Chapter 4-Diberi Waktu 2 bulan

Malam ini diluar turun hujan, udara semakin dingin. Rasanya sampai menusuk kedalam tulang. Kia yang sudah selesai membersihkan diri naik keatas ranjang dan menarik selimutnya. Setelah itu kia mengambil ponsel dan mengecek nya. Terdapat beberapa pesan, email, dan beberapa panggilan tak terjawab. Ternyata panggilan tersebut dari arga. Kia segera mendial nomer arga untuk sekedar menanyakan kabar.

Panggilan pun sudah tersambung.

"Hallo, selamat malam bu dosen" Ucap arga

"Hallo ga, lo kemana aja sih gue chat ga dibales, telpon ga diangkat? "

"Hah, lo gak lagi khawatir kan? " Jawab arga cemas

"Paan sih lo, btw lo selesai jam berapa operasi? "

" Tadi jam 7,gue baru beres operasi nya. Capek bgt gue, butuh moodbooster. "

"Moodbooster lo kan main games, wait lo udah makan blom, mau gue pesenin makan ga? Tenang gue yang bayar, lo duduk manis aja disitu. " Kia menawarkan nya pada arga

"Tumben lo, biasanya juga gue yang selalu bayarin, pasti ada apa2 nya nih? " Tanya arga menelisik

"Lo suudzon mulu sih sama gue, ini sebagai rasa terima kasih gue ke lo. " Jawab kia cengengesan

"Pake cengengesan segala lagi, makasih buat apaan? Justru harusnya gue yang minta maaf sama lo, karna gak bisa nemenin lo tadi. "

"Iya justru karna itu gue mau bilang makasih, coba kalo lo tadi nemenin gue, pasti gue gabakalan ketemu sama orang itu. "

"Maksud lo, sumpah gue gak ngerti. " Jawab arga bingung

"Udah deh besok gue ceritain, lo besok off kan? " Tanya kia

"Boro boro off, besok kan ada jadwal operasi yang di reschedule. Sore aja gimana? Sekalian jalan jalan. "

"Oke, lo jemput gue aja deh dirumah. Btw lo sekarang dirumah apa dirumah sakit? "

"Besok pulang kerja, gue jemput. Ini gue udah dirumah kok, tp belom makan gue. Lo kalo mau kirim makanan boleh, gue ga akan nolak kok. "

"Yaudah oke, gue pesenin makan beserta teman-teman nya buat lo. Udah ya, gue masih ada kerjaan nih, jangan lupa besok. " Ucap kia mengingatkan lagi pada arga

"Thankyou ya bu dosen kesayangan. " Arga menggoda kia

"Udah, gue tutup telpon nya, bye! " Jawab kia sambil mengakhiri sambungan telpon nya

Setelah menutup telpon nya, dia membuka aplikasi goj*k untuk pesan makanan untuk arga. Kia pesan ayam bakar, bebek bakar, nasi goreng seafood, capcay, sate ayam dan beberapa minuman. Kia tersenyum geli melihat pesanan nya, dia penasaran ekspresi arga kaya gimana dikirim makanan yang banyak.

Gue kerjain si arga, penasaran gimana ekspresi dia setelah nerima makanan nya.

***

Waktu menunjukan pukul 9 malam, di rumah kediaman keluarga bastian, semua anggota keluarga berkumpul diruang tamu, ini memang sudah menjadi suatu kebiasaan dikeluarga ini. Orangtua akan bertanya tentang kegiatan masing masing anaknya.

Pak Askara membuka percakapan terlebih dahulu. Masih dengan berkas dan kacamata tentunya.

Mirza sibuk dengan laptopnya, arga asyik dengan game pubg nya, dan si bungsu dinda sedang mengerjakan tugas kampusnya.

"Mirza, tadi papa dapat informasi dari Dimas, katanya kamu batalin meeting dengan PT. Rajawali, ada keperluan apa memang nya, sampai meeting kamu tunda? " Tanya papa nya

Mirza menyingkirkan dulu laptopnya dan menyimpan berkas2 nya.

