Malam ini diluar turun hujan, udara semakin dingin. Rasanya sampai menusuk kedalam tulang. Kia yang sudah selesai membersihkan diri naik keatas ranjang dan menarik selimutnya. Setelah itu kia mengambil ponsel dan mengecek nya. Terdapat beberapa pesan, email, dan beberapa panggilan tak terjawab. Ternyata panggilan tersebut dari arga. Kia segera mendial nomer arga untuk sekedar menanyakan kabar.
Panggilan pun sudah tersambung.
"Hallo, selamat malam bu dosen" Ucap arga
"Hallo ga, lo kemana aja sih gue chat ga dibales, telpon ga diangkat? "
"Hah, lo gak lagi khawatir kan? " Jawab arga cemas
"Paan sih lo, btw lo selesai jam berapa operasi? "
" Tadi jam 7,gue baru beres operasi nya. Capek bgt gue, butuh moodbooster. "
"Moodbooster lo kan main games, wait lo udah makan blom, mau gue pesenin makan ga? Tenang gue yang bayar, lo duduk manis aja disitu. " Kia menawarkan nya pada arga
"Tumben lo, biasanya juga gue yang selalu bayarin, pasti ada apa2 nya nih? " Tanya arga menelisik
"Lo suudzon mulu sih sama gue, ini sebagai rasa terima kasih gue ke lo. " Jawab kia cengengesan
"Pake cengengesan segala lagi, makasih buat apaan? Justru harusnya gue yang minta maaf sama lo, karna gak bisa nemenin lo tadi. "
"Iya justru karna itu gue mau bilang makasih, coba kalo lo tadi nemenin gue, pasti gue gabakalan ketemu sama orang itu. "
"Maksud lo, sumpah gue gak ngerti. " Jawab arga bingung
"Udah deh besok gue ceritain, lo besok off kan? " Tanya kia
"Boro boro off, besok kan ada jadwal operasi yang di reschedule. Sore aja gimana? Sekalian jalan jalan. "
"Oke, lo jemput gue aja deh dirumah. Btw lo sekarang dirumah apa dirumah sakit? "
"Besok pulang kerja, gue jemput. Ini gue udah dirumah kok, tp belom makan gue. Lo kalo mau kirim makanan boleh, gue ga akan nolak kok. "
"Yaudah oke, gue pesenin makan beserta teman-teman nya buat lo. Udah ya, gue masih ada kerjaan nih, jangan lupa besok. " Ucap kia mengingatkan lagi pada arga
"Thankyou ya bu dosen kesayangan. " Arga menggoda kia
"Udah, gue tutup telpon nya, bye! " Jawab kia sambil mengakhiri sambungan telpon nya
Setelah menutup telpon nya, dia membuka aplikasi goj*k untuk pesan makanan untuk arga. Kia pesan ayam bakar, bebek bakar, nasi goreng seafood, capcay, sate ayam dan beberapa minuman. Kia tersenyum geli melihat pesanan nya, dia penasaran ekspresi arga kaya gimana dikirim makanan yang banyak.
Gue kerjain si arga, penasaran gimana ekspresi dia setelah nerima makanan nya.
***
Waktu menunjukan pukul 9 malam, di rumah kediaman keluarga bastian, semua anggota keluarga berkumpul diruang tamu, ini memang sudah menjadi suatu kebiasaan dikeluarga ini. Orangtua akan bertanya tentang kegiatan masing masing anaknya.
Pak Askara membuka percakapan terlebih dahulu. Masih dengan berkas dan kacamata tentunya.
Mirza sibuk dengan laptopnya, arga asyik dengan game pubg nya, dan si bungsu dinda sedang mengerjakan tugas kampusnya.
"Mirza, tadi papa dapat informasi dari Dimas, katanya kamu batalin meeting dengan PT. Rajawali, ada keperluan apa memang nya, sampai meeting kamu tunda? " Tanya papa nya
Mirza menyingkirkan dulu laptopnya dan menyimpan berkas2 nya.
"Tadi mirza ada kepentingan mendadak pah, lebih penting tentunya daripada kontrak itu. " Jawab mirza datar
"Kepentingan apa memang nya? " Tanya papa nya lagi
"Ini soal masa depan mirza pah, papa sama mama benar, udah saat nya mirza pikirin soal pendamping hidup pah. "
Ibu nya yang tadi diam, langsung menanggapi perkataan anak sulung nya.
