Bab 17 " rumah sakit "

Sesampainya Sanaya di rumah sakit ia langsung menuju ke ruang perawatan David kelas VVIP.

Sanaya membuka pintu ruangan dan menampakan Bunda Erina yang sedang mengelus kepala David yang terbaring di tempat ranjang pasien.

" Bunda " panggil Sanaya membuat bunda berbalik menatap Sanaya.

" Sa, sini ," Sanaya segera melangkahkan kakinya ke arah bunda Erina dan duduk berdiri di samping bunda Erina menatap David dengan wajah sendu.

" Kenapa kamu seperti ini ," batin Sanaya.

" bunda David sakit apa ,?" Tanya Sanaya.

" kata dokter lambung iritasi karena terlalu banyak meminum alhokol," terang bunda Erina

" minum alkohol...! sejak kapan kak David meminum barang haram itu setau Sa, kak David tidak pernah mengonsumsinya," ucap Sanaya

" bunda juga tidak tau sejak kapan David mulai candu untuk meminum barang itu, hanya beberapa Terkahir ini David selalu pulang ke rumah dalam keadaan mabuk dan selalu saja meracau tidak jelas memanggil nama Anaya ," jelas bunda Erina membuat Sanaya menatap David.

" bunda bisa istirahat untung pulang biar Sa yang menjaga David di sini ," pinta Sanaya membuat bunda Erina berdiri dan mengusap rambut Sanaya.

" bunda pergi dulu kalau ada apa-apa nanti telfon aja bunda ya sayang," pesan bunda Erina lalu beranjak pergi meninggalkan David dan Sanaya di dalam ruangan itu.

Sanaya duduk menggantikan posisi bunda Erina mengusap wajah David dengan sangat lembut dan menyinggung senyum nya.

...***************...

hampir satu jam Sanaya tertidur di samping David sambil memegang tangannya, David mengerjapkan matanya dengan pelan melihat sekeliling ruangannya hingga pandangan David tertuju pada Sanaya yang sedang tertidur.

" kenapa dia bisa ada disini" batin David.

David berusaha untuk bangun namun tidak bisa hingga Sanaya yang merasakan gerakan David langsung terbangun melihat David yang sedang berusaha untuk bangun.

" apa yang kamu lakukan ,?" tanya Sanaya dengan suara parau.

" aku ingin bangun," jawab David.

Sanaya dengan talent membantu David untuk bangun tidur ke menaruh banyak di tengah antara leher dan kepala untuk membuatnya menyandar nyaman.

" bagaimana apa nyaman dengan posisi begini ,?" Tanya Sanaya menatap ke arah David, sementara David hanya menganggukkan kepalanya.

" apa kak David merasa lapar ,?" Sanaya bertanya kembali membuat David menatap Sanaya.

" aku bisa sendiri, lebih baik kamu pulang sana ," pinta David menatap Sanaya dengan dingin kemudian ia kembali menyandarkan badannya sambil menutup kedua matanya.

" aku tidak akan pulang, kak David masih sakit saat kak David sehat aku akan pulang ke apartemen," jawab Sanaya santai sambil merapikan selimut David.

" kenapa kau peduli pada ku, bukanya aku sudah kasar pada mu ,?" tanya David namun masih tetap menutup matanya.

" karena kau suami ku jadi aku harus mengurus mu ," jelas Sanaya.

mendengar perkataan Sanaya David membuka matanya dan melirik ke arah Sanaya yang sedang menguncir Rambutnya membuat David terpesona Devan Sanaya.

namun dengan cepat David memalingkan wajahnya melihat ke arah luar jendela.

tok...

tok...

tok..

ketukan pintu ruangan David membuat Sanaya segera membuka dan melihat suster yang membawa makanan untuk David.

" ini makan siangnya nona, untuk Tuan David Jonathan," kata perawat dengan ramah.

" terimakasih sus ," balas Sanaya dengan senyum ramahnya.

Sanaya pun menutup pintu ruangannya dan membawa mapan yang berisi makanan untuk David.

" waktunya makan siang ," ucap Sanaya duduk di samping Devan dan menaruh mapan di atas meja dekat ranjang pasien.

David melihat makanan rumah sakit benar-benar tidak membuat David selera makan.

" aku tidak ingin makan," Ucap David membuat Sanaya yang sedang mengaduk bubur untuk David langsung menatapnya.

" kenapa...! enak Lo buburnya," jelas Sanaya menyodorkan sendok berisi bubur ke dalam mulut David.

" Aaa... ayo buka mulut, kalau kak David gak makan dan menolak untuk makan maka penyakit kak David tidak akan sembuh ," pinta Sanaya membuat David berpikir dan terpaksa membuka mulutnya.

" anak pintar," ucap Sanaya dengan senyum yang melengkung di sekitar bibirnya.

Sanaya menyuapi David hingga habis lalu Sanaya mengambil gelas yang berisi air memberikan kepada David untuk minum.

