Pendekar Gurun

Pendekar Gurun

Ch : 1 Awal Sebuah Cerita

Seorang tengah duduk dan menangis di tengah hutan, di hadapan orang itu ada sebuah gundukan tanah yang terlihat masih baru, dan batu nisan besar dengan tulisan di batu yang agak dalam, menulis dengan menggunakan jari yang di aliri tenaga dalam.

Tan hay, si pedang petir.

Nama yang tertulis di batu nisan itu.

Orang yang tengah duduk sambil menangis itu adalah Tan huo, yang baru saja menguburkan kakak seperguruan nya ( kisah Tan huo ada di Dewa iblis )

Mata Tan huo berputar putar liar dan otak nya sudah mulai terganggu, akibat tekanan batin melihat kakak seperguruan nya tewas, dengan sangat mengenaskan di tangan Shin mo.

Aku harus balas,..Aku harus balaaaaaaass.

Tiba tiba Tan huo berteriak teriak, wajah nya mulai beringas.

Seorang kakek tua yang mengembol pedang di punggung nya ketika lewat dekat Tan huo berteriak lalu menghampiri.

Hmmm,..!!

"Ku pikir ada apa, ternyata hanya orang gila, kakek itu berkata.

Tan huo yang melihat ada orang lalu bergerak mendekati kakek itu, lalu kemudian menyerang nya.

"Eeeeit,..eh, sudah gila rupanya, tak ada angin tak ada hujan kau serang aku," kakek itu bicara sambil menghindari serangan Tan huo.

"Diam kau Dewa iblis,..!!

Mata Tan huo liar menatap kakek itu, mulut nya berkata sambil tertawa tawa.

Ilmu nya lumayan juga, kakek itu berkata dalam hati lalu balas menyerang Tan huo, pertempuran hebat terjadi, tapi Tan huo kalah segalanya dari kakek itu di tambah otak Tan huo sudah tidak normal.

Kakek itu lalu mundur, setelah Tan huo tak berhenti menyerang nya, mata kakek itu seperti menyorot mata Tan huo, melihat tatapan itu, mendadak Tan huo diam.

Kakek itu sambil menatap Tan huo, mulut nya komat kamit, setelah selesai, kakek itu lalu menatap kembali ke arah mata Tan huo, lalu berkata aku adalah gurumu, sambil berteriak, jantung dan kepala Tan huo seperti terhentak, mendengar teriakan itu.

Kakek itu setelah berteriak lalu berkata lembut kepada Tan huo, siapa aku ini,..? Tan huo dengan pandangan kosong menatap kakek itu yang ternyata adalah si Mata malaikat Tio ban, pelindung dari perguruan tengkorak putih yang sudah lama bertapa, dan sekarang sedang turun gunung dalam perjalanannya menuju markas perguruan tengkorak putih, ia bertemu Tan huo.

Kau adalah guruku, Tan huo berkata, Tio ban berseri wajah nya mendengar perkataan Tan huo, sihir mata malaikat nya berhasil, dan ia mendapat tambahan murid baru, yang siap menerima segala perintah nya yang bernama Tan huo.

-----

Sementara di tempat perguruan Pedang Suci, duduk seorang kakek tua, dia adalah kakak seperguruan dari Tan hay, yang bernama Liu kang, sebelum Tan hay dan Tan huo berguru, Liu kang telah berguru terlebih dahulu, kemudian di usir oleh gurunya karna mempunyai sipat keras dan tak mau mendengar nasehat orang lain.

Setelah kejadian di tempat Tuan Li dengan tewas nya Tan hay, dan Tan huo yang tidak kembali.

Para tetua perguruan pedang suci lalu berembug, dan akhirnya memutus kan mereka memilih Liu kang, yang di kenal dengan sebutan pendekar pedang arwah.

Setelah menceritakan kejadian kematian Tan hay, akhirnya, Liu kang turun dari pertapaan nya dan menerima jabatan ketua.

Kartu undangan lalu di sebar untuk para ketua 4 aliansi dan golongan putih untuk ikut melihat, dan mendukung pengangkatan Liu kang, sebagai ketua perguruan pedang suci yang baru.

Menggantikan Tan huo.

-----

sementara itu, di perguruan tengkorak putih.

Tan lian yang sudah menguasai pukulan hitam dan tenaga dalam nya yang sudah tinggi, akibat saluran tenaga dalam dari Mei hwa terus berlatih, dan mempunyai cita cita untuk membesarkan partai warisan dari nenek nya

****

Jalan jalan yang menuju perkampungan di lembah awan di hias dengan meriah dan terlihat berwarna warni.

suasana gembira sedang menyelimuti orang orang yang berada di perkampungan lembah awan, karna istri ketua perkampungan lembah awan yang bernama Hong giok baru melahirkan seorang bayi perempuan.

dan istri kedua nya yang bernama Soat gi, juga tengah hamil 5 bulan, dan ikut ceria bersama Hong giok, memang kedua nya sangat akur dan saling menghargai, sehingga hampir tak pernah terjadi percekcokan antar keduanya.

Kakak Soat gi yang bernama See in juga telah menikah, Qiu Cui im anak dari Qiu pek lim ketua perguruan naga langit menjadi istri dari See in.

