Sementara itu. Tuan Muda Ari dan Sekertaris Jaka sudah kembali ke Kota A tanpa mengetahui apa yang terjadi kepada Nana.
Karena ketika semua urusan Administrasi sudah selesai Sekertaris Jaka dan pak Jaya kembali ke perkebunan setelah pamit kepada Nana waktu di Rumah Sakit, dan ketika di perjalanan pulang ke Kota A, Tuan Muda Ari tidak bertanya apa-apa kepada Sekretarisnya itu mengenai Nenek Asri, Neneknya Nana.
Ari hanya sibuk dengan pikirannya yang terus terbayang akan kecantikan
dan keluguan Nana. Jika saja tadi Daddy nya tidak menghubungi Ari, pria bule itu pasti masih di desa X. Mungkin akan menginap juga.
Tapi karena Ayahnya meminta Ari untuk segera pulang, ia tidak bisa membantah. Tuan Surya mengatakan salah satu perusahaan ada yang bermasalah dan tidak bisa di selesaikan olehnya. mengingat sekarang sebagian Perusahan Atmaja sudah di tanggung jawabkan kepada Tuan muda Ari sang anak.
"Nanti, kau hubungi Mandor Jaya, tanyakan tentang Gadis itu." Titah Ari santai, karena dirinya terlalu fokus dengan handphonenya.
"Baik, Tuan muda." Jaka menjawab sopan yang saat ini duduk tenang di samping Ari.
Sekilas Ari melirik Jaka. "Satu minggu lagi, aku akan menjemput dia. aku sudah tidak sabar untuk bermain dengan Gadis itu, bagaimana Ekspresi dia kalau dia datang ke Kota ku? membawanya ke rumah mewahku. pasti dia akan terkejut! aku akan menikmati wajah terkejutnya itu. secara dia Gadis Kampung." tuturnya puas. "Hahaha...ini akan sangat menyenangkan."
Di akhir kalimat ia tertawa cukup kencang, yang mana membuat Sekertaris Jaka ketakutan. pasalnya selama dirinya bekerja mendampingi tuan muda Ari baru kali ini Jaka mendengar suara tawa lepas pria yang bertitel Atmaja Itu.
Kasihan sekali nasibmu Nona, takdirmu sudah ada di tangan Tuan ku. lirih hati Sekertaris Jaka, membayangkan penderitaan yang sebentar lagi akan mendatangi Nana.
Keesokan Harinya....
Ari turun dari dalam mobil setelah Sekertaris Jaka membuka pintu mobil.
Ia nampak luar biasa dengan stelan jas yang berwarna Biru Navy. Terlihat luar biasa CEO Atmaja itu. bukan hanya Ari, Jaka sang sekertaris juga terlihat keren dengan stelan jasnya, hanya saja jas keduanya berbeda warna. Tapi tetap saja kedatangan mereka mencuri perhatian para kaum hawa, apa lagi Ari, para karyawannya menatap dirinya lebih, tapi sayang mereka tahu diri.
"Selamat datang, Tuan." Sapa semua karyawan yang di lewati Ari dan Jaka, tapi mereka hanya acuh seolah tidak perduli. sampai keduanya masuk kedalam ruangan berlapis kaca besar.
...
Satu minggu sudah berlalu, dan Ari sudah tau kabar meninggalnya nenek Asri dari mandor Jaya, tapi sikap yang di perlihatkan pria tampan itu cukup menyayat hati. Ari tidak mau tahu dan tidak perduli, sungguh manusia yang tidak mempunyai hati nurani itulah Ari Atmaja wijaya.
Yang ada di dalam pikirannya adalah membawa Nana dari Desa ke Kota A, hanya itu yang ia pikirkan tidak ada lagi.
Desa X masih sama seperti yang Ari lihat satu minggu terakhir. ya, Ari dan Jaka saat ini berada di tempat tinggal Nana, seperti yang kita tahu Ari datang ke Desa kecil itu bukan untuk melihat perkebunan Tehnya melainkan untuk menjemput Nana Gadisnya.