" Jadi kamu udah punya calon mirza? Kenalin dong sama mama papa? Tanya ibu nya antusias
"Iya betul yang mama bilang, kapan kamu mau bawa pacar kamu kesini? Tanya papa nya
" Apaan sih ma, pa. Sabar aja, nanti juga ada saatnya kan. " Jawab mirza ketus
"Kak mirza makasih ya tadi udah anterin buku buku aku yang ketinggalan. " Ucap adiknya menimpali
"Makanya lain kali kamu harus lebih teliti dek. " Ucap mirza
"Iya kamu kebiasaan sayang, apa apa pasti lupa gimana sih. " Ibu nya menambahkan
"Ya namanya juga buru buru, aku keatas dulu ya mama, papa dan kakak2ku tersayang, mau ngirim tugas ke Bu Kia. " Ucap dinda sambil melambai2kan tangan nya bak miss universe.
Papa dan mamanya geleng geleng kepala melihat kelakuan anak bungsu nya.
Arga yang masih fokus dengan games nya, seperti gak peduli dengan orang disekeliling nya.
Dan mirza, mendengar kata Kia dia mengingat sesuatu yang harus dilakukan nya.
"Arga, kamu bukan nya istirahat malah games aja yang di fikirin. " Ucap papa nya
Ketika papa nya yang berbicara dia pasti akan nurut dan menyimpan ponselnya.
"Gimana hari ini? Lancar semuanya? " Lanjut papanya
"Alhamdulillah lancar pa, tadi ada operasi dadakan jadi rumah sakit sedikit kacau ditambah dr. Ale lg seminar di Semarang. " Jawab arga
"Mama bangga sama kamu, ternyata anak paling bandel disekolah bisa jadi dokter yang hebat. " Puji mama nya pada arga
Mirza yang mendengar itu, mengerutkan keningnya.
"Mirza kadang bingung pah, mah, apa yang dilakukan arga, apa yang selalu diinginkan arga pasti mama dan papa dukung. Mirza mohon2 sama papa untuk kejar cita cita mirza, tapi gak pernah di dukung. Mirza selalu dituntut untuk memenuhi keinginan mama sama papa. "
"Papa dan mama punya alasan akan itu. Papa hanya mau yang terbaik buat kamu. Lihat kamu sekarang, kamu seorang pemimpin, ditangan kamu banyak orang lain yang menggantungkan harapan nya. Kamu itu pengusaha yang sukses dan hebat. Tanpa kamu minta, semua orang juga sudah tau kalo ini hebat. Mengerti kan maksud papa? " Balas papa nya panjang lebar
"Lagian lo kenapa sih, selalu aja iri sama gue. " Timpal arga
"Siapa yang iri sama lo? " Jawab mirza
"Ya elo lah, lo selalu iri kan atas apa yang gue dapetin? " Ucap arga
Bel rumah berbunyi, arga langsung bergegas membuka nya. Ternyata ojol yang mengirimkan makanan dari kia.
"Selamat malam, a/n Mas arga rafisqi ya?" Tanya bapak ojolnya
"Betul pak, saya sendiri. " Jawab arga
"Ini pesanan nya mas, semuanya sudah dibayar sama mbak kirana. " Ucap bapak ojol tersebut sambil memberikan beberapa kantung plastik dan 2 paperbag
Arga terperanjat melihat pesanan nya.
"Ini gak salah pak? Coba di cek lagi pak, takutnya salah. " Tanya arga memastikan
"Ini benar kok mas pesanan nya. " Sambil menunjukan list pesanan kia di ponselnya
"Yaudah pak, makasih ya. Ini tip buat bapak. " Ucap arga sambil memberikan satu lembar uang pecahan 100rb
"Ini untuk saya mas? " Tanya bapak ojolnya
"Iya pak, sekali lagi terimakasih ya. "
"Iya mas sama sama, kalau gitu saya permisi mas. "
"Iya pak. "
Arga masuk kembali kedalam rumah nya, dengan beberapa paper bag ditangan nya. Pada saat melewati ruang tamu, ibunya kaget melihat anaknya membawa banyak paperbag.
