" Anaya ! " panggil Sanaya segera berjalan dengan langkah gontai melihat Anaya sudah tergelatak tak berdaya.
saat Sanaya sedang menyebrang, mobil dengan kecepatan tinggi melaju di jalan membuat Anaya berlari untuk menyelamatkan adiknya dan alhasil posisi Sanaya tergantikan oleh kakaknya Anaya yang tertabrak dengan mobil.
mobil yang menabrak Anaya langsung segera di amankan oleh masyarakat yang melihat kecelakaan itu dan segera menelfon polisi untuk mengamankan nya.
" kak....Kaka...kak Naya bangun," ucap Sanaya menaruh kepala Anaya di pangkuannya seraya memukul pipi Anaya dengan pelan.
" kak...hiks...hiks...kak Naya hiks...hikss...tolong ...tolong panggilkan ambulance," teriak Sanaya kepada orang yang melihat mereka untuk segera menelepon ambulance.
sementara David yang baru keluar dari supermarket melihat keramaian membuatnya penasaran apa yang terjadi si sana.
David pun mendekat ke arah itu namun begitu terkejutnya David saat melihat orang yang sangat ia cintai sudah terbaring tak berdaya di pangkuan Sanaya.
David menjatuhkan semua eskrim dan jajanan snake yang di sukai Anaya dari tangannya dan segera berjalan menuju Anaya dengan langkah gontai.
" kak David ," lirih Sanaya menatap ke arah David.
David pun duduk menatap mayat Anaya, ia menyentuh wajah Anaya yang sudah bergelimang darah ikut membasahi baju David.
" sayang ....hei...bangun.... kau sudah berjanji pada ku bukan tidak akan pergi meninggalkan ku ,"lirih David pelan mengambil Anaya dari pangkuan Sanaya dan memeluknya dengan erat.
" kak David, Kaka Anaya....... hiks...hiks..." belum sempat Sanaya melengkapi kalimatnya David langsung memotong pembicaraan Sanaya.
" tidak....Anaya tidak apa-apa aku ada disini, aku akan menyelamatkan mu.... Anaya akan baik-baik saja percayalah, " ucap David dengan air mata yang mulai mengalir, ia menggendong tubuh Anaya yang sudah bergelimang darah dan segera membawanya ke dalam ambulance yang baru saja tiba.
Sanaya mengikuti David di dalam mobil ambulance , dengan cepat para perawat ambulance memberikan pertolongan pertama pada Anaya namun hasilnya hanya sebuah keputusasaan.
David masih senantiasa memegangi tangan Anaya tanpa peduli kini bajunya bergelimang darah Anaya di sana.
sesampainya di rumah sakit David berteriak seperti orang yang hilang akal agar segera menyelamatkan orang yang sangat ia cintai.
Dengan cepat para perawat dan dokter menangani Anaya di dalam ruang IGD, sementara David dan Sanaya menunggu di luar ruangan.
" kenapa ... kenapa bisa seperti in,i" gumam David memukul dinding rumah sakit.
"maaf.....maafkan aku kak... seharusnya aku tidak turun dari mobi....hiks ..hiks... aku salah...." ucap Sanaya duduk di bangku rumah sakit sambil menangis menutup kedua wajahnya dengan tangannya.
tiba-tiba dering telfon menggema dan memecahkan keheningan di ruangan itu, membuat Sanaya segera mengangkat telfon dari seseorang yang tidak lain adalah Mommy nya.
" hallo mom," ucap Sanaya dengan suara bergetar.
"hallo sayang kalian dimana, apa masih lama pulangnya,?" tanya Mommy Hana di sebrang sana.
Sanaya yang sudah tak bisa berkata-kata ia langsung memecahkan tangisannya membuat Mommy Hana khawatir.
" Sa, kenapa kamu menangis apa yang terjadi ,?" tanya Mommy Hana .
" Mom....hiks...hiks...kak Naya...kak Naya mom....hiks...hiks..." ucap Sanaya tak sanggup untuk berbicara dan tangannya saat ini benar-benar gemetar memegang telfon.
" kaka kamu kenapa Sa ! " pekik mommy Hana dengan begitu panik
" kak Naya...hiks ..mengalami kecelakaan mom ..." ucap Sanaya pelan membuat mommy Hana langsung terdiam.
"mom.... mommy....hallo....hallo... mommy," ucap Sanaya mulai panik karena ia tau Mommy Hana mengidap penyakit jantung mendengar kecelakaan Anaya secara tiba- tiba seperti ini bisa membuat jantung mommy Hana kambuh.
" Sa, kamu ada di rumah sakit mana,? " Tanya papa Sanaya yang mengambil ahli pembicaraan.
" Sanaya ada di rumah sakit cempaka putih pa, " jelas Sanaya kepada pak Eden.
