TAWARAN BERESIKO

Beruntung luka yang Noval derita, tidaklah parah. Hanya lecet di beberapa bagian tubuhnya saja. Meski lecetnya mengeluarkan darah tapi tidak ada luka yang dalam. Sepeda motornya pun tak mengalami kerusakan apa pun selain goresan di beberapa bagian. Setelah menenangkan kondisinya sesaat, Noval kembali melanjutkan perjalanan pulangnya ke kossan. Tak lupa, ia ucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah menolongnya.

Di Kossan, Noval masih terbayang sosok Nilam yang beberapa saat yang lalu, berboncengan dengannya. Semua terlihat normal di awal. Noval tak habis pikir kalau obrolan hangat itu membuat Noval tak ubahnya seperti orang gila yang suka berbicara sendirian. Sialnya lagi, Nilam berhasil membuat hati Noval bergetar. Sosok perempuan cantik yang ternyata bukan manusia. Noval lantas bergidik ngeri mengingat hal yang baru saja, ia alami.

Noval berusaha menghalau bayangan itu dengan cara menyibukkan diri dalam memasak sembari menyetel musik dari ponselnya. Ternyata, cukup ampuh juga. Noval benar-benar bisa mengalihkan pikirannya. Hanya fokus pada sayuran serta bumbu-bumbu di depannya. Selain itu, dia juga memasak nasi dan menggoreng ikan kuniran favoritnya. Usai makan dan membereskan semua pekerjaan rumah. Noval lantas merebahkan diri sembari membuka akun sosial medianya. Tak lupa, ia ceritakan pengalaman mistisnya kepada Adi. Adi tidak bisa memberikan saran apa pun kecuali mendukung keputusan apa saja yang diambil temannya.

...🍂🍂🍂...

Keesokan harinya, Noval kembali bekerja seperti biasa. Percaya atau tidak, Noval mulai terbiasa dengan nuansa dingin di pabrik. Meski pun sebagian besar pekerja bersikap acuh padanya, tak lagi menjadi beban pikiran. Beberapa kejadian janggal seperti benda-benda yang bergeser sendiri dari posisinya pun telah biasa ia lihat. Meski tubuhnya tetap gemetar setiap kali melihat kejadian yang tak diinginkan. Namun, perlahan Noval bisa mengendalikan ketakutannya hingga kemudian, intensitas gangguan kian berkurang. Noval benar-benar bisa menikmati pekerjaannya hingga tiba waktu penerimaan gaji. Noval tersenyum senang melihat setumpuk uang yang selama ini belum pernah ia pegang.

"Terima kasih Bu Lidya!" ucap Noval.

Bu Lidya hanya mengangguk tanpa mengucapkan apa pun. Noval bersorak senang seraya lekas menuju toko penjual kasur dan membeli sebuah kasur ukuran nomer tiga untuk diletakkan di kamar kosnya. Tak lupa ia juga membeli bantal, guling lengkap dengan seprainya. Satu buah selimut pun turut ia beli juga. Noval mengucapkan syukur karena bisa membeli beberapa barang dengan uang hasil jerih payahnya sendiri.

"Akhirnya, bisa tidur di kasur empuk lagi," ucap Noval seraya merebahkan tubuhnya di kasur yang baru saja ia beli.

"Alhamdulillah! gaji selanjutnya untuk beliin ibuk kalung," imbuhnya.

...🍂🍂🍂...

Keesokan harinya, pak Sigit memanggil Noval ke ruangannya. Noval lekas menghadap sebab ia pikir, akan ada tugas penting yang harus segera ia kerjakan.

"Sepertinya, kamu sudah mulai betah kerja di sini," ucap Pak Sigit membuka perbincangan.

"Alhamdulillah pak, iya betah," jawab Noval.

"Saya punya kabar baik buat kamu."

"Apa itu pak?"

"Si Danang resign, pindah kota sama keluarganya. Alhasil ada satu posisi satpam yang kosong. Sebelum saya buka lowongan di luar, apa kamu mau menempati posisi itu? menggantikan Danang tentu dengan gaji yang lebih besar dari pada gajimu saat ini."

"Wah, tawaran menarik," benak Noval.

"Misalkan saya bersedia, bagaimana dengan posisi saya saat ini? kosong juga jadinya."

"Gampang, saya bisa buka lowongan baru untuk OB. Saya juga punya alasan lain kenapa menawarkan posisi ini ke kamu."

"Apa alasannya pak?"

"Alasannya adalah karena kamu sudah betah, sudah terbiasa dengan apa yang ada di sini. Kalau saya ambil satpam dari luar, dia masih perlu adaptasi lagi. Bagus kalau akhirnya dia berani, kalau cuma sehari, dua hari minta berhenti, bisa repot saya. Kamu paham kan maksud saya?"