Awal nya Cui im selalu menolak lamaran See in.

Karna Cui im masih mempunyai harapan shin mo mengambilnya menjadi Istri.

Harapan hanya tinggal harapan.

Shin mo sama sekali tak melirik ke hati Cui im, walau pun Cui im sering memberi isyarat bahwa ia menyukai Shin mo dan siap menjadi istri nya, tetapi Shin mo malah memilih Soat gi, Cui im sangat kecewa dan patah hati kepada Shin mo.

Akhir nya dengan usaha dan perjuangan yang keras.

Hati Cui im luluh dan menerima See in, keduanya lalu menikah dan tinggal di perguruan naga langit.

Dan suami istri itu langsung segera datang ke perkampungan lembah awan, setelah menerima Surat dari Shin mo secara pribadi, karna See in adalah kakak ipar nya.

Suasana sangat ceria, makanan berlimpah, menyambut kelahiran generasi penerus dari Shin mo.

Orang yang sangat mereka hormati, seorang pria tampan yang sederhana, tapi memiliki kesaktian yang membuat orang bergidik bila melihat nya bertempur.

****

Se ekor kuda yang di tunggangi seorang wanita, yang sudah terlihat dewasa berpakaian hitam, berjalan perlahan di sebuah gurun Gobi yang sangat terkenal luas.

Banyak jebakan jebakan berupa pasir apung yang bisa menyedot manusia, dan susah untuk mendapat kan air, cuaca yang sangat terik, terkadang terjadi badai gurun yang sangat di takuti, oleh orang orang yang melintas gurun Gobi ini.

Ah,..!! "aku sudah tak tahu arah jalan yang ku tuju, kemana kaki kuda ini melangkah, aku hanya duduk dan mengikuti langkah kaki kuda ini, dan sekarang aku seperti berada di gurun pasir," gadis itu berkata lemah, sambil sesekali merapikan selendang yang di pakai untuk menutupi kepalanya dari terik matahari.

Merasakan tenggorokan nya haus karna panas, wanita itu lalu mengambil wadah air minum perbekalanya.

Aaaaaahh,..!! "Nikmat nya air, baru sekarang aku rasakan, lalu wanita itu mengambil sedikit air dan di berikan kepada kuda nya.

Sudah,..Sudah,..!!

"Tinggal sekali teguk lagi buat ku, wanita itu berkata.

Agak nya kita berdua akan mati kering di gurun ini,

wajah wanita itu terlihat sedih, ketika sekilas ingatan melintas di kepalanya.

"Nak, kau jangan menyesali ibu, jika kita berdua mati di sini, walau pun kita orang orang yang terbuang, tetapi ibu tidak menyesal mengandung mu, nasib dan takdir lah yang telah mempermainkan hidup kita berdua," wanita itu berkata sambil mengelus perut nya yang sudah hamil tua, wajah nya terlihat sedih.

Kesedihan di wajah nya terlihat berubah, ketika telinga wanita itu mendengar suara gemuruh, dan suara menderu kencang di belakang nya.

Ketika melihat ke arah belakang, wajah wanita yang tengah hamil tua itu pucat pasi, ketika melihat langit seperti berwarna coklat, dengan kencang nya angin membawa pasir pasir naik dan berputar kencang di udara terbawa angin, Badai gurun yang sangat di takuti oleh orang yang melintas di gurun Gobi, kini berada di belakang wanita itu, dan jarak nya semakin dekat.

Wanita itu dengan wajah yang sangat ketakutan lalu menggebrak perut kuda nya, kuda yang merasakan sakit di perut nya lalu berlari sangat kencang.

Se ekor kuda hitam yang berlari seperti di kejar setan, terlihat seperti sedang berkejar kejaran dengan sang badai dari belakang yang semakin lama semakin dekat.

Wanita penunggang kuda itu seperti mendengar suara tertawa manusia dari arah badai, tetapi wanita itu tak peduli, ia terus menggebrak kudanya kencang kencang.

Memang telinga wanita itu tidak salah, ada kejadian ganjil yang tidak terlihat oleh wanita itu, di tengah badai pasir yang ganas, seorang kakek tua dengan membawa 2 buah papan yang tidak terlalu besar, tertawa tawa di tengah badai gurun.

Kakek itu melemparkan papan nya ke depan, dengan aliran tenaga dalam yang tinggi papan melesat lurus tak terbawa angin badai, kakek itu lalu melesat hinggap di atas papan pertama lalu melemparkan papan kedua, ia ambil papan pertama lalu melesat ke papan kedua, begitu seterus nya cara kakek itu seperti berlari lari di atas badai gurun, ilmu meringankan tubuh Dewa angin memang hebat kakek itu berkata dalam hati.

Ketika mata kakek itu menatap ke bawah, ia melihat se ekor kuda yang di tunggangi dan berlari kencang semakin lama semakin dekat dan akan di gulung oleh badai gurun yang ganas.

Wanita itu menjerit ketika merasakan angin kencang dan pasir pasir kecil yang mengenai tubuh nya, ketika kuda nya mulai terangkat oleh angin badai, wanita itu lalu tak sadarkan diri, kakek tua yang sedang bermain main di atas badai gurun, lalu menangkap dan menyelamatkan wanita itu.