David menerima gelas yang Sanaya berikan dan meminumnya sampai habis dan mengembalikannya lagi ke Sanaya.

" sejak kapan kak meminum alhokol," Tanya Sanaya sambil merapikan bekas makanan David.

" maksudnya,?" tanya David menatap Sanaya.

" aku tanya sejak kapan kak David mengonsumsi alkohol,?" tanya Sanaya menatap David.

" apa peduli mu ," jawab David dengan wajah dinginnya.

" yah aku peduli karena aku istri mu ," balas Sanaya membuat David menatap wajah Sanaya sambil mengerutkan keningnya.

" sejak tadi kau selalu membahas tentang status kita sebagai suami istri, seakan kita menjalan rumah tangga secara normal ," ujar David sambil menyinggung senyum miring seakan mengejek tentang status hubungan mereka.

" yah terserah kak David ingin bilang apa tapi secara agama dan negara kak David adalah suami ku dan kewajiban ku untuk merawat mu ," jelas Sanaya.

" apa kau pikir kewajiban mu hanya untuk merawat ku, kau belum sepenuhnya di anggap istri jika kamu tidak melayani ku sebagaimana mestinya, bukan begitu ...! " balas David meledek ke arah Sanaya.

Sanaya yang mendengar ucapan David langsung menatapnya dan melangkah mendekat ke arah David wajah mereka begitu dekat hingga David bisa merasakan hembusan nafas Sanaya yang mengenai permukaan kulitnya.

" apa Kaka David menantang ku...!" ucap Sanaya menatap maniak mata David.

bersambung....

jangan lupa :

👍 like

💬 komentar

❤️ favorit

🎟️ vote

🥀 berikan hadiah jika kalian menyukai novel ini

Terpopuler

Comments

Arie'shantie

Arie'shantie

lanjut thor...