"Tadi mirza ada kepentingan mendadak pah, lebih penting tentunya daripada kontrak itu. " Jawab mirza datar

"Kepentingan apa memang nya? " Tanya papa nya lagi

"Ini soal masa depan mirza pah, papa sama mama benar, udah saat nya mirza pikirin soal pendamping hidup pah. "

Ibu nya yang tadi diam, langsung menanggapi perkataan anak sulung nya.

" Jadi kamu udah punya calon mirza? Kenalin dong sama mama papa? Tanya ibu nya antusias

"Iya betul yang mama bilang, kapan kamu mau bawa pacar kamu kesini? Tanya papa nya

" Apaan sih ma, pa. Sabar aja, nanti juga ada saatnya kan. " Jawab mirza ketus

"Kak mirza makasih ya tadi udah anterin buku buku aku yang ketinggalan. " Ucap adiknya menimpali

"Makanya lain kali kamu harus lebih teliti dek. " Ucap mirza

"Iya kamu kebiasaan sayang, apa apa pasti lupa gimana sih. " Ibu nya menambahkan

"Ya namanya juga buru buru, aku keatas dulu ya mama, papa dan kakak2ku tersayang, mau ngirim tugas ke Bu Kia. " Ucap dinda sambil melambai2kan tangan nya bak miss universe.

Papa dan mamanya geleng geleng kepala melihat kelakuan anak bungsu nya.

Arga yang masih fokus dengan games nya, seperti gak peduli dengan orang disekeliling nya.

Dan mirza, mendengar kata Kia dia mengingat sesuatu yang harus dilakukan nya.

"Arga, kamu bukan nya istirahat malah games aja yang di fikirin. " Ucap papa nya

Ketika papa nya yang berbicara dia pasti akan nurut dan menyimpan ponselnya.

"Gimana hari ini? Lancar semuanya? " Lanjut papanya

"Alhamdulillah lancar pa, tadi ada operasi dadakan jadi rumah sakit sedikit kacau ditambah dr. Ale lg seminar di Semarang. " Jawab arga

"Mama bangga sama kamu, ternyata anak paling bandel disekolah bisa jadi dokter yang hebat. " Puji mama nya pada arga

Mirza yang mendengar itu, mengerutkan keningnya.

"Mirza kadang bingung pah, mah, apa yang dilakukan arga, apa yang selalu diinginkan arga pasti mama dan papa dukung. Mirza mohon2 sama papa untuk kejar cita cita mirza, tapi gak pernah di dukung. Mirza selalu dituntut untuk memenuhi keinginan mama sama papa. "

"Papa dan mama punya alasan akan itu. Papa hanya mau yang terbaik buat kamu. Lihat kamu sekarang, kamu seorang pemimpin, ditangan kamu banyak orang lain yang menggantungkan harapan nya. Kamu itu pengusaha yang sukses dan hebat. Tanpa kamu minta, semua orang juga sudah tau kalo ini hebat. Mengerti kan maksud papa? " Balas papa nya panjang lebar

"Lagian lo kenapa sih, selalu aja iri sama gue. " Timpal arga

"Siapa yang iri sama lo? " Jawab mirza

"Ya elo lah, lo selalu iri kan atas apa yang gue dapetin? " Ucap arga

Bel rumah berbunyi, arga langsung bergegas membuka nya. Ternyata ojol yang mengirimkan makanan dari kia.

"Selamat malam, a/n Mas arga rafisqi ya?" Tanya bapak ojolnya

"Betul pak, saya sendiri. " Jawab arga

"Ini pesanan nya mas, semuanya sudah dibayar sama mbak kirana. " Ucap bapak ojol tersebut sambil memberikan beberapa kantung plastik dan 2 paperbag

Arga terperanjat melihat pesanan nya.

