Mendengar apa yang di katakan sang kakak. Hal itu membuat Rania kaget yang tiba-tiba Gilang pria yang memang dekat dengannya ingin menikahinya dan melamarnya.
" Apa maksud kak Willo kenapa dia berbicara seperti itu dan apa benar tujuan Gilang datang kemari untuk pernikahan. Tetapi kenapa tiba-tiba," batin Rania yang benar-benar tidak percaya jika Gilang memang akan menikahinya dalam waktu dekat.
" Kenapa kaget," sahut Willona, " sudah syukur Gilang mau menikahi mu. Jangan banyak berpikir sebelum dia berubah pikiran," ucap Willona lagi dengan sinisnya yang langsung menyambar begitu saja.
" Willo, sudahlah," sahut Farida melihat anaknya yang mencari gara-gara terus menerus.
" Gilang, ayo kita bicara di luar," ucap Rania memegang tangan Gilang dan mengajaknya untuk bicara di luar. Gilang pun mengikut dan akhirnya mereka pergi keluar karena tidak mungkin bicara ada Willo yang ada Willo akan ikut-ikutan terus.
" Willo, seharusnya kamu tidak perlu bicara seperti tadi kepada Rania, apa lagi ada tamu," ucap Farida menegur putrinya.
" Biarin aja. Biar semua orang tau siapa dia dan bagaimana dirinya sebenarnya," ucap Willo yang sengaja ingin membuat nama adiknya jelek di mata orang lain.
" Tapi tidak perlu juga seperti itu," sahut Farida.
" Mama apa-apaan sih. Kenapa harus belain dia segala. Papa aja diam saja," ucap Willo yang melihat kearah Rudi yang memang diam dengan apa yang di katakannya.
" Lagian, coba mama lihat. Dia sangat tidak punya sopan santun yang pergi asal tanpa pamit sama mama dan papa. Kayak dia nggak menganggap kita ada. Rania itu semakin merajalela. Mama bahkan sering mendengar ucapannya yang suka asal-asalan dan bahkan merendahkan kita. Karena dia merasa hebat. Karena dia yang sudah mencari uang," ucap Willo kesal dengan mamanya yang malah memebela Rania.
" Makanya dia seenaknya menghancurkan rumah tangga Willo," lanjut Willona lagi yang tanpa ada bukti menuduh sang adik.
" Apapun itu, kamu tidak perlu. Berbicara seperti itu. Jika ada orang," sahut Farida.
" Mama benar-benar belain dia," ucap Willo yang tidak percaya sang mama yang memebela Willona.
" Sudahlah, mama hanya mengingatkan kamu. Jika keluarga Gilang datang. Kamu jangan bicara yang aneh-aneh. Kamu jangan melakukan hal yang tidak-tidak. Yang membuat keluarga Gilang tidak nyaman," ucap Faridah memberikan peringatan kepada anaknya yang sering bertengkar dengan Rania.
" Tapi ma..." sahut Willo.
" Sudahlah. Mama mau istirahat dulu," ucap Farida yang langsung pergi. Rudi yang ada di sana juga pergi.
" Apa-apaan sih. Mama malah membelanya. Dia itu memang harus cepat-cepat menikah. Biar nggak ganjen dengan suami orang," batin Willo yang merasa bersyukur. Jika Rania menikah dan suaminya yang antara ingin di ceraikan nya tidak terganggu.
**********
Rania berbicara serius dengan Gilang di taman belakang. Gilang mengambil tangan Rania dan memegangnya dengan erat menatap Rania dengan dalam.
" Rania, aku mencintai mu, aku serius ingin menikah denganmu. Aku benar-benar ingin menjadikan mu sebagai istrimu," ucap Gilang yang benar-benar melamar Rania.
" Kamu yakin ingin menikah denganku?" tanya Rania yang malah ragu. Dia ragu dengan Gilang yang ingin menikahinya.
" Aku yakin. Karena tidak ada alasan untuk tidak menikahimu," ucap Gilang yang tampak serius dengan ucapannya.
" Tapi Gilang kamu tau sendiri bagaimana aku. Aku tidak mau. Saat kita benar-benar sudah serius. Tetapi nanti saat waktunya tiba kamu berubah pikiran. Aku tidak ingin kejadian hal yang sama denganku. Akan terulang lagi," ucap Rania yang mengingatkan Bion.
Rania memang harus berhati-hati lagi kali ini dan memang harus benar-benar waspada dan tidak memikirkan bagaimana kedepannya dengan dirinya.
Dia belajar dari banyak pengalaman. Sebenarnya bukan hanya Gilang saja yang sudah melamarnya. Banyak pria yang juga melakukan hal yang sama.
Tetapi saat pernikahan itu semakin dekat. Maka pernikahan itu akan di batalkan secara sepihak oleh pihak laki-laki. Karena keluarga pihak laki-laki akan berubah pikiran dengan Rania.
Pasti semua gara-gara Willo yang selalu mencari kegaduhan, bahkan tidak segan-segan bicara yang tidak-tidak di depan keluarga pihak laki-laki. Apa lagi tidak menjelekkan adiknya dan mengatakan adiknya sebagai penguasa di rumah itu.
Apa yang di katakan Willo membuat citra buruk Rania semakin banyak. Padahal jelas Rania tidak seperti itu. Ya semua masalah memang hanya di timbulan kakaknya yang sangat mempunyai hati yang dengki itu.
" Rania, aku sudah mengenal kamu sangat lama. Jadi aku tidak mungkin ragu sama kamu. Aku menikahi kamu. Karena aku menerima kamu apa adanya. Keluarga ku dari London sudah tiba di Jakarta. Dan aku akan membawa mereka untuk melamarmu secara resmi. Aku benar-benar ingin menikahimu," ucap Gilang yang tampak meyakinkan Rania yang masih takut apa yang dipikirkannya akan terjadi.
" Kamu mau kan menikah dengan ku?" tanya Gilang memastikan.
" Iya. Aku mau. Aku akan menikah dengan kamu," jawab Rania.
Rania juga menerima pernikahan itu. Pasti untuk menghindari fitnah dari kakaknya yang menuduhnya merusak rumah tangganya.
" Makasih Rania. Aku akan memberimu kabar. Jika aku dan keluargaku akan datang melamarmu," ucap Gilang. Rania mengangguk-angguk mengiyakan. Gilang pun langsung memeluknya.
Dan ternyata Willo melihat hal itu dan wajah Willo pasti tidak suka dengan apa yang di lihatnya.
" Tidak apa-apa. Jika dia menikah. Biar saja dia menikah dengan Gilang. Yang penting mas Bram tidak akan tercantol lagi dengannya. Dan dia benar-benar bisa enyah dari rumah ini. Dia juga tidak perlu di sini. Dia seharusnya sadar hanya uangnya yang di perlukan di sini," batin Willo dengan pikirannya yang benar-benar jelek kepada adiknya.
*********
Rania masuk kedalam kamarnya, dia benar-benar sangat lelah hari ini. Banyak hal yang di lakukannya. Pulang dari luar kota di kagetkan dengan Gilang yang melamarnya dan juga pasti akan kesal dengan Willo yang berbicara suka-suka yang membuat dirinya seakan benar-benar sangat buruk.
" Hari ini benar-benar sangat melelahkan," ucapnya mengangkat kopernya ke atas tempat tidur dan langsung membukanya.
Seperti biasa setelah pulang dari luar kota. Rania akan membongkar kopernya. Mengeluarkan pakaian-pakaian kotor dari dalam kopernya.
Rania sudah mulai melakukan pekerjaannya, mengeluarkan pakaian kotor itu. Tiba-tiba tangannya berhenti ketika melihat salah satu pakaian yang pasti bukan miliknya. Rania mengambil pakaian berwarna putih itu yang tak lain adalah jas Dokter.
" Ini milik Dokter itu. Aku lupa mengembalikannya," batinya yang mengingat bahwa jas itu milik Rendy yang ingin di kembalikan nya.
Rendy memberikannya saat berada di mobil. Rania memang tidak sempat mengembalikannya karena dia buru-buru yang harus terbang ke Palembang.
Dan mungkin pakaian itu ada di mobil dan asri asistennya yang pasti sudah memasukkan jas itu ke dalam kopernya.
" Sebaiknya aku cuci dulu. Setelah itu aku akan kembalikan jika bertemu dengannya lagi," ucap Rania yang langsung memasukkan pakaian itu ke dalam pakaian kotor. Karena memang harus di cuci. Karena masih ada bekas darahnya.
Rania kembali mengeluarkan pakaiannya dari dalam koper. Namun tiba-tiba dia berhenti kembali. Ketika ada yang terpikir olehnya. Rania kembali melangkah ke tempat pakaian kotor tersebut.
Rania mengambil kembali jas Dokter tersebut dan mengasingkannya sendiri. Sepertinya Rania tidak ingin pembantu di rumahnya akan mencampur dengan pakaian yang lain jadi dia memilih untuk mengasingkannya.
********
Rendy pulang kerumahnya. Mobilnya sudah terparkir di depan rumahnya. Rendy mematikan mesin mobilnya dan langsung membuka seat belt nya dan keluar dari dalam mobilnya.
" Rendy!" Panggil suara lembut seorang wanita yang tak lain adalah Anisa yang pasti tetangganya.
" Anisa," ucap Rendy. " Ada apa?" tanya Rendy.
" Boleh tidak aku minta tolong sama kamu," ucap Anisa dengan lembut.
" Minta tolong apa?" tanya Rendy heran.
" Begini. Aku cari buku tentang ilmu agama. Tapi aku tidak ada temannya. Tania juga belum pulang kuliah dan Zahra masih di kantor. Kalau pergi sendirian aku tidak berani," ucap Anisa.
" Hmmm, begitu rupanya. Oh, ya sudah aku akan mengantarmu," ucap Rendy yang tampak tidak keberatan.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 298 Episodes
Comments