Ranjang Hangat Sang Pelakor
Cahaya matahari yang malu-malu masuk melalui jendela kamar, membuat Stella menggeliat malas di tempat tidur. Sedikit demi sedikit bulu mata lentik itu terbuka menunjukkan mata indah Stella yang berwarna coklat karamel.
Matanya terlihat memancarkan sinar kebahagiaan di hatinya. Setiap pagi selalu saja ia di suguhkan dengan sebuah kebahagiaan yang tak terduga dari sang suami.
Seorang pria yang sudah berstatus menjadi suaminya itu, kini mengalungkan tangannya di pinggang ramping wanitanya, memeluk erat seakan tidak ingin melepaskan nya begitu saja.
"Mas! Kamu gak kerja?" Tanya Stella kepada Kairo, suaminya.
Nampak Kairo hanya mengecup mesra punggung istrinya itu, membuat Stella menggeliat geli karenanya.
"Mas! Udah ah. Aku mau ke kamar mandi" cegah Stella yang masih merasakan geli sedikit sakit karena suaminya itu tidak hanya mengecup punggungnya, melainkan menggigitnya begitu saja.
Lelaki itu terus memeluk tubuh ramping Stella dengan erat, tanpa ingin melepaskan pelukannya.
"Mas!" Seru Stella lagi.
"Nanti saja sayang! Mas masih ingin meluk kamu" jawab Kairo yang masih membenamkan wajahnya di pundak istrinya.
Stella pun akhirnya menurut, membiarkan suaminya itu memeluknya lebih lama.
Sesekali Kairo terlihat mengecup nakal punggung istrinya. Lalu mencium aroma tubuh Stella dengan begitu intim. Membuat Stella menggeliat manja merasakan sentuhan suaminya yang sudah mulai menjalar kemana-mana.
"Sayang geli. Aghhhh" Dshan Stella seketika meluncur begitu saja di saat tangan kekar itu menyentuh bagian inti dari tubuhnya dan bermain di dalam sana dengan tangan nakalnya.
"Aku pengen yang!" Bisik Kairo lembut di telinga Stella. Kairo pun semakin bersemangat untuk penyatuan pagi ini, setelah suara dshan itu kembali terdengar dari mulut Stella. Kali ini lebih dari sekedar sentuhan. Melainkan sebuah penyatuan yang sudah memuncak.
Tubuh kekar itu kini sudah berpindah posisi dan menggagahi tubuh mungil istrinya. Senyum nakal terlihat di wajah Kairo, membuat Stella menelan salivanya dalam-dalam. Setiap kali bermain, Stella merasa kewalahan menyeimbangi suaminya di atas ranjang. Karena setiap kali bermain, selalu saja dirinya yang lebih dulu kelelahan di bandingkan suaminya. Walaupun begitu, Stella merasa selalu puas dan selalu melakukan pelepasan bersama dan merasakan semburan lahar itu terus menghujani rahimnya.
Kairo seketika membungkam mulut istrinya dengan sebuah kecupan panas. Melenguh bibir manis Stella begitu dalam dengan lidah yang saling berdansa.
Stella pun menikmati permainan suaminya, hingga seketika benda kokoh berharga milik suaminya itu memenuhi area terlarangnya.
Kairo pun memaju mundurkan pinggulnya. Ritme yang awalnya lambat, kini semakin mempercepat ritme geraknya untuk mencapai pelepasan masing-masing.
"Aghhh. Mas, uhh. Cepat mas ahhh" Stella nampak meracau merasakan benda kesayangannya itu memenuhi area intinya dan menerobos semakin dalam. Hingga akhirnya Stella merasakan rahimnya menghangat karena semburan lahar berharga dari suaminya itu. Kairo pun seketika tumbang di atas tubuh Stella dengan keringat sudah membasahi tubuh kedua insan itu.
Kairo terlihat mengecup lembut bibir Stella, "Aku mencintai mu sayang. Terimakasih untuk servisnya pagi ini" Ujar Kairo tersenyum senang melihat Stella yang terlihat begitu puas atas permainannya kali ini.
Kairo pun beranjak dari tempat tidur, lalu mengambil sebuah handuk dan pergi ke kamar mandi.
Sebelum dirinya pergi ke luar kota pagi ini, ia sengaja memberikan kehangatan di atas ranjang sebelum meninggalkan istrinya itu. Jika saja bukan karena urusan bisnis, mungkin Kairo tidak ingin berpisah lagi dari sang istri.
Di meja makan.
Terlihat Stella menyiapkan makanan untuk suami tercinta. Tidak lama setelahnya, Kairo nampak menuruni anak tangga dengan membawa sebuah koper di tangannya.
Stella tersenyum ke arah suaminya, "Mas! Sarapan sudah siap!" Wanita itu segera menggelayut memeluk sang suami dan membawanya untuk duduk di meja makan.
