Chapter 8- Kencan Pertama Mirza dan Kirana

Arga memasuki ruangan nya setelah rapat dengan dewan direksi rumah sakit. Ya, setelah selesai operasi tadi, dia langsung diminta menghadap dengan beberapa dokter lain nya.

Dengan lesu dia duduk dan menyandarkan tubuhnya dikursi kebanggaan nya. Dia teringat pada Kirana yang sedang tidak enak badan, dan berjanji akan kerumah nya. Tapi badan nya pun sangat lelah rasanya dia hanya ingin cepat cepat pulang ke rumah.

*Flashback*

" Silahkan duduk dr. Arga. " Ucap dr. Agung kepala Rumah Sakit tempat Arga kerja

" Baik dok, terimakasih. " Ucap Arga sambil duduk di sofa diruangan dr. Agung

" Jadi begini dr. Arga saya memanggil dr bukan tanpa alasan, langsung saja ke inti nya, dr Arga tentu sudah tahu bahwa daerah terpencil di Sukabumi itu kekurangan tenaga medis seperti yang kita bahas di rapat tempo hari. Dan kita akan mengirimkan beberapa orang tenaga medis dari rumah sakit kita salah satu nya dokter Arga. Dan karena kinerja dokter Arga juga yang bagus saya menugaskan dokter Arga untuk stay disana selama 2 bulan. Bagaimana apakah dr. Arga sanggup? " Tanya dr. Agung

" Terimakasih dr. Agung untuk tawaran dan Apresiasi nya untuk saya. Tentu saya merasa terhormat sekali. Tapi saya belum bisa memberikan keputusan hari ini dok, secepatnya saya akan kabari dokter. " Ucap Arga

" Ya saya paham sekali, tapi saya harap dr. Arga bisa mempertimbangkan ini karena saya sangat yakin dengan kemampuan dokter Arga ini. "

" Dokter ini bisa aja. Kalau boleh tahu itu kapan ya keberangkatan nya? " Tanya Arga memastikan

"Secepatnya, makanya saya tunggu keputusan dokter Arga 2*24 jam. Karena memang didesa itu sudah sangat menghawatirkan, penduduknya masih berfikiran kolot dan untuk berobat pun masih mendatangi tabib atau apalah saya kurang mengerti. " Jawab dr. Agung

" Baik dok, paling lambat lusa saya kabari. Kalau gitu saya pamit kembali ke ruangan dok. " Ucap Arga sambil beranjak

"Silahkan dokter Arga, sekali lagi saya tunggu keputusan dr secepatnya. "

" Baik, kalo gitu permisi dok. " Ucap arga meninggalkan ruangan dr. Agung

*FLASBACK OFF*

Rutinitas Kirana setiap malam adalah memakai rangkaian skincare, 1 jam bisa dia habiskan didepan meja riasnya. Mulai dari Make up remover, clenser, scrub, toner, serum, eye cream dan sleeping mask. Walaupun dia jarang memakai make up tapi dia sangat menjaga kulit wajah nya.

Saat sedang asyik memakai serum di wajahnya tiba tiba ponsel nya berbunyi tanda ada pesan masuk. Ternyata dari nomer tidak dikenal.

📩 08112233***

Selamat Malam Kirana

📨 Kirana

Maaf dengan siapa?

📩08112233***

MIRZA

Pada saat membuka pesan dan tahu bahwa itu Mirza, kia beranjak dari meja rias nya menuju tempat tidurnya. Sampai sampai dia melupakan skincare nya. Wajahnya terlihat berseri seri. Dia buru buru membalas pesan dari Mirza.

📨 Kirana

Ya mas ☺

Ada apa?

📩Mas Mirza

Besok jadi kan? Jam 7 saya jemput.

📨Kirana

Jadi mas

📩Mas Mirza

Ok kalo gitu, selamat istirahat.

📨Kirana

Ya mas. Selamat istirahat. ☺

Setelah itu kia melemparkan ponselnya sembarang dan jingkrak jingkrak kesenengan karena mendapat pesan dari Mirza.

Tok... Tok... Tok

Suara pintu kamar kia ada yang mengetuk, dan kia berjalan membuka pintu. Ternyata itu adalah sang ibu.

"Kirain kamu udah tidur, tumben biasanya masih skincare an. " Tanya mama nya yang paham kebiasaan anaknya

"Ini juga lagi skincare an mama ku sayang, ada apa ma ? "

" Itu ada Arga dibawah nungguin dibawah katanya mau jengukin kamu. Emangnya kamu sakit nak? " Tanya mama nya

" Iya ma tadi sekarang udah nggak, udah baikan kok Kia.. Oh iya tumben Arga gak kabarin dulu mau kesini. "

"Hp nya mati katanya, yaudah kamu temuin sana kasian Arga nya udah nungguin dari tadi. Mama langsung ke kamar ya. " Ucap mamanya sambil mengecup pipi anak kesayangan nya itu

"Ok ma, goodnight.. " Ucap Kia

Kia turun kebawah menemui Arga yang menunggu nya dari tadi.

