Bab 15 " kemarahan"

" apa yang kamu lakukan ?" Sanaya sontak kaget langsung menjatuhkan bingkai foto yang ada di tangannya dan berhamburan ke lantai.

" kak David !" gumam Sanaya menatap David yang sudah berada tepat di belakangnya.

David yang melihat foto kenangannya bersama Anaya jatuh membuat David benar-benar naik pitam menatap wajah Sanaya dengan sangat tajam.

" apa yang kamu lakukan di kamar ku? berani sekali kau menyentuh barang-barang yang ada di sini! " bentak David pada sanaya.

" maaf aku tidak sengaja menjatuhkannya," jelas sanaya langsung duduk dan memungut pecahan kaca bingkai foto namun dengan cepat David menarik tangan Sanaya dan mencengkeramnya dengan sangat kuat.

" kenapa...kamu selalu membuat hidup ku semakin mengerikan," David menatap Sanaya seperti ingin membunuh Sanaya saat itu juga.

" kak lepasin....tangan Sa sakit, " rintih Sanaya namun David enggan melepaskan cengkeraman tangannya dari Sanaya.

" siapa yang menyuruh mu masuk ke dalam kamar ku dan menyentuh barang-barang yang ada di sini? apa hak mu!" teriak David di depan Sanaya membuat Sanaya benar-benar sangat ketakutan, apalagi dengan menatap mata David yang sudah sangat merah menahan amarah.

" maafkan....maafkan Sa, Sa hanya ingin beristirahat sebentar di kamar ini " kata Sanaya sambil menundukkan kepalanya menahan air mata yang sudah terbendung di pelupuk mata indahnya.

" apa kamu belum puas membuat hidup ku hancur dengan membunuh Anaya dan sekarang kau ingin menghancurkan semua kenangan Anaya bersama ku, apa ini sifat asli mu Sanaya seorang wanita murahan yang mungkin sengaja tega ingin membunuh kakaknya

" ucap David dengan tajam membuat Sanaya mendengar kalimat Devan benar-benar menusuk relung hatinya.

apa David pikir hanya dia yang terluka di sini? atau apakah dia berpikir Sanaya sengaja membunuh Anaya untuk mendapatkan David ? sungguh pikiran picik yang Devan lontarkan untuk Sanaya.

" pikiran mu sangat picik kak David, " Sanaya langsung menghempaskan tangan David dari tangannya.

" Apa kamu pikir hanya kamu yang tersiksa di sini Tuan David Jonathan, lihat lah saya, hati saya masa depan saya banyak yang saya korbankan demi keluarga saya dan kamu pikir hanya kamu yang tersiksa, " sambung Sanaya dengan lantang menatap marah pada David, mata Sanaya benar-benar penuh dengan bendungan air mata dan berhasil jatuh membasahi pipinya.

mendengar ucapan Sanaya David segera mendekat ke arah Sanaya mencengkeram wajah Sanaya dengan sangat kuat.

" aku tidak peduli dengan apa yang kamu katakan tapi satu hal yang ku tau kau hanya seorang pembunuh dan di dunia ini tak ada orang yang menginginkan kehadiran mu," bisik David membuat Sanaya langsung tersentak diam, memang benar apa yang David katakan di dunia ini tidak ada yang menginginkan keberadaannya, orang yang sangat Sanaya sayangi pun malah membencinya.

David melepas cengkeramannya dari wajah Sanaya dan menyuruh Sanaya untuk segera pergi.

" pergilah sejauh mungkin sampai aku tak dapat melihat wajah mu yang mengerikan itu, " ucap David dengan dingin membuat Sanaya berlari keluar dari kamar sambil menghapus genangan air mata yang terus jatuh tiada henti.

bunda Erina yang mendengarkan perkelahian David dan Sanaya menjadi rasa bersalah karena dirinya menyuruh Sanaya untuk beristirahat di kamar David.

melihat Sanaya keluar dari kamar David bunda Erina langsung menahan tangan Sanaya.

