Kia sudah masuk kedalam mobil porsche milik mirza. Tidak ada percakapan disana, sampai akhirnya mirza yang memulai percakapan terlebih dahulu.
" Btw, kita belum kenalan ya dari tadi. Saya Mirza. Mbak namanya siapa? " Tanya mirza sambil menengok ke sebelah kiri kemudi
"Hehehe iya mas, Nama saya Kirana mas, panggil aja saya kia, umur saya kan dibawah mas. " Jawab kia sambil mengulurkan tangan nya pada mirza
" Jadi maksud kamu saya udah tua ya? " Mirza mencoba mencairkan suasana agar tidak gugup
Sebenarnya dia risih harus berpura pura seperti ini. Tapi demi tujuan nya tercapai dia mencoba tetap tenang.
"Bukan gitu mas maksud saya, biar lebih santai aja maksud saya. " Jawab kia gugup
"Kamu itu pengajar di Universitas Harapan ya? Hebat ya masih muda udah jadi dosen. " Puji mirza pada kia
"Mas mirza terlalu berlebihan nih,saya masih dosen junior kok mas. kalau mas sendiri kerja atau gimana? " Tanya kia balik
" Em, saya ada usaha kecil2an. Ya lumayan ada buat tabungan dikit dikit. Buat modal nikah. " Ujar mirza sambil melebarkan senyum nya
" Kirain mas mirza udah nikah, syukur deh kalo belum. " Ucap kia keceplosan dan buru buru menutup mulutnya
Duh gimana sih ini mulut lemès amat, malu maluin gue aja. Kia bergumam
"Gimana? " Tanya mirza mengerutkan kening nya
" Gapapa mas, kalau boleh tau mas usaha di bidang apa? " Tanya kia mengalihkan pembicaraan
" Saya punya usaha di bidang property, PT. Hikari Mandiri. Kapan kapan kamu mampir ya ke Kantor saya, kamu kan sarjana lulusan psikologi dan kebetulan jabatan HRD kosong, siapa tau kamu mau bergabung diperusahaan saya? " Ajak mirza
Ya elah, ngadi ngadi aja ini orang, usaha property dibilang usaha kecil2an. Dari penampilan aja udah keliatan dia bukan orang biasa. Udah ganteng, baik, rendah hati lagi. Tp btw gue dibawa naik porsche ini insecure deh rasanya, mobil gue mah ga ada apa apanya.
"Kenapa bengong? Saya ada salah ngomong ya? " Tanya mirza
"Eh anu mas, nggak kok. Itu perusahaan besar mas,Universitas Harapan kan sering mengirimkan mahasiswa magang kesana. Next time ya mas, saya mampir ke kantor mas, hehe. "
"Oke saya tunggu ya. "
Mereka sampai di salah satu mall terkenal di bandung. Dan setelah itu mirza mengajak ke store pakaian dengan brand Zara.
" Ayo masuk, kamu pilih baju yang kamu suka, nanti saya yang bayar. " Ucap mirza
"Disini mas, ini berlebihan mas. Saya bisa bayar sendiri atau kita beli disana aja mas. " Ucap kia menunjuk salah satu toko baju
Ya, walaupun dia juga sering berbelanja di Zara, tapi dia kan juga cukup tau diri. Apalagi dibayarin sama laki laki yang baru dikenalnya.
"Its oke mbak gapapa, anggap aja ini sebagai permohonan maaf dari saya. "
Akhirnya kia pun menyerah, berdebat pun percuma. Kia masuk kedalam store tersebut dan diikuti oleh mirza. Mungkin kalau dilihat orang lain, mereka seperti layaknya pasangan. Karena mirza membuntutinya dari belakang.
Pada saat memilih baju yang cocok untuk nya, kia bertemu dengan salah satu mahasiswinya, yaitu tasya kekasihnya gery.
"Selamat siang, Bu Kia. " Tasya menyapa ramah pada kia
"Selamat siang Tasya, kamu bukannya kerjain tugas dari ibu malah ngemall. " Ujar kia tegas padahal sebenarnya dia malu bertemu mahasiswinya disini.
