Mirza menyusul Kirana ke tempat parkir. Dan terlihat Kirana berdiri di dekat mobil Mirza, dengan cepat Mirza berlari kearah Kirana.
"Kamu kenapa sih tiba tiba kaya gini. "Tanya Mirza
" Aku gak apa apa Mas, cuma lagi cape aja. "Jawab Kirana tegas
"Yaudah kita pulang sekarang ya. "
"Aku pake taksi online aja Mas. " Jawab Kirana
"Nggak! Kamu kesini saya yang jemput, pulang juga saya yang anterin. Nanti kalo orang tua kamu nanyain gimana" Ucap Mirza kesal
"Ya nanti aku yang bilang. " Ucap Kirana datar
"Udahlah gausah macem macem, Ayo pulang. " Ucap Mirza dengan nada suara yang sedikit meninggi
Mendengar ucapan Mirza yang meninggi, Kirana hanya diam saja. Dengan terpaksa Mirza menarik perlahan tangan Kirana, membuka pintu mobil nya dah menyuruh Kirana untuk masuk. Mirza juga masuk kedalam mobil nya, setelah didalam mereka hanya saling diam.
"Kamu kenapa? " Tanya Mirza dengan nada yang lembut
"Katanya mau nganterin pulang kan? " Ucap Kirana ketus dengan memalingkan wajahnya
"Iya iya saya anterin pulang, tapi saya gak mau liat kamu seperti ini. " Kata Mirza
"Ya emang aku kenapa? Aku gak kenapa napa Mas. " Ucap Kirana tanpa melihat wajah Mirza
"Kalo kamu gak apa apa, ga akan begini. Tolong jangan buat saya bingung. " Ucap Mirza dengan nada yang memelas
Kirana membalikan badan nya ke arah Mirza dan menatap Mirza tajam.
"Acha itu mantan yang kamu ceritain waktu kita jogging ya? " Tanya Kia
"Gak usah dibahas ya. Tadi Arsen sama Dio cuman becanda aja." Jawab Mirza
"Kamu pasti sayang banget ya Mas sama Dia." Ucap Kirana tersenyum ketir
"Itu masalalu Kirana, lagian udah beberapa tahun ke belakang kejadian nya. Sekarang kan saya sama kamu, saya ingin memulai kehidupan yang baru dengan kamu. " Ucap Mirza sambil meraih tangan Kirana dan menggenggam nya lembut. Mirza berusaha meyakinkan Kirana.
Kirana meneteskan airmatanya, dia tersentuh dengan apa yang diucapkan Mirza.
"Jangan nangis Kirana, saya kan pernah bilang ke kamu, saya paling gak bisa liat perempuan nangis. " Ucap Mirza sambil menghapus airmata Kirana dengan lembut
"Kia cuma takut, Kia gak bisa jadi perempuan yang Mas Mirza mau. Apalagi kita belum begitu saling mengenal. " Ucap Kirana pelan
"Kata siapa, saya udah tau semuanya tentang kamu. Tanggal lahir kamu, hobby kamu, makanan favorit kamu, tipe cowok kamu gimana. " Ucap Mirza
"Emang tipe cowok aku kaya gimana? Sok tau! " Ucap Kirana
"Hmm, kaya saya gini kan. Katanya, karna kamu suka baca novel yang tema nya CEO, jadi kamu pengen punya suami pengusaha yang sukses gitu kan. "
Kirana membelalakan matanya, dia kaget kenapa Mirza bisa mengetahuinya.
"Hah? Kamu tau darimana Mas? " Tanya Kia
"Dari papa kamu lah. Papa kamu yang cerita semuanya jadi saya tau. " Ujar Mirza dengan santai
"Ih papa nyebelin banget deh. Pake dikasih tau segala, jadi kan kamu ga ada usahanya. " Ucap Kia menggerutu
"Ya itu kan saya usaha. Lagian kalo papa kamu gak ngasih tau, Saya tinggal tanya aja sama Dinda. " Ucap Mirza telak
"Ya terus, Kia harus cari tau Mas Mirza lewat siapa kalo gitu. " Ucap Kia
"Ya, kamu usaha lah cari tau sendiri. " Ucap Mirza
"Hmm, tapi Kia tau. Ada satu perempuan yang paling tau segalanya tentang Kamu. "
"Siapa? Acha ? " Tanya Mirza menaikan sebelah alis nya
"Kok Acha sih, tuh kan bener Acha yang paling tau segalanya tentang kamu. " Ucap Kia cemberut
"Maaf sayang, saya cuman becanda. " Ucap Mirza
"Hmm, kalo bikin kesalahan baru deh panggil sayang. Biasa nya juga panggil nama. " Ucapnya dengan sudut bibirnya yang mencibir
"Mas Arsen aja panggil ke istrinya Yank, terus Mas dio panggil ke istrinya Babe, kamu aja yang panggil aku dengan sebutan nama. " Sambung Kirana
Mirza menghela nafasnya sejenak.