Erangan lirih terdengar dari sebuah goa, wanita itu telah sadar, dan kini sedang mengerang kesakitan sambil memegang perut nya.

"Aduuh,.Aduuuuh,...perut ku sakit sekali, wanita itu lalu menatap ke arah si kakek se akan minta pertolongan.

Setelah agak tenang, wanita itu lalu meminta kepada kakek air panas, kakek itu lalu membawa priuk berisi air, tangan nya sangat merah dengan ilmunya, tak lama air di priuk sudah mendidih.

Ketegangan terjadi ketika wanita itu akan melahirkan.

Oaaa,..Oaaaa,...Oaaa,...

Suara bayi menangis tedengar di dalam goa, wanita itu akhirnya melahirkan seorang bayi laki laki yang sehat, tapi tubuh wanita itu sangat lemah, karna perjalanan jauh, dan terkena badai, dan darah banyak yang keluar sewaktu melahirkan, membuat wanita itu wajah nya pucat dan pias sekali.

Dengan suara lemah, lalu wanita itu berbisik kepada sang kakek yang mendekat kan telinga nya, kakek itu tau bahwa wanita itu sudah tak bisa di selamatkan lagi.

Setelah berbisik, lalu wanita yang wajah nya selalu terlihat sedih, menghembuskan napas nya.

Kakek itu tertegun, ketika mendengar bisikan bisikan wanita itu.

Banyak sekali nama pahlawan atau nama budha dan bangsawan terkenal, tapi kenapa nama itu yang dia inginkan untuk anak nya.

Sambil menatap bayi laki laki yang menangis dan masih berada di samping mayat ibu nya,

kakek itu berkata.

Ibumu memberi nama Mo kwi.

Terpopuler

Comments

Iwan Arema

Iwan Arema

alurx msh 😔😇

2024-07-20

0

azizan zizan

azizan zizan

pening eeggg sekejap ke sana sekejap ke sini... sana sini sana sini peeennniiinnnnggggg eeeegggggg...

