Ch : 2 Benda Peninggalan Mei Hwa

Kakek itu baru menyadari betapa repot nya mengurus seorang bayi, seorang diri.

Ck,..Ck,..Ck,..Sebentar sebentar nangis, ibumu pake mati segala,

Bikin repot aku saja, apa dia lapar ya,..? kakek itu lalu bergegas masuk lebih dalam lagi, setelah tiba di ujung goa, lalu ia menekan sebuah liang sebesar kepalan tangan, tiba tiba terdengar suara gemuruh, gua yang buntu itu terbuka, lalu kakek itu membawa sang bayi masuk ke dalam, ternyata ruangan rahasia di balik goa itu sangat besar, dan ada beberapa peti mati yang sangat indah.

Maaf kan hamba Koksu ( guru besar ) ada penghuni baru di sini masih bayi, dan mohon koksu memberi air susu bumi peninggalan koksu, karna hamba tak tau apalagi yang harus di berikan untuk bocah ini.

Setelah berkata, lalu kakek itu mengambil sebuah botol kecil di dekat makam, kemudian membuka nya, bau harum semerbak yang menyegarkan dada dan pernapasan, segera tercium di dalam ruangan.

Dasar rejeki mu,..!! kakek itu berkata kepada bayi yang di beri nama Mo kwi, susu bumi ini adalah benda mustika peninggalan koksu, sangat berkhasiat tinggi, meningkat kan tenaga dalam, aku dari dulu ingin minum tapi tak berani, kau cuma modal nangis saja bisa merasakan mustika susu bumi, kakek itu tampak menggerutu sambil memberi 2 tetes air mutika susu bumi yang seperti madu tapi berwarna putih.

Wajah dan tubuh bayi itu langsung agak memerah setelah minum dua tetes air susu bumi, tangisan nya berhenti.

Kau diam dulu di sini ya,..!!

Aku mau menguburkan ibumu dulu, dan mengambil warisan yang tadi ibumu katakan, setelah berkata kakek itu lalu keluar meninggalkan Mo kwi.

Setelah agak lama, kakek itu kembali dan telah memegang tiga buah benda, sebuah pisau dengan sarungnya yang bersisik seperti ular dan terlihat antik dan benda kedua adalah sebuah kitab yang sudah terlihat lusuh,

dan yang ketiga, sebuah botol kecil yang berisi cairan berwarna hitam.

Pisau ini untuk nya, lalu kakek itu membuka pisau dari sarung nya, segera tercium bau amis yang memualkan, kakek itu lalu memasukan kembali pisau sambil mengelengkan kepala dan berkata,

Pisau jahat,..Pisau jahat,..!!

Kemudian kakek itu membuka kitab lusuh yang di bawa oleh Mei hwa.

Kitab Raja Hitam.

Sang kakek sangat terkejut melihat tulisan kitab raja hitam, sewaktu aku merantau mendengar kitab ini milik malaikat sesat, yang dulu jadi incaran orang orang dunia persilatan.

Siapa gadis itu ya,..? Kakek itu tampak melamun seperti sedang berpikir.

Dahulu ada seorang tokoh yang aneh dan sangat di takuti, berjuluk malaikat sesat, malaikat sesat malang melintang di dunia persilatan dan tak ada yang berani menengur nya, karna ketinggian ilmu nya,

lalu malaikat sesat menemukan sebuab kitab, tak lama kemudian malaikat sesat menghilang bersama kitab itu, dan tak tahu kemana orang itu pergi, sambil membawa selalu kitab yang ia temukan, yaitu kitab raja hitam.

Hmmm,..!!

Aksara kuno dari jaman kerajaan Tang ratusan tahun yang lalu, kitab ini umurnya sama dengan Koksu Zhong shen, guru besar kerajaan Tang, yang sedang aku jaga makam nya.

Kakek tua aneh itu adalah Ban li eng, ia dua saudara dengan kakak nya yang telah meninggal, Ban li eng yang senang hidup bebas, ketika kembali ke gurun melihat kakak nya yang sakit sakit an, lalu menyuruh adik nya untuk tetap tinggal menjaga makam Koksu Zhong shen.

Karna itu adalah sumpah darah turun temurun dari nenek moyang Ban li eng.

Nenek moyang Ban li eng adalah pelayan setia Koksu, sewaktu kerajaan Tang runtuh, lalu Zhong shen dengan pelayan nya menemukan goa ini, karna sudah tua dan sakit sakit an, walau terkenal hebat dan jarang ada tandingan nya, karna faktor usia, akhirnya Zhong shen meninggal, dan di makam kan di goa gurun Gobi, lalu pelayan nya itu bersumpah, garis keturunan nya akan menjaga makam koksu, karna merasa berhutang budi kepada Zhong shen.

Ban li eng ketika meninggalkan gurun, pernah membuat geger dunia persilatan, sipat nya yang aneh dan semau sendiri, banyak yang memusuhi nya tapi ia tak peduli, orang orang dunia persilatan menyebut nya Iblis gurun, ketika bertemu lalu bertempur dengan seorang tokoh kosen, Ban li eng kalah, Ban li eng lalu kembali ke goa nya dan sampai sekarang, setelah kakaknya meninggal Ban li eng yang menjadi penjaga makam koksu Zhong shen.

Jika bukan aku, belum tentu ada orang yang bisa membaca kitab ini, selain para kutu buku di istana.