2022-07-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 " Anaya & Sanaya"
2 Bab 2 " kecelakaan"
3 Bab 3 " kematian Anaya"
4 Bab 4 " pengganti"
5 Bab 5 " keputusan"
6 Bab 6 " Hari H "
7 Bab 7 " kesedihan"
8 Bab 8 " Pingsan "
9 Bab 9 " pembunuh"
10 Bab 10 " Lukisan yang Indah "
11 Bab 11 " Rahasia masa depan "
12 Bab 12 " Sahabat "
13 Bab 13 " Kecelakaan"
14 Bab 14 " Sebuah Foto "
15 Bab 15 " kemarahan"
16 Bab 16 " Diary Anaya"
17 Bab 17 " rumah sakit "
18 Bab 18 " ik hou Van je' ( aku mencintaimu)
19 Bab 19 " Lukisan danau "
20 Bab 20 " siapa kamu sebenarnya"
21 Bab 21 " David Jonathan"
22 Bab 22 " Sarapan pagi"
23 Bab 23 " Jangan menghindar dari ku ,"
24 Bab 24 " Bimbang "
25 Bab 25 "Segel Terbuka"
26 Bab 26 " Pergi"
27 Bab 27 " Kebenaran Yang Terbuka"
28 Bab 28 " Bisakah Aku Memiliki Mu?"
29 Bab 29 " Kematian Sanaya"
30 Bab 30 " Jantung Yang Berdegup"
31 Bab 31"Merindukan Mu"
32 Bab 32 " Dua Hati Menyatu Kembali"
33 Bab 33 " Darrell dan Aruna"
34 Bab 34" Canada"
35 Bab 35 " kak David"
36 Bab 36 " Tolong"
37 Bab 37 " Monster"
38 Bab 38 " Anak Siapa? "
39 Bab 39 " Akhir Sebuah Kerinduan"
40 Bab 40 " Junior kecil David "
41 Bab 41 " Sambutan Hangat "
42 Bab 42 " Penjagaan Ketat "
43 Bab 43 " Nyonya Muda "
44 Bab 44 " Terimakasih Tuhan "
45 Bab 45 " Siapa Dia? "
46 Bab 46 " Permainan Awal "
47 Bab 47 " Nomor Anonim "
48 Bab 48 " Sosok Misterius "
49 Bab 49 " Papa Eden "
50 Bab 50 " Perpisahan "
51 Bab 51 " Mulut Kotor "
52 Bab 52 " Pertengkaran "
53 Bab 53 " siapa dalangnya? "
54 Bab 54 " Maafkan Aku "
55 Bab 55 " Kebahagiaan Papa Jonathan "
56 Bab 56 " Siapa Ayna ? "
57 Bab 57 " Menyanyi Bersama "
58 Bab 58 " Kelahiran "
59 Bab 59 " Kehidupan Setelah Melahirkan "
60 Bab 60 " Merindukan Ayah "
61 Bab 61 " Keluarga Kecil "
62 Bab 62 " Melepaskan Kerinduan "
63 Bab 63 " Rafaranda Sakit "
64 Bab 64 " Taman Bermain "
65 Bab 65 " Mimpi Buruk "
66 Bab 66 " Aku Melihatnya "
67 Bab 67 " Rencana Licik "
68 Bab 68 " Mencurigakan "
69 Bab 69 " Malam Dingin yang Mengerikan "
70 Bab 70 " Ulang tahun Rafaranda"
71 Bab 71 " Selamat "
72 Bab 72 " Merasa Bersalah "
73 Bab 73 " Hadiah Kecil "
74 Bab 74 " Bertukar "
75 Bab 75 " Jangan Menyentuh Rafaranda "
76 Bab 76 " Rindu "
77 Bab 77 " Orang Berbeda "
78 Bab 78 " Merindukan Mu "
79 Bab 79 " Masa Lalu "
80 Bab 80 " Memanfaatkan "
81 Bab 81 " Menyadari "
82 Bab 82 " Kemenangan "
83 Bab 83 " Memilih "
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1 " Anaya & Sanaya"
2
Bab 2 " kecelakaan"
3
Bab 3 " kematian Anaya"
4
Bab 4 " pengganti"
5
Bab 5 " keputusan"
6
Bab 6 " Hari H "
7
Bab 7 " kesedihan"
8
Bab 8 " Pingsan "
9
Bab 9 " pembunuh"
10
Bab 10 " Lukisan yang Indah "
11
Bab 11 " Rahasia masa depan "
12
Bab 12 " Sahabat "
13
Bab 13 " Kecelakaan"
14
Bab 14 " Sebuah Foto "
15
Bab 15 " kemarahan"
16
Bab 16 " Diary Anaya"
17
Bab 17 " rumah sakit "
18
Bab 18 " ik hou Van je' ( aku mencintaimu)
19
Bab 19 " Lukisan danau "
20
Bab 20 " siapa kamu sebenarnya"
21
Bab 21 " David Jonathan"
22
Bab 22 " Sarapan pagi"
23
Bab 23 " Jangan menghindar dari ku ,"
24
Bab 24 " Bimbang "
25
Bab 25 "Segel Terbuka"
26
Bab 26 " Pergi"
27
Bab 27 " Kebenaran Yang Terbuka"
28
Bab 28 " Bisakah Aku Memiliki Mu?"
29
Bab 29 " Kematian Sanaya"
30
Bab 30 " Jantung Yang Berdegup"
31
Bab 31"Merindukan Mu"
32
Bab 32 " Dua Hati Menyatu Kembali"
33
Bab 33 " Darrell dan Aruna"
34
Bab 34" Canada"
35
Bab 35 " kak David"
36
Bab 36 " Tolong"
37
Bab 37 " Monster"
38
Bab 38 " Anak Siapa? "
39
Bab 39 " Akhir Sebuah Kerinduan"
40
Bab 40 " Junior kecil David "
41
Bab 41 " Sambutan Hangat "
42
Bab 42 " Penjagaan Ketat "
43
Bab 43 " Nyonya Muda "
44
Bab 44 " Terimakasih Tuhan "
45
Bab 45 " Siapa Dia? "
46
Bab 46 " Permainan Awal "
47
Bab 47 " Nomor Anonim "
48
Bab 48 " Sosok Misterius "
49
Bab 49 " Papa Eden "
50
Bab 50 " Perpisahan "
51
Bab 51 " Mulut Kotor "
52
Bab 52 " Pertengkaran "
53
Bab 53 " siapa dalangnya? "
54
Bab 54 " Maafkan Aku "
55
Bab 55 " Kebahagiaan Papa Jonathan "
56
Bab 56 " Siapa Ayna ? "
57
Bab 57 " Menyanyi Bersama "
58
Bab 58 " Kelahiran "
59
Bab 59 " Kehidupan Setelah Melahirkan "
60
Bab 60 " Merindukan Ayah "
61
Bab 61 " Keluarga Kecil "
62
Bab 62 " Melepaskan Kerinduan "
63
Bab 63 " Rafaranda Sakit "
64
Bab 64 " Taman Bermain "
65
Bab 65 " Mimpi Buruk "
66
Bab 66 " Aku Melihatnya "
67
Bab 67 " Rencana Licik "
68
Bab 68 " Mencurigakan "
69
Bab 69 " Malam Dingin yang Mengerikan "
70
Bab 70 " Ulang tahun Rafaranda"
71
Bab 71 " Selamat "
72
Bab 72 " Merasa Bersalah "
73
Bab 73 " Hadiah Kecil "
74
Bab 74 " Bertukar "
75
Bab 75 " Jangan Menyentuh Rafaranda "
76
Bab 76 " Rindu "
77
Bab 77 " Orang Berbeda "
78
Bab 78 " Merindukan Mu "
79
Bab 79 " Masa Lalu "
80
Bab 80 " Memanfaatkan "
81
Bab 81 " Menyadari "
82
Bab 82 " Kemenangan "
83
Bab 83 " Memilih "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!