Bab 8 " Pingsan "

Sanaya yang sejak tadi sudah tiba di apartemen hanya duduk termenung di atas ranjang kamarnya sambil memeluk lututnya, ia sejak pagi tidak makan sama sekali atau meminum air.

dering ponselnya yang berbunyi membuat Sanaya langsung melihat panggilan telfon yang ternyata tertulis Deo❤️ membuat Sanaya sangat senang namun seketika ekspresi Sanaya sedih harus berbohong kepada Deo.

Sanaya menghapus air matanya dan mengangkat telfon dari Deo kekasih hatinya.

" Hallo sayang apa kabar ,?" tanya Deo suara yang sangat Sanaya rindukan selama 2 hari belakangan ini.

" Sa baik," balas Sanaya menahan tangisannya.

" maaf aku baru hubungi kamu, soalnya kemarin aku harus mengurus beberapa berkas saat tiba di Belanda." terang Deo

" that's okay"

" aku benar-benar merindukan mu saat ini," perkataan Deo ampuh membuat Sanaya benar-benar sakit menahan dadanya yang begitu sesak saat mendengar Deo mengatakan hal seperti itu.

" Sa...Sa...! juga merindukan kak Deo, " ucap Sanaya dengan suara bergetar.

" Sa, apa kamu baik-baik saja, kenapa suaramu serak begitu,?" tanya Deo saat mendengar suara Sanaya yang agak serak.

" Sa baik, hanya tenggorokan Sa lagi sakit jadi suaranya agak serak," balas Sanaya berbohong.

" oh...... Sa, aku mencintaimu, sehat-sehat di sana tunggu aku, aku akan menjemput setelah 2 tahun di sini ," ucap Deo lembut membuat Sanaya langsung mute telfonnya dan menangis sejadi-jadinya Sanaya memegang dadanya yang rasanya begitu sesak.

" Ya Tuhan... kenapa hidup ku benar-benar berat seperti ini, aku sungguh tidak mampu " batin Sanaya.

" hallo....hallo...Sa apa kamu masih di sana " ucap Deo yang sejak tadi berbicara tapi Sanaya tidak mendengarkan.

Sanaya pun mengontrol dirinya dan kembali menonaktifkan tanda mute dan berbicara dengan Deo seperti biasa.

" kak Deo maaf ya, Sa lagi sibuk nanti lagi kita bicara ," balas Sanaya berbohong

" baiklah, bye Sa , ik hou Van je' (aku mencintaimu) " ucap Deo.

" ik hou ook Van jou' ( aku juga mencintaimu)" balas Sanaya langsung mematikan sambungan telfonnya.

setelah panggilan selesai Sanaya menangis sambil membaringkan badannya hingga ia terlelap, sungguh kasihan nasib Sanaya entah kesedihan ini harus ia berbagai dengan siapa.

...****************...

pukul 10 malam David baru pulang ke apartemen miliknya, saat ia masuk apartemen nya begitu gelap membuat David segeralah menyalahkan lampu.

David membuka jas kantornya dan mengambil air putih yang berada di kulkas untuk mengurangi rasa dahaganya.

ia melihat sekeliling ruangan hingga tertuju satu pintu kamar yang tertutup dengan rapat namun tidak ada simpati di hati David untuk berinisiatif mengetuk atau menanyakannya kabar Sanaya.

setelah minum David langsung menuju ke dalam kamarnya membersihkan badannya dan beristirahat di ranjang kebesarannya.

belum lama saat David masuk ke dalam kamar Sanaya baru keluar dari kamarnya sambil memegang perutnya, wajah Sanaya begitu pucat dan kepalanya terasa sangat pusing.

Sanaya berjalan pelan menuju ke kulkas untuk mencari makanan namun Sanaya baru berjalan beberapa langkah tubuhnya yang begitu lemas langsung terjatuh dan membuat Sanaya pingsan.

seseorang yang baru masuk ke dalam apartemen David melihat Sanaya pingsan seperti itu langsung menggendong tubuh Sanaya dan membawa Sanaya ke rumah sakit tanpa memberitahukan kepada David.

...****************...

Sanaya membuka matanya pelan, melihat sekelilingnya membuat Sanaya heran kenapa ia berada di sini perasaan Sanaya berada di apartemen David.

bau obat menyengat ke dalam hidung Sanaya sungguh bau sangat Sanaya tidak ingin menciumnya lagi karena itu akan mengingatkan dirinya kepada Anaya.

" kamu sudah sadar, " ucap seorang pria yang menghampiri Sanaya.

" kak William," lirih Sanaya menatap William yang ternyata membawa Sanaya ke rumah sakit.

" saya tadi mengantarkan berkas tuan David yang tertinggal di kantor namun saat masuk ke apartemen saya melihat kamu pingsan, " terang William yang ternyata sekertaris kepercayaan David.

" terimakasih ," ucap Sanaya lembut.

" kata dokter kamu tidak sarapan makanya tubuh mu sangat lemah membuat kamu jatuh pingsan" ucap William menatap Sanaya.

" aku belum sarapan sejak kemarin " ucap Sanaya pelan.