"Hehe iya bu maaf, nanti saya kerjain kok tugasnya. Ibu sama siapa kesini? Pacar ibu ya? Cieee ibu. " Goda tasya pada dosen nya
Mendengar itu tanpa terasa pipi kia berubah menjadi merah seperti tomat.
"Apaan sih kamu, udah ya ibu duluan. Kamu hati hati pulang nya, jangan lupa tugas nya dikerjain jangan pacaran terus. " Skak mat jawaban kia berhasil membungkam mulut tasya
Tasya ini salah satu mahasiswi yang banyak diidolakan mahasiswa lain nya dikampus. Hanya saja dia mulutnya lemes gak bisa dijaga.
Setelah selesai belanja dan berganti pakaian, dia menghampiri mirza yang menunggu nya diparkiran. Dia ingin mengucapkan terimakasih dan pamit untuk pulang.
Mirza terlihat sedang menelpon seseorang dan ketika mengetahui kehadiran kia dia menutup telpon nya.
"Mas, sekali lagi makasih ya. Kalo gitu saya pamit pulang ya mas. " Ucap kia pamit pada mirza
"Saya antar kamu pulang sekalian ya. " Tawar mirza
" Gausah mas, soalnya saya mau mampir ke toko kue mama saya dulu. Jadi saya pake taxi aja mas. " Jawab kia menolak ajakan mirza
" Mama kamu punya toko kue ya, yaudah kebetulan kalo gitu saya mau belikan mama saya kue juga. "
" Tapi mas. " Potong kia
" Udah ayo saya antar, mama saya selalu bilang kalo bawa perempuan itu harus diantar sampai depan rumah nya. "
Kia diam sejenak, rasanya dia sering mendengar kata kata itu dari sahabatnya.
Flashback On
Waktu itu mereka pergi ke bioskop untuk nonton film, tapi pada saat mau pulang, Arga ditelpon pihak rumah sakit karena harus menggantikan rekan nya yang sakit dan harus segera pergi ke tempat seminar di Bogor.
" Kenapa ga? Lo ditelpon rumah sakit ya? Atau ada apa? " Tanya kia
" Iya ki, gue ditugasin buat seminar di Bogor besok pagi. Tapi gue harus ke rumah sakit dulu soalnya ada briefing dulu sebelum gue berangkat. " Jawab arga
" Ya udah lo ke rumah sakit aja, gue gapapa pulang naik taxi aja. " Ucap kia santai
" Gue anterin lo pulang dulu aja, terus abis itu gue ke rumah sakit. " Jawab arga
" Tapi kan rumah gue sama rumah sakit beda arah, kasian kalo lo harus muter2. Lagian kan gue bukan anak kecil yang harus diantar jemput. "
" Gak bisa, gue khawatir ama lo. Lo kan nyebrang aja gabisa. Gue dikasih pesan sama mama gue, kalo bawa cewek itu harus dianterin sampe depan rumah nya, gue kan harus nurut sama mama gue. " Jawab arga berkilah
" Oke, tapi kalo lo telat gue gak tanggung jawab yaa.. " Ucap kia
"Siapppp bu dosen. "
Flashback Off
" Ayo, saya antarkan. Kenapa malah ngelamun. " Tanpa sengaja mirza menggenggam tangan kia dan menuntun nya kedalam mobil. Dan membukakan pintu mobilnya untuk kia.
Setelah didalam mobil kecanggungan kembali terjadi apalagi setelah mirza mengenggam tangan kia.
Kia diam, dia bingung harus ngomong apalagi, seperti sudah kehabisan topik. Seperti biasa mirza yang membuka percakapan terlebih dahulu.