"Iya sayang. Kamu gak apa-apa di rumah sendirian? Kalau gak, Mas antar ke tempat ibuk mau?" Tanya Kairo yang nampak khawatir meninggalkan istrinya itu sendiri di rumah.
"Gak apa-apa mas. Lagian juga ada Bibik yang nemenin aku disini" Jawab Stella. Ya, walaupun usia pernikahan mereka baru menginjak satu bulan lebih, hal itu tidak membuat wanita berumur 24 tahun itu merasa takut berada di rumah sebesar ini sendirian. Lagipula, Stella begitu menyukai kesunyian.
"Mas berangkat! Kamu hati-hati di rumah ya!" Ujar Kairo yang sudah ingin berangkat.
Stella mengangguk sebagai respon.
"Baik mas. Kamu juga harus hati-hati di jalan. Kabarin aku kalau sudah sampai" jawab Stella lalu mencium punggung tangan suaminya lembut.
"Ya udah! Mas berangkat ya sayang!" Ucap Kairo lagi dengan mencium kening Stella lembut, lalu ia pun masuk ke dalam mobil.
Terlihat Stella melambaikan tangannya, seiring berlalunya suaminya itu. Hingga akhirnya mobil yang di tumpangi suaminya itu pun sudah tidak terlihat lagi.
Stella masuk dan memeriksa isi kulkasnya yang sudah menipis.
"Sepertinya aku harus belanja lagi untuk keperluan di rumah selama mas Kairo gak ada di rumah" ujar Stella setelah memeriksa isi kulkasnya.
"Sebaiknya di minimarket dekat sini saja. Berjalan kaki juga deket banget, sekalian juga aku mau beli tes pack karena sudah seminggu ini aku gak ada kedatangan tamu bulan ini" sambung Stella lagi yang kembali bergumam.
Tanpa menunggu lama, wanita itu segera beranjak dari rumahnya dengan pakaian biasa. Karena minimarket hanya berada di luar gang kompleks perumahan nya, wanita itu benar-benar hanya berjalan kaki kesana.
Sesampainya disana. Stella terlihat begitu asyik memilih-milih belanjanya untuk keperluan di rumah.
"Dasar wanita Jlang. Perebut suami orang"
Seketika Stella tersentak. Matanya kini menatap wanita dengan pakaian mewahnya yang juga sedang menatapnya dengan tajam. Ia terlihat celingak-celinguk, merasa heran siapa yang wanita itu katakan sebagai perebut suami orang.
"Maaf mbak. Apa maksudnya dengan mengakan saya sebagai perebut suami orang?" Merasa kurang yakin, Stella bertanya dengan ragu.
"Memang kamu perusak rumah tangga orang. Jlng sepertimu tidak pantas untuk suami saya yang sempurna"
Seketika, semua mata mengarah kepada Stella. Tentu perkataan Bella saat ini membuat perhatian semua orang beralih kepada Stela. Apalagi banyak dari mereka menatap Stela sebagai wanita yang menjijikan.
"Saya tidak mengerti maksud anda. Saya tidak pernah merebut siapapun. Bahkan saya sendiri tidak kenal sama anda" tegas Stella yang tetap berusaha menegarkan hatinya dari guncangan yang menekan jiwanya saat ini.
"Kamu mungkin tidak kenal saya, tapi kamu kenal pria ini kan?" Tanya Bella dengan menunjukan sebuah poto pernikahan dirinya bersama Kairo.
Stella seketika melebarkan matanya dengan sempurna dengan sudut mata yang sudah memerah.
"Kenapa diam? Kamu kenalkan sama dia? Dia adalah King Kairo, suami saya. Jika kamu gak percaya, kamu bisa lihat di berita yang ada di internet. Saya adalah istri sah nya Kairo. Dan kamu hanya sebuah sampah yang terhina perebut suami orang. Dasar placr" Maki Bella dengan begitu lantang.
Stella terlihat membeku dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya.
"Tidak! Tidak mungkin aku adalah istri kedua. Mas Kairo mencintaiku" lirih Stella yang terus berusaha meyakinkan perasaannya. Rasanya baru kemarin ia menikah dan merasakan bahagia, namun kini ia di hantam oleh kepahitan kenyataan bahwa dirinya adalah istri kedua. Ada rasa sesal di hatinya karena telah mempercayai Kairo, namun cintanya saat ini terlalu mendominasi dirinya sehingga membuatnya berusaha meyakinkan bahwa semuanya tidak benar.
"Cih, cinta? Memangnya hanya karena cinta kamu mau di gagahi pria manapun termasuk suami saya? Jlng tetap saja jlng" Bentak Bella yang secara tidak sengaja mendengar ucapan Stell.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Winda Iwin
main ranjang nya bikin merinding
2023-04-17
1
Nur Mutmainna Patta
laki² durjana 🤧
2023-03-23
0
Nur Mutmainna Patta
laki² durjana 🤧
2023-03-23
0