Cinta Untuk Kirana

Cinta Untuk Kirana

New Chapter - Pilih Kasih

Kirana Aludra adalah seorang dosen junior di Universitas Harapan, dia anak dari Bapak Fahri Megantara dan Ibu Marissa Megantara. Kirana biasanya dipanggil dengan nama KIA, dan kia mempunyai kakak laki-laki yang sudah menikah, dia adalah Alpha Centauri. Dirumahnya kia layaknya seorang putri yang selalu dimanja baik itu oleh ayah ataupun kakaknya. Tapi meskipun begitu, dia tetaplah memiliki sisi lain, dikampus dia adalah dosen yang tegas, dan menjadi panutan terutama bagi mahasiswa. Sebetulnya dia adalah pribadi yang ramah, baik, dan humoris. Terutama ketika bersama sahabatnya, dia akan berubah 180 derajat. Melakukan hal yang terkadang rada aneh. Arga Rafisqy Bastian adalah sahabat kia semasa kuliah sampai dengan sekarang, bukannya kia tidak memiliki sahabat perempuan tp dengan Arga lah,sahabat kia paling dekat. Hanya saja mereka berbeda Fakultas, arga mengambil jurusan kedokteran sedangkan Kia jurusan psikologi. Saat ini Arga bekerja disalah satu Rumah Sakit di Bandung. Arga memiliki Kakak laki-laki dan Adik perempuan. Yaitu Mirza Hikari Bastian dan Dinda Gauri Bastian. Mirza Hikari adalah seorang pengusaha property terkenal di Bandung, dan memiliki beberapa anak cabang di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Samarinda dan beberapa daerah lain nya. Mirza sebenarnya adalah pribadi yang baik, hangat, sosok yang peduli terhadap sesama, ramah, mandiri dan hebat tentunya. Tapi semenjak 4 tahun yang lalu dia ditinggal kekasihnya menikah dengan pria yang lain sifatnya berubah menjadi arogan, dingin, pendendam, ambisius. Setiap apa yang diinginkan harus tercapai bagaimanapun caranya. Ditambah lagi dirumah orang tuanya terkesan membeda bedakan nya, apalagi dengan Arga dia selalu bersaing. Lagi lagi Arga selalu beruntung dibanding dirinya. Ada apa antara Kia, Mirza dan Arga? Apakah  ada cinta segitiga diantara mereka?

****New Chapter***

Hari ini Kirana ada jadwal mengajar , makanya dia sudah bersiap siap pagi-pagi. Dia memakai celana bahan berwarna hitam dan kemeja berwarna blue ice. Rambutnya yang di curly dibiarkan tergerai. Setelah semuanya dirasa cukup, dia membawa sling bag dan buku buku yang akan dimaterikan nya hari ini. Kia turun menuju ruang makan, menghampiri kedua orang tuanya.

"Pagi ma.. Pah. " Sapa Kia pada orang tuanya

"Pagi sayang. " Jawab mamanya

"Pagi nak. " Jawab papanya

Kia duduk dekat dengan papanya dan bersiap dengan sarapan nya. Dia mengambil roti dan nuttela favoritnya.

"Sayang, hari ini kamu ngajar berapa kelas? " Ucap mama nya

"Ngajar 2 kelas ma, kenapa emang nya ? " Jawab Kia

"Pulang nya kamu mampir ke toko kue mama ya, tolong cobain resep baru kue mama ya" Ucap mama nya

"Oke deh, aku udah tau pasti mama nyuruh aku nyobain . Mentang mentang aku doyan makan, huh. " Jawab Kia sambil memanyunkan bibirnya

" Maaf maaf deh, sekalian ajak Arga kesana ya. Mama udah lama gak ketemu dia. "

"Gak bisa kayanya ma, dia kan sekarang sibuk ngurusin pasien pasien nya. Dia kan udah resmi jadi dokter umum "

"Hebat ya Arga sekarang udah jadi dokter. Jadi kapan Arga datang melamar? " Ucap papa nya

"Uhuk.. Uhuk, apaan sih pah, papah kan tau Arga itu sahabat nya kia. Lagian si Arga bukan tipe aku banget deh. " Jawabnya enteng

"Jadi tipe kamu yang gimana? Tipe 21,tipe 36 atau Tipe 45." Ucap papanya sambil terkekeh

"Yee, emangnya perumahan. Aku sih pengen nya punya suami pengusaha, ganteng, sukses, dan berkharisma. Lagian aku kasian sama Arga, dia pernah bilang ke aku katanya dia pengen ngelamar cewek, tapi orang tuanya gak ngijinin pah. "

"Kenapa memang nya? Jawab papah nya sambil memakan sarapan nya

Mamanya hanya menyimak percakapan papah dan perempuan nya pagi ini.