2024-03-12

0

im3ld4

im3ld4

oke baru napak😁

2023-09-17

0

lihat semua
Episodes
1 Ch : 1 Awal Sebuah Cerita
2 Ch : 2 Benda Peninggalan Mei Hwa
3 Ch : 3 Latihan keras Di Mulai
4 Ch : 4 Membahas Situasi Kerajaan
5 Ch : 5 Ilmu Tenaga Dalam Baja Api
6 Ch : 6 Di Kota Xi'an
7 Ch : 7 Latihan Selama 2 tahun Di Mulai
8 Ch : 8 Peresmian Perguruan Tombak Emas
9 Ch : 9 Ban li Eng Siap Melepas Mo Kwi
10 Ch : 10 Di Paksa Menjadi Seorang Adik
11 Ch : 11 Bertemu Rombongan Macan Hitam
12 Ch : 12 Menjadi Kusir Kereta
13 Ch : 13 Tikus Bumi Dan Nenek Kuda Besi
14 Ch : 14 Putri Qiao Memaksa Mo kwi Bertarung.
15 Ch : 15 Bakat Putri Qiao Dari Kecil
16 Ch : 16 Melawan Gelang Perak.
17 Ch : 17 Sesuatu Yang TakTerduga
18 Ch : 18 Zhang Xuan Inginkan Mo Kwi
19 Ch : 19 Di Mintai Tolong
20 Ch : 20 Aku Pergi
21 Ch : 21 Malaikat Sesat
22 Ch : 22 Pengorbanan Hu Beng
23 Ch : 23 Dewa Iblis Diminta Ikut
24 Ch : 24 Bertemu Kwan bin
25 Ch : 25 Tugas Pertama Mo Kwi
26 Ch : 26 Sampai Di Kota Fu'yi
27 Ch : 27 Bersiap Menyelidiki kelompok Kapak Setan.
28 Ch : 28 Bertemu Sahabat Kecil
29 Ch : 29 Melawan Prajurit Siluman ular
30 Ch : 30 Hinaan Pedang Perak
31 Ch : 31 Melawan Kapak Hitam
32 Ch : 32 Munculnya Kim mo Dan Nio Nio
33 Ch : 33 Pasukan Siluman
34 Ch : 34 Menawan Tawon Api
35 Ch : 35 Kabar Gembira Dari Sian Bin
36 Ch : 36 Menunggu ketua di kota Fu'yi
37 Ch : 37 Bertemu Shin Mo
38 Ch : 38 Antara Desakan Dan Tugas Di kaifeng
39 Ch : 39 Misi Dikota Kaifeng
40 Ch : 40 Sahabat Baru Mo kwi
41 Ch : 41 Heboh Di Tempat Pertemuan
42 Ch : 42 Akhir Dari Sebuah Kelicikan
43 Ch : 43 Pengawal Bertopeng
44 Ch : 44 Ketua Yang Tak Tahu Etika
45 Ch : 45 Orang Berjubah Hitam
46 Ch : 46 Identitas Mo Kwi Diketahui
47 Ch : 47 Kisah Tiga Pendekar Sesat
48 Ch : 48 Rencana Penyerangan
49 Ch : 49 Menyatroni Pasukan Siluman
50 Ch : 50 Habisnya Pasukan Siluman
51 Ch : 51 Misi 10 Orang Pasukan Siluman
52 Ch 52 Menyelamatkan Gubernur Zhang Xuan
53 Ch : 53 Desakan Kwan bin
54 Ch : 54 Terbukanya Sebuah Rahasia
55 Ch : 55 Ketegangan Terjadi
56 Ch : 56 Shin mo vs Mo kwi
57 Ch : 57 Penyesalan Yang Mendalam
58 Ch : 58 Kesetiaan Pedang Gila
59 Ch : 59 Saatnya Melihat Dunia Luar
60 Ch : 60 Perseteruan Dua Penguasa Di Mulai
61 Ch : 61 Surat Yang Mengejutkan
62 Ch : 62 Sesuatu Yang Mengejutkan Di Kota Yunan
63 Ch : 63 Melihat Dua Adik
64 Ch : 64 Membantu Sang Adik
65 Ch : 65 Melawan Siwi Rajawali Perak
66 Ch : 66 Habisnya Anak Buah Kepala Besi
67 Ch : 67 Rencana Pengepungan Terbongkar
68 Ch : 68 Mencegat Para Penyusup
69 Ch : 69 Menyelamatkan Perkampungan Lembah Awan
70 Ch : 70 Hari Tenang Di Lembah Awan
71 Ch : 71 Hati Dan Perasaan Kedua Orang Gadis
72 Ch : 72 Gelisahnya Kapak setan
73 Ch : 73 Rencana Menyerang Kota Guiyang
74 Ch : 74 Serangan Di Pagi Hari
75 Ch : 75 Pertempuran Di Dalam Kota
76 Ch : 76 Kota Guiyang Berhasil Di Kuasai
77 Ch : 77 Informasi Dari Kapak Setan
78 Ch : 78 Rencana Dewi Siluman 5 Unsur
79 Ch : 79 Melihat Keramaian Di Kota Nanchang
80 Ch : 80 Sayembara Yang Tak Sesuai Harapan
81 Ch : 81 Akhir Dari Sebuah Sayembara
82 Ch : 82 Dukungan Untuk Kota Nanchang
83 Ch : 83 Mo kwi Bertemu Dengan Dewi Siluman Air
84 Ch : 84 Sampai Di Kota Xi'an
85 Ch : 85 Mo kwi Melawan Sepasang Iblis Kembar
86 Ch : 86 Perjanjian Sementara
87 Ch : 87 Tekad Mo kwi
88 Ch : 88 Rencana Jubah Emas
89 Ch : 89 Musnahnya Pasukan Jubah Emas
90 Ch : 90 Perang Besar Tak Bisa Di Hindari
91 Ch : 91 Keributan Di Kota Pin jiang.
92 Ch : 92 Dua Dewa Hutan Larangan
93 Ch : 93 Mendapat Pengawal Baru
94 Ch : 94 Perjalanan Menuju Shin Tian
95 Ch : 95 Sampai Di Kota Shin Tian
