" sayang. ".....
" kak Deo, " Sanaya berlari langsung memeluk Deo dengan erat sementara Anaya melihat adiknya yang sedang pacaran ia mengajak David untuk mengasingkan diri dan memberi ruang kepada kedua pasangan sejoli itu.
" aku pikir kamu sudah pergi, " ucap Sanaya masih memeluk Deo.
" dasar gadis bodoh," Deo menarik kecil hidung Sanaya namun Sanaya malah memanyunkan bibirnya membuat Deo benar-benar gemas di buatnya.
" berapa lama kamu di sana,? " tanya Sanaya menatap lekat wajah Deo.
" aku di sana selama 2 tahun." jawab Deo.
" huft.....apa harus selama itu," lirih Sanaya membuat Deo sudah tidak tahan melihat tingkah gemes Sanaya.
" tunggu aku ! setelah dari Amsterdam aku aman melamar mu dan menjadikan mu istriku," jelas Deo menatap mata Sanaya hingga ampuh membuat Sanaya merona dan salah tingkah.
" awas aja melirik cewek di sana ." ancam Senayan membuat Deo tertawa kecil sambil mengusap kepala Sanaya.
" aku tidak akan berani selingkuh apalagi ada seorang wanita cantik yang sedang menunggu di sini, " ucap Deo dengan senyum nya yang manis membuat siapa saja yang lihat pasti akan terpanah.
"apaan sih gombalnya gak mempan tau ," balas Sanaya berbohong namun Deo bisa melihat Sanaya sudah benar-benar blouse di buatnya.
" tapi muka kamu gak bisa bohong sayang, " Deo mencubit kecil pipi Sanaya yang menurut Deo begitu gemes dan cabi.
pengumuman penerbangan Deo pun sudah di umumkan membuat Senayan benar-benar memeluk Deo dengan erat entah mengapa kepergian Deo kali ini sangat berat untuk Senayan dan begitupun Deo.
" kenapa kali ini aku benar-benar berat meninggalkan mu, " Deo mengusap kepala Sanaya.
" aku juga, kalau begitu janganlah pergi." pinta Senayan memandang wajah Deo.
" tunggulah aku, hanya 2 tahun setelah itu aku akan bersama mu selamanya," Deo mencium pipi Sanaya sekilas membuat Sanaya benar-benar tersipu malu di buatnya.
" ik Hou Van je'( aku mencintaimu mu) " ucap Deo.
" ik hou ook Van jou' ( aku juga mencintaimu) " balas Sanaya.
" kalau aku rindu pada mu, aku benar-benar akan menyusul mu ke sana , kamu tau kan aku memiliki keluarga besar di negara kincir angin itu, " kata Sanaya membuat Deo tersenyum melihat Sanaya manja padanya.
" baiklah aku harus berangkat," pamit Deo mencium pucuk kepala Sanaya.
" iya hati-hati di sana, kabari aku kalah kamu sudah tiba di Belanda. " ucap Senayan dan mendapatkan anggukan dari Deo.
Sanaya melambaikan tangannya saat Deo sudah masuk ke dalam dan menghilang dari pandangannya, entah Mengapa kepergian Deo seperti itu membuat Senayan merasa sedih seakan-akan ia tidak akan bertemu lagi dengan Deo.
" kenapa kali ini melepaskan mu pergi membuat perasaanku tak tenang," gumam Sanaya memegangi dadanya yang rasanya begitu sesak.
Anaya dan David yang baru datang langsung menghampiri Sanaya yang sedang galau karena harus LDR dengan Deo kekasih tercintanya.
" Deo sudah pergi,? " tanya Anaya dan mendapatkan anggukan dari Sanaya.
" padahal Kaka sudah membeli banyak cilok loh." ucap Anaya membuat Sanaya menggelengkan kepalanya melihat sang Kaka masih sempat membeli jajanan cilok.
" kamu mau sekalian nih kamu ambil jatah untuk Deo," Anaya memberikan sekantong cilok untuk Sanaya.
Sanaya mengambil cilok dan memakannya membuat mood nya sedang galau berubah sedikit menjadi happy.
" Kaka beli di mana cilok ini, perasaan gak ada deh yang jualan di sekitar sini ? " tanya Sanaya.
" aku membelinya di luar bandara lagi kepengen makan aja," ucap Anaya santai.
" oh. " balas Sanaya.
" yuk pulang nanti Mommy marah kalau kita kelamaan," ajak David kepada dua saudara itu.
mereka pun segera pulang namun di pertengahan perjalanan Anaya ingin membeli eskrim di supermarket, meminta kepada David untuk membelikannya untuknya.
dengan senang hati David menuruti permintaan sang pujaan hatinya, dengan lihai David memarkirkan mobilnya di sebuah mini market.
" aku ikut masuk ya sayang, " Pinta Anaya namun David menyuruhnya untuk tetap di mobil bersama Sanaya.
" aku akan membelikan mu yang banyak jadi tunggu lah disini, " David mengusap kepala Anaya.
" baiklah ,"balas Anaya.
David pun pergi membeli eskrim namun saat bersamaan Sanaya melihat sebuah makanan kesukaannya, yang benar-benar mengunggah seleranya.
" kak aku pengen beli itu," tunjuk Sanaya pada salah satu warung yang berada di sebarang jalan.
" sepertinya enak, Kaka juga pengen. " ucap Anaya semangat.
"baiklah tunggu di mobil biar aku yang membelinya, " ucap Sanaya langsung keluar dari mobil menyebrang jalan.
Anaya yang yang menunggu David seperti menunggu antrian sembako benar-benar sangat lama membuat Anaya bosan dan memilih menyusul Sanaya yang sedang mengantri sate.
Anaya keluar dari mobil hendak menyusul Sanaya namun ia sudah melihat Sanaya memegang sebuah kantong plastik dan hendak menyebrang membuat Anaya memutuskan untuk stay di mobil.
namun saat Sanaya ingin menyebrangi jalan tak melihat mobil yang sedang melaju dengan cepat membuat Anaya yang melihat berlari menuju ke arah Sanaya.
" Sanaya...Sanaya ...! " teriak Anaya namun. Sanaya tak mendengar karena bunyi suara kebisingan kendaraan membuat suara Anaya tak sampai ke telinga Sanaya.
Anaya berusaha berlari sekuat tenaga untuk menyelamatkan Sanaya.
Bruk.....
darah yang mengalir begitu banyak menghiasi jalanan membuat semua orang berlari menuju ke arah sana.
" Anaya. " ......
selanjutnya...
jangan lupa :
👍 like
💬 komentar
❤️ favorit
🎟️ vote
🥀 berikan hadiah jika kalian menyukai novel ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Untaian Fiksi(Hiatus)
oh no ... niat mau nolong, malah ketabrak 😱
2022-07-15
0
Lina Zascia Amandia
Kasian Sanaya...
2022-07-08
0
Sophia Verheyden✨
sudah ku favoritkan ya ka
2022-07-02
0