" Kata s Arga, kakanya ditinggal nikah sama pacarnya, terus sekarang kakak nya jadi dingin dan seperti yang trauma gitu pah. "

"Ya kalau gitu kalian cariin pacar aja buat kakak nya arga, gampang kan. " Jawab papa nya

"Ya gak gitu juga, aku juga gak tau pah kakaknya si Arga yang mana. Kayanya orang nya tertutup dan gak deket sama s arga. "

"Udah.. Udah masih pagi udah ghibahin orang lain. Kasian nanti orang nya kuping nya panas. " Ucap mama nya

"Heehehe pasti kuping nya si arga merah, ma aku boleh bawa sandwich nya ? Buat arga mah, dia kan mau sekalian anterin aku ke kampus. " Ucapnya sambil nyengir

"Ya boleh, mama suruh bibi ya buat masukin ke kotak makan. "

"Makasih ya maa. "

" Papa berangkat duluan ya ma, ada meeting sama dewan direksi jam 8 takutnya telat. " Ucap papanya kia sambil melihat arloji di tangan nya

"Iya pah.. Mama agak siangan aja ke toko nya. "

"Okee pah, o iya pah aku lupa. " Ucap kia serius pada papanya

"Kenapa nak? " Papanya menghentikan langkahnya

"Jodohin aku dong, sama anak temennya papa yang pengusaha. Biar kaya di ftv2 gitu loh pah, yang judulnya Jodohku pengusaha kaya. "

"Halaaah, papa kira penting. Ngapain harus di jodoh2in. Jodoh itu Tuhan yang ngatur nak bukan papa. Udah ya papa berangkat. "

"Ih papa, yaudah hati hati kesayangan kia. " Ucapnya sedikit berteriak

Mamanya datang dari arah dapur dengan membawa kotak makan berwarna biru yang berisi sandwich.

"Ini bekal buat arga nya. Katanya mau dianter arga kok belum dateng. " Tanya mamanya

"Iya nih, aku telpon dulu deh, pasti dia masih tidur untung aku udah prepare dari tadi. "

"Mama kekamar dulu ya, mau siap siap, jangan lupa ajak arga mampir ya ketoko."

"Oke ma siap. Aku kedepan ya ma nunggu arga. " Ucapnya

" Iya sayang. "

Dikediaman Bastian semua berkumpul dimeja makan kecuali Arga.

" Arga kemana ma? Kenapa gak ikut sarapan? " Tanya papanya Arga

" Dia pulangnya larut pah, mungkin sebentar lg juga dia turun. " Jawab mama nya

"Ohh oke, mirza gimana proyek kamu yang baru, lancar? " Tanya Pak Askara

"Lancar pah. " Jawabnya singkat

"Terus kuliah kamu gimana dinda? "

"Lancar pah, apalagi kan dosen nya sahabat Kak Arga jadi aku terbantu banget, hehehe. " Ucap dinda sambil nyengir

Pak Askara adalah pengusaha terkenal di Indonesia, dengan beberapa usahanya seperti property dan beberapa departmen store. Dia orang yang tegas pada ketiga anaknya. Dan istrinya Ibu Karina memiliki beberapa butik terkenal di Bandung.

" Tapi kalo kamu mau sukses kamu juga harus kerja keras dek, jangan mengandalkan dan bergantung pada orang lain. " Ucap mirza menasihati adiknya

"Iya benar kata kakak mu, jangan karena ada Kirana kamu jadi tergantung sama dia ya. " Ucap papanya

Beberapa saat kemudian Arga datang dengan pakaian nya yang rapi.

"Pagi semuanya. " Ucap Arga

"Pagi." Jawab mereka kecuali Mirza yang gak menjawab sapaan Arga

"Sarapan dulu ga. Kamu mau apa? Mama ambilkan. " Ucap mama nya

"Dia kan bisa ambil sendiri ma, udah bukan anak TK lg kan. " Ucap mirza datar

Semua mendadak diam.