Dengan di bantu Pak Jaya. Ari dan Sekretarisnya kini sudah tiba di rumah Nana, rumah sederhana dan terlihat kecil. Ari menatap bangunan itu dengan tatapan sulit di artikan, tapi kalau di lihat dari ekspresi wajahnya ia sama sekali tidak menyukai lingkungan itu.
Sekertaris Jaka paham akan sikap tuannya. dan Jaka berinisiatif untuk maju berniat mengetuk Pintu yang sudah nampak usang itu. tapi Ari dengan gerak cepat menghalau tangan Jaka yang sudah terangkat ke udara.
"Mau apa kau?" Menegur telak.
"Maaf, Tuan, biar saya saja yang mengetuk pintu." Jawab Jaka.
"Tidak usah, biar aku saja." Ari menjawab ketus sambil menyingkirkan tangan Jaka.
"Baik, Tuan."
Bos Arogan. umpat Sekertaris Jaka.
Ragu-ragu Ari maju berniat mengetuk pintu, tapi karena ia tidak memperhatikan langkahnya sesuatu di luar dugaan pun terjadi, sang tuan muda Ari tersungkur tepat di depan Sekertaris Jaka.
Jaka yang melihat tuannya terjatuh sontak saja ia terkejut dan tidak kuasa menahan Senyumnya. ingin sekali Jaka tertawa sekencang-kencangnya melihat Ari tergeletak di bawah kakinya. tapi niat itu ia urungkan Jaka masih Sayang akan nyawanya.
Sebelum Jaka membantu Ari untuk berdiri, secepat kilat Ari langsung bangun. dirinya menatap datar baju yang sudah kotor itu kesal, dan detik berikutnya mata tajam itu melirik pria yang ada di sampingnya, Ari melihat wajah Jaka memerah seperti menahan sesuatu.
"Kau, kenapa aku bisa terjatuh?" Pertanyaan konyol itu malah membuat Ari seperti orang bodoh di mata Jaka.
Jaka berusaha tenang. "Maaf, Tuan, saya juga tidak tahu tuan muda Akan terjatuh." Sahut Jaka tenang, tapi sumpah demi tuhan ia sangat kebingungan pasalnya Ari jatuh tapi dirinya yang di salahkan.
"Apa Tuan tidak apa-apa?" Jaka berusaha mencairkan suasana.
Bukannya menjawab ke khawatiran Jaka. Ari malah memberi pertanyaan konyol.
"Seharusnya, yang jatuh itu kamu! bukan aku." Ucapnya kesal.
Jaka mengangguk seperti orang bodoh. "Baik, Tuan, maaf karena keteledoran
saya, anda yang terjatuh."
"Sudah lupakan saja, jangan di ulangi lagi. kau dengar?" Matanya terbelalak melihat Jaka.
"Baik, Tuan." Sahut Jaka pasrah.
Jaka, jawab Ya saja. kalau kamu bicara lagi yang ada merembet ke mana-mana. Kesal Hati Sekertaris Jaka.
"Ingat, ini rahasia Jaka, rahasiakan dari semua orang, tentang kejadian ini, kamu dengar?" bisik nya seraya membuka jaket yang sudah kotor itu dan memberikan kepada Jaka.
Jaka menerima jaket milik Ari dengan anggukan di kepalanya. "Baik, Tuan."
Singa Ini terjatuh, sungguh menggelikan aku sangat senang, aku sangat bahagia, pertunjukan yang sangat langka.
Jaka bersorak di dalam hati sembari terus menahan tawa.
Ketika sibuk mengancam Sekretaris Jaka, pintu yang ada di depannya terbuka.
"Tuan?" Suara lembut itu membuat Ari dan Jaka menoleh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Opung Boru Caroline
ari ari siapa yg tau jamu akan jatuh.dasat egois .niatmu mau bermain main dgn nana to jau duluan yg dipermainkn takdir
2022-03-03
0
Leni Ani
lucu tuan muda kualat kamu🤣🤣🤣🤣🤣😍🤣😍🤣😍😍😍
2021-07-29
0
Fiki Septiadi
Jaka...Jaka untuk ga sampe keluar angin karna nahan ketawa 🤣🤣🤣🤣🤣
2021-07-28
0