"Arga kamu bawa apa sebanyak itu? " Tanya mama nya menyipitkan matanya
"Ini ma, si kia pesenin aku makanan tapi banyak banget, pasti sengaja banget dia." Jawab arga
"Arga kamu simpen dulu makanan nya, ada yang mau papah bicarakan sama kamu. " Ucap papanya
"Tapi pa, arga laper. Arga makan dulu yaa. " Jawab arga
"Sekarang! " Jawab papa nya penuh penekanan
"Oke pah, " Jawab arga sambil meletakan makanan nya diatas meja. Setelah itu arga kembali ke ruang tamu.
"Ada apa pah? " Tanya arga
"Kamu itu sebenernya ada hubungan apa dengan kia?
" Ya aku deket pa, sahabatan. Papa dan mama tau kan. " Jawab arga dengan tenang
"Oke sekarang papa tanya, gimana perasaan kamu sama kia? Papa perhatikan kamu dan kia itu gak seperti orang yang sahabatan. Apalagi kamu udah lama juga kan kalian sama2, satu lagi seingat papa kamu juga gak pernah dekat dengan perempuan. " Ucap papanya
Arga terdiam sebentar, mendengar pertanyaan papa nya. Mirza hanya menyimak saja dan masih sibuk dengan laptopnya.
"Sejujurnya pa, arga berharap bisa lebih dari itu. Tapi arga gak punya keberanian buat ngomong sama kia. "
"Papa udah ngomong sama mirza, papa kasih waktu dia 2 bulan untuk dia bawa calon istrinya kehadapan papa. Dan mirza sudah menyetujuinya. Sekarang giliran kamu, kalau memang kamu bersungguh sungguh perjuangkan kia, setelah kakak kamu menikah, papa akan lamarkan kia untuk kamu. Arga, kamu gabisa seperti ini terus, kalau kamu diam aja, bisa2 kia dilamar duluan oleh laki laki lain. Kamu paham kan maksud papa, karna ga ada persahabatan diantara perempuan dan laki laki. "
"Iya bener ga, mama setuju sama yang papa bilang. Lagian kan mama udah beberapa kali ketemu sama kia, mama suka dan cocok sama kia, cantik, baik, periang, pinter apalagi kan dia juga dosen nya dinda. Tapi itu terserah kamu, pesan mama, jangan sampai kamu menyesal nantinya. " Lanjut mama nya
" Oke ma, pa. Aku pasti bilang sama kia secepatnya. Pokoknya arga harus dapetin hatinya kia mah, tapi arga gak yakin sama kia . " Jawab arga
"Kuncinya adalah berusaha dan berdoa. Tapi kamu ingat, cinta itu bukan memaksa ya, kalo kia ga punya perasaan sama kamu, jangan pernah dipaksain. "
"Iya ma, kalo gitu arga ke dapur dulu ya ma, pa. " Ucap arga sambil beranjak ke dapur
"Mirza, gimana sama kamu? Kesepakatan kita masih berlaku, papa tunggu kamu bawa calon istri kamu kerumah. Papa yakin, kamu gak akan salah dalam memilih masa depan kamu." Ucap papanya pada mirza
"Papa tenang aja, mirza udah ada calon nya. Cuma mirza lagi memantapkan dan memantaskan diri aja pa. Papa kan selalu bilang, kalo kita mau pasangan yang baik, kita juga harus baik kan. Aku gak mau gegabah, apalagi soal masa depan. "
Mirza dan Arga itu pribadi yang bertolak belakang. Arga itu orang yang cuek dan kadang jarang berfikir sebelum bertindak tapi ini dalam kepribadiannya. Tapi kalo soal pekerjaan dia sangat profesional.
Sedangkan Mirza dia orang yang visioner. Setiap apa yang dilakukan nya selalu penuh perhitungan. Apalagi dia adalah seorang pemimpin, dia harus menjadi contoh untuk bawahannya. Dia juga cerdas, dia tidak pernah gegabah dalam mengambil keputusan.
"Papa bangga sama kamu, kamu memang layak menjadi seorang pemimpin. Papa juga berharap, nanti setelah berumah tangga, kamu bisa menjadi pemimpin untuk istri dan anak kamu. "
"Iya pa. Mirza bingung, kenapa papa dan mama seperti ini? Kesannya terlalu buru buru pa. "Tanya mirza
" Mirza, umur papa dan mama semakin hari semakin berkurang. Papa dan mama hanya ingin melihat anak anak papa bahagia. Papa tidak ingin masa tua papa dihabiskan dengan bekerja, tapi papa ingin masa tua papa dihabiskan bermain dengan cucu2 papa dari kamu dan arga."