Setelah membaca kitab itu, Ban li eng lalu melihat ke arah Mo kwi, yang entah kenapa Mo kwi bayi yang baru lahir itu juga seperti melihat ke arah kakek li.

Kau tenang saja, aku sedang memikirkan baik buruk nya untuk mu, kakek li berkata ketika melihat Mo kwi menatap nya.

Ibu nya memberi pesan kepadaku supaya anak nya mempelajari kitab ini, tapi seorang yang menguasai kitab ini tubuh nya harus beracun, dan botol ini agak nya mengandung racun teratai hitam yang sangat langka dan salah satu syarat untuk mempelajari kitab Raja hitam

Jika aku berikan sari racun teratai hitam, bocah itu apakah nanti tidak mati,..?

Ada perasaan bimbang di hati Kakek li.

Ah, ini juga kan pesan ibunya, jika bocah ini mati, kan bukan kesalahan ku.

Nanti setelah minum aku berikan susu bumi ini, biar memperkuat tubuh sang bocah dari dalam.

Lalu dengan sangat hati hati, kakek li eng membuka botol kecil itu, lalu meminumkan kepada Mo kwi.

Bayi yang baru lahir itu tiba tiba melotot, tubuh nya mengejang, lambat laun tubuh bocah itu berwarna hitam legam, li eng terkejut melihat nya.

Celaka, bocah ini keracunan, lalu li eng memberikan

susu bumi kepada Mo kwi dan berharap susu bumi dapat menetral kan racun teratai hitam.

Setelah minum susu bumi, yang hampir menghabiskan setengah botol kecil, secara perlahan Mo kwi dari hitam berubah menjadi seperti sedia kala.

Aku mengerti sekarang, maksud dari pembukaan kitab, bahwa yang mempelajari dasar dari kitab raja hitam, harus seorang yang murni, itu artinya orang yang belum menguasai tenaga dalam, seperti bocah ini

Sewaktu kwi bo mempelajari kitab raja hitam, nenek itu tak menyadari maksud dari tulisan tulisan yang berada dalam kitab, hingga salah berlatih dan tewas.

Lie eng lalu menatap bocah yang seperti tertidur.

Mati hidup mu aku serahkan kepada Dewa, aku hanya menjalan kan amanat dari ibumu, bertahan lah dan menjadi kuat agar ibumu tak mati sia sia, Li eng berkata sambil melihat Mo kwi.

****

Di kota Beiping markas perguruan tengkorak putih, siang itu di datangi oleh dua orang kakek, "Pedang gila, mari masuk, Tan huo yang di panggil pedang gila berkata, "baik guru.

Tio ban lalu berteriak, "Kwi bo, aku datang teriak Tio ban ketika sudah memasuki ruangan.

Tan lian yang sedang berada di Bieping lalu keluar mendengar teriakan Tio ban, "selamat datang kakek Tio,..!! Tio ban mengerutkan dahi nya melihat Tan lian, "siapa kau,..? Tio ban berkata, "aku mencari Kwi bo bukan kau."

"Kwi bo nenek ku sudah tewas beberapa tahun lalu, dan sekarang aku yang menggantikan nya menjadi ketua perguruan tengkorak putih."

Mendengar perkataan dari Tan lian, wajah Tio ban seperti teelihat senang.

Ternyata Kwi bo telah meninggal, "dan kau bocah,..!!

serahkan jabatan ketua perguruan tengkorak putih padaku."

Mendengar perkataan dari Tio ban, Tan lian tersenyum mengejek ke arah Tio ban, "kau membantu membesarkan partai juga tidak, setelah partai ini besar dan nenek ku meninggal, lantas kau ingin jabatan ketua."

chiiiis,..!! "Dasar tua bangka tak tahu diri, sedangkan Yie dong yang melihat orang di belakang Tio ban, terkejut, Tan huo, kenapa dia bersama dengan Tio ban, melihat Tan huo seperti orang bodoh yang hanya diam.

"Pasti mata malaikat nya telah menyihir ketua Tan, batin Yie dong.

Tio ban yang merasa di hina dengan sebutan tua bangka oleh Tan lian bergerak menyerang gadis itu.

Tan lian bergerak dengan cepat menghindari serangan dari Tio ban, kakek itu terkejut ketika Tan lian yang masih muda bisa menghindari serangan nya, kedua nya lalu bertempur kembali, meja dan kursi hancur berantakan.

"Kau adalah pelindung perguruan ini, tapi otak mu sangat licik," Tan lian berkata sambil menghindari serangan serangan Tio ban, setelah lama tak berhasil, Tio ban berkata,

"hai pedang gila, bantu gurumu.

Tan huo yang di sebut pedang gila, lalu mencabut pedang pemberian Tio ban, dan melesat, tapi di hadang oleh Yie dong, kedua nya lalu bertempur.

Tan lian yang sudah merasa kesal, lalu melompat kebelakang, tangan gadis itu berubah menjadi hitam.

Tio ban yang memang sudah terkejut, ketika mereka beradu tenaga dalam dan dia kalah setingkat, sudah merasa jeri, apalagi ketika melihat tangan Tan lian sudah berubah menjadi hitam, wajah kakek itu terlihat gugup, tak menyangka Tan lian menguasai pukulan hitam yang di takuti nya itu.

Tio ban lalu memberi hormat.

"Tio ban meminta maaf, atas kekurang ajaran ini, tadi Tio ban hanya ingin mengetes ketua yang baru, apakah mampu menajdi ketua perguruan temgkorak putih yang besar.