" Nona Anaya akan sedih melihat mu seperti ini," " William mengusap kepala Sanaya.

Sanaya dan William memang sangat akrab bagaimana tidak saat Anaya dan David berkencan Anaya selalu membawa Sanaya untuk ikut begitu pula David membawa sekertaris kepercayaan, Sanaya juga sudah menganggap William seperti kakanya sendiri.

Sanaya langsung memeluk William menumpahkan tangisannya di sana.

" kenapa Tuhan begitu kejam padaku hiks...hiks..kenapa bukan aku saja yang mati setidaknya kak David tidak merasakan kehilangan kak Anaya dan Mommy juga ! " ucap Sanaya.

" jangan berkata seperti itu, Tuhan pasti memiliki rencananya sendiri," William mengusap kepala Sanaya dengan lembut.

" Sa benar-benar enggak sanggup kak William," lirih Sanaya memeluk erat William.

" sudah....jangan menangis lagi...." William mengusap air mata Sanaya.

" kamu harus makan.... aku akan menyuapi mu, " pinta William mengambil sekotak makanan yang ia pesan online sebelum Sanaya bangun.

" kak William masih ingat makanan kesukaan Sa," Sanaya menatap wajah William dengan sendu.

" aku selalu tau makanan favorit adikku," William melemparkan senyum hangatnya kepada Sanaya.

" jadi makan yang banyak, ingat masih ada kak William kalau kamu ingin curhat hubungi Kaka aja , " ucap william.

" baiklah, terimakasih kak " balas Sanaya sambil memakan makanan yang William suapi kan.

" Aku akan menjaga mu dan membuat mu benar-benar bahagia" batin William

selanjutnya...

jangan lupa...

👍 like ...

💬 jejak komentar ...

❤️ favorit ...

🎟️ vote....

🥀hadiah jika kalian menyukai novel ini

jika kalian melakukan 5 hal yang author tulis membuat saya semakin bersemangat dalam menulis 😊😊😊

Terpopuler

Comments

ZaeV92

ZaeV92

keruuuuen kakak.