" Jangan pergi ini rumah Sa juga, " kata bunda Erina dengan lembut mengusap kepala Sanaya.

" maafkan....maafkan Sa bund..hiks..hiks..Sa,hanya butuh waktu untuk sendiri." ucap Sanya langsung segera pergi meninggalkan bunda Erina.

menatap kepergian Sanaya yang sudah menghilang dari pandangan mata bunda Erina membuat Erina langsung menuju ke kamar David.

" apa kamu sangat puas David dengan cara mu membentak Sanaya," marah bunda Erina menatap anak semata wayangnya.

" Aku tidak ingin berdebat dengan bunda...jadi David mohon untuk bunda keluar dari kamar David", tutur David dengan lembut mengusir bunda Erina dari kamarnya.

" kau sangat bodoh untuk mencintai wanita yang salah, mata mu selalu di penuhi dengan Anaya yang palsu " ucap bunda Erina dengan ambigu membuat David berbalik menatap bundanya.

" maksud bunda? " tanya David.

" bukankah kau pintar David, cari tau sendiri kesalahan apa yang telah kau perbuat," seru bunda Erina langsung segera pergi meninggalkan David sendiri di dalam kamar.

Di dalam kamar David mencerna dengan baik perkataan bunda Erina namun yang di dapat hanya sebuah jalan buntu, David benar-benar tidak mengerti dengan ucapan bundanya sendiri.

...****************...

Sanya meninggalkan rumah David dan menelfon William orang yang satu-satunya yang Sanaya miliki di sini.

William yang baru datang setelah mendapatkan pesan singkat dari Sanaya melihat Sanaya dari jarak jauh sedang duduk di bangku taman sambil menghapus air matanya yang terus terjatuh.

William berjalan pelan pelan mendekat ke arah sangat dan memeluknya dari belakang membuat Sanaya sontak kaget dan berbalik.

" kak William! " ucap Sanaya langsung berdiri memeluk William dengan erat.

" Kak William! Sa....Hiks..hiks..Sa...mohon bawalah Sa pergi sejauh mungkin...hiks...tanpa ada orang yang tau keberadaan Sa dimana," mohon Sanaya meminta William untuk membawanya pergi sejauh mungkin.

" tenanglah , kak William akan membawa mu pergi kemana pun Sa mau." balas William mengusap kepala Sanaya dengan lembut.

" apakah Sa orang yang tidak mereka inginkan di dunia ini hiks...hiks...lebih baik Tuhan mengambil Sa duluan... apakah Tuhan tidak seadil ini kepada Sa...haah......" Sanaya menangis sambil memegang dadanya yang begitu sesak, hatinya sangat terluka mengingat perkataan David yang seakan berputar di kepalanya.

" tidak.....jangan berkata seperti itu.. Sa sangat berarti untuk kak William begitu pula nyonya Hana dan Tuan Eden sangat menyayangi kamu, " kata William melepas pelukannya dan mengusap air mata Sanaya.

" kak William akan membawa mu jauh untuk saat ini agar kamu bisa mendengarkan diri....jadi jangan bersedih lagi " sambung william lembut membuat Sanaya mengangguk mengerti.

" berikanlah kebahagiaan untuk Sanaya saat ini, kau sudah mengujinya sangat lama Tuhan setidaknya berikan secercah cahaya kebahagiaan untuk Sanaya" batin William

selanjutnya...

jangan lupa untuk :

👍 like

💬 komentar

❤️ favorit

.

🎟️ Vote

🥀 berikan hadiah jika kalian menyukai novel ini

Terpopuler

Comments

Arie'shantie

Arie'shantie

lagi thor...