...Deg.....

Noval baru menyadari bahwa menjadi satpam memiliki jadwal giliran shift malam hingga pagi. Ia lekas bergidik kala memikirkan kalau ia akan berada di pabrik semalaman. Berjaga dan berkeliling ke area pabrik. Tentu saja akan ada banyak sekali gangguan yang nantinya akan ia alami. Noval menelan ludahnya seraya kembali mempertimbangkan tawaran yang pak Sigit berikan.

"Gimana Val?"

"Eemmm... apa boleh saya pertimbangkan dulu pak?"

"Bukannya tidak boleh tapi tidak bisa karena ini sangat mendesak. Si Danang saja sudah tidak masuk kerja hari ini."

"Gimana ya?"

"Kesempatan bagus loh Val, jangan sampai menyesal! Apalagi kamu kan masih muda, kerja keraslah dulu, biar enak nanti!"

Noval mengerutkan dahi seraya berpikir keras untuk menerima atau menolak tawaran bagus tapi beresiko ini.

"Hayo gimana?" tanya pak Sigit lagi.

"Ya sudah, saya mau pak."

Pak Sigit tersenyum senang mendengar jawaban Noval.

"Pilihan yang tepat!" pujinya kemudian.

...🍂🍂🍂...

"Kira-kita, keputusanku sudah benar atau tidak ya?"

Noval masih bertanya-tanya sembari merapikan seragam barunya yang menandai jabatan barunya sebagai satpam.

"Hemmm.. syukuri apa yang ada," desahnya kemudian.

"Tapi nyatanya, ini bukanlah sekedar tentang gaji atau pun menterengnya jabatan, dibandingkan yang sebelumnya melainkan, lebih pada kesiapan mental."

Noval melangkah keluar dari kamar mandi menuju pos jaga di depan. Sudah ada Joko yang menyambutnya di sana seraya memberikan ucapan selamat. Mereka bersenda gurau dan saling melemparkan candaan layaknya teman yang telah lama akrab. Tak lama kemudian, Noval melihat seorang laki-laki sebayanya tengah berjalan sembari menenteng kain pel di tangan. Mata mereka saling beradu. Reflek, Noval mengangguk isyarat memberikan sapaan. Sayangnya, sapaan ramahnya tidak mendapatkan balasan seperti yang diharapkan.

"Dia Andi, penggantimu mas," celetuk Joko.

"Oh.." jawab Noval singkat.

...🍂🍂🍂...

"Ngapain kamu di sini?"

Mendengar ada yang bertanya, Noval pun membalikkan tubuhnya. Terlihatlah Andi yang sedang berdiri, menatap lurus ke arahnya. Noval bertanya balik tentang apa yang baru saja Andi tanyakan. Bukan karena tidak mendengar tapi karena Noval merasa aneh dengan apa yang Andi tanyakan.

"Ngapain kamu di sini?" tanya Andi sekali lagi.

"Gila! songong banget nih anak! senior an aku loh padahal," umpat Noval di dalam hati.

"Ngapain kamu di sini?" tanya Andi untuk yang ketiga kali.

"Kerjalah, aku ini kan satpam. Nih, lihat!" jawab Noval dengan ketusnya.

"Pergi sana!" usir Andi.

"Hah? kamu sakit ya?"

"Pergi! cepat pergi!" pinta Andi seraya melangkah menjauhi Noval.

Noval sendiri masih tertegun dalam posisinya. Dia benar-benar bingung dengan sikap Andi hingga berpikir kalau Andi sedang kesurupan.

"Parah nih, baru datang, sudah kesurupan," gumam Noval.

"Atau jangan-jangan.. dia memang tidak waras.."

Noval mendengus seraya kembali masuk ke dalam pos jaga.

...🍂 Bersambung... 🍂...

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝙖𝙣𝙚𝙝 𝙣𝙞𝙝 𝙨𝙞 𝘼𝙣𝙙𝙞 𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙘𝙪𝙧𝙞𝙜𝙖

2023-07-28

0

Rania puspa

Rania puspa

Noval anak baik niat krj membhagiakan oragtua trutama ibunya smpe dy mau bliin kalung terharu...
yg di mksud Andi sruh prgi tu kunti yg ngikutin noval aku rasa tpi Noval blom ngrti mksd Andi.

2022-08-07

2

Bintang kejora

Bintang kejora

Penasaran dg sikap Andi ke Noval. Sptnya perkataan dia ada mksd tertentu dg menyuruh Noval pergi dari sana. Mgkn saja akan terjadi sesuatu pd Noval, makanya dia berkata spt itu.





Lanjuuuuut Thor...

2022-08-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!