"Lo kenapa sih, selalu aja begitu sama gue. Makanya loe nikah, biar gak uring2an terus. "

"Lo atur aja hidup lo. Gausah ikut campur urusan gue. Ucap mirza dengan menatap tajam mata arga

" Sorry kak, bukan gitu maksud gue. Ohiya ma, aku gak ikut sarapan ya. Kia tadi chat aku mau bawain sarapan. Sekalian aku mau anterin dia ke kampus." Jawab arga

" Kak Arga, emang gimana hubungan nya sama Bu Kia? Masih Friendzone kan, gue rasa dia cuma nganggap lo sahabat deh kak. " Celetuk dinda yang membuat arga menjadi kicep

"Lo sotoy dek, mana mungkin Kia nolak gue. Gue kan udah lama sama doi. " Jawab arga sekenanya karena menahan malu

" Iya lama tapi HTS kan. " Jawab dinda

"Apaan itu HTS? " Ucap arga bingung

"Hubungan Tanpa Status. Emang lo gak tau ya kak type dia kaya apa? " Tanya dinda.

"Kaya gue kan, udah ganteng dokter lagi." Ucap nya membanggakan diri sendiri

Tiba tiba dinda tertawa..

"PD amat lo kak, type Bu Kia itu kaya Kak Mirza gini nih bukan lo. " Jawab dinda

Mendengar itu mirza sedikit kaget, karena selama ini dia gak pernah tau Kia sahabat nya arga dan gak pernah sekalipun bertemu.

" Syukur alhamdulillah deh, Kia ga pernah tau sama Kak Mirza. Kalo tau bisa repot kan. "

"Udah ah, bukan nya kamu mau anterin Kia ke kampus nanti telat loh. " Ucap mamanya

"Okee okee, aku berangkat dulu yaa.. Assalamualaikum. " Ucap Arga sambil berlalu meninggalkan ruang makan

"Kalo gitu, aku juga berangkat ya pah, takutnya telat. " Ucap dinda

"Mau bareng gak? Kakak anterin ke kampus, searah kan sama kantor kakak." Ucap Mirza menawarkan pada adiknya

"Oke deh boleh. " Jawab Dinda singkat

Disaat mirza akan beranjak dari tempat duduknya, papahnya memanggil mirza.

"Sebentar, ada yang mau papa bahas. "

Mirza kembali ke tempat duduknya yang semula. Dan dinda beranjak dari tempatanya karna tidak ingin mendengar percakapan orang tua dan kakak nya.

"Aku tunggu di mobil aja ya kak. " Ucap dinda

"Oke dek, nanti kakak nyusul. Ada apa pah? Tanya Mirza pada papanya

"Mau sampai kapan kamu begini terus nak? Sudahlah mirza kamu jangan terus menoleh ke belakang, udah saat nya kamu bangkit, jangan terus2an seperti ini. Umur papa ini semakin hari semakin bertambah, papa ingin melihat anak anak papa menikah. Apalagi yang kamu cari nak? "

"Tapi pa, inikan kemauan papa. Papa yang minta aku untuk urus perusahaan. Papa tau kan kalau aku tidak akan main main dalam melakukan sesuatu. Lagian papa tau aku ini sibuk kerja, aku gak sempat mencari perempuan. Tolong pa, ngertiin mirza. " Ucap mirza memohon pada papanya

" Yang diomongin papa itu benar nak, memang nya kamu mau kalau kamu dilangkahin arga? Ucap mamanya

Mirza terdiam sejenak, memikirkan jawaban apa yang akan diberikan pada orang tua nya.

"Papa sudah membuat keputusan, papa kasih kamu waktu 2 bulan dari sekarang untuk mencari pasangan yang serius dan secepatnya menikah. " Ucap papanya dengan tegas

"Tapi pah, gak semudah itu kan. Aku gak mau asal pilih istri, itu kan yang akan menjadi masa depan aku. Maaf pah, aku gabisa. " Tolak arga secara halus

"Kamu jangan egois mirza, kamu kan tahu anak papah itu bukan cuman kamu, tapi ada Arga dan Dinda. Dan arga juga ingin segera melamar perempuan. Apa kamu siap dilangkahi Arga? "

Mirza mengepalkan tangan nya dibawah meja. Dia gak habis fikir kenapa orang tuanya selalu mementingkan arga dibandingkan dirinya.

"Oke.. Oke pah secepatnya aku akan bawa perempuan pilihan aku kehadapan mama dan papa. Maaf pah, aku harus ke kantor udah telat. " Jawab Mirza

"Papa tunggu secepatnya. " Jawab papanya

Mirza berlalu dan tidak menghiraukan perkataan papa nya.