Dan Tio ban sudah yakin, ketua Tan adalah pilihan yang tepat dari Kwi bo."

Pedang gila, berhenti,..!!

Tio ban berteriak ketika melihat Tan huo bertempur dengan Yie dong.

Tan huo lalu melesat ke arah Tio ban,

"kami berdua memberi hormat kepada ketua."

Tan lian hanya mendengus, kemudian masuk ke dalam, sementara Yie dong lalu mengantar kan Tio ban ke tempat nya, banyak yang akan Yie dong tanyakan kepada Tio ban tentang Tan huo, yang sekarang di panggil pedang gila.

Sudah 10 tahun masa tenang dan tak ada kekacauan

Seorang pria berambut putih bermata merah sedang

memberi latihan kepada 2 orang gadis cilik,

Shin bwe anak dari Shin mo dan Hong giok sekarang berusia 10 tahun, sementara adik nya juga seorang wanita, yang di beri nama Shin hoa anak dari Soat gi dan Shin mo yang berusia 9 tahun.

Shin mo tersenyum melihat kedua anak perempuannya berlatih jurus tarian dewi iblis, warisan dari Nio nio.

kalian berhenti dulu, Shin mo berkata.

Kedua putri nya berhenti, lalu berlari dan memeluk ayah nya,

"Ayah ajari jurus yang lain, masa setiap hari hanya jurua ini, bosan ayah," Shin hoa dengan manja merajuk kepada Shin mo,

Sekarang kalian berlatih tenaga dalam dulu dengan nenek ( Si nie suthay ) setelah tenaga dalam kalian sudah meningkat, ayah janji akan mengajarkan jurus baru, mendengar perkataan ayah nya, kedua anak itu lalu bersorak gembira sambil memeluk ayah nya.

Shin mo tersenyum sambil mengusap kepala kedua anak perempuan nya, yang sedang berada dalam pelukan.

****

Seorang kakek melihat ke arah bocah, yang sedang duduk di depan sebuah gundukan pasir, yang ada batu besar di atas nya, dan di dekat batu besar itu tampak bunga kering menghiasi di atas gundukan pasir.

Sejak bocah itu bisa berjalan dan bicara, dan aku memberitahu makam ibu nya, hampir setiap sore bocah itu selalu membawa bunga kering untuk menghiasi makam ibunya, sungguh anak yang berbakti.

Walau bocah itu jarang bicara dan selalu berlatih keras dan tanpa mengeluh, tapi aku tau setiap ke makam ibunya, dia selalu menangis.

Kau harus bersabar, setelah 6 tahun lagi, aku anggap latihan mu selesai, dan kau bisa mencari jati diri mu.

Kakek Li eng, berkata dalam hati sambil menatap dengan perasaan sayang dan haru kepada bocah yang sedang menangis di makam ibunya,

Kau harus sabar Mo kwi.

Terpopuler

Comments

Wan Trado

Wan Trado

seorang keturunan dari aliran jahat berada di tangan aliran putih, akankah merubah jatidirinya..?

2024-11-26

0

Naga Hitam

Naga Hitam

gadis apanya....