"Ini gak salah pak? Coba di cek lagi pak, takutnya salah. " Tanya arga memastikan

"Ini benar kok mas pesanan nya. " Sambil menunjukan list pesanan kia di ponselnya

"Yaudah pak, makasih ya. Ini tip buat bapak. " Ucap arga sambil memberikan satu lembar uang pecahan 100rb

"Ini untuk saya mas? " Tanya bapak ojolnya

"Iya pak, sekali lagi terimakasih ya. "

"Iya mas sama sama, kalau gitu saya permisi mas. "

"Iya pak. "

Arga masuk kembali kedalam rumah nya, dengan beberapa paper bag ditangan nya. Pada saat melewati ruang tamu, ibunya kaget melihat anaknya membawa banyak paperbag.

"Arga kamu bawa apa sebanyak itu? " Tanya mama nya menyipitkan matanya

"Ini ma, si kia pesenin aku makanan tapi banyak banget, pasti sengaja banget dia." Jawab arga

"Arga kamu simpen dulu makanan nya, ada yang mau papah bicarakan sama kamu. " Ucap papanya

"Tapi pa, arga laper. Arga makan dulu yaa. " Jawab arga

"Sekarang! " Jawab papa nya penuh penekanan

"Oke pah, " Jawab arga sambil meletakan makanan nya diatas meja. Setelah itu arga kembali ke ruang tamu.

"Ada apa pah? " Tanya arga

"Kamu itu sebenernya ada hubungan apa dengan kia?

" Ya aku deket pa, sahabatan. Papa dan mama tau kan. " Jawab arga dengan tenang

"Oke sekarang papa tanya, gimana perasaan kamu sama kia? Papa perhatikan kamu dan kia itu gak seperti orang yang sahabatan. Apalagi kamu udah lama juga kan kalian sama2, satu lagi seingat papa kamu juga gak pernah dekat dengan perempuan. " Ucap papanya

Arga terdiam sebentar, mendengar pertanyaan papa nya. Mirza hanya menyimak saja dan masih sibuk dengan laptopnya.

"Sejujurnya pa, arga berharap bisa lebih dari itu. Tapi arga gak punya keberanian buat ngomong sama kia. "

"Papa udah ngomong sama mirza, papa kasih waktu dia 2 bulan untuk dia bawa calon istrinya kehadapan papa. Dan mirza sudah menyetujuinya. Sekarang giliran kamu, kalau memang kamu bersungguh sungguh perjuangkan kia, setelah kakak kamu menikah, papa akan lamarkan kia untuk kamu. Arga, kamu gabisa seperti ini terus, kalau kamu diam aja, bisa2 kia dilamar duluan oleh laki laki lain. Kamu paham kan maksud papa, karna ga ada persahabatan diantara perempuan dan laki laki. "

"Iya bener ga, mama setuju sama yang papa bilang. Lagian kan mama udah beberapa kali ketemu sama kia, mama suka dan cocok sama kia, cantik, baik, periang, pinter apalagi kan dia juga dosen nya dinda. Tapi itu terserah kamu, pesan mama, jangan sampai kamu menyesal nantinya. " Lanjut mama nya

" Oke ma, pa. Aku pasti bilang sama kia secepatnya. Pokoknya arga harus dapetin hatinya kia mah, tapi arga gak yakin sama kia . " Jawab arga

"Kuncinya adalah berusaha dan berdoa. Tapi kamu ingat, cinta itu bukan memaksa ya, kalo kia ga punya perasaan sama kamu, jangan pernah dipaksain. "

"Iya ma, kalo gitu arga ke dapur dulu ya ma, pa. " Ucap arga sambil beranjak ke dapur

"Mirza, gimana sama kamu? Kesepakatan kita masih berlaku, papa tunggu kamu bawa calon istri kamu kerumah. Papa yakin, kamu gak akan salah dalam memilih masa depan kamu." Ucap papanya pada mirza

"Papa tenang aja, mirza udah ada calon nya. Cuma mirza lagi memantapkan dan memantaskan diri aja pa. Papa kan selalu bilang, kalo kita mau pasangan yang baik, kita juga harus baik kan. Aku gak mau gegabah, apalagi soal masa depan. "

Mirza dan Arga itu pribadi yang bertolak belakang. Arga itu orang yang cuek dan kadang jarang berfikir sebelum bertindak tapi ini dalam kepribadiannya. Tapi kalo soal pekerjaan dia sangat profesional.