"Sorry buat yang tadi ya. " Ucap mirza gugup
"Hmm.. Iya mas. Boleh saya nanya mas? " Tanya kia ragu ragu
" Boleh aja, asal jangan nanya rumus matematika aja, saya pusing. " Jawabnya sambil tersenyum
"Mas, itu kan pengusaha sukses dan mapan. Saya gak percaya kalo mas belum nikah. Gak mungkin kalo ga ada cewek yang mau sama mas. " Tanya kia polos
"Sukses dan mapan aja? Jadi menurut kamu saya gak tampan? " Jawab mirza mengerutkan keningnya
"Mas tampan, baik pokoknya nyaris sempurna. Perempuan mana coba yang gk mau sama mas mirza. " Seraya menutup mulutnya karena keceplosan ngomong
" Kamu ini open minded ya, ga salah kalo kamu jadi dosen. Sebenernya mama sama papa saya udah nyuruh2 saya nikah, bukan karna soal saya pemilih atau gimana sih, mungkin saya terlalu sibuk kerja aja. " Jelas mirza sambil fokus mengendarai mobilnya
" Kalo dari segi umur, mas mirza udah pas buat nikah sih, saya aja yang masih 26 tahun orang tua saya udah nyuruh2 saya nikah mas. Aku juga cuek sih soal itu, tapi kalo ada yang cocok mah gapapa besok juga nikah. " Cerocos kia, mirza yang hanya menyimak dibuat kagum dengan kata kata kia
" Yang baik, yang bikin nyaman banyak, tapi yang cocok belum nemu mas. Kecuali sahabat saya mas, paket komplit sih dia mah. Saya yakin, yang jadi istrinya pasti beruntung banget mas. " Kia memulai ceritanya, seakan akan dia sudah mengenal mirza lama.
"Sahabat? Kalau gitu kenapa kamu gak sama sahabat kamu aja? Apalagi kalian kan udah saling tau kekurangan dan kelebihan masing masing? " Tanya mirza
" Iya mas sahabat saya, dia itu dokter di rumah sakit medika, kita sahabatan udah lama banget, tapi kita kan udah berkomitmen kita ini bersahabat. Kalo saya sama dia pacaran/ menikah nanti kalo suatu saat kita pisah, kita bukan hanya kehilangan pasangan tapi kehilangan sahabat juga kan. Lagian dari dulu tiap pacaran pasti putusnya gara2 cemburu sama si arga. Emang aneh mas kisah cinta saya. " Ucap kia terus berceloteh
" Kamu ini lucu ya, saya belum pernah ketemu sama perempuan seperti kamu. Ternyata kamu orang yang menyenangkan ya. Kamu cerita sama saya, padahal kamu baru kenal sama saya. "
"Saya yakin kalau mas ini orang yang baik. Mas nanti di pertigaan depan belok kiri ya. " Ucap kia menunjukan jalan menuju toko kue nya
" Oke, oh iya saya boleh minta nomer hp kamu? Saya mau lebih dekat mengenal kamu? Bisa? Ucap mirza tanpa bas basi
Dalam hati kia senang banget, karna dia gak perlu repot repot cari no hp mirza. Tanpa diminta, dia dengan sukarela minta no hp kia duluan.
Gila ni cowok, to the point banget.. Untung aja dia yang minta no hp gue duluan. Yakaaali gue yang minta no nya kan gengsi. Kia
"Boleh mas. " Jawab kia datar menjaga wibawanya
"Oke, nih kamu masukin no kamu ke ponsel saya. Ujar mirza sambil memberikan ponsel nya pada kia
Kia mengambil ponsel mirza dari tangan nya, tampak gak ada yang aneh dari ponsel mirza layar utama nya pun hanya gambar mobil porsche nya dan layar kunci nya pun hanya mode geser ga ada embel embel password.
Dia memasukan no nya dan memasukan namanya. Setelah selsai dia memberikan kembali ponsel mirza.
" Saya udah save no saya mas. Mas ini orang nya datar, ponsel nya kok ga pake password, mas gak takut ada yang buka2 isi ponsel mas mirza? "
" Gitu ya, saya cuek sih orang nya. But, thank you for your attention. Nanti kedepan nya saya pake password. "
Kia menolehkan senyumnya pada mirza. Akhirnya mereka sampai di toko kue "Marissa". Mereka turun dari mobilnya dan langsung masuk kedalam toko.
