keesokan harinya semua keluarga sudah sangat sibuk dan para tamu sudah ramai berdatangan mengisi kekosongan di dalam gedung yang begitu mewah dan indah yang sudah di hiasi dengan berbagai bunga dan pernak pernik.
Raut wajah kebahagiaan keluarga kedua belah pihak terpancar dengan sangat cerah namun tidak dengan dua orang insan yang tidak menginginkan pernikahan ini.
Di dalam kamar Sanaya memandang dirinya di pantulan cermin, wajahnya yang sudah berbalut dengan mak-up yang sangat cantik dan baju akad yang begitu indah melekat pada dirinya dengan sempurna.
" seandainya ini pernikahan ku dengan Deo, saat ini aku benar-benar bahagia," gumam Sanaya dengan raut wajah sendu.
tak lama pintu Sanaya di ketuk oleh seseorang yang tidak lain adalah papa Eden yang ingin melihat putrinya sebelum ia menjadi status sebagai istri David.
" kamu sangat cantik, " puji pak Eden pada putri bungsunya itu, namun Sanaya hanya menunjukkan senyum kaku kepada pak Eden.
" maafkan Mommy tidak bisa hadir dalam acara mu, " ucap pak eden mengusap kepala Sanaya dengan lembut.
", tidak apa pa, Sa mengerti dengan kondisi Mommy," balas Sanaya lembut.
" baiklah ayo kita keluar, acara akad nikah akan segera di mulai, " ucap pak Eden mengandeng tangan Sanaya.
pak Eden dan Sanaya berjalan menuju ke kursi akad yang terdapat David dan beberapa orang saksi dan penghulu di sana.
Sanaya mencoba mengangkat kepalanya melihat wajah David namun sama seperti kemarin tatapan David begitu kosong seakan tak ada daya hidup untuk dirinya.
Sanaya pun duduk di samping David dan acara akad di mulai, semua keluarga dan tamu menatap ke arah mereka dan penghulu mulai memulai ritualnya sebelum menuju ke acara ikrar janji suci di hadapan Tuhan.
setelah rangkaian acara selesai akhirnya tiba di pengucapan suci David yang membuat Sanaya berada di samping semakin tegang beberapa kali Sanaya menahan air matanya untuk tidak jatuh.
pak Eden yang secara langsung akan menyerahkan putri nya kepada David.
" maafkan Sa Deo, Sa melanggar janji yang kita buat " batin Sanaya, rasanya ia ingin lari dan menyusul Deo ke Belanda.
"Bismillahirrahmanirrahim, Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau ananda David Jonathan dengan anak saya yang bernama Sanaya Angelina Franca Binti Eden Franca dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas 200 gram di bayar tunai " ucap pak Eden menggenggam tangan David.
namun saat David mengucapakan ikrar suci ia salah menyebut nama, David bukan menyebut nama Sanaya melainkan Anaya yang membuat semua para tamu bingung dan berbisik bisik kecil, kemudian pengucapan pun di ulang sampai dua kali namun David tetap salah menyebut nama.
Sanaya menatap David melihat ekspresi David yang begitu sedih membuat hati Sanaya begitu sakit, kenapa keluarga mereka sangat tidak mengerti dengan posisi David dan Sanaya dan memaksa mereka harus menikah.
Sanaya mencoba menggenggam tangan David dan membisikan sesuatu yang membuat David menatap Sanaya dengan datar tanpa ada ekspresi.
pengulangan ketiga pun di mulai kembali David menghela nafasnya dengan kasar dan memulai kembali pengucapan ikrar sucinya dan akhirnya David bisa menyelesaikan dengan baik membuat semua keluarga dan tamu berteriak SAH.
setelah melakukan ritual akad nikah kini Sanaya dan David menyambut tamu yang memberikan mereka ucapkan selamat dan doa untuk keutuhan rumah tangga mereka namun ekspresi kedua insan ini benar-benar sangat tidak bahagia mereka tenggelam di dalam pikiran mereka masing-masing.
lumayan lama acara nikah di selenggarakan dan akhirnya selesai, David dan Sanaya menginap di hotel atas usulan Bunda Erina.