Sedangkan Mirza dia orang yang visioner. Setiap apa yang dilakukan nya selalu penuh perhitungan. Apalagi dia adalah seorang pemimpin, dia harus menjadi contoh untuk bawahannya. Dia juga cerdas, dia tidak pernah gegabah dalam mengambil keputusan.

"Papa bangga sama kamu, kamu memang layak menjadi seorang pemimpin. Papa juga berharap, nanti setelah berumah tangga, kamu bisa menjadi pemimpin untuk istri dan anak kamu. "

"Iya pa. Mirza bingung, kenapa papa dan mama seperti ini? Kesannya terlalu buru buru pa. "Tanya mirza

" Mirza, umur papa dan mama semakin hari semakin berkurang. Papa dan mama hanya ingin melihat anak anak papa bahagia. Papa tidak ingin masa tua papa  dihabiskan dengan bekerja, tapi papa ingin masa tua papa dihabiskan bermain dengan cucu2 papa dari kamu dan arga."

"Iya za, mama apalagi. Mama pengen sekali gendong cucu dari kamu, setiap mama pergi arisan temen2 mama selalu menceritakan cucu2nya. Sedangkan mama boro2 cucu, anak2 mama aja belum nikah. "

Mirza bergeser dari tempat duduknya. Dia berusaha menenangkan ibunya, dan menggenggam tangan ibunya.

"Mah, pah, aku janji sama papa dan mama, aku bakalan secepatnya bawa perempuan pilihan aku. Tapi satu yang harus mama tau, walaupun nanti mirza akan menikah dengan perempuan pilihan mirza, mama akan tetap jadi cinta pertama nya mirza. " Ucap mirza sambil mengeratkan genggaman nya

Tanpa terasa air mata ibu nya keluar tanpa perlawanan. Mendengar kata kata dari mirza membuat hatinya tersentuh. Ini pertama kali nya, mirza melakukan hal paling romantis pada ibunya. Padahal sebelumnya dia sangat kaku.

"Udah ma, jangan nangis. Kita sebagai orang tua hanya bisa mendoakan ma. " Ucap papa nya menenangkan istrinya

"Iya pah, mama terharu dapat kata2 romantis dari anak mama yang paling kaku. " Ucap mama nya

"Apaan sih ma. " Ucap mirza memalingkan wajahnya karna malu

"Za, tadi om akbar telpon papa katanya Arsen udah balik ke bandung ya. Kamu udah tau? " Tanya papa nya

"Arsen balik pah? Fira gimana pah? Tanya mirza

Arsen dan Fira adalah salah satu sahabatnya mirza semasa kuliah. Arsen adalah orang yang paling mirza percaya dan kalau ada masalahpun dia akan berbagi dengan sahabatnya itu.

" Iya dia ada dibandung, tapi kalo soal fira, papa gak nanya. Emang dia gak ngasih kabar sama kamu? "

" Ga ada pa, tapi ga tau juga sih hp mirza dikamar belum di cek. Yaudah kalo gitu mirza ke kamar dulu ya. " Ucap nya pada orangtuanya

"Iya papa juga mau istirahat. Besok ada acara " Jawab papanya

" Iya nak mama juga mau istirahat, tapi mama minta tolong, itu gelas bekas kamu disimpen ke dapur dulu ya. "

"Oke ma. "

Mirza membereskan laptop dan berkas berkasnya terlebih dahulu. Setelah itu dia menuju ke dapur, yang ternyata sedang ada arga yang sedang makan di meja makan. Mirza menyimpan gelas kotornya di wastafel. Waktu melewati meja makan, langkah nya terhenti dan membalikan badan nya menuju arga dan mendekatinya.

"Gue mau ngomong sama lo. " Ucap mirza

Arga yang tidak menyadari kehadiran mirza menghentikan aktivitas makan nya.

Dan menolehkan kepalanya pada mirza.