" Sore mbak kia. " Sapa acil salah satu pegawai mamanya
"Sore cil, mama dimana ya? Tolong bilang ke mama gue nunggu disana. " Sambil menunjuk ke salah satu meja
"Okee mbak siap. Lah kirain mbak sama Mas Arga. " Ucap acil setelah melihat orang dibelakang kia
"Arga ga bisa kesini , sibuk dia. Udah yaa cil, saya kesana. "
"Bentar mbak, tapi kok mirip ya sama mas arga. " Jawabnya sambil memperhatikan muka mirza
"Udah deh jangan ngadi ngadi kamu, cepet panggilin mama saya. "
" Okee siap mba. "
Kia dan Mirza duduk di kursi VIP dengan berhadap hadapan.
"Maaf ya mas, itu acil pegawai mama saya. Dia mah orang nya emang gitu suka sok kenal. " Ucap kia
" Gapapa kok, btw sahabat kamu itu bahkan dikenal ya sama orang2 terdekat kamu? Saya jadi penasaran sama orang nya. " Tanya mirza sambil tersenyum
" Ya begitulah mas, dia mah emang suka becanda orang nya dan sengklek juga. Ada aja hal konyol yang dilakuin nya. Gak kebayang sih, kalo dia sama pasien nya kaya gimana" Jawab kia antusias menjawab pertanyaan kia
Mirza hanya tersenyum mendengar jawaban kia. Ada rasa kesal didalam hatinya. Ternyata arga memang orang yang spesial.
Lagi lagi arga jadi orang yang paling beruntung dalam hal apapun. Gue harus bisa dapetin hatinya kirana secepatnya. Harus.! Batin arga sambil mengepalkan tangan nya
Seorang wanita paruh baya menghampiri meja mereka, diikuti acil dibelakang nya membawa nampan.
"Mah, maaf ya kia lama. " Ucap kia sambil mencium tangan ibunya
"Iya gapapa sayang, loh siapa ini? " Tanya Bu marissa ramah
" Kenalin ma, ini mas mirza temen kia. "
" Mas, kenalin ini mama saya. " Ucap kia sambil memperkenalkan ibunya
" Sore tante, saya mirza teman nya kirana. " Ucap mirza sambil mencium tangan bu Marissa..
"Sore, saya mama nya kia. Salam kenal ya. " Ujarnya sambil duduk dekat kia
"Kia, kok gak pernah cerita sama mama kalo udah ada calon. " Tanya mama nya serius
Seketika wajah kia memanas.
"Apaaaa sih ma, ini temen kia bukan calon. Maaf ya mas, mama saya suka becanda" Ucapnya sambil menahan rasa malu
"Ih suka malu malu gitu dia mah orang nya. " Ucap bu Marissa
"Gapapa, salam kenal ya tante. " Jawab mirza tersenyum
"Iya salam kenal, cil bawa nampan nya kesini. " Panggil bu marisssa pada pegawai nya
"Ini bu, kalo gitu acil ke belakang dulu ya bu. Permisi. " Ucap acil pada semuanya
"Iya cil, makasih ya.. Jadi apa menu baru nya ma sampe aku harus kesini segala? " Tanya kia pada bu marissa
"Ini menu baru nya, kalian cobain ya. " Ucap bu marissa sambil menyodorkan makanan nya untuk di cicipi
Kia langsung mengambil dan mencicipinya langsung tanpa aba aba..