"Pa.. Apa ini gak berlebihan? Kasian kan anak kita jadi terbebani. Belum lagi dia pasti berfikir kalau kita seperti membeda2kan antara mirza dan arga. " Ucap mamanya penuh dengan kekhawatiran

"Mama tenang aja, papa yakin dengan cara ini mirza jadi bisa menata kembali masa depan nya yang sempat hancur. Ucap pak askara sembari menggenggam tangan istrinya dan berusaha menenangkan nya.

Arga baru aja sampai di kediaman Kia, dan disambut dengan ocehan kia, karna terlalu lama menunggu arga. Arga keluar dari mobil nya dan menemui kia.

" Kia sorry gue telat bangun makanya kesiangan deh. " Ucap arga dengan muka datar tanpa dosa

"Lo gimana sih, untung gue ngajar nya jam 9 jadi masih ada waktu. Udah cepetan kita jalan sekarang, kalo telat gaenak gue sama mahasiswa gue. " Ucapnya sambil masuk kedalam mobil diikuti oleh arga

"Ya sorry bu dosen, gue semalem lembur soalnya baru pulang jam 1 pagi makanya gue telat. "

"Mon maaf nih bapak dr. Arga yang terhormat, semalem kan gue bilang, gue pake gocar aja gausah nganterin gue. Btw, nih gue bawa sarapan buat lo, jangan lupa kotaknya balikin ke gue, itu Tupperware punya nyokap gue kalo ilang bisa diomelin gue. " Jawab kia dengan menggerutu

"Ya kan sekalian lewat aja, lagian lo kenapa sih gak pernah bawa mobil? Makasih ya, gue sarapan nya ntar di rumah sakit aja, lo gausah khawatir Tupperware nyokap lo aman ga bakal gue makan juga kok. " Ucap arga tertawa geli

"Ya ngapain gue repot2 bawa mobil kan ada lo, sahabat gue yang paling the best deh. Eh ga nyokap gue ngundang lo buat mampir ke toko nya, kira2 lo bisa gak? " Tanya kia

Saat mendengar kata 'sahabat' yang dilontarkan kia, seketika mood arga menjadi berubah. Raut wajahnya pun menjadi pucat.

Ternyata selama ini lo cuma nganggap gue sebagai sahabat . Apapun yang gue lakuin buat lo, rasanya gak berarti apapun buat lo. Apakah dihati lo ga ada ruang sedikitpun buat gue kia. Batin arga

"Arga, kok lo ngelamun sih. Lo denger kan gue barusan bilang apa?" Ucap kia membuyarkan lamunan arga

"Gue gak janji ya, tapi gue bakal usahain buat dateng. " Jawab arga

"Oke, lo kabarin gue ya bisa apa enggaknya. "

Akhirnya mereka sampai di depan kampus tempat kia ngajar, kia turun dari mobil arga dan mengucapkan terimakasih.

"Makasih ya udah anterin gue, btw sarapan nya dimakan ya dan jangan lupa tupperware nya balikin. " Ucap kia sambil nyengir

"Oke sama-sama ibu dosen yang bawel, kalo gitu gue jalan sekarang ya. Bye. " Ucap arga sambil melambaikan tangan nya

Setelah kepergian arga, kia masuk kedalam area kampus menuju ruangan dosen. Karena dia harus menyiapkan materi terlebih dahulu. Pada saat sedang berjalan di koridor kampus, ponsel kia berbunyi tanda ada pesan masuk, kia mengambil ponsel di dalam tasnya tanpa memperhatikan jalan nya dan disaat itu juga dia menabrak seseorang didepan nya.

Bruuk.. Buku yang sedang di pegang kia jatuh, begitupun dengan buku yang dibawa laki-laki itu. Kia buru-buru membereskan bukunya yang terjatuh.

"Maaf maaf ya mas, saya nggak sengaja tadi saya mau ambil ponsel saya. " Ucap kia tanpa melihat laki-laki di depan nya

"Iya gapapa mba, saya juga buru-buru. " Ucapnya

Kia pun berdiri dan melihat wajah laki laki yang menurutnya ga asing lagi buat dia. Dia pernah bertemu laki laki ini sebelumnya. Kia menatap dalam pria yang berdiri didepan nya, ada rasa senang karena bisa bertemu lagi.

"Haloo mba, kenapa melamun ya. " Ucap laki laki itu sambil melambai lambaikan tangan nya.