2024-12-01

0

Boybolang

Boybolang

👉😎👈

2022-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 Ch : 1 Awal Sebuah Cerita
2 Ch : 2 Benda Peninggalan Mei Hwa
3 Ch : 3 Latihan keras Di Mulai
4 Ch : 4 Membahas Situasi Kerajaan
5 Ch : 5 Ilmu Tenaga Dalam Baja Api
6 Ch : 6 Di Kota Xi'an
7 Ch : 7 Latihan Selama 2 tahun Di Mulai
8 Ch : 8 Peresmian Perguruan Tombak Emas
9 Ch : 9 Ban li Eng Siap Melepas Mo Kwi
10 Ch : 10 Di Paksa Menjadi Seorang Adik
11 Ch : 11 Bertemu Rombongan Macan Hitam
12 Ch : 12 Menjadi Kusir Kereta
13 Ch : 13 Tikus Bumi Dan Nenek Kuda Besi
14 Ch : 14 Putri Qiao Memaksa Mo kwi Bertarung.
15 Ch : 15 Bakat Putri Qiao Dari Kecil
16 Ch : 16 Melawan Gelang Perak.
17 Ch : 17 Sesuatu Yang TakTerduga
18 Ch : 18 Zhang Xuan Inginkan Mo Kwi
19 Ch : 19 Di Mintai Tolong
20 Ch : 20 Aku Pergi
21 Ch : 21 Malaikat Sesat
22 Ch : 22 Pengorbanan Hu Beng
23 Ch : 23 Dewa Iblis Diminta Ikut
24 Ch : 24 Bertemu Kwan bin
25 Ch : 25 Tugas Pertama Mo Kwi
26 Ch : 26 Sampai Di Kota Fu'yi
27 Ch : 27 Bersiap Menyelidiki kelompok Kapak Setan.
28 Ch : 28 Bertemu Sahabat Kecil
29 Ch : 29 Melawan Prajurit Siluman ular
30 Ch : 30 Hinaan Pedang Perak
31 Ch : 31 Melawan Kapak Hitam
32 Ch : 32 Munculnya Kim mo Dan Nio Nio
33 Ch : 33 Pasukan Siluman
34 Ch : 34 Menawan Tawon Api
35 Ch : 35 Kabar Gembira Dari Sian Bin
36 Ch : 36 Menunggu ketua di kota Fu'yi
37 Ch : 37 Bertemu Shin Mo
38 Ch : 38 Antara Desakan Dan Tugas Di kaifeng
39 Ch : 39 Misi Dikota Kaifeng
40 Ch : 40 Sahabat Baru Mo kwi
41 Ch : 41 Heboh Di Tempat Pertemuan
42 Ch : 42 Akhir Dari Sebuah Kelicikan
43 Ch : 43 Pengawal Bertopeng
44 Ch : 44 Ketua Yang Tak Tahu Etika
45 Ch : 45 Orang Berjubah Hitam
46 Ch : 46 Identitas Mo Kwi Diketahui
47 Ch : 47 Kisah Tiga Pendekar Sesat
48 Ch : 48 Rencana Penyerangan
49 Ch : 49 Menyatroni Pasukan Siluman
50 Ch : 50 Habisnya Pasukan Siluman
51 Ch : 51 Misi 10 Orang Pasukan Siluman
52 Ch 52 Menyelamatkan Gubernur Zhang Xuan
53 Ch : 53 Desakan Kwan bin
54 Ch : 54 Terbukanya Sebuah Rahasia
55 Ch : 55 Ketegangan Terjadi
56 Ch : 56 Shin mo vs Mo kwi
57 Ch : 57 Penyesalan Yang Mendalam
58 Ch : 58 Kesetiaan Pedang Gila
59 Ch : 59 Saatnya Melihat Dunia Luar
60 Ch : 60 Perseteruan Dua Penguasa Di Mulai
61 Ch : 61 Surat Yang Mengejutkan
62 Ch : 62 Sesuatu Yang Mengejutkan Di Kota Yunan
63 Ch : 63 Melihat Dua Adik
64 Ch : 64 Membantu Sang Adik
65 Ch : 65 Melawan Siwi Rajawali Perak
66 Ch : 66 Habisnya Anak Buah Kepala Besi
67 Ch : 67 Rencana Pengepungan Terbongkar
68 Ch : 68 Mencegat Para Penyusup
69 Ch : 69 Menyelamatkan Perkampungan Lembah Awan
70 Ch : 70 Hari Tenang Di Lembah Awan
71 Ch : 71 Hati Dan Perasaan Kedua Orang Gadis
72 Ch : 72 Gelisahnya Kapak setan
73 Ch : 73 Rencana Menyerang Kota Guiyang
74 Ch : 74 Serangan Di Pagi Hari
75 Ch : 75 Pertempuran Di Dalam Kota
76 Ch : 76 Kota Guiyang Berhasil Di Kuasai
77 Ch : 77 Informasi Dari Kapak Setan
78 Ch : 78 Rencana Dewi Siluman 5 Unsur
79 Ch : 79 Melihat Keramaian Di Kota Nanchang
80 Ch : 80 Sayembara Yang Tak Sesuai Harapan
81 Ch : 81 Akhir Dari Sebuah Sayembara
82 Ch : 82 Dukungan Untuk Kota Nanchang
83 Ch : 83 Mo kwi Bertemu Dengan Dewi Siluman Air
84 Ch : 84 Sampai Di Kota Xi'an
85 Ch : 85 Mo kwi Melawan Sepasang Iblis Kembar
86 Ch : 86 Perjanjian Sementara
87 Ch : 87 Tekad Mo kwi
88 Ch : 88 Rencana Jubah Emas
89 Ch : 89 Musnahnya Pasukan Jubah Emas
90 Ch : 90 Perang Besar Tak Bisa Di Hindari
91 Ch : 91 Keributan Di Kota Pin jiang.
92 Ch : 92 Dua Dewa Hutan Larangan
93 Ch : 93 Mendapat Pengawal Baru
94 Ch : 94 Perjalanan Menuju Shin Tian