"Arga, sorry ya jadi nungguin. Lagian sih lo mau kesini gak ngabarin dulu. " Ucap Kia

"Sorry kia, hp gue mati. Ini gue bawain roti bakar depan rumah sakit, kesukaan lo kan? " Ucap Arga sambil menyodorkan bungkusan roti bakar

" Ahhhhh... Makasih ga. Lo inget aja sama gue. " Jawab kia sambil nyengir

"Gue makan ya Ga.. " Ucap kia sambil membuka dan melahap nya 

"Gimana enak gak? Tanya Arga

" Juaraaaa... Enak ga sumpah gue gak boong. "

" Yaa pasti enak lah, orang gratis. " Jawab Arga sekenanya

"Dasar lo, kaya yang gak ikhlas. " Sahut kia sambil menoyor kepala Arga

Arga hanya tersenyum melihat kelakuan sahabatnya.

"Lo besok ada acara gak? " Tanya Arga

"Hmmm.. Besok gue udah ada janji sama someone. " Jawab kia

"Sejak kapan loe punya someone? "

"Ada lah temen, nanti kapan kapan gue kenalin ke lo. " Jawab kia

"Temen yang mana sih? Temen lo kan gue tau semua. "

"Ah kepo lu. Ada lah pokoknya. Nanti pasti gue cerita ke lo. "

Mood Arga semakin memburuk setelah mendengar kia mempunyai teman yang dia gak tahu. Karena seperti ada yang disembunyikan oleh Kia..

" Yaudah kalo gitu, gue balik ya kia udah malem juga kan. " Ucap Arga datar

"Lo kenapa sih ga, tiba tiba bad mood kaya gitu. Ada yang salah sama gue? " Tanya kia

"Gue cuman cape aja kok. " Jawab Arga terpaksa tersenyum

"Kalo cape istirahat, tapi makasih ya perhatian nya buat gue. Sesayang itu ya sama gue ? " Ucap kia meledek arga

Ya gue sayang banget sama lo, bodohnya gue gak bisa mengungkapkan perasaan gue ke lo. Gue takut kehilangan sahabat. Walaupun gue berharap kita bisa lebih dari sahabat Kirana Aludra. Batin Arga

Kia melambai lambaikan tangan nya didepan arga yang sedang melamun.

"Woyyy, lo kenapa sih bengong? " Tanya Kia

"Apaan sih lo, udah ah gue balik ya. Lo have fun ya sama TEMEN lo itu. " Ucap arga menekankan kata teman pada Kia

" Lo kaya yang gasuka gitu sih, itu kan cuman temen gue. Lagian lo sampai kapan pun akan terus jadi sahabat gue. Terus masalahnya apa? " Tanya Kia nyolot

Masalahanya itu Kia, selamanya kita ini sepasang sahabat bukan sepasang kekasih. Arga

"Gue gapapa Kia, tapi pesen gue cuma 1 selalu hati hati ya. Temen itu harus pilih pilih yang gak boleh pilih pilih itu kita berbuat baik sama orang. " Ucap arga bijak

"Iya pak dokter terimakasih pesan nya akan selalu saya ingat. "

" Yaudah gue balik ya, sorry ganggu lo malem2.. Kalo besok lo ada waktu kabarin ya, lo gak mungkin kan seharian sama temen lo itu. "

"Ya besok gue kabarin. Yaudah lo balik terus istirahat ya. "

Arga beranjak dari tempat duduk nya dan berjalan menuju mobil diantar oleh Kia.

_____________________________________

_____________________________________

Alarm dikamar Mirza berbunyi, waktu menunjukan tepat pukul 06.00 pagi. Mirza menggeliatkan tubuh nya dan bergegas ke kamar mandi. Biasanya hari minggu seperti ini Mirza tetap sibuk dengan pekerjaan nya, tapi karena hari ini janji, sejenak dia melupakan pekerjaan nya.

Kirana juga sudah bersiap dengan memakai one set adidas berwarna peach dan memakai sepatu berwarna putih. Rambutnya dicepol seperti biasa nya memakai jedai berwarna senada dengan outfit yang dipakai nya. Dia turun ke lantai bawah menunggu Mirza menjemputnya. Tetapi dibawah dia melihat papa nya yang juga mau berolahraga.