96 Ch : 96 Terjebak
97 Ch : 97 Persiapan Menuju Beiping
98 Ch : 98 Pertempuran Di Senja Hari
99 Ch : 99 Pengorbanan Seorang Kakak
100 Ch :100 Murkanya Seorang Adik
101 Ch : 101 Pelayan Baru Mo kwi
102 Ch : 102 Bertemu Raja Muda Yan
103 Ch : 103 Bergerak Menuju Jinan
104 Ch : 104 Thaikam Si Muka Dingin
105 Ch : 105 Benteng Perbekalan Berhasil Di Rebut
106 Ch : 106 Asa Dari Seorang Putri
107 Ch : 107 Memancing Pasukan Musuh
108 Ch :108 Strategi Yang Membawa Hasil
109 Ch : 109 3 Hantu Kasim Co
110 Ch : 110 Awal Perseteruan Paman dan Ponakan
111 Ch : 111 Mo kwi Vs Kelelawar Hantu
112 Ch : 112 Habisnya Rombongan kelelawar Hantu
113 Ch : 113 Telaga Hantu pohon
114 Ch : 114 Rencana Menghabisi Rombongan Hantu Pohon
115 Ch : 115 Pertempuran Di Atas Telaga
116 Ch : 116 Menyelamatkan Putri Qiao
117 Ch : 117 Kerinduan Hati Dua Orang Gadis
118 Ch : 118 Musuh Semakin Dekat
119 Ch : 119 Keputusan Putri Qiao, "Perang"
120 Ch : 120 Pertempuran Di Barat Kota Jinan
121 Ch : 121 Pertarungan Hidup Mati Di lembah Barat Kota Jinan
122 Ch : 122 Mendapat Tawanan Perang
123 Ch : 123 Dukungan Penuh Dari Zhou Fang
124 Ch : 124 Sebuah ultimatum Dari Kasim Co
125 Ch : 125 Bertahan Dari Serbuan
126 Ch : 126 Tekad Kasim Co
127 Ch : 127 Tamu Istimewa Mo Kwi
128 Ch : 128 Tugas buat Zhou fang dan To heng
129 Ch : 129 Jebolnya Benteng Pertahanan Kota Jinan
130 Ch : 130 Menyelamatkan Kota Jinan
131 Ch : 131 Kerja Sama Ling Ji Dengan Pedang Gila
132 Ch : 132 Mo kwi vs Kasim Co
133 Ch : 133 Kemenangan Yang Melelahkan
134 Ch : 134 Putri Qiao Dan Han lian Mendapat saingan
135 Ch : 135 Rencana Menyerang Ibu Kota ( Nanjing )
136 Ch : 136 Kegundahan Hati Seorang Kaisar
137 Ch : 137 Keputusan Shin Mo Untuk Mo Kwi
138 Ch : 138 Berangkat Ke Kota Nanjing
139 CH : 139 Mendapat Teman baru
140 Ch : 140 Terbukanya Hati Pedang Gila
141 Ch : 141 3 Setan Pedang Vs Pedang Gila.
142 Ch : 142 Pengakuan Nenek Kharmila Yang Mengejutkan
143 Ch : 143 Sampai Di Kota Nanjing
144 Ch : 144 Sebuah Misi Di Kota Nanjing
145 Ch : 145 Menolong Mentri Cu Ming
146 Ch : 146 Tugas Untuk Cu Ming
147 Ch : 147 Undangan Dari Perdana Mentri Qi Thay
148 Ch : 148 Sayembara Di Mulai
149 Ch : 149 Siasat Melawan Siasat.
150 Ch : 150 Pedang Gila VS Suling Setan
151 Ch : 151 Siasat Zhou Yun Dan Sian Bin
152 Ch : 152 Jebolnya Gerbang Utama Kota Nanjing
153 Ch : 153 Musuh Yang Tangguh.
154 Ch : 154 Pintu Benteng Istana Yang Kokoh Dan Susah Di Tembus.
155 Ch : 155. Mulai Memasuki Lingkungan Istana
156 Ch : 156 Dewi Bulan Dan Dewi Bintang
157 Ch : 157 Dewi Bulan Dan Dewi Bintang 2
158 Ch : 158 Kemenangan Yang Sudah Di Depan Mata.
159 Ch : 159 Jebakan Qi thay
160 Ch : 160 Komandan Pasukan Naga Perak
161 Ch : 161 Akhir Dari Sebuah kejayaan
162 Ch : 162 Mas Kawin Untuk Nenek Kharmila
163 Ch : 163 Akhir Dari Kaisar Zhiangwen
164 Ch : 164 Hari Bahagia
165 Ch : 165 Kabar Mengejutkan Dari Sang Ayah
166 Ch : 166 Perjalanan Panjang Di Mulai
167 Ch : 167 Perguruan Naga Merah
168 Ch : 168 Resahnya Gubernur Lie
169 Ch : 169 Bantuan Untuk Kota Qu fu
170 Ch : 170 Menumpas Perguruan Naga merah kota Qu fu
171 Ch : 171 Pesta Dua orang Kakek aneh
172 Ch : 172 Bertemu dengan Penebang Kayu
173 Ch : 173 Terjebak Di Sebuah Kampung
174 Ch : 174 Cara kotor Perguruan Naga Merah
175 Ch : 175 Persekongkolan Dua penguasa Kota
176 Ch : 176 Pertemuan Yang Mengejutkan
177 Ch : 177 Sedikit Sedikit Tabir Mulai terbuka.
178 Ch : 178 Setan Tertawa Dan Setan Senyum
179 Ch : 179 Keadaan Yang berbalik Menguntungkan
180 Ch : 180 Harga Dari Sebuah Kelicikan
181 Ch : 181 Rencana Keji