"Kita pulang sekarang ya, kita udah lama disini. " Ajak Mirza
"Kenapa pertanyaan aku dijawab Mas? " tanya Kirana
"Iya nanti, sambil jalan ya. " Ucap Mirza sambil menghidupkan mobilnya dan melajukan pelan mobil nya keluar dari parkiran restoran.
"Kamu mau tau gak cerita nya Arsen sama Fira? " Tanya Mirza sambil mengendarai mobilnya
"Aku mau nya cerita kamu sama Acha. " Ucap Kirana datar
"Kisah cinta saya gak ada yang menarik. Cerita tentang Arsen aja ya. " Ujar Mirza
"Ya, Ok. Kia dengerin. Kia juga penasaran, kenapa Mba Fira se overprotektif ke Mas Arsen. "
"Jadi dulu Arsen itu tetanggaan sama Fira, dari kecil. Terus fira itu seumuran sama Zevan adiknya Arsen. Tapi pas SMP. —" Ucapan Mirza dipotong sama Kirana
"Maaf, Kia potong. Ceritanya jangan dari mbak Fira kecil kelamaan Mas. " Ujar Kirana
"Yaudah, jadi pas pulang dari Surabaya itu Fira kuliah di Bandung. Tepatnya dikampus kita, jadi Fira itu adik tingkat nya Arsen. Singkatnya mereka pacaran lah, kamu pasti tau lah ya pas zaman mereka pacaran. "
"Iya Kia tau, waktu itu Kia masih SMA. " Ucap Kirana sembari menganggukan kepalanya
"Mereka itu couple goalsnya kampus lah istilah nya, sampe waktunya Arsen wisuda juga mereka masih pacaran. "
"Hm, Kia pikir couple goalsnya Mas Mirza sama Acha. " Ucap Kirana sinis.
"Saya kan udah bilang, kalo kisah cinta saya gak ada menarik2 nya. Mau di lanjutin gak ceritanya? " Ucap Mirza pada Kirana
"Iya sok lanjut Mas. "
"Pas udah wisuda, Om Akbar papanya Arsen nyuruh nerusin Usaha papa nya tapi Si Arsen nya gak mau karena dia Udah diterima disalah satu perusahaan pembuatan motor di Jepang dan setau saya itu memang cita cita nya dia, saking kecintaan nya sama motor. " Ujar Mirza berhenti sejenak
"Terus gimana? " Tanya Kirana
"Sebentar saya capek, ngomong terus. Tolong ambilin minum, didashbord. " Suruh Mirza pada Kirana
Kirana membuka dashbord nya, mengambil minuman nya dan memberikan pada Mirza. Dan Mirza meneguk nya perlahan.
"Aku juga haus, dengerin kamu cerita. Boleh minta gak? " Ucap Kirana
"Emang nya gapapa minum bekas saya? " Tanya Mirza ragu ragu
"Ya gapapa, nanti juga kan setelah kita nikah bakal saling tau semua nya. Luar dan dalam nya. " Ucap Kirana menggoda Mirza
"Yaudah minum dulu, nanti saya lanjutin ceritanya. " Sambil memberikan botol nya pada Kirana
Kirana meneguk pelan minuman nya, setelah selsai menyimpan nya kembali di tempat semula.
"Sok atuh dilanjut cerita nya Aa. " Ucap Kirana menggoda Mirza dengan logat sunda nya
"Tadi sampe mana ya? " Ucap Mirza mengingat ingat
"Tadi sampe yang Mas Arsen kerja di Jepang. " Jawab Kirana
"Oh iya, terus waktu itu dia menentang papa nya dan keukeuh pengen berangkat ke Jepang, tapi tiba tiba Fira ngomong ke Arsen kalo di hamil. "
"Hah, jadi mbak Fira itu MBA(Married by Accident)? " Ucap Kirana terperanjat karena kaget
"Ya gak tau lah itu urusan pribadi mereka. Tapi point penting nya bukan itu ya. " Ucap Mirza
"Terus lanjutan nya gimana?
