Bab 5 Sebuah Pesta

Setelah selesai dari salon. Bella kembali pulang, menunggu suaminya datang menjemput. Hatinya sangat bahagia, ketika melihat mobil suaminya sudah sampai di halaman rumah. Kejadian tadi siang pun tidak ia pikirkan lagi, karena kini ia hanya fokus kepada suaminya Kairo.

"Sudah siap?" Tanya Kairo, dengan menatap Bella yang sudah di balut dengan gaun mewahnya yang mencolok dan elegan. Ya begitulah Bella, dia tidak akan membiarkan ada orang lain yang melebihi penampilan dirinya.

Bella pun hanya mengangguk pelan sebagai respon, lalu mengalungkan tangannya di lengan suaminya pergi dan masuk ke dalam mobil.

Setelah masuk, mobil itu pun melaju dengan kecepatan sedang dengan di kendarai oleh supir.

Tidak lama, mobil yang mereka tumpangi pun berhenti di sebuah gedung besar pencakar langit.

Banyak pejabat-pejabat tinggi yang juga datang ke pesta tersebut.

Seorang pengawal membukakan pintu mobil Kairo dan Bella. Keduanya pun keluar secara bersamaan. Lalu kemudian, Bella menghampiri Kairo dan menggandeng lengan Kairo.

Banyak pasang mata menatap kagum ke arah Kairo dan Bella. Seorang pria tampan dan wanita cantik terlihat sangat serasi. Apalagi kasta dan martabat keluarga Bella dan Kairo memang tidak di ragukan lagi. Mereka berdua sama-sama dilahirkan oleh sepasang keluarga ternama yang sangat kaya raya. Namun banyak di antara mereka tidak tau, bahwa status yang di miliki Bella hanyalah sebuah topeng. Dia memiliki segalanya, namun tidak kepada pria yang sudah bergelar menjadi suaminya.

Sepanjang perjalanan masuk ke dalam gedung. Banyak di antara mereka yang melihat adalah pejabat-pejabat tinggi. Tidak lupa juga, mereka menyapa sepasang suami istri itu dengan sangat ramah.

"Selamat Datang pak Kairo!" Pak Halip selaku pemilik acara menyapa Kairo dengan sangat ramah. Lalu keduanya pun saling berjabat tangan.

"Selamat datang juga Nona Bella. Anda sangat cantik malam ini" lanjut Halip memuji kecantikan wanita yang ada di sampingnya itu.

Bella tersenyum puas, "Terimakasih Pak Halip. Senang bertemu dengan anda" Jawabnya.

Kairo dan Bella pun duduk di salah satu meja yang sudah di siapkan sambil menikmati pesta. Banyak yang menyapa Bella di sana. Karena memang kecantikan Bella tidak dapat di ragukan lagi. Bella dan Kairo pun juga menjadi sorotan utama awak media. Siapapun akan merasa kagum kepada sepasang suami-istri yang sangat sempurna itu.

Pesta pun sudah hampir selesai. Kairo yang sudah merasa kantong kemihnya yang sudah penuh, berpamitan kepada Bella sebentar untuk pergi ke toilet.

Setelah selesai, Kairo pun kembali ke pesta. Terlihat Bella sudah di temani oleh seorang pria yang tidak lain adalah rekan bisnisnya. Kairo terlihat menyapa ramah rekan bisnisnya itu.

"Ternyata anda juga datang ke pesta ini. Senang bertemu anda Pak Alex" Seru Kairo menyapa.

Alex segera berdiri setelah menyadari kedatangan Kairo.

"Senang bertemu anda Pak Kairo. Maaf jika saya duduk disini tanpa ada. Kebetulan saya melihat Buk Bella, jadi saya datang untuk menyapa" Jawabnya ramah.

"Tidak apa-apa, silahkan duduk" ujar Kairo mempersilahkan. Keduanya pun duduk di sana, tidak banyak yang mereka bicarakan, hanya seputar perkembangan proyek yang mereka pegang.