" baiklah papa dan keluarga akan ke sana, " ucap papa Eden langsung mematikan sambungan telfonnya.
sementara David masih terus menatap ruangan IGD dengan hati yang berharap untuk keselamatan Anaya.
" ku mohon kak Naya.... bertahanlah" batin Sanaya menatap ruangan IGD dengan wajah sendu dan air mata yang seakan tiada henti untuk mengalir.
hampir 2 jam namun dokter dan para perawat tak kunjung keluar dari ruangan IGD sementara keluarga pak Eden dan Jonathan sudah datang ke rumah sakit.
Senayan memeluk erat papa Eden sambil menangis berdoa untuk keselamatan Anaya.
akhirnya dokter pun keluar dengan raut wajah yang sangat sedih membuat keluarga menjadi panik.
" Reno bagaimana keadaan Anaya,?" tanya David kepada Reno sahabatnya yang berkerja sebagai dokter di rumah sakit yang David miliki.
" maafkan kami, Kami sudah berusaha semaksimal mungkin namun Tuhan berkehendak lain, Anaya sudah meninggal dunia ! " jelas Reno namun ampuh membuat David langsung menonjok muka Reno hingga Reno tersungkur ke lantai.
" apa gunanya kau menjadi seorang dokter, menyelamatkan nyawa Anaya saja kau tidak bisa ! " David dengan kemarahan yang memuncak ingin rasanya menghancurkan muka Reno karena tidak bisa menyelamatkan nyawa Anaya.
pak Jonathan segera mengambil peran untuk menenangkan David anakannya namun semua itu sia-sia sekarang keadaan David benar-benar, wajah David begitu mengeras seakan ia akan membunuh siapa saja yang menghalanginya.
" silahkan keluarga boleh masuk untuk melihat mayat Anaya yang terkahir kalinya " ucap Reno pelan, ia sama sekali tidak marah saat David memukul wajahnya karena Reno sangat tau secinta apa David pada Anaya.
David pun segera berlari masuk ke dalam ruangan IGD mendapatkan sosok wajah Anaya yang sudah terlihat sangat pucat dan badannya begitu dingin.
" sayang....hiks...." David membelai wajah anaya dan memeluknya badan Anaya begitu kaku dan dingin.
" bangunlah besok kita harus menikah dan kau menjadi milikku seutuhnya," ucap David masih memeluk erat tubuh Anaya seakan tak ingin melepaskan pujaan hatinya dari pelukan hangatnya.
" Anaya sayang..... aku tau kamu hanya tidurkan... Anaya...Anaya... Anaya David Jonathan bangunlah hiks.." lirih David mencium wajah Anaya yang pucat namun yang ia dapat hanyalah hawa dingin yang sudah sepenuhnya menyelimuti badan Anaya.
keluarga yang melihat itu hanya bisa menangis Melihat David yang benar-benar kehilangan sosok Anaya.
" papa !" Sanaya memeluk erat pak Eden ia tidak mampu melihat sang Kaka yang sudah tidak bernyawa di pelukan David, wajah Anaya yang begitu pucat membuat Sanaya benar-benar tidak sanggup.
sementara Mommy Hana sudah pingsan sejak berada di rumah sakit dan sekarang sedang berada dalam ruangan perawatan bersama adiknya.
pak Eden pun melepas pelukan Sanaya dengan pelan berjalan mendekat kearah David.
" ikhlaskan Anaya agar dia bisa tenang di sana, " ujar pak Eden lembut namun David seakan tak mendengar ucapan pak Eden, ia masih setia memeluk tubuh Anaya seakan tak ingin melepaskannya.
" dia tidak akan pergi kemana-mana Anaya ku tidak akan kemana-mana... jangan ada yang berani membawa Anaya kemampuan.... dia masih hidup ....aku tau itu" David memeluk erat Anaya dan menatap semua orang yang ada dalam ruangan itu, Mata David seakan mengisyaratkan kepada semua untuk tidak menyentuh miliknya.
yah memang sudah sewajarnya David berlaku seperti itu apalagi sebuah pernikahan yang sangat di nanti keduanya harus kandas karena Tuhan dan takdir sudah berkata lain mengambil nyawa Anaya lebih cepat dari pada yang di bayangkan.
" Anaya.... ayo kita pulang... aku sudah menyiapkan rumah yang akan kita tinggali bersama, " David langsung menggendong tubuh Anaya namun pak Jonathan dengan sigap menahan tubuh David menghalangi langkahnya
" Sadarlah David, Anaya mu sudah mati, " ucap pak Jonathan dingin menatap David.
" Anaya ku belum mati...."
selanjutnya.....
jangan lupa untuk:
👍 like
💬 komentar
❤️ favorit
🎟️ vote
🥀 berikan hadiah jika kalian menyukai novel ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Untaian Fiksi(Hiatus)
😭😭😭
2022-07-15
2
atalim
semangat Thor
2022-06-29
2