"Pagi pah.. " Ucap kia sambil menghampiri papa nya

" Pagi nak, tumben pagi2 udah rapi. Mau kemana ? Tanya papa nya

" Ya mau jogging dong pa, masa mau kondangan sih. Gak liat apa outfit nya. " Jawab kia kesal

" Mau bareng gak? Udah lama papa gak quality time sama anak kesayangan papa. " Ujar papanya tersenyum

" Tapi Kia udah ada janji papa sayang, next time ya papa. " Jawab kia sambil memeluk papa nya singkat

" Kamu mau jalan sama Arga ya? Mau sampai kapan sih nak kamu main main terus sama Arga? Emang kalian ga ada niatan serius nya? " Papa kia terlihat mulai serius dengan obrolan nya

Kia terlihat seperti orang bingung menjawab pertanyaan papa nya.

" Papa emang mau nya Kia sama Arga ya? Kia  ga boleh ya punya pilihan sendiri? Papa kan tau aku sama Arga itu sahabatan pah, lagian Arga juga sukanya sama perempuan lain. " Jelas kia pada papa nya

" Bukan gitu maksud nya, papa bahagia mau Kia dengan siapapun asalkan papa bisa liat Kia bahagia. Cuman papa liat perhatian Arga ke kamu itu seperti lebih dari Sahabat. Sini duduk sebentar deket papa. " Papa Kia menepuk sofa tempat nya duduk

Kia menggeser tempat duduk nya mendekati papa nya.

" Kia tau kan apapun akan papa lakukan demi anak kesayangan papa. Sekarang umur Kia udah 26 tahun kan. Emang Kia belum kefikiran untuk menikah ya? " Obrolan papanya semakin serius

" Ih papa kenapa sih obrolan makin serius, ini masih pagi papa. "

Papa nya tertawa mendengar jawaban anaknya. " Papa kan cuman nanya aja sayang, tapi kalo seandainya ada laki laki yang datang ke papa meminta kamu dengan sungguh sungguh dan berniat serius papa akan dengan senang hati menerima nya. Siapapun itu, karena keseriusan laki laki dilihat ketika dia datang langsung kepada orang tuanya. Papa berharap Arga yang datang ke papa. " Ucap papanya

" Maksud papa ? Papa bahagia kalo Kia sama Arga? Kia boleh tanya gak pa? " Tanya kia

" Tanya apa sayang? "

"Apa sih yang membuat papa suka sama Arga?" Tanya Kia pada papanya

"Hmm.. Dari cara dia memperlakukan kamu. Simple kan. " Jawab papa nya singkat

"Tapi pa,Kia sama Arga sahabatan gak lebih . Terus kalau seandainya Kia punya pilihan sendiri papa gimana? "

"Ya gapapa asal kia bahagia papa sama mama bahagia. Jadi kamu udah ada calon?

" Lagi proses pa, papa doain aja ya. Semoga ada jalan terbaik ya. Tapi kan jodoh gak ada yang tau pa. "

" Papa selalu doain anak2 papa, yang paling penting kebahagiaan Kia nomer 1. Apapun pasti papa dukung. " Jawab papanya sambil mengelus rambut anaknya

"Makasih papa. " Jawab Kia sambil memeluk papa nya lagi

" Jadi sekarang kia mau kemana terus sama siapa?

" Aku diajakin Mas Mirza pa jogging. "

"Mirza? Siapa itu ?" Papa mengerutkan kening nya

" Nanti aku kenalin ke papa sekarang aku masih proses perkenalan pa. Tapi mama pernah kok ketemu sama Mas Mirza terus mama juga kerjasama sama perusahaan Mas Mirza. " Jawab Kia sumringah menceritakan Mirza pada papanya

"Dia pengusaha ? Perusahaan mana ? "

"Hmmm... Kalo ga salah PT. MANDIRI HIKARI. Kia lupa pa.. "

"Oh papa tau itu perusahaan dibidang property sama pembangunan jalan tol. Temen papa pemegang saham disitu. Kamu kenal dari mana? " Tanya papa nya

Belum sempat menjawab pertanyaan nya, ponsel Kia berdering tanda panggilan masuk.

"Bentar ya pa, Kia angkat telpon dulu. " Izin kia pada nya papa nya

" Hallo mas, oh udah di depan ya. Yaudah tunggu ya mas, aku kedepan. " Jawab kia di telpon

Ternyata yang menelpon nya Mirza yang sudah ada di depan rumah nya.

"Pa, Kia jalan sekarang ya.. Nanti kia kenalin ke papa. Tapi jangan sekarang ya, terus papa jangan keluar sekarang ya nanti aja kalo aku udah jalan." Ucap kia pada papanya.

" Iya, kamu hati hati di jalan nya. "

" Iya papa. " Ucap kia sambil mencium tangan papa nya

Kia buru buru menuju keluar gerbang menghampiri Mirza. Tapi kali ini ada yang berbeda Mirza membawa motor Trail  dan penampilan nya juga berbeda. Dia memakai hoodie berwarna biru langit dan celana training berwarna abu abu ditambah dengan sepatu snikers senada dengan hoodie yang menambah ketampanan nya.