95 Ch : 95 Sampai Di Kota Shin Tian
96 Ch : 96 Terjebak
97 Ch : 97 Persiapan Menuju Beiping
98 Ch : 98 Pertempuran Di Senja Hari
99 Ch : 99 Pengorbanan Seorang Kakak
100 Ch :100 Murkanya Seorang Adik
101 Ch : 101 Pelayan Baru Mo kwi
102 Ch : 102 Bertemu Raja Muda Yan
103 Ch : 103 Bergerak Menuju Jinan
104 Ch : 104 Thaikam Si Muka Dingin
105 Ch : 105 Benteng Perbekalan Berhasil Di Rebut
106 Ch : 106 Asa Dari Seorang Putri
107 Ch : 107 Memancing Pasukan Musuh
108 Ch :108 Strategi Yang Membawa Hasil
109 Ch : 109 3 Hantu Kasim Co
110 Ch : 110 Awal Perseteruan Paman dan Ponakan
111 Ch : 111 Mo kwi Vs Kelelawar Hantu
112 Ch : 112 Habisnya Rombongan kelelawar Hantu
113 Ch : 113 Telaga Hantu pohon
114 Ch : 114 Rencana Menghabisi Rombongan Hantu Pohon
115 Ch : 115 Pertempuran Di Atas Telaga
116 Ch : 116 Menyelamatkan Putri Qiao
117 Ch : 117 Kerinduan Hati Dua Orang Gadis
118 Ch : 118 Musuh Semakin Dekat
119 Ch : 119 Keputusan Putri Qiao, "Perang"
120 Ch : 120 Pertempuran Di Barat Kota Jinan
121 Ch : 121 Pertarungan Hidup Mati Di lembah Barat Kota Jinan
122 Ch : 122 Mendapat Tawanan Perang
123 Ch : 123 Dukungan Penuh Dari Zhou Fang
124 Ch : 124 Sebuah ultimatum Dari Kasim Co
125 Ch : 125 Bertahan Dari Serbuan
126 Ch : 126 Tekad Kasim Co
127 Ch : 127 Tamu Istimewa Mo Kwi
128 Ch : 128 Tugas buat Zhou fang dan To heng
129 Ch : 129 Jebolnya Benteng Pertahanan Kota Jinan
130 Ch : 130 Menyelamatkan Kota Jinan
131 Ch : 131 Kerja Sama Ling Ji Dengan Pedang Gila
132 Ch : 132 Mo kwi vs Kasim Co
133 Ch : 133 Kemenangan Yang Melelahkan
134 Ch : 134 Putri Qiao Dan Han lian Mendapat saingan
135 Ch : 135 Rencana Menyerang Ibu Kota ( Nanjing )
136 Ch : 136 Kegundahan Hati Seorang Kaisar
137 Ch : 137 Keputusan Shin Mo Untuk Mo Kwi
138 Ch : 138 Berangkat Ke Kota Nanjing
139 CH : 139 Mendapat Teman baru
140 Ch : 140 Terbukanya Hati Pedang Gila
141 Ch : 141 3 Setan Pedang Vs Pedang Gila.
142 Ch : 142 Pengakuan Nenek Kharmila Yang Mengejutkan
143 Ch : 143 Sampai Di Kota Nanjing
144 Ch : 144 Sebuah Misi Di Kota Nanjing
145 Ch : 145 Menolong Mentri Cu Ming
146 Ch : 146 Tugas Untuk Cu Ming
147 Ch : 147 Undangan Dari Perdana Mentri Qi Thay
148 Ch : 148 Sayembara Di Mulai
149 Ch : 149 Siasat Melawan Siasat.
150 Ch : 150 Pedang Gila VS Suling Setan
151 Ch : 151 Siasat Zhou Yun Dan Sian Bin
152 Ch : 152 Jebolnya Gerbang Utama Kota Nanjing
153 Ch : 153 Musuh Yang Tangguh.
154 Ch : 154 Pintu Benteng Istana Yang Kokoh Dan Susah Di Tembus.
155 Ch : 155. Mulai Memasuki Lingkungan Istana
156 Ch : 156 Dewi Bulan Dan Dewi Bintang
157 Ch : 157 Dewi Bulan Dan Dewi Bintang 2
158 Ch : 158 Kemenangan Yang Sudah Di Depan Mata.
159 Ch : 159 Jebakan Qi thay
160 Ch : 160 Komandan Pasukan Naga Perak
161 Ch : 161 Akhir Dari Sebuah kejayaan
162 Ch : 162 Mas Kawin Untuk Nenek Kharmila
163 Ch : 163 Akhir Dari Kaisar Zhiangwen
164 Ch : 164 Hari Bahagia
165 Ch : 165 Kabar Mengejutkan Dari Sang Ayah
166 Ch : 166 Perjalanan Panjang Di Mulai
167 Ch : 167 Perguruan Naga Merah
168 Ch : 168 Resahnya Gubernur Lie
169 Ch : 169 Bantuan Untuk Kota Qu fu
170 Ch : 170 Menumpas Perguruan Naga merah kota Qu fu
171 Ch : 171 Pesta Dua orang Kakek aneh
172 Ch : 172 Bertemu dengan Penebang Kayu
173 Ch : 173 Terjebak Di Sebuah Kampung
174 Ch : 174 Cara kotor Perguruan Naga Merah
175 Ch : 175 Persekongkolan Dua penguasa Kota
176 Ch : 176 Pertemuan Yang Mengejutkan
177 Ch : 177 Sedikit Sedikit Tabir Mulai terbuka.
178 Ch : 178 Setan Tertawa Dan Setan Senyum
179 Ch : 179 Keadaan Yang berbalik Menguntungkan
180 Ch : 180 Harga Dari Sebuah Kelicikan
181 Ch : 181 Rencana Keji