...***************...
di dalam kamar Sanaya menyimpan pakaiannya dengan rapi dan memasukannya di dalam lemari sementara David sedang berada di dalam kamar mandi entah apa yang di lakukan David di dalam sana.
setelah selesai merapikan pakaian Sanaya berjalan keluar balkon memandang langit yang sudah terlihat gelap tak menampakkan cahaya apapun di sana.
sungguh langit sangat bersahabat dengan hatinya yang juga sangat gelap tak ada pemantik cahaya dalam hidupnya sekarang.
Sanaya menutup kedua matanya menikmati hembusan angin yang mengenai kulit tubuhnya hingga menusuk ke dalam tulangnya namun tak mampu membuat Sanaya getar menyudahi untuk merasakan dinginnya malam ini.
" kak apa kamu melihat ku dari atas sana, kenapa kau sangat tidak adil pergi tanpa mengajakku," gumam Sanaya dengan air mata yang berjatuhan hingga membasahi bajunya.
" dia begitu tidak adil pergi meninggalkan banyak kesedihan di sini, " Sanaya menoleh begitu kaget saat mendengar suara David yang tiba- tiba berada di sampingnya.
" kak David ! " panggil Sanaya namun David tidak menoleh ke arah Sanaya.
" aku merindukan mu ...! bagaimana caranya agar aku bisa melepas rindu ku pada mu ," lirih David namun Sanaya dapat melihat mata David yang begitu sembab, 'apakah dia habis menangis di dalam sana tadi' pikir Sanaya.
" kak Naya pernah bilang kepada ku saat aku merindukan Deo, ' taruhlah tangan mu di dada dan tutup mata mu bayangkan seseorang yang kah rindukan sedang memeluk mu " ucap Sanaya sambil mempraktekkan gayanya.
" apakah berhasil,?" tanya David namun ia tetap tak memandang wajah Sanaya, David lebih memilih memandang langit yang begitu gelap.
" iya, aku selalu melakukan itu saat merindukan Deo dan mungkin kak David bisa mencobanya jika merindukan kak Naya," jelas Sanaya pada David.
David pun mengangguk mengerti dan memandang langit ke atas begitu pula Sanaya malam itu benar-benar membuat kedua orang insan itu terbuai dalam dinginnya malam.
tidak ada pembicaraan setelah itu David dan Sanaya hanya memandang langit malam dan tenggelam ke dalam pikiran mereka masing-masing.
" Terimakasih untuk yang tadi, " ucap David tulus.
" sama-sama, kak. " balas Sanaya.
" masuk lah kedalam dan beristirahat, aku sudah membuat tempat tidurku di sofa dan kamu tidur di ranjang, " ujar David membuat Sanaya mengangguk mengerti.
" kak David, tidak masuk,? " tanya Sanaya.
" sebentar lagi aku akan masuk. " balas David.
Sanah pun pergi meninggalkan David sendiri di balkon kamar, sementara David mencoba cara yang di ajarkan Sanaya tadi untuk melepaskan kerinduannya pada Anaya.
" ternyata cara mu berhasil membuat rinduku sedikit berkurang padamu, I love you Anaya dimana pun kau berada aku tetap mencintai mu," ucap David dengan senyum memandang langit yang gelap.
* Kejadian saat David salah menyebut nama saat di acara akad dan Sanaya membisikkan sesuatu.
" Anggaplah Sanaya adalah kak Anaya dan kak Anaya adalah Sanaya yang sudah mati," bisik Sanaya membuat David menatapnya dengan datar.
next.....
jangan lupa vote, like , favorit and jejak komentar kalian.
karena dengan itu author bisa bersemangat dalam menulis dan jangan lupa untuk memberikan author hadiah sebagai apresiasi kalian kepada author 😘🥰🥰🥰
terimakasih...salam sayang author lope....lope...🤭🤭😑🥰🥰😘😘
👍 like
💬 komentar
❤️ favorit
🎟️ vote
🥀 berikan hadiah jika kalian menyukai novel ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Keysa_Bom
terimakasih kak
2022-07-01
2
ZaeV92
cemunguuut 💪😘
2022-07-01
0