182 Ch 182 Antara Budi Dan Dendam
183 Ch : 183 Semua Anggota Berkumpul
184 Ch : 184 Buah Hati Yang Tak Berdaya
185 Ch : 185 Rencana Menyerang Kota Tianjin
186 Ch :186 Pertarungan Terbuka
187 Ch : 187 Teringat Sebuah Petunjuk
188 Ch : 188 Serbuan Yang Gagal
189 Ch : 189 Tugas Hek kwi
190 Ch : 190 Gembira Untuk Sementara
191 Ch : 191 Nama Dari Sebuah tujuan
192 Ch : 192 Menuju Negara Silla
193 Ch : 193 Perbedaan Tulang Di kerajaan Silla
194 Ch : 194 Selesaikan Dengan Pibu
195 Ch : 195 Pibu yang Menghasikan Dendam.
196 Ch : 196 Kabar Yang Mengejutkan
197 Ch : 197 Menyelamatkan Seorang Kawan
198 Ch : 198 Rencana Dari Lee Gong
199 Ch : 199 Persekutuan Yang Gagal
200 Ch : 200 Kerja sama Dengan kerajaan Silla
201 Ch : 201 Kota Seju Yang Berbahaya
202 Ch : 202 Kekesalan Hati Pedang Gila.
203 Ch : 203 Pengintaian
204 Ch : 204 Menyelamatkan Ling ji dan Nenek Kharmila
205 Ch : 205 3 Lawan 3
206 Ch : 206 Lawan Setimpal Pedang Gila
207 Ch : 207 Cita Cita semu kepala Naga
208 Ch : 208 Kabar Berita Dari Hek kwi.
209 Ch : 209 Datang nya Surat Undangan
210 Ch : 210 Bertemu Dengan Pendekar Negri Sebrang
211 Ch : 211 Persiapan dan rencana menghadiri undangan musuh.
212 Ch : 212 Pasukan Bajak merah unjuk kekuatan.
213 Ch : 213 Pertempuran di mulai
214 Ch : 214 Pertempuran di pantai timur kota Gaya
215 Ch : 215 Pertempuran di Pantai timur kota Gaya 2
216 Ch : 216 Siasat licik dua tokoh
217 Ch : 217 Persiapan menyerang pulau Tamna.
218 Ch : 218 Siasat Dewa Laut Selatan
219 Ch : 219 Memburu Kapal pengintai
220 Ch : 220 Menyerbu kapal musuh
221 Ch : 221 Pertarungan diatas kapal musuh
222 Ch : 222 Petunjuk jalan menuju Pulau Tamna
223 Ch : 223 Masuk Melalui Selatan Dan Barat
224 Ch : 224 Pertempuran Di Atas Laut
225 Ch : 225 Akhir Dari Petualangan
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Ch : 1 Awal Sebuah Cerita
2
Ch : 2 Benda Peninggalan Mei Hwa
3
Ch : 3 Latihan keras Di Mulai
4
Ch : 4 Membahas Situasi Kerajaan
5
Ch : 5 Ilmu Tenaga Dalam Baja Api
6
Ch : 6 Di Kota Xi'an
7
Ch : 7 Latihan Selama 2 tahun Di Mulai
8
Ch : 8 Peresmian Perguruan Tombak Emas
9
Ch : 9 Ban li Eng Siap Melepas Mo Kwi
10
Ch : 10 Di Paksa Menjadi Seorang Adik
11
Ch : 11 Bertemu Rombongan Macan Hitam
12
Ch : 12 Menjadi Kusir Kereta
13
Ch : 13 Tikus Bumi Dan Nenek Kuda Besi
14
Ch : 14 Putri Qiao Memaksa Mo kwi Bertarung.
15
Ch : 15 Bakat Putri Qiao Dari Kecil
16
Ch : 16 Melawan Gelang Perak.
17
Ch : 17 Sesuatu Yang TakTerduga
18
Ch : 18 Zhang Xuan Inginkan Mo Kwi
19
Ch : 19 Di Mintai Tolong
20
Ch : 20 Aku Pergi
21
Ch : 21 Malaikat Sesat
22
Ch : 22 Pengorbanan Hu Beng
23
Ch : 23 Dewa Iblis Diminta Ikut
24
Ch : 24 Bertemu Kwan bin
25
Ch : 25 Tugas Pertama Mo Kwi
26
Ch : 26 Sampai Di Kota Fu'yi
27
Ch : 27 Bersiap Menyelidiki kelompok Kapak Setan.
28
Ch : 28 Bertemu Sahabat Kecil
29
Ch : 29 Melawan Prajurit Siluman ular
30
Ch : 30 Hinaan Pedang Perak
31
Ch : 31 Melawan Kapak Hitam
32
Ch : 32 Munculnya Kim mo Dan Nio Nio
33
Ch : 33 Pasukan Siluman
34
Ch : 34 Menawan Tawon Api
35
Ch : 35 Kabar Gembira Dari Sian Bin
36
Ch : 36 Menunggu ketua di kota Fu'yi
37
Ch : 37 Bertemu Shin Mo
38
Ch : 38 Antara Desakan Dan Tugas Di kaifeng
39
Ch : 39 Misi Dikota Kaifeng
40
Ch : 40 Sahabat Baru Mo kwi
41
Ch : 41 Heboh Di Tempat Pertemuan
42
Ch : 42 Akhir Dari Sebuah Kelicikan
43
Ch : 43 Pengawal Bertopeng
44
Ch : 44 Ketua Yang Tak Tahu Etika
45
Ch : 45 Orang Berjubah Hitam
46
Ch : 46 Identitas Mo Kwi Diketahui
47
Ch : 47 Kisah Tiga Pendekar Sesat
48
Ch : 48 Rencana Penyerangan
49
Ch : 49 Menyatroni Pasukan Siluman
50