" Jadi Arsen batal berangkat terus setelah itu mereka berdua nikah. Nah setelah menikah ini, sikap Arsen ke Fira jadi berubah. Dia jadi lebih emosional sama Fira. Arsen juga cerita ke Saya, kalau ini salah Fira, gara gara Fira masadepan dia hancur. "
"Loh kok aneh ya, yang masadepan nya hancur disini kan bukan cuma Mas Arsen. Bahkan masa depan Mbak fira yang lebih hancur. Lagian kalo Mas Arsen gak hamilin, mbak Fira juga ga akan hamil kan. " Ucap Kirana dengan emosi yang menggebu gebu
"Ya dari dulu saya sama Si Dio juga nasehatin dia. Tapi nggak pernah dia denger. Kayaknya dulu percuma ngomong ke Arsen. "
"Terus yang pas di restoran, yang mbak Fira ngomong hubungan yang muter muter itu maksudnya gimana? " Tanya Kirana
"Jadi saya inget banget tuh, Dulu si Arsen mau meeting buru buru terus pas mau nyebrang ke arah Restoran, ada mobil kencang yang mau nabrak Arsen tiba tiba ada cewek yang ngedorong Mirza sampe trotoar dan yang celaka jadi cewek itu. "
"Kaya cerita di Sinteron ya Mas, yang ikan terbang itu loh. " Ucap Kirana nyengir
"Mana saya tau, emang gitu ceritanya. " Ucap Mirza
"Hehe maaf, lanjutin ceritanya. Tapi Kia bisa tebak sih alur ceritanya. "
"Gimana emang nya? " Tanya Mirza
"Pasti si cewek nya dibawa Ke RS, Terus masuk ICU, terus dirawat sama Mas Arsen, terus ceweknya sadar, terus mereka saling jatuh cinta. "Tebak kirana menerka nerka. Padahal yang Kirana ceritaan alur sinetron yang sering Bi Darmi tonton.
" Ya kurang lebih kaya gitu. "Ucap Mirza
" Hah, seriusan Mas ceritanya gitu? "Tanya Kirana
" Iya emang bener. "Jawab Mirza datar
" Terus udah gitu gimana? "
"Jadi perempuan itu Luna namanya. Arsen dan Luna berhubungan dekat atau pacaran gitu. Jadi si Luna itu emang harus rawat jalan, jadi yang anter ke rumah sakit itu ya Si Arsen. Pernah kejadian juga Fira jadwal cek kandungan terus Si Luna jadwal kontrol. Eh dia malah lebih milih nganterin Si Luna dibanding istrinya.
"Aku gak kebayang gimana perasaan Mbak Fira dulu, jangan sampe aku bernasib sama kaya Mbak Fira. " Ucap Kirana sambil mengelus ngelus dadanya
Mirza mengerutkan keningnya "Maksud kamu? Saya bakalan kaya Arsen?" Ucap Mirza sewot
"Ya bukan gitu Mas, tapi setelah kita menikah nanti pasti akan ada Ujian yang datang Mas. Kita harus siap dengan itu semua ya. Dan Kia berharap Kita bisa melewati ujian yang Allah kasih buat kita. "
"Iya sayang, Aamiin. " Ucap Mirza tersenyum
"Ceritanya udah beres Mas? " Tanya Kirana
"Mau di lanjut? Tapi bentar lagi sampe rumah kamu. " Ucap Mirza
"Muter muter aja dulu. " Ucap Kirana
"Bilang aja, kamu kangen sama saya? " Ucap
"Apaan sih, kalo Kia kangen juga wajar, kan udah 2 minggu lebih gak ketemu. Lanjutin cerita nya aja Mas." Ucap Kirana
"OK saya lanjutin cerita nya ya. Terus satu waktu, Si Luna ngajakin Arsen ketemuan sama Sahabat nya waktu di Surabaya. Saya inget banget waktu itu kita mau ttd kontrak, eh Si Arsen malah batalin gitu aja malah milih nganterin si Luna. "
"Hmm, sedeket itu ya kamu sama Mas Arsen sampe tau semuanya. Terus kamu juga gak ngasih tau soal Mas Arsen ke mbak Fira? " Tanya Kirana
"Dulu, Saya , Dio gak ada yang berani bilang ke Fira. Karena waktu Fira lagi hamil besar. "
"Terus kelanjutan nya gimana? Mereka nikah? " Tanya Kirana
"Jadi yang pas Arsen nganter si Luna ketemu sahabatnya lah semua nya kebongkar sama Fira. Pas kebetulan banget Restoran nya, tempat aku TTd kontrak sama Klien yang harusnya bareng Arsen. "
"Cepetan Mas endingnya gimana. " Rengek Kirana pada Mirza
"Sabar. Jadi Arsen sama Si Luna nyampe duluan ke Restoran itu, terus tiba tiba Fira nyamperin ke meja mereka, saya pikir Fira bakal ngelabrak mereka ternyata Fira duduk dengan tenang nya dengan kondisi perut besar. Gini cerita nya. " Ujar Mirza bercerita
FLASHBACK ARSEN SAFIRA
Safira mendapat undangan Makan siang dari sahabatnya. Karena Arsen sedang sibuk dengan urusan nya di kantor, dia tidak bisa mengantar istrinya dan menyuruh supirnya untuk mengantarkan istrinya.
Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit dari rumah nya, akhirnya Safira sampai di sebuah restoran dan masuk kedalam nya. Fira menghampiri meja sahabatnya itu.
"Hai Lun, apa kabar? " Ucap Safira senang bertemu sahabat nya dan memeluk sahabatnya
"Fira, seneng ketemu kamu lagi. Aku Udah baik sekarang. Kamu gimana? " Ucap Luna sahabatnya
"Seperti yang kamu lihat aku baik. " Ucap Safira tersenyum
"Duduk dulu Fir, kasian kamu kan lagi hamil. " Ucap Luna menuntun Safira untuk duduk
"Btw, Kamu sendirian aja Lun? " Tanya Safira
"Aku kesini sama calon suami aku, tapi lagi ke toilet dulu. "
Tiba tiba dari arah belakang Safira datang sosok laki laki tinggi, tegap dan dada nya bidang.
"Sayang sini. " Ucap Luna sambil melambaikan tangan nya
"Itu calon suami aku Fir. " Ucap Luna sambil menujuk ke arah belakang Safira
Safira dengan repleks membalikan badan nya dan melihat ke arah belakang. Pada detik itu juga, jantung Safira seakan berhenti berdetak begitupun juga dengan nadinya yang seolah berhenti. Tak terkecuali dengan sosok laki laki itu, dia juga kaget setengah mati melihat sosok perempuan didepan nya. Bahkan sesuatu yang dibawa nya terjatuh dari tangan nya. Setengah mati Safira mencoba menahan air mata nya, bahkan kalau bisa dia ingin berlari keluar secepatnya. Tapi Safira ingin tahu apa yang akan dilakukan oleh laki laki itu padanya.
"Mas cepetan kesini, malah bengong. " Ucap Luna membuyarkan lamunan mereka berdua. Dan Laki laki itu menghampiri mereka berdua.
"Ini calon suami kamu Lun? " Ujar Safira dengan bibir yang bergetar
"Iya Fir, ini calon suami aku. Kenapa jadi pada bengong sih, kalian udah pada kenal? " Tanya Luna kebingungan melihat tingkah mereka berdua apalagi tingkah laku calon suami nya.
"Ehm, enggak kok Lun. Kenalin saya Safira. " Ucap Fira menyodorkan tangan nya pada calon suami Luna
Tapi tidak ada respon dari laki laki itu. Dia hanya berdiri dengan pandangan kosong.
"Mas... Mas.. itu kenalin Safira sahabat aku. " Ucap Luna sambil melambai lambaikan tangan nya didepan Wajah Arsen
"Oh iya aku lupa hari ini ada jadwal TTD kontrak, aku balik ka Kantor ya. " Ucap Arsen pada Luna dengan terbata bata
"Sebentar aja Mas, kita makan dulu, baru kamu balik lagi ke Kantor. Kasian Fira udah jauh jauh kesini. " Ucap Luna sambil menyuruh Arsen duduk disebelahnya dan Arsen menuruti nya untuk duduk.
"Kamu kenapa sih keringetan gini Mas, kaya yang dikerjar Orang gila. " Ucap Luna sambil mengelap keringat di wajahnya dengan Tissu
Melihat pemandangan didepan nya Safira berpura pura untuk tegar, walaupun airmata nya sudah siap untuk dikeluarkan nya. Istri mana yang tidak sakit hati ketika melihat suami nya dengan perempuan lain.
"Kalian berdua cocok. " Ucap Safira tersenyum tipis
"Makasih Fira, eh btw suami kamu kemana? Kok gak nganterin kamu kesini. " Tanya Luna
"Aku JANDA Lun, lagi proses perceraian. " Ucap Safira sambil melihat kearah Arsen dengan tatapan yang menusuk.