"Ada urusan apa sama gue? " Tanya arga sinis

"Gue cuman mau memperingatkan sesuatu sama lo. " Jawab mirza tidak kalah dingin

"Memperingatkan soal apa? Mending lo urusin aja urusan lo. " Ucap arga

"Gue hanya mau ngingetin sesuatu hal, lo boleh dapetin apapun, perhatian mama dan papa, lo bisa wujudin mimpi2 lo tanpa susah payah, tapi lo harus inget ada satu hal yang lo gak bisa dapetin, tapi gue bisa. "

"Maksud lo apa ya? Apa yang lo mau dari gue? " Lo bahkan lebih sukses dari gue. " Jawab arga santai

"Lo bakalan tau jawaban nya nanti, mulai dari sekarang siapkan mental dan hati lo. " Ucap mirza menepuk pelan pundak arga dan berlalu begitu saja meninggalkan arga.

Lo kenapa sih, selalu aja gitu ke gue..lo selalu ngerasa gue anak yang paling di istimewain, padahal tanpa lo sadari lo yang selalu jadi kebanggaan mama dan papa. Arga

Episodes
1 New Chapter - Pilih Kasih
2 Chapter 1- Sebuah Rencana
3 Chapter 2- Misi Rahasia
4 Chapter 3-Misi Rahasia (2)
5 Chapter 4-Diberi Waktu 2 bulan
6 Chapter 5-Kirana: 1 bulan lagi
7 Chapter 6-Bertemu Sahabat Lama
8 Chapter 7- Pernyataan Mirza
9 Chapter 8- Kencan Pertama Mirza dan Kirana
10 Chapter 9-Masalalu Mirza
11 Chapter 10-Sebuah doa dari Sahabat
12 Chapter 11-Tugas Dinas Arga
13 Chapter 12-Masalah Perusahaan
14 Chapter 13-Menghilang
15 Chapter 14-Kepastian
16 Chapter 15-Kejutan atau Terkejut!?
17 Chapter 16-Mirza: Kenalin,Calon Istri.
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 CHAPTER 41
43 CHAPTER 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 57
58 Chapter 56
59 Chapter 56
60 Chapter 57
61 Chapter 58
62 Chapter 59
63 Chapter 60
64 Chapter 61
65 Chapter 62
66 Chapter 63
67 Chapter 64
68 Chapter 65
69 Chapter 66
70 Chapter 67
71 Chapter 68
72 Chapter 69
73 Chapter 70
74 Chapter 71
75 Chapter 72
76 Chapter 73
77 Chapter 74
78 Chapter 75
79 Chapter 76
80 Chapter 77
81 Chapter 78
Episodes

Updated 81 Episodes

1
New Chapter - Pilih Kasih
2
Chapter 1- Sebuah Rencana
3
Chapter 2- Misi Rahasia
4
Chapter 3-Misi Rahasia (2)
5
Chapter 4-Diberi Waktu 2 bulan
6
Chapter 5-Kirana: 1 bulan lagi
7
Chapter 6-Bertemu Sahabat Lama
8
Chapter 7- Pernyataan Mirza
9
Chapter 8- Kencan Pertama Mirza dan Kirana
10
Chapter 9-Masalalu Mirza
11
Chapter 10-Sebuah doa dari Sahabat
12
Chapter 11-Tugas Dinas Arga
13
Chapter 12-Masalah Perusahaan
14
Chapter 13-Menghilang
15
Chapter 14-Kepastian
16
Chapter 15-Kejutan atau Terkejut!?
17
Chapter 16-Mirza: Kenalin,Calon Istri.
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
CHAPTER 41
43
CHAPTER 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 57
58
Chapter 56
59
Chapter 56
60
Chapter 57
61
Chapter 58
62
Chapter 59
63
Chapter 60
64
Chapter 61
65
Chapter 62
66
Chapter 63
67
Chapter 64
68
Chapter 65
69
Chapter 66
70
Chapter 67
71
Chapter 68
72
Chapter 69
73
Chapter 70
74
Chapter 71
75
Chapter 72
76
Chapter 73
77
Chapter 74
78
Chapter 75
79
Chapter 76
80
Chapter 77
81
Chapter 78

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!