2022-07-05

0

ZaeV92

ZaeV92

kasian banget ya jadi Deo 😧😧

2022-07-05

1

Arie'shantie

Arie'shantie

💪💪

2022-07-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 " Anaya & Sanaya"
2 Bab 2 " kecelakaan"
3 Bab 3 " kematian Anaya"
4 Bab 4 " pengganti"
5 Bab 5 " keputusan"
6 Bab 6 " Hari H "
7 Bab 7 " kesedihan"
8 Bab 8 " Pingsan "
9 Bab 9 " pembunuh"
10 Bab 10 " Lukisan yang Indah "
11 Bab 11 " Rahasia masa depan "
12 Bab 12 " Sahabat "
13 Bab 13 " Kecelakaan"
14 Bab 14 " Sebuah Foto "
15 Bab 15 " kemarahan"
16 Bab 16 " Diary Anaya"
17 Bab 17 " rumah sakit "
18 Bab 18 " ik hou Van je' ( aku mencintaimu)
19 Bab 19 " Lukisan danau "
20 Bab 20 " siapa kamu sebenarnya"
21 Bab 21 " David Jonathan"
22 Bab 22 " Sarapan pagi"
23 Bab 23 " Jangan menghindar dari ku ,"
24 Bab 24 " Bimbang "
25 Bab 25 "Segel Terbuka"
26 Bab 26 " Pergi"
27 Bab 27 " Kebenaran Yang Terbuka"
28 Bab 28 " Bisakah Aku Memiliki Mu?"
29 Bab 29 " Kematian Sanaya"
30 Bab 30 " Jantung Yang Berdegup"
31 Bab 31"Merindukan Mu"
32 Bab 32 " Dua Hati Menyatu Kembali"
33 Bab 33 " Darrell dan Aruna"
34 Bab 34" Canada"
35 Bab 35 " kak David"
36 Bab 36 " Tolong"
37 Bab 37 " Monster"
38 Bab 38 " Anak Siapa? "
39 Bab 39 " Akhir Sebuah Kerinduan"
40 Bab 40 " Junior kecil David "
41 Bab 41 " Sambutan Hangat "
42 Bab 42 " Penjagaan Ketat "
43 Bab 43 " Nyonya Muda "
44 Bab 44 " Terimakasih Tuhan "
45 Bab 45 " Siapa Dia? "
46 Bab 46 " Permainan Awal "
47 Bab 47 " Nomor Anonim "
48 Bab 48 " Sosok Misterius "
49 Bab 49 " Papa Eden "
50 Bab 50 " Perpisahan "
51 Bab 51 " Mulut Kotor "
52 Bab 52 " Pertengkaran "
53 Bab 53 " siapa dalangnya? "
54 Bab 54 " Maafkan Aku "
55 Bab 55 " Kebahagiaan Papa Jonathan "
56 Bab 56 " Siapa Ayna ? "
57 Bab 57 " Menyanyi Bersama "
58 Bab 58 " Kelahiran "
59 Bab 59 " Kehidupan Setelah Melahirkan "
60 Bab 60 " Merindukan Ayah "
61 Bab 61 " Keluarga Kecil "
62 Bab 62 " Melepaskan Kerinduan "
63 Bab 63 " Rafaranda Sakit "
64 Bab 64 " Taman Bermain "
65 Bab 65 " Mimpi Buruk "
66 Bab 66 " Aku Melihatnya "
67 Bab 67 " Rencana Licik "
68 Bab 68 " Mencurigakan "
69 Bab 69 " Malam Dingin yang Mengerikan "
70 Bab 70 " Ulang tahun Rafaranda"
71 Bab 71 " Selamat "
72 Bab 72 " Merasa Bersalah "
73 Bab 73 " Hadiah Kecil "
74 Bab 74 " Bertukar "
75 Bab 75 " Jangan Menyentuh Rafaranda "
76 Bab 76 " Rindu "
77 Bab 77 " Orang Berbeda "
78 Bab 78 " Merindukan Mu "
79 Bab 79 " Masa Lalu "
80 Bab 80 " Memanfaatkan "
81 Bab 81 " Menyadari "
82 Bab 82 " Kemenangan "
83 Bab 83 " Memilih "
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1 " Anaya & Sanaya"
2
Bab 2 " kecelakaan"
3
Bab 3 " kematian Anaya"
4
Bab 4 " pengganti"
5
Bab 5 " keputusan"
6
Bab 6 " Hari H "
7
Bab 7 " kesedihan"
8
Bab 8 " Pingsan "
9
Bab 9 " pembunuh"
10
Bab 10 " Lukisan yang Indah "
11
Bab 11 " Rahasia masa depan "
12
Bab 12 " Sahabat "
13
Bab 13 " Kecelakaan"
14
Bab 14 " Sebuah Foto "
15
Bab 15 " kemarahan"
16
Bab 16 " Diary Anaya"
17
Bab 17 " rumah sakit "
18
Bab 18 " ik hou Van je' ( aku mencintaimu)
19
Bab 19 " Lukisan danau "
20
Bab 20 " siapa kamu sebenarnya"
21
Bab 21 " David Jonathan"
22
Bab 22 " Sarapan pagi"
23
Bab 23 " Jangan menghindar dari ku ,"
24
Bab 24 " Bimbang "
25
Bab 25 "Segel Terbuka"
26
Bab 26 " Pergi"
27
Bab 27 " Kebenaran Yang Terbuka"
28
Bab 28 " Bisakah Aku Memiliki Mu?"
29
Bab 29 " Kematian Sanaya"
30
Bab 30 " Jantung Yang Berdegup"
31
Bab 31"Merindukan Mu"
32
Bab 32 " Dua Hati Menyatu Kembali"
33
Bab 33 " Darrell dan Aruna"
34
Bab 34" Canada"
35
Bab 35 " kak David"
36
Bab 36 " Tolong"
37
Bab 37 " Monster"
38
Bab 38 " Anak Siapa? "
39
Bab 39 " Akhir Sebuah Kerinduan"
40
Bab 40 " Junior kecil David "
41
Bab 41 " Sambutan Hangat "
42
Bab 42 " Penjagaan Ketat "
43
Bab 43 " Nyonya Muda "
44
Bab 44 " Terimakasih Tuhan "
45
Bab 45 " Siapa Dia? "
46
Bab 46 " Permainan Awal "
47
Bab 47 " Nomor Anonim "
48
Bab 48 " Sosok Misterius "
49
Bab 49 " Papa Eden "
50
Bab 50 " Perpisahan "
51
Bab 51 " Mulut Kotor "
52
Bab 52 " Pertengkaran "
53
Bab 53 " siapa dalangnya? "
54
Bab 54 " Maafkan Aku "
55
Bab 55 " Kebahagiaan Papa Jonathan "
56
Bab 56 " Siapa Ayna ? "
57
Bab 57 " Menyanyi Bersama "
58
Bab 58 " Kelahiran "
59
Bab 59 " Kehidupan Setelah Melahirkan "
60
Bab 60 " Merindukan Ayah "
61
Bab 61 " Keluarga Kecil "
62
Bab 62 " Melepaskan Kerinduan "
63
Bab 63 " Rafaranda Sakit "
64
Bab 64 " Taman Bermain "
65
Bab 65 " Mimpi Buruk "
66
Bab 66 " Aku Melihatnya "
67
Bab 67 " Rencana Licik "
68
Bab 68 " Mencurigakan "
69
Bab 69 " Malam Dingin yang Mengerikan "
70
Bab 70 " Ulang tahun Rafaranda"
71
Bab 71 " Selamat "
72
Bab 72 " Merasa Bersalah "
73
Bab 73 " Hadiah Kecil "
74
Bab 74 " Bertukar "
75
Bab 75 " Jangan Menyentuh Rafaranda "
76
Bab 76 " Rindu "
77
Bab 77 " Orang Berbeda "
78
Bab 78 " Merindukan Mu "
79
Bab 79 " Masa Lalu "
80
Bab 80 " Memanfaatkan "
81
Bab 81 " Menyadari "
82
Bab 82 " Kemenangan "
83
Bab 83 " Memilih "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!