2022-07-16

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 " Anaya & Sanaya"
2 Bab 2 " kecelakaan"
3 Bab 3 " kematian Anaya"
4 Bab 4 " pengganti"
5 Bab 5 " keputusan"
6 Bab 6 " Hari H "
7 Bab 7 " kesedihan"
8 Bab 8 " Pingsan "
9 Bab 9 " pembunuh"
10 Bab 10 " Lukisan yang Indah "
11 Bab 11 " Rahasia masa depan "
12 Bab 12 " Sahabat "
13 Bab 13 " Kecelakaan"
14 Bab 14 " Sebuah Foto "
15 Bab 15 " kemarahan"
16 Bab 16 " Diary Anaya"
17 Bab 17 " rumah sakit "
18 Bab 18 " ik hou Van je' ( aku mencintaimu)
19 Bab 19 " Lukisan danau "
20 Bab 20 " siapa kamu sebenarnya"
21 Bab 21 " David Jonathan"
22 Bab 22 " Sarapan pagi"
23 Bab 23 " Jangan menghindar dari ku ,"
24 Bab 24 " Bimbang "
25 Bab 25 "Segel Terbuka"
26 Bab 26 " Pergi"
27 Bab 27 " Kebenaran Yang Terbuka"
28 Bab 28 " Bisakah Aku Memiliki Mu?"
29 Bab 29 " Kematian Sanaya"
30 Bab 30 " Jantung Yang Berdegup"
31 Bab 31"Merindukan Mu"
32 Bab 32 " Dua Hati Menyatu Kembali"
33 Bab 33 " Darrell dan Aruna"
34 Bab 34" Canada"
35 Bab 35 " kak David"
36 Bab 36 " Tolong"
37 Bab 37 " Monster"
38 Bab 38 " Anak Siapa? "
39 Bab 39 " Akhir Sebuah Kerinduan"
40 Bab 40 " Junior kecil David "
41 Bab 41 " Sambutan Hangat "
42 Bab 42 " Penjagaan Ketat "
43 Bab 43 " Nyonya Muda "
44 Bab 44 " Terimakasih Tuhan "
45 Bab 45 " Siapa Dia? "
46 Bab 46 " Permainan Awal "
47 Bab 47 " Nomor Anonim "
48 Bab 48 " Sosok Misterius "
49 Bab 49 " Papa Eden "
50 Bab 50 " Perpisahan "
51 Bab 51 " Mulut Kotor "
52 Bab 52 " Pertengkaran "
53 Bab 53 " siapa dalangnya? "
54 Bab 54 " Maafkan Aku "
55 Bab 55 " Kebahagiaan Papa Jonathan "
56 Bab 56 " Siapa Ayna ? "
57 Bab 57 " Menyanyi Bersama "
58 Bab 58 " Kelahiran "
59 Bab 59 " Kehidupan Setelah Melahirkan "
60 Bab 60 " Merindukan Ayah "
61 Bab 61 " Keluarga Kecil "
62 Bab 62 " Melepaskan Kerinduan "
63 Bab 63 " Rafaranda Sakit "
64 Bab 64 " Taman Bermain "
65 Bab 65 " Mimpi Buruk "
66 Bab 66 " Aku Melihatnya "
67 Bab 67 " Rencana Licik "
68 Bab 68 " Mencurigakan "
69 Bab 69 " Malam Dingin yang Mengerikan "
70 Bab 70 " Ulang tahun Rafaranda"
71 Bab 71 " Selamat "
72 Bab 72 " Merasa Bersalah "
73 Bab 73 " Hadiah Kecil "
74 Bab 74 " Bertukar "
75 Bab 75 " Jangan Menyentuh Rafaranda "
76 Bab 76 " Rindu "
77 Bab 77 " Orang Berbeda "
78 Bab 78 " Merindukan Mu "
79 Bab 79 " Masa Lalu "
80 Bab 80 " Memanfaatkan "
81 Bab 81 " Menyadari "
82 Bab 82 " Kemenangan "
83 Bab 83 " Memilih "