"Selamat pagi Kirana. " Ucap Mirza

"Pagi... Mas Mirza pakai motor? " Tanya Kia

"Ya, seperti yang kamu liat. Kenapa emang nya ? Kamu gak nyaman ya pakai motor? " Tanya Mirza

"Oh nggak mas gapapa, tapi aku harus bawa helm dulu mas. " Ujar Kia

Mirza menyodorkan helm yang menggantung di belakang motor nya " Ini helm nya saya bawa, kamu tinggal pake aja. "

"Bentar mas. " Kia membuka cepolan rambutnya karena suka mengganjal kalau memakai helm

Pada saat Kia menggeraikan dan merapikan rambutnya, Mirza menatap Kia, dia seolah melihat sosok Natasha.

"Kenapa Mas, gitu banget ngeliatin nya. Ada yang salah ? " Ucap kia sambil melihat wajah nya di kaca spion

"Gak, gak ada yang salah. Sini saya pasangin helm nya. " Perintah Mirza pada Kia

Kia mendekati Mirza dan dengan telaten Mirza memasangkan helm pada kepala Kia..

"Maaf ya saya lancang, helmnya suka macet soalnya udah lama gak dipakai. Ayoo naik. "

"Iya mas. " Ucap Kia singkat, dia gugup pada saat Mirza memakaikan helm padanya

Mereka berdua menyusuri kota bandung dengan udara pagi yang masih segar. Jalanannya pun masih terlihat lenggang. Entah kemana Mirza akan membawa Kirana.

Episodes
1 New Chapter - Pilih Kasih
2 Chapter 1- Sebuah Rencana
3 Chapter 2- Misi Rahasia
4 Chapter 3-Misi Rahasia (2)
5 Chapter 4-Diberi Waktu 2 bulan
6 Chapter 5-Kirana: 1 bulan lagi
7 Chapter 6-Bertemu Sahabat Lama
8 Chapter 7- Pernyataan Mirza
9 Chapter 8- Kencan Pertama Mirza dan Kirana
10 Chapter 9-Masalalu Mirza
11 Chapter 10-Sebuah doa dari Sahabat
12 Chapter 11-Tugas Dinas Arga
13 Chapter 12-Masalah Perusahaan
14 Chapter 13-Menghilang
15 Chapter 14-Kepastian
16 Chapter 15-Kejutan atau Terkejut!?
17 Chapter 16-Mirza: Kenalin,Calon Istri.
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 CHAPTER 41
43 CHAPTER 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 57
58 Chapter 56
59 Chapter 56
60 Chapter 57
61 Chapter 58
62 Chapter 59
63 Chapter 60
64 Chapter 61
65 Chapter 62
66 Chapter 63
67 Chapter 64
68 Chapter 65
69 Chapter 66
70 Chapter 67
71 Chapter 68
72 Chapter 69
73 Chapter 70
74 Chapter 71
75 Chapter 72
76 Chapter 73
77 Chapter 74
78 Chapter 75
79 Chapter 76
80 Chapter 77
81 Chapter 78
Episodes

Updated 81 Episodes

1
New Chapter - Pilih Kasih
2
Chapter 1- Sebuah Rencana
3
Chapter 2- Misi Rahasia
4
Chapter 3-Misi Rahasia (2)
5
Chapter 4-Diberi Waktu 2 bulan
6
Chapter 5-Kirana: 1 bulan lagi
7
Chapter 6-Bertemu Sahabat Lama
8
Chapter 7- Pernyataan Mirza
9
Chapter 8- Kencan Pertama Mirza dan Kirana
10
Chapter 9-Masalalu Mirza
11
Chapter 10-Sebuah doa dari Sahabat
12
Chapter 11-Tugas Dinas Arga
13
Chapter 12-Masalah Perusahaan
14
Chapter 13-Menghilang
15
Chapter 14-Kepastian
16
Chapter 15-Kejutan atau Terkejut!?
17
Chapter 16-Mirza: Kenalin,Calon Istri.
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
CHAPTER 41
43
CHAPTER 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 57
58
Chapter 56
59
Chapter 56
60
Chapter 57
61
Chapter 58
62
Chapter 59
63
Chapter 60
64
Chapter 61
65
Chapter 62
66
Chapter 63
67
Chapter 64
68
Chapter 65
69
Chapter 66
70
Chapter 67
71
Chapter 68
72
Chapter 69
73
Chapter 70
74
Chapter 71
75
Chapter 72
76
Chapter 73
77
Chapter 74
78
Chapter 75
79
Chapter 76
80
Chapter 77
81
Chapter 78

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!