182 Ch 182 Antara Budi Dan Dendam
183 Ch : 183 Semua Anggota Berkumpul
184 Ch : 184 Buah Hati Yang Tak Berdaya
185 Ch : 185 Rencana Menyerang Kota Tianjin
186 Ch :186 Pertarungan Terbuka
187 Ch : 187 Teringat Sebuah Petunjuk
188 Ch : 188 Serbuan Yang Gagal
189 Ch : 189 Tugas Hek kwi
190 Ch : 190 Gembira Untuk Sementara
191 Ch : 191 Nama Dari Sebuah tujuan
192 Ch : 192 Menuju Negara Silla
193 Ch : 193 Perbedaan Tulang Di kerajaan Silla
194 Ch : 194 Selesaikan Dengan Pibu
195 Ch : 195 Pibu yang Menghasikan Dendam.
196 Ch : 196 Kabar Yang Mengejutkan
197 Ch : 197 Menyelamatkan Seorang Kawan
198 Ch : 198 Rencana Dari Lee Gong
199 Ch : 199 Persekutuan Yang Gagal
200 Ch : 200 Kerja sama Dengan kerajaan Silla
201 Ch : 201 Kota Seju Yang Berbahaya
202 Ch : 202 Kekesalan Hati Pedang Gila.
203 Ch : 203 Pengintaian
204 Ch : 204 Menyelamatkan Ling ji dan Nenek Kharmila
205 Ch : 205 3 Lawan 3
206 Ch : 206 Lawan Setimpal Pedang Gila
207 Ch : 207 Cita Cita semu kepala Naga
208 Ch : 208 Kabar Berita Dari Hek kwi.
209 Ch : 209 Datang nya Surat Undangan
210 Ch : 210 Bertemu Dengan Pendekar Negri Sebrang
211 Ch : 211 Persiapan dan rencana menghadiri undangan musuh.
212 Ch : 212 Pasukan Bajak merah unjuk kekuatan.
213 Ch : 213 Pertempuran di mulai
214 Ch : 214 Pertempuran di pantai timur kota Gaya
215 Ch : 215 Pertempuran di Pantai timur kota Gaya 2
216 Ch : 216 Siasat licik dua tokoh
217 Ch : 217 Persiapan menyerang pulau Tamna.
218 Ch : 218 Siasat Dewa Laut Selatan
219 Ch : 219 Memburu Kapal pengintai
220 Ch : 220 Menyerbu kapal musuh
221 Ch : 221 Pertarungan diatas kapal musuh
222 Ch : 222 Petunjuk jalan menuju Pulau Tamna
223 Ch : 223 Masuk Melalui Selatan Dan Barat
224 Ch : 224 Pertempuran Di Atas Laut
225 Ch : 225 Akhir Dari Petualangan
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Ch : 1 Awal Sebuah Cerita
2
Ch : 2 Benda Peninggalan Mei Hwa
3
Ch : 3 Latihan keras Di Mulai
4
Ch : 4 Membahas Situasi Kerajaan
5
Ch : 5 Ilmu Tenaga Dalam Baja Api
6
Ch : 6 Di Kota Xi'an
7
Ch : 7 Latihan Selama 2 tahun Di Mulai
8
Ch : 8 Peresmian Perguruan Tombak Emas
9
Ch : 9 Ban li Eng Siap Melepas Mo Kwi
10
Ch : 10 Di Paksa Menjadi Seorang Adik
11
Ch : 11 Bertemu Rombongan Macan Hitam
12
Ch : 12 Menjadi Kusir Kereta
13
Ch : 13 Tikus Bumi Dan Nenek Kuda Besi
14
Ch : 14 Putri Qiao Memaksa Mo kwi Bertarung.
15
Ch : 15 Bakat Putri Qiao Dari Kecil
16
Ch : 16 Melawan Gelang Perak.
17
Ch : 17 Sesuatu Yang TakTerduga
18
Ch : 18 Zhang Xuan Inginkan Mo Kwi
19
Ch : 19 Di Mintai Tolong
20
Ch : 20 Aku Pergi
21
Ch : 21 Malaikat Sesat
22
Ch : 22 Pengorbanan Hu Beng
23
Ch : 23 Dewa Iblis Diminta Ikut
24
Ch : 24 Bertemu Kwan bin
25
Ch : 25 Tugas Pertama Mo Kwi
26
Ch : 26 Sampai Di Kota Fu'yi
27
Ch : 27 Bersiap Menyelidiki kelompok Kapak Setan.
28
Ch : 28 Bertemu Sahabat Kecil
29
Ch : 29 Melawan Prajurit Siluman ular
30
Ch : 30 Hinaan Pedang Perak
31
Ch : 31 Melawan Kapak Hitam
32
Ch : 32 Munculnya Kim mo Dan Nio Nio
33
Ch : 33 Pasukan Siluman
34
Ch : 34 Menawan Tawon Api
35
Ch : 35 Kabar Gembira Dari Sian Bin
36
Ch : 36 Menunggu ketua di kota Fu'yi
37
Ch : 37 Bertemu Shin Mo
38
Ch : 38 Antara Desakan Dan Tugas Di kaifeng
39
Ch : 39 Misi Dikota Kaifeng
40
Ch : 40 Sahabat Baru Mo kwi
41
Ch : 41 Heboh Di Tempat Pertemuan
42
Ch : 42 Akhir Dari Sebuah Kelicikan
43
Ch : 43 Pengawal Bertopeng
44
Ch : 44 Ketua Yang Tak Tahu Etika
45
Ch : 45 Orang Berjubah Hitam
46
Ch : 46 Identitas Mo Kwi Diketahui
47
Ch : 47 Kisah Tiga Pendekar Sesat
48
Ch : 48 Rencana Penyerangan
49
Ch : 49 Menyatroni Pasukan Siluman
50
