Bab 2 Terusir

"Cih, cinta? Memangnya hanya karena cinta kamu mau di gagahi pria manapun termasuk suami saya? Jlng tetap saja jlng" Bentak Bella yang secara tidak sengaja mendengar ucapan Stella.

"Ibu-ibu yang ada di sini. Dengar ya! Wanita murahan ini telah merebut suami saya dan kalian harus hati-hati, karena bisa saja wanita ini akan merebut suami kalian dan mengincar harta kalian" Teriak Bella kepada semua pelanggan minimarket disana. Sontak semua orang kembali berbisik-bisik menatap Stella dengan tatapan benci.

Stella membelalakkan matanya setelah mendengar ucapan Bella yang terakhir. Rasanya ingin sekali Stella segera menutup mulut wanita itu dengan lakban. Karena ucapannya itu terlalu beracun dan menyakitkan. Namun Ia urungkan, karena sejatinya ia malu di tatap oleh semua orang saat ini, apalagi dirinya sendiri tidak bisa membuktikan bahwa dirinyalah istri satu-satunya Kairo, karena buku nikah saja mereka memang tidak punya. Apakah ini alasan Kairo selama ini tidak ingin menikahinya secara hukum, dan lebih memilih menikahinya secara siri. Begitulah pikir Stella.

Bella kembali menatap Stella dengan senyuman liciknya, lalu seperdetik kemudian sorot matanya berubah tajam, "Jangan pernah dekati suami aku lagi. Jika tidak, aku tidak akan segan-segan melaporkan kamu ke polisi karena telah menjadi duri di dalam rumah tangga kami. Dasar wanita murahan, pasti kamu ngincar harta suami saya kan? Ngaku kamu? Kamu butuh berapa? Lima ratus juta? Atau satu Miliar? Aku akan membayarnya sekarang juga" Bentak Bella sekali lagi.

Bulir-bulir air mata Stella jatuh begitu saja. Sebenarnya siapa yang korban dari semua ini? Dirinya di anggap perusak rumah tangga orang lain, pada kenyataannya dirinya sendiri tidak tau apa-apa tentang masalah Kairo yang sudah memiliki seorang istri.

"Maaf. Saya tidak butuh uang anda. Dan satu lagi yang ingin saya pertegaskan. Saya bukan wanita murahan ataupun wanita yang mengincar harta siapapun. Permisi" Stella pergi begitu saja dengan membawa kepedihan. Dari pada berlama-lama dan di permalukan di depan umum, Stella memilih untuk pergi saja dari sana dan tidak meladeni Bella.

Bella terlihat melipat kedua tangannya dengan sedikit mendecah kesal.

Tatapan tajamnya mengarah kepada Stella yang sudah berlalu meninggalkan dirinya.

"Lihat saja. Aku akan semakin mempermalukan kamu, hingga kamu meninggalkan Kairo" Gumam Bella dengan penuh tekad.

Sementara di depan lain. Stella berjalan pulang dengan wajah yang sudah sembab. Ia terisak disana menahan sesak dan sakit yang ia rasa. Sungguh kenyataan yang begitu pahit baginya, bagaimana bisa dia menjadi istri kedua Kairo? itulah pertanyaan yang begitu sulit ia cerna. Kata-kata yang membuatnya menjadi rapuh dan tidak berdaya. Sungguh kenyataan yang begitu pahit untuknya.

Sesampainya di dekat rumah. Stella kembali di kejutkan oleh segerombolan orang yang ada di depan rumahnya. Terlihat Ibunya dan juga Bik Inem menenangkan beberapa orang yang terlihat sedang marah-marah.

"Masalah apa lagi ini?" Gumam Stella khawatir, lalu mempercepat langkahnya menuju rumah dengan setengah berlari.

"Noh, orangnya datang juga. Usir saja wanita murahan itu! Kami tidak mau jika di kompleks rumah ini ada seorang pelakor. Menjijikan sekali" Hina seorang wanita yang merupakan penghuni kompleks yang Stella tempati.

Stella terhenti seketika mendengar ucapan wanita itu. Matanya memerah, tatapannya mengarah kepada sang ibu yang juga menatapnya penuh tanya. Sungguh ia tidak bisa menahan kesedihan di hatinya, setelah melihat sang ibu yang juga menatapnya kecewa.

"Usir saja wanita ini ibu-ibu. Saya tidak sudi jika anak saya Kairo menikahi wanita murahan seperti dia! Kasihan sekali menantu saya yang harus menerima kesakitan ini" Ucap Bu Shopia mengompori. Terlihat Stella mengalihkan pandangannya kepada seorang ibu-ibu yang baru sampai bersama seorang wanita muda yang tadi juga mempermalukan dirinya di minimarket.

Bella terlihat terisak dengan memeluk Bu Shopia mendekati kerumunan. Rasa benci para warga pun semakin mendominasi setelah melihat Bella dan Bu Shopia. Terlebih lagi, mereka melihat kasihan kepada Bella yang merupakan istri sah Kairo yang terisak karena masalah ini.

Siapapun pasti akan membenci seorang pelakor. Apalagi pelakor itu berada di posisi Stella yang sejatinya tidak tau apa-apa.

Stella juga tidak menyangka akan melihat ibu mertuanya untuk pertama kalinya. Wanita cantik itu tidak terlihat baik seperti wajahnya, itulah yang Stella tangkap dari perlakuan Bu Shopia terhadapnya.

"Kamu yang sabar ya dek. Pelakor memang harus kita basmi. Kelihatannya saja alim. Ternyata ke aliman nya untuk menyembunyikan kebusukannya selama ini" Ujar salah satu warga disana.

"Cukup Ibu-ibu. Seharusnya kalian tidak bisa main hakim sendiri seperti ini. Saya bukan pelakor, dan saya tidak tau jika mas Kairo sudah memiliki suami. Seharusnya kalian memahami itu" Teriak Stella pada akhirnya setelah sekian lama diam membisu mendengarkan cemoohan semua orang.

"Makanya jadi wanita itu yang pintar dong. Cari tau kek asal-usul nya. Ini malah mau aja di nikahin. Giliran di labrak kayak gini, merasa paling terzolimi" Timpal Bu Shopia.

Stella merasa terhenyak oleh perkataan Bu Shopia barusan. Memang benar adanya, seharusnya dirinyalah yang harus hati-hati memilih pasangan. Toh, pada akhirnya tetap dia yang selalu salah.

"Sudah Buk. Usir saja wanita ini dari kompleks kita"

Stella membelalakkan matanya, ketika ibu-ibu itu berbondong-bondong menarik tangan ibunya dan juga dirinya untuk pergi dari sana.

"Berhenti!" Teriak Stella menggema disana. Seketika teriakan itu menghentikan kegiatan ibu-ibu itu.

"Beri kami waktu. Kami janji akan meninggalkan tempat ini!" Lanjut Stella.

Terlihat Ibu-ibu itu saling melempar pandangan, menanyakan pendapat masing-masing.

"Baiklah. Kami akan memberimu waktu 2 hari. Jika kamu tidak pergi meninggalkan Kairo, jangan salahkan kami melakukan hal yang lebih parah dari pada ini" Ujar Bella kemudian yang langsung mewakili semua ibu-ibu yang melabrak Stella. Terlihat Ibu-ibu itu manggut-manggut menyetujui keputusan Bella yang menurut mereka cukup bijak.

Stella mengangguk mengiyakan, "Baiklah. Saya setuju" Jawab Stella pada akhirnya. Setelah mendengar jawaban Stella. Terlihat Ibu-ibu itu pergi satu persatu meninggalkan Stella dan keluarga, terkecuali Bu Shopia dan Bella yang masih berada di tempatnya.

"Ingat untuk pergi secepat mungkin wanita murahan!" Cerca Bella.

"Ayo Ma kita pulang" Lanjut Bella yang sudah membawa ibu mertuanya itu memasuki mobil mereka, lalu pergi dari sana.

Stella yang berdiri mematung, kini beralih menatap sang Ibu yang sudah gemetar. Ibunya pasti sangat terguncang oleh kenyataan ini, sungguh Stella benar-benar merasa sangat bersalah telah membawa ibunya ke masalah rumah tangga nya. Apalagi setelah Stella melihat bingkisan makanan yang berserakan di tanah. Pikir Stella itu pasti makanan yang di bawa oleh sang Ibu dari rumah mereka. Stella juga tidak menyangka bahwa Ibunya akan berkunjung ke rumah nya hari ini dan harus menyaksikan kejadian pahit ini bersamanya.

"Ibu!" Lirih Stella lalu menghamburkan pelukannya kepada ibunya.

"Maafkan Stella Bu. Maafkan dosa-dosa Stella" Ujar Stella yang sudah menangis di pelukan ibunya.

Bu Sonia pun tidak bisa menahan tangisnya, ia pun ikut menangis dan memeluk anaknya.

Setelah beberapa saat melepaskan kesedihannya dengan menangis, mereka pun kembali masuk ke dalam rumah untuk membicarakan masalah ini dengan kepala dingin.

Stella juga tidak lupa tujuannya pergi ke minimarket kecil itu adalah untuk membeli sebuah tes kehamilan. Ia pun segera memeriksa hasil tes tersebut ke kamar mandi dengan air urin yang sengaja ia tampung untuk di tes.

Dua menit sudah menunggu, hasil tes nya pun terlihat. Benda panjang itu menampakkan dua garis merah yang menandakan bahwa dirinya sedang hamil saat ini.

Ia terlihat bahagia, namun juga bingung harus mengekpresikan kebahagiaan itu seperti apa. Sementara dirinya sudah berjanji kepada warga disana dan Bella untuk pergi meninggalkan Kairo dalam waktu dekat. Mata Stella terlihat memandang sang ibu dengan wajah yang bingung. Bu Sonia yang memahami situasi ini pun mendekati Stella.

.

.

.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Nanda Lelo

Nanda Lelo

Kairo tokcer juga y 🤗

utk Stella sabar y,,

2022-11-22

0

ッ𝕲𝖗𝖆𝖓𝖌𝖗𝖊✈︎✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻

ッ𝕲𝖗𝖆𝖓𝖌𝖗𝖊✈︎✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻

lanjut

2022-10-06

1

Dara Muhtar

Dara Muhtar

Sabar Stella moga Kairo cepat pulang sebelum kamu tinggalkan rumah itu

2022-10-06

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 53 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!