"Iya za, mama apalagi. Mama pengen sekali gendong cucu dari kamu, setiap mama pergi arisan temen2 mama selalu menceritakan cucu2nya. Sedangkan mama boro2 cucu, anak2 mama aja belum nikah. "
Mirza bergeser dari tempat duduknya. Dia berusaha menenangkan ibunya, dan menggenggam tangan ibunya.
"Mah, pah, aku janji sama papa dan mama, aku bakalan secepatnya bawa perempuan pilihan aku. Tapi satu yang harus mama tau, walaupun nanti mirza akan menikah dengan perempuan pilihan mirza, mama akan tetap jadi cinta pertama nya mirza. " Ucap mirza sambil mengeratkan genggaman nya
Tanpa terasa air mata ibu nya keluar tanpa perlawanan. Mendengar kata kata dari mirza membuat hatinya tersentuh. Ini pertama kali nya, mirza melakukan hal paling romantis pada ibunya. Padahal sebelumnya dia sangat kaku.
"Udah ma, jangan nangis. Kita sebagai orang tua hanya bisa mendoakan ma. " Ucap papa nya menenangkan istrinya
"Iya pah, mama terharu dapat kata2 romantis dari anak mama yang paling kaku. " Ucap mama nya
"Apaan sih ma. " Ucap mirza memalingkan wajahnya karna malu
"Za, tadi om akbar telpon papa katanya Arsen udah balik ke bandung ya. Kamu udah tau? " Tanya papa nya
"Arsen balik pah? Fira gimana pah? Tanya mirza
Arsen dan Fira adalah salah satu sahabatnya mirza semasa kuliah. Arsen adalah orang yang paling mirza percaya dan kalau ada masalahpun dia akan berbagi dengan sahabatnya itu.
" Iya dia ada dibandung, tapi kalo soal fira, papa gak nanya. Emang dia gak ngasih kabar sama kamu? "
" Ga ada pa, tapi ga tau juga sih hp mirza dikamar belum di cek. Yaudah kalo gitu mirza ke kamar dulu ya. " Ucap nya pada orangtuanya
"Iya papa juga mau istirahat. Besok ada acara " Jawab papanya
" Iya nak mama juga mau istirahat, tapi mama minta tolong, itu gelas bekas kamu disimpen ke dapur dulu ya. "
"Oke ma. "
Mirza membereskan laptop dan berkas berkasnya terlebih dahulu. Setelah itu dia menuju ke dapur, yang ternyata sedang ada arga yang sedang makan di meja makan. Mirza menyimpan gelas kotornya di wastafel. Waktu melewati meja makan, langkah nya terhenti dan membalikan badan nya menuju arga dan mendekatinya.
"Gue mau ngomong sama lo. " Ucap mirza
Arga yang tidak menyadari kehadiran mirza menghentikan aktivitas makan nya.
Dan menolehkan kepalanya pada mirza.
"Ada urusan apa sama gue? " Tanya arga sinis
"Gue cuman mau memperingatkan sesuatu sama lo. " Jawab mirza tidak kalah dingin
"Memperingatkan soal apa? Mending lo urusin aja urusan lo. " Ucap arga
"Gue hanya mau ngingetin sesuatu hal, lo boleh dapetin apapun, perhatian mama dan papa, lo bisa wujudin mimpi2 lo tanpa susah payah, tapi lo harus inget ada satu hal yang lo gak bisa dapetin, tapi gue bisa. "
"Maksud lo apa ya? Apa yang lo mau dari gue? " Lo bahkan lebih sukses dari gue. " Jawab arga santai
"Lo bakalan tau jawaban nya nanti, mulai dari sekarang siapkan mental dan hati lo. " Ucap mirza menepuk pelan pundak arga dan berlalu begitu saja meninggalkan arga.
Lo kenapa sih, selalu aja gitu ke gue..lo selalu ngerasa gue anak yang paling di istimewain, padahal tanpa lo sadari lo yang selalu jadi kebanggaan mama dan papa. Arga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments