
Bab 7 " kesedihan"
8
Bab 8 " Pingsan "
9
Bab 9 " pembunuh"
10
Bab 10 " Lukisan yang Indah "
11
Bab 11 " Rahasia masa depan "
12
Bab 12 " Sahabat "
13
Bab 13 " Kecelakaan"
14
Bab 14 " Sebuah Foto "
15
Bab 15 " kemarahan"
16
Bab 16 " Diary Anaya"
17
Bab 17 " rumah sakit "
18
Bab 18 " ik hou Van je' ( aku mencintaimu)
19
Bab 19 " Lukisan danau "
20
Bab 20 " siapa kamu sebenarnya"
21
Bab 21 " David Jonathan"
22
Bab 22 " Sarapan pagi"
23
Bab 23 " Jangan menghindar dari ku ,"
24
Bab 24 " Bimbang "
25
Bab 25 "Segel Terbuka"
26
Bab 26 " Pergi"
27
Bab 27 " Kebenaran Yang Terbuka"
28
Bab 28 " Bisakah Aku Memiliki Mu?"
29
Bab 29 " Kematian Sanaya"
30
Bab 30 " Jantung Yang Berdegup"
31
Bab 31"Merindukan Mu"
32
Bab 32 " Dua Hati Menyatu Kembali"
33
Bab 33 " Darrell dan Aruna"
34
Bab 34" Canada"
35
Bab 35 " kak David"
36
Bab 36 " Tolong"
37
Bab 37 " Monster"
38
Bab 38 " Anak Siapa? "
39
Bab 39 " Akhir Sebuah Kerinduan"
40
Bab 40 " Junior kecil David "
41
Bab 41 " Sambutan Hangat "
42
Bab 42 " Penjagaan Ketat "
43
Bab 43 " Nyonya Muda "
44
Bab 44 " Terimakasih Tuhan "
45
Bab 45 " Siapa Dia? "
46
Bab 46 " Permainan Awal "
47
Bab 47 " Nomor Anonim "
48
Bab 48 " Sosok Misterius "
49
Bab 49 " Papa Eden "
50
Bab 50 " Perpisahan "
51
Bab 51 " Mulut Kotor "
52
Bab 52 " Pertengkaran "
53
Bab 53 " siapa dalangnya? "
54
Bab 54 " Maafkan Aku "
55
Bab 55 " Kebahagiaan Papa Jonathan "
56
Bab 56 " Siapa Ayna ? "
57
Bab 57 " Menyanyi Bersama "
58
Bab 58 " Kelahiran "
59
Bab 59 " Kehidupan Setelah Melahirkan "
60
Bab 60 " Merindukan Ayah "
61
Bab 61 " Keluarga Kecil "
62
Bab 62 " Melepaskan Kerinduan "
63
Bab 63 " Rafaranda Sakit "
64
Bab 64 " Taman Bermain "
65
Bab 65 " Mimpi Buruk "
66
Bab 66 " Aku Melihatnya "
67
Bab 67 " Rencana Licik "
68
Bab 68 " Mencurigakan "
69
Bab 69 " Malam Dingin yang Mengerikan "
70
Bab 70 " Ulang tahun Rafaranda"
71
Bab 71 " Selamat "
72
Bab 72 " Merasa Bersalah "
73
Bab 73 " Hadiah Kecil "
74
Bab 74 " Bertukar "
75
Bab 75 " Jangan Menyentuh Rafaranda "
76
Bab 76 " Rindu "
77
Bab 77 " Orang Berbeda "
78
Bab 78 " Merindukan Mu "
79
Bab 79 " Masa Lalu "
80
Bab 80 " Memanfaatkan "
81
Bab 81 " Menyadari "
82
Bab 82 " Kemenangan "
83
Bab 83 " Memilih "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!