Kia pun tersadar dan menormalkan kembali raut wajah nya seperti semula.

" Eh iya gimana mas, maaf ya mas sekali lagi. " Ucapnya kembali

"Iya gapapa, maaf saya mau tanya jurusan psikologi disebelah mana ya. " Tanya laki laki itu

" Oh itu mas di sebelah sana, mas lurus aja nanti belok kiri aja. " Jawab kia ramah

"Oke, terimakasih informasi nya, kalau begitu saya duluan. Permisi. " Ucap laki laki tersebut

Laki laki itu meninggalkan kia yang masih berdiri mematung di koridor kampus.

Setelah sekian lama, akhirnya gue ketemu lagi sama dia, walaupun dia gak inget sama gue tapi gue gak bisa lupa sama dia. Gue belum sempat berterimakasih sama dia, karna dulu gue pernah ditolongin sama dia. Kalo dia gak nolongin gue, mungkin gue ga ada disini saat ini. Okee.. Gue harus cari tau siapa dia, atau paling nggak gue bisa ketemu lagi sama laki laki itu.. Harus. Batin kia

Siapakah laki-laki yang dimaksud Kia ya? Apa laki -laki dimasa lalu nya?

Terpopuler

Comments

Sui Ika

Sui Ika

thor aq mampir thor

2022-06-19

2

lihat semua
Episodes
1 New Chapter - Pilih Kasih
2 Chapter 1- Sebuah Rencana
3 Chapter 2- Misi Rahasia
4 Chapter 3-Misi Rahasia (2)
5 Chapter 4-Diberi Waktu 2 bulan
6 Chapter 5-Kirana: 1 bulan lagi
7 Chapter 6-Bertemu Sahabat Lama
8 Chapter 7- Pernyataan Mirza
9 Chapter 8- Kencan Pertama Mirza dan Kirana
10 Chapter 9-Masalalu Mirza
11 Chapter 10-Sebuah doa dari Sahabat
12 Chapter 11-Tugas Dinas Arga
13 Chapter 12-Masalah Perusahaan
14 Chapter 13-Menghilang
15 Chapter 14-Kepastian
16 Chapter 15-Kejutan atau Terkejut!?
17 Chapter 16-Mirza: Kenalin,Calon Istri.
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 CHAPTER 41
43 CHAPTER 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 57
58 Chapter 56
59 Chapter 56
60 Chapter 57
61 Chapter 58
62 Chapter 59
63 Chapter 60
64 Chapter 61
65 Chapter 62
66 Chapter 63
67 Chapter 64
68 Chapter 65
69 Chapter 66
70 Chapter 67
71 Chapter 68
72 Chapter 69
73 Chapter 70
74 Chapter 71
75 Chapter 72
76 Chapter 73
77 Chapter 74
78 Chapter 75
79 Chapter 76
80 Chapter 77
81 Chapter 78
Episodes

Updated 81 Episodes

1
New Chapter - Pilih Kasih
2
Chapter 1- Sebuah Rencana
3
Chapter 2- Misi Rahasia
4
Chapter 3-Misi Rahasia (2)
5
Chapter 4-Diberi Waktu 2 bulan
6
Chapter 5-Kirana: 1 bulan lagi
7
Chapter 6-Bertemu Sahabat Lama
8
Chapter 7- Pernyataan Mirza
9
Chapter 8- Kencan Pertama Mirza dan Kirana
10
Chapter 9-Masalalu Mirza
11
Chapter 10-Sebuah doa dari Sahabat
12
Chapter 11-Tugas Dinas Arga
13
Chapter 12-Masalah Perusahaan
14
Chapter 13-Menghilang
15
Chapter 14-Kepastian
16
Chapter 15-Kejutan atau Terkejut!?
17
Chapter 16-Mirza: Kenalin,Calon Istri.
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
CHAPTER 41
43
CHAPTER 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 57
58
Chapter 56
59
Chapter 56
60
Chapter 57
61
Chapter 58
62
Chapter 59
63
Chapter 60
64
Chapter 61
65
Chapter 62
66
Chapter 63
67
Chapter 64
68
Chapter 65
69
Chapter 66
70
Chapter 67
71
Chapter 68
72
Chapter 69
73
Chapter 70
74
Chapter 71
75
Chapter 72
76
Chapter 73
77
Chapter 74
78
Chapter 75
79
Chapter 76
80
Chapter 77
81
Chapter 78

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!