Tidak lama, Alex terlihat memanggil seorang pelayan yang membawa air minum dengan warnanya bermacam-macam. Alex mengambil dua gelas air itu dan memberikan salah satunya kepada Kairo.

"Mari bersulang sebagai bentuk terimakasih saya karena Pak Kairo sudah mau bekerjasama dengan saya" Ujar Alex.

Tanpa ragu, Kairo pun mengambil air itu dengan senang hati. Lalu meminumnya sampai habis bersama Alex.

Terlihat Alex tersenyum licik di balik gelas yang ia pegang. Matanya kini beralih kepada Bella yang juga tersenyum kepadanya.

Beberapa menit mengobrol. Terlihat Alex berpamitan untuk pergi. Kairo dan Bella terlihat masih menikmati pesta tersebut. Namun beberapa saat kemudian, Kairo merasakan kepalanya begitu berat dan sakit. Pandangannya seketika buyar dan terasa berputar.

Terlihat ia menggelengkan kepalanya beberapa kali, sekedar untuk untuk meringankan kepalanya yang terasa berat dan pusing. Hawa panas mulai merasuki tubuhnya. Nafasnya mulai memburu, rasanya begitu berbeda.

"Bella sebaiknya kita pulang sekarang! Aku merasa tidak nyaman" ujar Kairo yang merasakan tubuhnya kini semakin bergairah. Ia seakan menginginkan sebuah sentuhan.

Bella terlihat tersenyum puas, melihat reaksi Kairo membuatnya terlihat bahagia. Segera ia membawa Kairo pergi dari sana. Tidak ada kata yang keluar dari mulut Bella selain senyuman manisnya yang penuh kelicikan.

Sesampainya di depan ruangan pesta, terlihat dua orang pria berpakaian rapi serba hitam datang menghampiri.

"Kalian sudah urus kamarnya?"

Hanya anggukan kepala dari kedua orang itu, "Bawa dia ke kamarnya sekarang" perintah Bella lagi kepada anak buahnya itu.

Di dalam kamar.

Kairo terlihat menggeliat di atas tempat tidur. Menahan sakit yang terasa menusuk jiwanya.

Bella yang masih berdiri tersenyum Devils melihat wajah Kairo saat ini.

"Bagaimana rasanya Kairo? Disaat dirimu menginginkan sentuhan tapi tidak ada siapapun yang memuaskan hasrat mu? Bukankah rasanya begitu sakit?" Gumam Bella.

Kairo tidak mendengar dengan jelas apa yang Bella katakan. Kesadarannya pun seakan sudah tidak ia rasakan.

"Stella!" Lirih Kairo di saat menatap wanita yang berdiri tidak jauh darinya.

Di tariknya tangan wanita itu tanpa aba-aba. Lekukan tubuh yang begitu mempesona, membuat Kairo semakin bergairah.

Segera ia memangut benda kenyal itu semakin dalam dan berdansa di dalamnya. Bella yang merasakan sentuhan panas Kairo membuatnya terbawa oleh permainan yang memabukkan.

Krakkkk.

Kairo terlihat begitu beringas, baju yang Bella kenakan pun di tarik begitu saja dan mengoyakkan pelindung bagian bawahnya. Tangan itu bermain di bagian inti dengan begitu lembut, membuat Bella mend*s*h nikmat merasakan permainan Kairo sehingga cairan bening keluar begitu saja.

Benda kokoh berharga milik Kairo pun terlihat begitu besar dan panjang. Bella yang melihat pun menelan salivanya dalam-dalam. Kepalanya langsung membayangkan, benda itu masuk ke dalam intinya, mungkin akan terasa nikmat.

Terlihat wanita itu menelan salivanya dalam-dalam. Benda kokoh itu terlihat begitu tegap dan besar dan siap mengoyakkan bagian intinya.

Tanpa menunggu aba-aba, Kairo mulai menggagahi tubuh Bella. Benda kokoh nan beharga itu dengan seketika menancap begitu saja di bagian inti Bella. Dengan dorongan yang begitu kuat dan beringas, Bella merasakan benda kokoh itu sudah memenuhi bagian inti miliknya. Bahkan terasa sangat penuh sehingga membuat Bella merasakan kepunyaan Kairo jauh lebih memuaskan dan membuatnya tidak ingin melepaskan lelaki itu begitu saja.

Mereka pun bermain dengan begitu beringasnya. Tanpa ampun dan tanpa jeda.

"Arggghhh. Sayang emmmm" Bella meracau di saat benda kokoh itu sudah memompa di bawah sana.

Ritme yang awalnya biasa, kini semakin memanas dan semakin cepat. Hingga akhirnya Kairo tumbang tepat di atas tubuh Bella dengan mata yang sudah tertutup.

"Stella!" Ucap Kairo lirih. Hal itu membuat wajah Bella seketika berubah masam. Bahkan sedang bercinta dengannya saja, Kairo masih menyebut nama Stella tepat di telinga Bella.

"Aku tidak akan pernah melepaskan mu Kairo. Dulu aku menunggumu, berharap kamu sendiri yang menginginkan tubuh ini. Tapi aku sudah tidak tahan merasakan rasa sakit ini. Dan aku akan memaksamu untuk mencintaiku" Bella bergumam sendiri dengan penuh tekad.

Pagi harinya, Stella Sedang berduka karena ibunya sudah meninggal karena tabrak lari. Terlihat, Stella duduk dengan tidak semangat. Hidupnya terasa hancur dan tak tersisa, melihat ibunya kini sudah tidak berada di sampingnya.

Stella seketika terkejut, sebuah notif pesan masuk dari seseorang yang tidak di kenal. Yang ternyata itu adalah pesan dari Bella yang sengaja mengirim foto kemesraannya bersama Kairo. Hal itu membuat Stella semakin sakit hati.

Stella melihat foto-foto kemesraan Bella dan Kairo di atas ranjang dengan hati yang terluka. Bahkan nomor yang ia yakini adalah nomor Bella juga telah mengirim video adegan panasnya bersama Kairo di atas ranjang. Hal itu membuat dada Stella terasa sangat sesak dan sakit. Air matanya meluruh begitu saja melihat itu. Stella yang tengah berduka pun merasa tidak tahan, dan berteriak histeris menghamburkan segala barang-barangnya.

Tidak lama notifikasi pesan kembali masuk.

"***Kamu melihatkan bagaimana Kairo bercinta denganku? Itu sangat memuaskan dan nikmat. Jangan berharap Kairo akan mencari keberadaan mu. Karena disini sudah ada aku untuknya. Wanita murahan seperti mu tidak akan pernah menang dariku. Ingat itu pelacr!" Bella.**

Stella semakin terisak. Ia menerutuki dirinya sendiri, sungguh rasa sesal telah mencintai Kairo begitu mendominasi di hatinya. Ingin rasanya ia menghilang dari dunia ini agar tidak merasakan sakit seperti ini. Dirinya hanya wanita lemah yang tidak berdaya. Mempercayai pria yang sudah beristri sehingga membuatnya berbadan dua tanpa seorang suami. Apalagi sekarang ibunya juga sudah meninggalkan dirinya untuk selamanya. Sungguh menyedihkan sekali hidupnya.

"Aku membenci mu Mas" lirih Stella dengan deraian air mata yang sudah membasahi wajahnya.

.

.

.

.

.

Bersambung.

jangan lupa untuk like dan komen ya ☺️

Terpopuler

Comments

Nanda Lelo

Nanda Lelo

kyknya pernikahan Bella n Kairo itu pernikahan bisnis y,,
makanya Kairo gak mau nyentuh Bella

2022-11-22

0

Dara Muhtar

Dara Muhtar

Kasian kamu Stella cobaan datang silih berganti... semangat jalani hidup klo perlu balas dendam sama Bella yang kelakuannya kayak perempuan murahan masa' jebak Suami sendiri

2022-10-06

0

💖Chia~Q®F💖

💖Chia~Q®F💖

balas dendam stell,jangan mau ditindas

2022-08-30

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 53 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!