Ch : 50 Habisnya Pasukan Siluman
51
Ch : 51 Misi 10 Orang Pasukan Siluman
52
Ch 52 Menyelamatkan Gubernur Zhang Xuan
53
Ch : 53 Desakan Kwan bin
54
Ch : 54 Terbukanya Sebuah Rahasia
55
Ch : 55 Ketegangan Terjadi
56
Ch : 56 Shin mo vs Mo kwi
57
Ch : 57 Penyesalan Yang Mendalam
58
Ch : 58 Kesetiaan Pedang Gila
59
Ch : 59 Saatnya Melihat Dunia Luar
60
Ch : 60 Perseteruan Dua Penguasa Di Mulai
61
Ch : 61 Surat Yang Mengejutkan
62
Ch : 62 Sesuatu Yang Mengejutkan Di Kota Yunan
63
Ch : 63 Melihat Dua Adik
64
Ch : 64 Membantu Sang Adik
65
Ch : 65 Melawan Siwi Rajawali Perak
66
Ch : 66 Habisnya Anak Buah Kepala Besi
67
Ch : 67 Rencana Pengepungan Terbongkar
68
Ch : 68 Mencegat Para Penyusup
69
Ch : 69 Menyelamatkan Perkampungan Lembah Awan
70
Ch : 70 Hari Tenang Di Lembah Awan
71
Ch : 71 Hati Dan Perasaan Kedua Orang Gadis
72
Ch : 72 Gelisahnya Kapak setan
73
Ch : 73 Rencana Menyerang Kota Guiyang
74
Ch : 74 Serangan Di Pagi Hari
75
Ch : 75 Pertempuran Di Dalam Kota
76
Ch : 76 Kota Guiyang Berhasil Di Kuasai
77
Ch : 77 Informasi Dari Kapak Setan
78
Ch : 78 Rencana Dewi Siluman 5 Unsur
79
Ch : 79 Melihat Keramaian Di Kota Nanchang
80
Ch : 80 Sayembara Yang Tak Sesuai Harapan
81
Ch : 81 Akhir Dari Sebuah Sayembara
82
Ch : 82 Dukungan Untuk Kota Nanchang
83
Ch : 83 Mo kwi Bertemu Dengan Dewi Siluman Air
84
Ch : 84 Sampai Di Kota Xi'an
85
Ch : 85 Mo kwi Melawan Sepasang Iblis Kembar
86
Ch : 86 Perjanjian Sementara
87
Ch : 87 Tekad Mo kwi
88
Ch : 88 Rencana Jubah Emas
89
Ch : 89 Musnahnya Pasukan Jubah Emas
90
Ch : 90 Perang Besar Tak Bisa Di Hindari
91
Ch : 91 Keributan Di Kota Pin jiang.
92
Ch : 92 Dua Dewa Hutan Larangan
93
Ch : 93 Mendapat Pengawal Baru
94
Ch : 94 Perjalanan Menuju Shin Tian
95
Ch : 95 Sampai Di Kota Shin Tian
96
Ch : 96 Terjebak
97
Ch : 97 Persiapan Menuju Beiping
98
Ch : 98 Pertempuran Di Senja Hari
99
Ch : 99 Pengorbanan Seorang Kakak
100
Ch :100 Murkanya Seorang Adik
101
Ch : 101 Pelayan Baru Mo kwi
102
Ch : 102 Bertemu Raja Muda Yan
103
Ch : 103 Bergerak Menuju Jinan
104
Ch : 104 Thaikam Si Muka Dingin
105
Ch : 105 Benteng Perbekalan Berhasil Di Rebut
106
Ch : 106 Asa Dari Seorang Putri
107
Ch : 107 Memancing Pasukan Musuh
108
Ch :108 Strategi Yang Membawa Hasil
109
Ch : 109 3 Hantu Kasim Co
110
Ch : 110 Awal Perseteruan Paman dan Ponakan
111
Ch : 111 Mo kwi Vs Kelelawar Hantu
112
Ch : 112 Habisnya Rombongan kelelawar Hantu
113
Ch : 113 Telaga Hantu pohon
114
Ch : 114 Rencana Menghabisi Rombongan Hantu Pohon
115
Ch : 115 Pertempuran Di Atas Telaga
116
Ch : 116 Menyelamatkan Putri Qiao
117
Ch : 117 Kerinduan Hati Dua Orang Gadis
118
Ch : 118 Musuh Semakin Dekat
119
Ch : 119 Keputusan Putri Qiao, "Perang"
120
Ch : 120 Pertempuran Di Barat Kota Jinan
121
Ch : 121 Pertarungan Hidup Mati Di lembah Barat Kota Jinan
122
Ch : 122 Mendapat Tawanan Perang
123
Ch : 123 Dukungan Penuh Dari Zhou Fang
124
Ch : 124 Sebuah ultimatum Dari Kasim Co
125
Ch : 125 Bertahan Dari Serbuan
126
Ch : 126 Tekad Kasim Co
127
Ch : 127 Tamu Istimewa Mo Kwi
128
Ch : 128 Tugas buat Zhou fang dan To heng
129
Ch : 129 Jebolnya Benteng Pertahanan Kota Jinan
130
Ch : 130 Menyelamatkan Kota Jinan
131
Ch : 131 Kerja Sama Ling Ji Dengan Pedang Gila
132
Ch : 132 Mo kwi vs Kasim Co
133
Ch : 133 Kemenangan Yang Melelahkan
134
Ch : 134 Putri Qiao Dan Han lian Mendapat saingan
135
Ch : 135 Rencana Menyerang Ibu Kota ( Nanjing )
136
Ch : 136 Kegundahan Hati Seorang Kaisar
137
Ch : 137 Keputusan Shin Mo Untuk Mo Kwi
138
Ch : 138 Berangkat Ke Kota Nanjing
139
CH : 139 Mendapat Teman baru
140
