" mau kan Sa menikah dengan David menggantikan Anaya ," pinta bunda Erina membuat Sanaya terdiam.
Sanaya pun menatap mata bunda Erina ia melihat harapan di sana, harapan untuk Sanaya mau menerima David sebagai suaminya.
sungguh itu hal sangat mustahil untuk dilakukan saat ini, Sanaya mencintai Deo dan David pun pasti masih mencintai Anaya walau sekarang ia sudah tiada.
" maaf bund, Sa enggak bisa," tolak Sanaya dengan lembut, lalu ia segera keluar dari ruangan David.
Sanaya berlari ke dalam toilet dan menumpahkan tangisannya, ia tidak bisa melakukan pernikahan seperti yang bunda Erina inginkan, pernikahan apa yang akan terjadi jika Sanaya dan David menikah.
" Deo.... tolong aku..aahaaaa..... " rintih Sanaya menangis memegang dadanya yang begitu sesak untuknya sungguh sakit rasanya, seakan Sanaya ingin segera menggali dirinya ke dasar bumi agar tak terlihat lagi.
Hampir satu jam Sanaya di toilet menumpahkan kesedihannya di sana, setelahnya Sanaya mencuci muka dan memakai mak-up agar tidak terlalu menampakkan matanya yang sembab.
Sanaya keluar dari toilet dan segera menuju ke ruangan David, namun saat ia masuk ternyata semua keluarga sudah berkumpul di sana begitu pula papa Eden yang sudah menyelesaikan pemakaman Anaya.
" sayang, " panggil papa Eden membuat Sanaya berjalan ke arah pak Eden dan memeluk lelaki paruh baya itu dengan erat.
semau menatap Sanaya membuat Sanaya bingung dengan tatapan mereka namun mata Sanaya membulat sempurna saat tertuju pada David yang sudah terbangun.
" papa ingin jelaskan kepada mu sayang, semua keluarga di sini begitu pula David menyetujui untuk menikahkan mu menggantikan Kaka mu Naya dan kamu akan menikah dengan David besok," jelas pak Eden membuat Sanaya benar-benar kaget dengan keputusan sepihak yang di ambil lak Eden tanpa bertanya pada Sanaya.
" Pa, kak Anaya baru saja di kebumikan haruskah kalian semua masih memikirkan pernikahan ini, " balas Sanaya lembut.
" papa tau nak, papa juga masih sedih atas kepergian Anaya tapi demi nama baik pak Jonathan dan papa pernikahan ini harus di teruskan, " ujar papa Eden.
" apa yang di katakan papa kamu benar Sa, undangan semua sudah terlanjur di sebarkan ke semua teman bisnis " sambung bunda Erina mengusap lembut kepala Sanaya.
Sanaya hanya terdiam seribu bahasa tanpa ada komentar yang terlontar dari mulut Sanaya, kemudian Sanaya menatap David namun yang Sanaya dapat hanya sebuah wajah datar tanpa ada senyuman dan tatapan yang begitu kosong di mata David.
" sebelum itu aku ingin bicara sebentar dengan kak David, " pinta Sanaya membuat semua keluarga langsung keluar dari ruangan.
setelah keluarga semua keluar Sanaya mendekat ke arah Devan.
" kak David ," panggil Sanaya namun David tak menoleh ke arah Sanaya.
" kak David tau kan Sa memiliki seorang kekasih, apa kak David bisa bicara untuk tidak menyetujui pernikahan ini, Sa juga tau kak David masih mencintai kak Naya, " ucap Sanya lembut menatap David.
David langsung menatap Sanaya namun bukan tatapan kosong melainkan tatapan mata yang penuh dengan rasa benci yang membuat Sanaya merinding melihat tatapan David.
" wajah mu membuat ku benci untuk melihatnya !" geram David memegang wajah Sanaya dengan kasar.
" kak David ..lepasin Sa," Sanaya berusaha melepas tangan David dari wajahnya.
" wajah mu, wajah yang pernah mengisi hati ku dengan cinta dan wajah mu juga mengingatkan ku pada seseorang yang mengakibatkan calon istri ku tiada " David menghempaskan wajah Sanaya dengan sangat kasar.
" aku tetap akan menikahi mu tapi tidak akan pernah mencintai mu," jelas David dengan datar kemudian memandang keluar jendela tidak menatap wajah Sanaya sama sekali.
" dan masalah hubungan mu dan kekasih mu, saat kekasih mu datang suatu hari nanti aku akan langsung segera menceraikan mu saat itu juga " sambung David.
" apakah pernikahan hanya mainan buat kak David sekarang ," Sanaya yang kesal mendengar ucapan David.
" pernikahan dan kehidupan sudah tidak ada artinya untukku, saat Anaya sudah tida ada di dunia ini hidup ku sudah hancur, " lirih David dengan senyum devil membuat Sanaya merinding melihat sisi gelap dari David.
" kak David," panggil Sanaya dengan lembut.
" pergilah aku ingin sendiri, " usir David tanpa memandang Sanaya.
Sanaya segera keluar dari ruangan, namun saat ia keluar dari balik pintu tatapan semua orang tertuju pada Sanaya membuat Sanaya benar-benar dilema dan memutuskan untuk menerima pernikahan ini.
" Sa.....Sa menyetujui pernikahan ini ," ucap Sanaya menutup kedua matanya sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar.
" Alhamdulillah nak, terimakasih sudah mau menerima David, Bunda yakin kalian akan hidup bahagia, " Bunda Erina memeluk erat tubuh Sanaya.
Sanaya melihat semua keluarga begitu bahagia dengan keputusan Sanaya, entah ekspresi apa yang harus Sanaya tunjukan bahagia kha atau kesedihan.
" Sa, setelah kamu menikah papa akan membawa Mommy ke Belanda untuk merawat mommy di sana ," ucap papa Eden.
" apakah harus ke Belanda pa," lirih Sanaya sedih harus berjauhan dengan kedua orang tuanya.
" di sini terlalu banyak kenangan bersama Anaya membuat Mommy kamu semakin stres jadi papa memutuskan untuk membawa mommy ke Belanda," ucap papa Eden memberi pengertian kepada Sanaya.
" aku mengerti, rawatlah mommy di sana dengan baik, " ucap Sanaya memeluk pak Eden.
" tentu sayang " pak Eden mengusap kepala Sanaya.
" Ya Tuhan apa aku bisa melalui semua ini, sungguh sangat berat untukku " batin Sanaya.
selanjutnya...
jangan lupa untuk:
👍 like
💬 komentar
❤️ favorit
🎟️ vote
🥀 berikan hadiah jika kalian menyukai novel ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Untaian Fiksi(Hiatus)
padahalkan, orang juga ngerti ya ... karena masih dalam keadaan berduka. tapi ini mungkin takdirnya 😂
2022-07-16
2
ZaeV92
lanjuuuuut 🤗
2022-07-01
1