Ch : 50 Habisnya Pasukan Siluman
51
Ch : 51 Misi 10 Orang Pasukan Siluman
52
Ch 52 Menyelamatkan Gubernur Zhang Xuan
53
Ch : 53 Desakan Kwan bin
54
Ch : 54 Terbukanya Sebuah Rahasia
55
Ch : 55 Ketegangan Terjadi
56
Ch : 56 Shin mo vs Mo kwi
57
Ch : 57 Penyesalan Yang Mendalam
58
Ch : 58 Kesetiaan Pedang Gila
59
Ch : 59 Saatnya Melihat Dunia Luar
60
Ch : 60 Perseteruan Dua Penguasa Di Mulai
61
Ch : 61 Surat Yang Mengejutkan
62
Ch : 62 Sesuatu Yang Mengejutkan Di Kota Yunan
63
Ch : 63 Melihat Dua Adik
64
Ch : 64 Membantu Sang Adik
65
Ch : 65 Melawan Siwi Rajawali Perak
66
Ch : 66 Habisnya Anak Buah Kepala Besi
67
Ch : 67 Rencana Pengepungan Terbongkar
68
Ch : 68 Mencegat Para Penyusup
69
Ch : 69 Menyelamatkan Perkampungan Lembah Awan
70
Ch : 70 Hari Tenang Di Lembah Awan
71
Ch : 71 Hati Dan Perasaan Kedua Orang Gadis
72
Ch : 72 Gelisahnya Kapak setan
73
Ch : 73 Rencana Menyerang Kota Guiyang
74
Ch : 74 Serangan Di Pagi Hari
75
Ch : 75 Pertempuran Di Dalam Kota
76
Ch : 76 Kota Guiyang Berhasil Di Kuasai
77
Ch : 77 Informasi Dari Kapak Setan
78
Ch : 78 Rencana Dewi Siluman 5 Unsur
79
Ch : 79 Melihat Keramaian Di Kota Nanchang
80
Ch : 80 Sayembara Yang Tak Sesuai Harapan
81
Ch : 81 Akhir Dari Sebuah Sayembara
82
Ch : 82 Dukungan Untuk Kota Nanchang
83
Ch : 83 Mo kwi Bertemu Dengan Dewi Siluman Air
84
Ch : 84 Sampai Di Kota Xi'an
85
Ch : 85 Mo kwi Melawan Sepasang Iblis Kembar
86
Ch : 86 Perjanjian Sementara
87
Ch : 87 Tekad Mo kwi
88
Ch : 88 Rencana Jubah Emas
89
Ch : 89 Musnahnya Pasukan Jubah Emas
90
Ch : 90 Perang Besar Tak Bisa Di Hindari
91
Ch : 91 Keributan Di Kota Pin jiang.
92
Ch : 92 Dua Dewa Hutan Larangan
93
Ch : 93 Mendapat Pengawal Baru
94
Ch : 94 Perjalanan Menuju Shin Tian
95
Ch : 95 Sampai Di Kota Shin Tian
96
Ch : 96 Terjebak
97
Ch : 97 Persiapan Menuju Beiping
98
Ch : 98 Pertempuran Di Senja Hari
99
Ch : 99 Pengorbanan Seorang Kakak
100
Ch :100 Murkanya Seorang Adik
101
Ch : 101 Pelayan Baru Mo kwi
102
Ch : 102 Bertemu Raja Muda Yan
103
Ch : 103 Bergerak Menuju Jinan
104
Ch : 104 Thaikam Si Muka Dingin
105
Ch : 105 Benteng Perbekalan Berhasil Di Rebut
106
Ch : 106 Asa Dari Seorang Putri
107
Ch : 107 Memancing Pasukan Musuh
108
Ch :108 Strategi Yang Membawa Hasil
109
Ch : 109 3 Hantu Kasim Co
110
Ch : 110 Awal Perseteruan Paman dan Ponakan
111
Ch : 111 Mo kwi Vs Kelelawar Hantu
112
Ch : 112 Habisnya Rombongan kelelawar Hantu
113
Ch : 113 Telaga Hantu pohon
114
Ch : 114 Rencana Menghabisi Rombongan Hantu Pohon
115
Ch : 115 Pertempuran Di Atas Telaga
116
Ch : 116 Menyelamatkan Putri Qiao
117
Ch : 117 Kerinduan Hati Dua Orang Gadis
118
Ch : 118 Musuh Semakin Dekat
119
Ch : 119 Keputusan Putri Qiao, "Perang"
120
Ch : 120 Pertempuran Di Barat Kota Jinan
121
Ch : 121 Pertarungan Hidup Mati Di lembah Barat Kota Jinan
122
Ch : 122 Mendapat Tawanan Perang
123
Ch : 123 Dukungan Penuh Dari Zhou Fang
124
Ch : 124 Sebuah ultimatum Dari Kasim Co
125
Ch : 125 Bertahan Dari Serbuan
126
Ch : 126 Tekad Kasim Co
127
Ch : 127 Tamu Istimewa Mo Kwi
128
Ch : 128 Tugas buat Zhou fang dan To heng
129
Ch : 129 Jebolnya Benteng Pertahanan Kota Jinan
130
Ch : 130 Menyelamatkan Kota Jinan
131
Ch : 131 Kerja Sama Ling Ji Dengan Pedang Gila
132
Ch : 132 Mo kwi vs Kasim Co
133
Ch : 133 Kemenangan Yang Melelahkan
134
Ch : 134 Putri Qiao Dan Han lian Mendapat saingan
135
Ch : 135 Rencana Menyerang Ibu Kota ( Nanjing )
136
Ch : 136 Kegundahan Hati Seorang Kaisar
137
Ch : 137 Keputusan Shin Mo Untuk Mo Kwi
138
Ch : 138 Berangkat Ke Kota Nanjing
139
CH : 139 Mendapat Teman baru
140