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1 " Anaya & Sanaya"
2
Bab 2 " kecelakaan"
3
Bab 3 " kematian Anaya"
4
Bab 4 " pengganti"
5
Bab 5 " keputusan"
6
Bab 6 " Hari H "
7
Bab 7 " kesedihan"
8
Bab 8 " Pingsan "
9
Bab 9 " pembunuh"
10
Bab 10 " Lukisan yang Indah "
11
Bab 11 " Rahasia masa depan "
12
Bab 12 " Sahabat "
13
Bab 13 " Kecelakaan"
14
Bab 14 " Sebuah Foto "
15
Bab 15 " kemarahan"
16
Bab 16 " Diary Anaya"
17
Bab 17 " rumah sakit "
18
Bab 18 " ik hou Van je' ( aku mencintaimu)
19
Bab 19 " Lukisan danau "
20
Bab 20 " siapa kamu sebenarnya"
21
Bab 21 " David Jonathan"
22
Bab 22 " Sarapan pagi"
23
Bab 23 " Jangan menghindar dari ku ,"
24
Bab 24 " Bimbang "
25
Bab 25 "Segel Terbuka"
26
Bab 26 " Pergi"
27
Bab 27 " Kebenaran Yang Terbuka"
28
Bab 28 " Bisakah Aku Memiliki Mu?"
29
Bab 29 " Kematian Sanaya"
30
Bab 30 " Jantung Yang Berdegup"
31
Bab 31"Merindukan Mu"
32
Bab 32 " Dua Hati Menyatu Kembali"
33
Bab 33 " Darrell dan Aruna"
34
Bab 34" Canada"
35
Bab 35 " kak David"
36
Bab 36 " Tolong"
37
Bab 37 " Monster"
38
Bab 38 " Anak Siapa? "
39
Bab 39 " Akhir Sebuah Kerinduan"
40
Bab 40 " Junior kecil David "
41
Bab 41 " Sambutan Hangat "
42
Bab 42 " Penjagaan Ketat "
43
Bab 43 " Nyonya Muda "
44
Bab 44 " Terimakasih Tuhan "
45
Bab 45 " Siapa Dia? "
46
Bab 46 " Permainan Awal "
47
Bab 47 " Nomor Anonim "
48
Bab 48 " Sosok Misterius "
49
Bab 49 " Papa Eden "
50
Bab 50 " Perpisahan "
51
Bab 51 " Mulut Kotor "
52
Bab 52 " Pertengkaran "
53
Bab 53 " siapa dalangnya? "
54
Bab 54 " Maafkan Aku "
55
Bab 55 " Kebahagiaan Papa Jonathan "
56
Bab 56 " Siapa Ayna ? "
57
Bab 57 " Menyanyi Bersama "
58
Bab 58 " Kelahiran "
59
Bab 59 " Kehidupan Setelah Melahirkan "
60
Bab 60 " Merindukan Ayah "
61
Bab 61 " Keluarga Kecil "
62
Bab 62 " Melepaskan Kerinduan "
63
Bab 63 " Rafaranda Sakit "
64
Bab 64 " Taman Bermain "
65
Bab 65 " Mimpi Buruk "
66
Bab 66 " Aku Melihatnya "
67
Bab 67 " Rencana Licik "
68
Bab 68 " Mencurigakan "
69
Bab 69 " Malam Dingin yang Mengerikan "
70
Bab 70 " Ulang tahun Rafaranda"
71
Bab 71 " Selamat "
72
Bab 72 " Merasa Bersalah "
73
Bab 73 " Hadiah Kecil "
74
Bab 74 " Bertukar "
75
Bab 75 " Jangan Menyentuh Rafaranda "
76
Bab 76 " Rindu "
77
Bab 77 " Orang Berbeda "
78
Bab 78 " Merindukan Mu "
79
Bab 79 " Masa Lalu "
80
Bab 80 " Memanfaatkan "
81
Bab 81 " Menyadari "
82
Bab 82 " Kemenangan "
83
Bab 83 " Memilih "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!