Ch : 140 Terbukanya Hati Pedang Gila
141
Ch : 141 3 Setan Pedang Vs Pedang Gila.
142
Ch : 142 Pengakuan Nenek Kharmila Yang Mengejutkan
143
Ch : 143 Sampai Di Kota Nanjing
144
Ch : 144 Sebuah Misi Di Kota Nanjing
145
Ch : 145 Menolong Mentri Cu Ming
146
Ch : 146 Tugas Untuk Cu Ming
147
Ch : 147 Undangan Dari Perdana Mentri Qi Thay
148
Ch : 148 Sayembara Di Mulai
149
Ch : 149 Siasat Melawan Siasat.
150
Ch : 150 Pedang Gila VS Suling Setan
151
Ch : 151 Siasat Zhou Yun Dan Sian Bin
152
Ch : 152 Jebolnya Gerbang Utama Kota Nanjing
153
Ch : 153 Musuh Yang Tangguh.
154
Ch : 154 Pintu Benteng Istana Yang Kokoh Dan Susah Di Tembus.
155
Ch : 155. Mulai Memasuki Lingkungan Istana
156
Ch : 156 Dewi Bulan Dan Dewi Bintang
157
Ch : 157 Dewi Bulan Dan Dewi Bintang 2
158
Ch : 158 Kemenangan Yang Sudah Di Depan Mata.
159
Ch : 159 Jebakan Qi thay
160
Ch : 160 Komandan Pasukan Naga Perak
161
Ch : 161 Akhir Dari Sebuah kejayaan
162
Ch : 162 Mas Kawin Untuk Nenek Kharmila
163
Ch : 163 Akhir Dari Kaisar Zhiangwen
164
Ch : 164 Hari Bahagia
165
Ch : 165 Kabar Mengejutkan Dari Sang Ayah
166
Ch : 166 Perjalanan Panjang Di Mulai
167
Ch : 167 Perguruan Naga Merah
168
Ch : 168 Resahnya Gubernur Lie
169
Ch : 169 Bantuan Untuk Kota Qu fu
170
Ch : 170 Menumpas Perguruan Naga merah kota Qu fu
171
Ch : 171 Pesta Dua orang Kakek aneh
172
Ch : 172 Bertemu dengan Penebang Kayu
173
Ch : 173 Terjebak Di Sebuah Kampung
174
Ch : 174 Cara kotor Perguruan Naga Merah
175
Ch : 175 Persekongkolan Dua penguasa Kota
176
Ch : 176 Pertemuan Yang Mengejutkan
177
Ch : 177 Sedikit Sedikit Tabir Mulai terbuka.
178
Ch : 178 Setan Tertawa Dan Setan Senyum
179
Ch : 179 Keadaan Yang berbalik Menguntungkan
180
Ch : 180 Harga Dari Sebuah Kelicikan
181
Ch : 181 Rencana Keji
182
Ch 182 Antara Budi Dan Dendam
183
Ch : 183 Semua Anggota Berkumpul
184
Ch : 184 Buah Hati Yang Tak Berdaya
185
Ch : 185 Rencana Menyerang Kota Tianjin
186
Ch :186 Pertarungan Terbuka
187
Ch : 187 Teringat Sebuah Petunjuk
188
Ch : 188 Serbuan Yang Gagal
189
Ch : 189 Tugas Hek kwi
190
Ch : 190 Gembira Untuk Sementara
191
Ch : 191 Nama Dari Sebuah tujuan
192
Ch : 192 Menuju Negara Silla
193
Ch : 193 Perbedaan Tulang Di kerajaan Silla
194
Ch : 194 Selesaikan Dengan Pibu
195
Ch : 195 Pibu yang Menghasikan Dendam.
196
Ch : 196 Kabar Yang Mengejutkan
197
Ch : 197 Menyelamatkan Seorang Kawan
198
Ch : 198 Rencana Dari Lee Gong
199
Ch : 199 Persekutuan Yang Gagal
200
Ch : 200 Kerja sama Dengan kerajaan Silla
201
Ch : 201 Kota Seju Yang Berbahaya
202
Ch : 202 Kekesalan Hati Pedang Gila.
203
Ch : 203 Pengintaian
204
Ch : 204 Menyelamatkan Ling ji dan Nenek Kharmila
205
Ch : 205 3 Lawan 3
206
Ch : 206 Lawan Setimpal Pedang Gila
207
Ch : 207 Cita Cita semu kepala Naga
208
Ch : 208 Kabar Berita Dari Hek kwi.
209
Ch : 209 Datang nya Surat Undangan
210
Ch : 210 Bertemu Dengan Pendekar Negri Sebrang
211
Ch : 211 Persiapan dan rencana menghadiri undangan musuh.
212
Ch : 212 Pasukan Bajak merah unjuk kekuatan.
213
Ch : 213 Pertempuran di mulai
214
Ch : 214 Pertempuran di pantai timur kota Gaya
215
Ch : 215 Pertempuran di Pantai timur kota Gaya 2
216
Ch : 216 Siasat licik dua tokoh
217
Ch : 217 Persiapan menyerang pulau Tamna.
218
Ch : 218 Siasat Dewa Laut Selatan
219
Ch : 219 Memburu Kapal pengintai
220
Ch : 220 Menyerbu kapal musuh
221
Ch : 221 Pertarungan diatas kapal musuh
222
Ch : 222 Petunjuk jalan menuju Pulau Tamna
223
Ch : 223 Masuk Melalui Selatan Dan Barat
224
Ch : 224 Pertempuran Di Atas Laut
225
Ch : 225 Akhir Dari Petualangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!