Mendengar itu Arsen terhenyak, dia tidak menyangka kalau Safira akan berkata seperti itu.
"Loh, kenapa bukan nya kamu lagi hamil Fir? " Tanya Luna
"Ya gapapa, emang udah gak cocok aja Lun. Lagian kan kalo Laki laki gak bahagia sama kita apa yang mesti kita pertahanin. "
"Ya masa gak bahagia sih, Aku jadi penasaran sama suami kamu, padahal kamu itu panutan nya aku loh Fir. " Ucap Luna memuji
"Udahlah Lun gak usah dibahas, gak penting juga. Btw kamu udah lama pacaran nya? " Tanya Fira
"Udah beberapa bulan Fir, tapi kita pengen lanjut ke jenjang yang lebih serius lagi. Iya kan sayang? "Ucap Luna sambil menggenggam tangan Arsen, tapi tampak Arsen melepaskan genggaman tangan
" Kamu kenapa sih? "Ucap Luna yang heran melihat tingkah laku Arsen yang tidak seperti biasanya.
" Gapapa. "Ucap Arsen singkat
" Kalo gitu kita pesen makan dulu kali ya, baru abis itu kita ngobrol lagi. "Ujar Luna
Ponsel Safira tiba tiba berbunyi, tanda ada pesan masuk. Dia membuka dan membaca segera chatnya.
" Lun, Maaf kayanya aku gabisa makan siang sama kalian. Aku ada urusan mendadak soalnya, next time ya kita atur jadwal lagi. "Ucap Safira sambil beranjak dari duduknya
" Fira, mending kita makan aja dulu. "Ucap Luna mencoba menahan Fira untuk pergi
"Maaf lun, aku buru-buru. " Ucap Safira meninggalkan mereka berdua
Safira keluar dari Restoran dengan keadaan yang tidak karuan. Hatinya hancur seperti ditusuk ratusan pedang.
FLASHBACK ARSEN SAFIRA OFF !!
"Jadi gitu ceritanya. " Ucap Mirza bercerita panjang lebar pada Kirana.
Kirana yang mendengar cerita itu ikut sedih dengan penderitaan yang Safira alami dulu.
"Terus pas keluar dari Restoran itu Mbak Fira kemana Mas? Aku yakin itu akal2an Mbak Fira aja kan? "Tanya Kirana
" Jadi yang ngechat Ke Fira itu Saya. Saya yang nyuruh Fira keluar dari Restoran itu, karna saya gak tega aja liatnya. Terus pas sampe luar, Saya inisiatif bawa Kirana pergi dari situ. "
"Terus kamu bawa Mbak Fira kemana? " Tanya Kirana lagi
"Saya ada rencana sama Dio buat ngasih pelajaran Ke Arsen. Jadi saya anterin Fira pulang terus saya bilang Ke Fira buat tinggalin Arsen. Dia setuju, karena emang itu juga yang mau dilakuin nya, tapi saya khawatir Fira bakal berbuat nekat makanya saya yang anter Fira sampe ke tempat tujuan nya. Beberapa bulan dari situ, kayanya pas Fira udah lahiran datang surat gugatan cerai ke Arsen. Abis itu saya gak tau lagi kabarnya Fira, karena fira juga beberapa kali pindah pindah tempat soalnya Arsen cari keberadaan Safira dan anaknya. Cerita Tamat. " Ucap Mirza pada Kirana sambil memberhentikan mobil nya di depan komplek perumahan Kirana.
"Terus pas udah Mbak Fira ninggalin Mas Arsen, keadaan Mas Arsen gimana? Terus hubungan nya sama Luna gimana?" Tanya Kia masih penasaran
"Ya kalo hubungan nya sama Luna saya kurang tau, karena soal Luna emang dirahasiakan banget. Jadi kita semua gak ada yang tahu persisnya. Sepeninggalnya Safira, Arsen lumayan terpuruk bahkan sampe ninggalin perusahaan sampe perusahaan yang papanya bangun hancur karna ulah Arsen. Kalo untuk cerita nya kesini saya gak tau, karna saya juga lagi ada masalah waktu itu. "Ujar Mirza
" Tapi menurut aku Definisi wanita paling kuat ya Mbak Fira. Padahal Kia yakin hari hari nya dulu begitu menyakitkan. Jadi menurut Aku yang kena mental itu sebenernya Mbak Fira. Kamu tau gak Mas, Menurut ilmu psikologi tahapan berduka itu ada 5. Yang pertama itu fase denial atau penyangkalan yang kedua fase Anger atau kemarahan, yang ke 3 fase bargaining, yang ke 4 fase depresi dan yang terakhir fase Acceptance atau penerimaan. Jadi menurut aku Mbak Fira itu udah sampe ke tahap yang ke 5 dia mulai menerima semua keadaan nya, dia sudah berdamai dengan masa lalu nya. Tapi bukan berarti dia melupakan semua kesakitan di masalalu nya. Justru sekarang di lebih peka terhadap lingkungan nya. "Ujar Kirana menjelaskan tentang permasalahan Arsen dan Mirza dari sudut pandang nya.
Mirza dari tadi memperhatikan Kirana bicara dan mengagumi kepintaran nya. Bahkan Mirza akui kalau Kirana perempuan yang Smart. Pada saat Kirana masih berbicara, Mirza mendekatkan dirinya pada Kirana, dan mengecup perlahan bibir Kirana singkat sampai Kirana berhenti bicara dan dibuat mematung oleh Mirza.
" Ih Mas Mirza nyebelin. "Ucap Kirana merajuk
" Maaf habisnya saya gemes liat kamu. Maaf ya. "Ucap Mirza sambil mengelus perlahan rambut Kirana
"Itukan ciuman pertama aku Mas. " Ucap Kirana cemberut
"Itu bukan ciuman ya itu kecupan. Kalo ciuman tuh kaya gini. " Ucap Mirza satu tangan nya menggenggam tangan Kirana tangan yang lain nya disimpan di pundak Kirana. Dia mendekatkan bibirnya pada Bibir Kirana dan Mulai memenjamkan matanya. Dia mulai merasakan sensasi yang luar biasa, Kirana mulai membalas hangat Ciuman nya. Cukup lama mereka berpagutan, Kirana menghentikan ciuman nya karena kehabisan nafas.
"Kenapa? " Ujar Mirza
"Apanya yang Kenapa? " Ucap Kia balik bertanya
"Kenapa dilepasin? " Ucap Mirza menyeringai
"Kamu udah curi kecupan dan Ciuman pertama aku ya. Nyebelin. " Ucap Kirana Manja
"Ya gapapa saya kan calon suami kamu. " Ucap Mirza
"Iya iya calon suami. "Ujar Kia memaksakan senyumnya
" Jangan marah dong. "Bujuk Mirza
" Ya abisnya kamu nyebelin Mas. "Ucap Kirana
" Tapi sayang kan? "Ledek Mirza
" Oh iya Mas, nanti hari Rabu ada seminar diKampus, kalo kamu ada waktu, kamu boleh datang. "
"Hari Rabu jam berapa? " Tanya Mirza
"Jam 10 pagi, Kia berharap sih Mas Mirza dateng soalnya Kia salah satu pengisi acarnya. Tapi Kalo Mas sibuk, gapapa. "
"Saya usahain dateng ya. " Ucap Mirza tersenyum
"Makasih Mas. " Ucap Kirana sambil refleks memeluk Mirza
"Udah berani ya sekarang peluk peluk. " Ucap Mirza sambil membalas pelukan Kirana.
"Ya berani lah, kan Mas Mirza calon suami saya. " Ucap Kirana lantang
"Kita pulang ya udah malem. Malam ini malah banyak ngomongin Si Arsen. Pasti dia panas telinga nya. " Ucap Mirza tertawa
"Bukan Mas Arsen aja yang kuping nya panas, tapi Mbak Fira juga. " Ujar Kirana ikutan tertawa
"Iya bener, gak bisa tidur pasti mereka. " Ucap Mirza
"Haha dasar. Eh aku lupa deh Mas, Hoodie kamu masih ada di aku, malah aku pake beberapa kali. Tapi udah dicuci sih, mau diambil sekarang sekalian ke rumah? " Ucap Kirana
"Hm, gausah kamu pake aja kalo suka. Nanti juga kan kita tinggal bareng, barang-barang aku bakalan jadi milik kamu juga. " Ujar Mirza
"Yaudah kalo gitu anterin pulang sekarang aja yaa. Dikit lagi mas. " Ucap Kirana
"Gass." Ucap Mirza bersemangat
Malam itu adalah malam yang paling membahagiakan buat mereka berdua. Karena akhirnya hubungan mereka menuju ke jenjang yang lebih serius lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments