Si gelang perak makin tertawa terpingkali pingkal, mendengar perkataan Mo kwi yang menurut nya masih dibawah umur, sedangkan Kwan bin kakek yang berada di samping Gelang perak, mengerutkan dahi mendengar tertawa dari temannya.
Han sikong lalu menghampiri dan berdiri di samping Mo kwi.
"Kau lawan kakek itu, sedangkan aku akan melayani si gelang perak," yang merupakan seorang tetua cabang di kota Kaifeng ini.
Mo kwi hanya diam ketika Han sikong berkata, Mo kwi hanya menatap tajam kearah Gelang perak, yang sedang tertawa terpingkal pingkal menertawakan perkataannya.
"Kau sekarang bisa tertawa, tetapi aku tak yakin sebentar lagi kau masih bisa tertawa atau tidak," Han sikong berkata kepada Gelang perak, sambil mengeluarkan kipas baja.
Gelang perak yang mendengar perkataan dari Han sikong, tertawanya berhenti, lalu ia menatap Han sikong.
"Hmmm,..? Rupanya kau sang pengasuh kusir," Gelang perak berkata sambil matanya menatap kearah kipas baja milik Han sikong.
Baik kau maju terlebih dahulu, setelah itu baru bocah kusir itu aku bikin jadi makanan kuda nanti.
Gelang perak berkata kepada Han sikong.
Han sikong lalu menyerang kearah gelang perak, kipas baja Han sikong meliak liuk, kipas baja Han sikong terbuka dan menutup menyerang kearah Gelang perak.
Jika kipas menutup bisa dipakai menotok atau memukul, bila terbuka, kipas Han sikong terkadang mengibas yang bisa menimbulkan angin, dan bila miring kipas bisa seperti pedang, Han sikong bergerak dengan gesit, jurus kipas baja mengaduk lautan, semakin lama semakin gencar
menyerang Gelang perak.
Gelang perak yang tadi nya meremehkan Han sikong, melihat serangan kipas semakin gencar mendesaknya, Gelang perak menjadi murka, kedua lengannya lalu di luruskan, gelang perak yang menghiasi tangan kanan dan kiri melesat, keluar dari tangan gelang perak dan menyerang Han sikong.
Kedua gelang itu, seperti hidup bergerak mengitari Han sikong sambil menyerang, keadaan menjadi terbalik begitu kedua gelang perak di jadikan senjata.
Han sikong perhatiannya jadi terpusat, kearah gelang perak yang menyerang, semakin lama gerakan mereka berdua saling serang semakin cepat.
Putri Qiao yang melihat pertarungan.
Lalu mendekatkan tubuhnya didekat Mo kwi, entah kenapa perasaannya menjadi nyaman bila berada di dekat Mo kwi.
Sementara pertempuran semakin lama semakin terlihat pincang, Gelang perak makin ganas tangan dan gelangnya menyerang kearah Han sikong, dan Han sikong hanya bisa bertahan, tanpa balas menyerang.
Ketika perhatian Han sikong terpusat pada gelang yang menyerang kearah kepalanya, tapi tangan gelang perak dari jauh sudah terlihat akan menghantam dada Han sikong, Han sikong mengeluh dalam hati, gelang ini lebih repot dari perkiraan ku.
Han sikong bisa menghindari senjata gelang yang menyerang kepala, tapi dadanya terbuka dan menjadi makanan empuk dari tangan gelang perak, Han sikong mengerahkan tenaga dalamnya kearah dada untuk melindungi dada bagian dalam dari pukulan si Gelang perak, Han sikong memejamkan mata siap menerima pukulan Gelang perak.
Dhuaaaaar,..!!
Suara ledakan terdengar, Han sikong yang memejamkan matanya, mendengar suara ledakan beradunya tangan dan tenaga dalam kemudian membuka mata.
Han sikong melihat Mo kwi telah berada di sampingnya menangkis pukulan Gelang perak sehingga pukulan nya jadi melenceng, dan tak mengenai tubuh Han sikong.
Gelang perak yang tangannya ditangkis oleh Mo kwi terkejut, Gelang perak mundur dua langkah kebelakang, tangan nya yang di tangkis oleh kusir kereta masih terasa panas, ketika beradu tangan dengan kusir kereta yang telah ia hina.
Gelang perak menatap kearah Mo kwi.
"Ternyata Kusir kereta Putri Qiao hebat juga," gelang perak berkata.
Lalu gelang perak melemparkan gelangnya ke arah kepala Mo kwi, dan ia menyusul senjata gelang miliknya menyerang je arah Mo kwi, dua serangan hebat sekaligus di keluarkan oleh Ketua cabang tengkorak putih kota Kaifeng, kearah Mo kwi.