Ch : 140 Terbukanya Hati Pedang Gila
141
Ch : 141 3 Setan Pedang Vs Pedang Gila.
142
Ch : 142 Pengakuan Nenek Kharmila Yang Mengejutkan
143
Ch : 143 Sampai Di Kota Nanjing
144
Ch : 144 Sebuah Misi Di Kota Nanjing
145
Ch : 145 Menolong Mentri Cu Ming
146
Ch : 146 Tugas Untuk Cu Ming
147
Ch : 147 Undangan Dari Perdana Mentri Qi Thay
148
Ch : 148 Sayembara Di Mulai
149
Ch : 149 Siasat Melawan Siasat.
150
Ch : 150 Pedang Gila VS Suling Setan
151
Ch : 151 Siasat Zhou Yun Dan Sian Bin
152
Ch : 152 Jebolnya Gerbang Utama Kota Nanjing
153
Ch : 153 Musuh Yang Tangguh.
154
Ch : 154 Pintu Benteng Istana Yang Kokoh Dan Susah Di Tembus.
155
Ch : 155. Mulai Memasuki Lingkungan Istana
156
Ch : 156 Dewi Bulan Dan Dewi Bintang
157
Ch : 157 Dewi Bulan Dan Dewi Bintang 2
158
Ch : 158 Kemenangan Yang Sudah Di Depan Mata.
159
Ch : 159 Jebakan Qi thay
160
Ch : 160 Komandan Pasukan Naga Perak
161
Ch : 161 Akhir Dari Sebuah kejayaan
162
Ch : 162 Mas Kawin Untuk Nenek Kharmila
163
Ch : 163 Akhir Dari Kaisar Zhiangwen
164
Ch : 164 Hari Bahagia
165
Ch : 165 Kabar Mengejutkan Dari Sang Ayah
166
Ch : 166 Perjalanan Panjang Di Mulai
167
Ch : 167 Perguruan Naga Merah
168
Ch : 168 Resahnya Gubernur Lie
169
Ch : 169 Bantuan Untuk Kota Qu fu
170
Ch : 170 Menumpas Perguruan Naga merah kota Qu fu
171
Ch : 171 Pesta Dua orang Kakek aneh
172
Ch : 172 Bertemu dengan Penebang Kayu
173
Ch : 173 Terjebak Di Sebuah Kampung
174
Ch : 174 Cara kotor Perguruan Naga Merah
175
Ch : 175 Persekongkolan Dua penguasa Kota
176
Ch : 176 Pertemuan Yang Mengejutkan
177
Ch : 177 Sedikit Sedikit Tabir Mulai terbuka.
178
Ch : 178 Setan Tertawa Dan Setan Senyum
179
Ch : 179 Keadaan Yang berbalik Menguntungkan
180
Ch : 180 Harga Dari Sebuah Kelicikan
181
Ch : 181 Rencana Keji
182
Ch 182 Antara Budi Dan Dendam
183
Ch : 183 Semua Anggota Berkumpul
184
Ch : 184 Buah Hati Yang Tak Berdaya
185
Ch : 185 Rencana Menyerang Kota Tianjin
186
Ch :186 Pertarungan Terbuka
187
Ch : 187 Teringat Sebuah Petunjuk
188
Ch : 188 Serbuan Yang Gagal
189
Ch : 189 Tugas Hek kwi
190
Ch : 190 Gembira Untuk Sementara
191
Ch : 191 Nama Dari Sebuah tujuan
192
Ch : 192 Menuju Negara Silla
193
Ch : 193 Perbedaan Tulang Di kerajaan Silla
194
Ch : 194 Selesaikan Dengan Pibu
195
Ch : 195 Pibu yang Menghasikan Dendam.
196
Ch : 196 Kabar Yang Mengejutkan
197
Ch : 197 Menyelamatkan Seorang Kawan
198
Ch : 198 Rencana Dari Lee Gong
199
Ch : 199 Persekutuan Yang Gagal
200
Ch : 200 Kerja sama Dengan kerajaan Silla
201
Ch : 201 Kota Seju Yang Berbahaya
202
Ch : 202 Kekesalan Hati Pedang Gila.
203
Ch : 203 Pengintaian
204
Ch : 204 Menyelamatkan Ling ji dan Nenek Kharmila
205
Ch : 205 3 Lawan 3
206
Ch : 206 Lawan Setimpal Pedang Gila
207
Ch : 207 Cita Cita semu kepala Naga
208
Ch : 208 Kabar Berita Dari Hek kwi.
209
Ch : 209 Datang nya Surat Undangan
210
Ch : 210 Bertemu Dengan Pendekar Negri Sebrang
211
Ch : 211 Persiapan dan rencana menghadiri undangan musuh.
212
Ch : 212 Pasukan Bajak merah unjuk kekuatan.
213
Ch : 213 Pertempuran di mulai
214
Ch : 214 Pertempuran di pantai timur kota Gaya
215
Ch : 215 Pertempuran di Pantai timur kota Gaya 2
216
Ch : 216 Siasat licik dua tokoh
217
Ch : 217 Persiapan menyerang pulau Tamna.
218
Ch : 218 Siasat Dewa Laut Selatan
219
Ch : 219 Memburu Kapal pengintai
220
Ch : 220 Menyerbu kapal musuh
221
Ch : 221 Pertarungan diatas kapal musuh
222
Ch : 222 Petunjuk jalan menuju Pulau Tamna
223
Ch : 223 Masuk Melalui Selatan Dan Barat
224
Ch : 224 Pertempuran Di Atas Laut
225
Ch : 225 Akhir Dari Petualangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!