Mo kwi yang melihat 2 buah gelang yang seperti roda perak menyerang kearah kepala sedangkan sang empunya gelang sudah melesat cepat kearah nya.
Mo kwi lalu bergerak kearah gelang yang datang terlebih dahulu, tangannya lalu bergerak dengan cepat, dengan jurus Jari pedang menghantam senjata gelang.
Traaang,...traaang,..!!
Terdengar suara beradu nya jari tangan Mo kwi dengan senjata gelang, Gelang perak tadinya akan tertawa melihat Mo kwi menangkis gelangnya dengan tangan kosong, "pasti jebol tangan pemuda itu," pikir si Gelang perak.
Tapi ketika melihat Mo kwi sesudah menghantam gelang lalu bergerak ke arahnya menyabetkan tangan, kearah pergelangan tangannya, Gelang perak menghindar sambil berkelit ke kiri, sebuah pohon yang berada di pinggir jalan dekat Gelang perak, sebesar kaki orang dewasa terbabat putus, terkena ilmu jari pedang Mo kwi.
Gelang perak meloncat mundur, Kwan bin yang tak berminat menonton pertandingan matanya melotot ke arah tanah dan pohon.
Diatas tanah yang berbatu, dua buah senjata gelang sudah terbelah dua, dan sebuah pohon putus yang menarik perhatian Kwan bin, sedangkan gelang perak
wajah nya pucat pasi, melihat gelang perak senjata pusakanya sudah terbelah dua.
"Tahaaaann,"..!!
Kwan bin berkata.
Ketika melihat Gelang perak marah, melihat gelang nya terbelah dua, bergerak menyerang kearah Mo kwi.
Mo kwi yang memang sudah merasa kesal kepada Gelang perak yang telah mengejeknya, bergerak memapaki serangan gelang perak.
kwan bin, juga ikut bergerak ketika melihat anak buahnya dalam bahaya, tapi terlambat.
Mo kwi yang menerima serangan dari gelang perak yang memukul kepalanya menghindar dengan jurus langkah Dewa angin, lalu berbalik, tangan nya dengan jari pedang menebas bahu sampai ke pinggang, si Gelang perak.
Suasana menjadi hening ketika terlihat, Gelang perak tubuh nya dari bahu sampai pinggang putus oleh jari tangan Mo kwi yang sudah seperti pedang.
Han sikong menggelengkan kepala, sambil matanya melotot melihat kearah Gelang perak yang tewas mengenaskan, dengan hanya sekali serang tanpa bisa bersuara.
Putri Qiao menutup wajahnya dengan kedua tangan, merasa ngeri dan takut, melihat tubuh Gelang perak yang terbelah dua, isi perut dan darah membusai di jalan, rombongan pengiring Putri Qiao juga terkejut dan tak menyangka, Mo kwi bisa menewaskan Gelang perak dengan hanya sekali serang.
Kwan bin yang melihat tewas nya gelang perak wajahnya hitam membesi.
Si pedang iblis menatap kearah Mo kwi.
"Masih muda sudah menguasai ilmu jari pedang yang aku dengar sudah lenyap dari muka bumi." Kwan bin berkata
Sementara, Mo kwi terkejut ketika orang yang menyebut dirinya Kwan bin, bisa tahu ilmu yang ia gunakan untuk menyerang gelang perak.
"Agaknya kau korban pertamaku yang baru turun dari pertapaan, jika aku tak membunuh mu sekarang, kau bisa membuat repot nanti," sambil meloloskan pedang nya yang berwarna Hitam, "kau mendapat kehormatan bisa merasakan tajam nya pedang iblis ku," Kwan bin berkata kepada Mo Kwi.
Mo kwi yang mendengar perkataan dari Kwa bin lalu melangkah, tapi langkah nya tertahan, ketika tangan nya ada yang memegang.
Putri Qiao yang melihat Mo kwi melangkah untuk melayani Kwan bin, merasa cemas.
Sambil memegang tangan Mo kwi, Putri Qiao menatap kearah pemuda itu lalu mengelengkan kepala, dan wajahnya menunjukan rasa cemas.
Melihat wajah Putri Qiao yang cemas, Mo kwi berkata, nada pemuda itu amat dingin terdengar
Putri Qiao tak usah cemas,
"Jika aku mati,"..!!
Tuan putri tinggal mencari kusir baru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
zC
,
2021-11-11
2
omTe
like n komen dukungan 17
2021-10-14
1
Subiyaka
Bumbu percintaan ala-la om Jack emg top.. 😉😉
2021-09-01
1