"Pelan pelan kia makan nya, gimana sih kamu ini. Ayo nak mirza cobain kue buatan tante, ini spesial loh bikin nya. "
"Iya tante, ini waffle kan tante? Ini kue favorit saya, saya coba ya tante. " Ucap mirza sambil mencicipi kue buatan bu Marissa
"Pasti kalian tau nya ini waffle ya? Jadi ini tuh kombinasi antara croisant dan waffle, namanya croffle. Croisant kan makanan favorit nya kia, waffle favorit nya kamu. Gasalah ya tante bikin kombinasi ini. " Ucapnya seraya tertawa
"Hmm.. Ini enak mah beneran. " Ucap kia
"Ya kamu mah semua juga dibilang enak, gimana nak mirza enak? " Tanya bu marissa pada mirza
"Ini beneran enak tante, malahan enak banget. " Puji mirza
"Alhamdulillah terimakasih ya, tante jadi makin semangat buatnya. "
"Ma.. Aku ke toilet dulu sebentar ya. Mas aku tinggal sebentar ya. " Ucap kia pada mirza dan ibunya
"Iya sayang. " Jawab ibu nya
Setelah kia pergi, mirza bercengkrama dengan ibu nya kia.
"Oh iya tante, perusahaan saya lagi cari toko kue yang mau bekerja sama untuk mensuplay snack untuk coffebreak karyawan saya dikantor. Gimana tante apa bisa? "
"Kalo gitu tante harus kirim sample nya dulu ya?" Tanya bu marissa
"Gausah tante, nanti ada orang saya yang kesini buat urusin nya. Masalah order dan pembayaran nya dia yang akan urus. Saya yakin kue tante semua nya enak gausah di ragukan lagi. "
" Ya, tante bisa. Kalo boleh tau untuk perusahan mana ? Tanya ibu marissa
"PT.Hikari Mandiri, ini kartu nama saya dan staff saya. Nanti tante hubungi aja a/n Adrian, kalo gitu deal ya tante. " Mirza mengulurkan tangan nya tanda kesepakatan
"Ada apa sampe deal deal an gini ? Tanya kia bingung
" Oke deal, terimakasih ya. Apa sih kia,kamu kepo deh! " Ucap mama nya
"Ih mama main rahasia2an sama anak nya. " Ucap kia sambil memanyunkan bibir nya
" Ini saya kerjasama sama bu marissa buat kirim kue2 nya ke kantor saya, buat coffe break karyawan saya. " Jawab mirza
"Tante tinggal sebentar ya, tante ada sesuatu buat kamu. " Ucap bu marissa pada mirza seraya beranjak dari tempat duduk nya.
"Maaf ya mas mirza, mama saya sok kenal gitu."
"It's oke, santai aja. Kia, maaf ya saya harus pulang sekarang udah sore soalnya. " Ucap mirza sambil melihat jam di tangannya dengan brand terkenal Tag heuer.
Lagi lagi kia dibuat melongot dengan pemandangan yang dilihatnya.
Bener bener gaya hidupnya mewah banget, mobil , pakaian, jam tangan nya dari brand terkenal semua ini mah. Kalo gue sih jadi dia uang nya mending gue tabung, atau mungkin uangnya udah gak berseri kali ya. Gila.. Gila beda tipis gaya hidupnya sama si arga. Coba aja kalo dia si arga udah gue toyor tuh kepalanya. Lah kok gue jadi ngurusin yang kaya ginian ya. Suka suka dia ya,duit duit dia ngapain gue yang ribet. Batin kia takjub
"Sekali lagi makasih mas mirza udah nganterin saya, bukan nya mas mau beli kue buat mama nya mas ya. " Tanya kia mengingatkan mirza
"Ini tante udah siapin kue buat kamu, semoga kamu suka ya. " Bu marissa datang tiba tiba menghampiri mirza
" Repot2 segala tante, saya beli aja ya tante. " Ucap mirza
" Gausah, ini oleh oleh sekalian tante promo. "
" Makasih ya tante, kalo gitu saya pamit pulang ya. " Ucap mirza
"Iya hati hati ya nak mirza, kapan2 mampir lagi ya.. "
" Iya tante pasti. Kamu gimana pulang nya? Mau saya anterin sekalian ? " Tanya mirza sambil melihat kearah kia
"Gak usah mas, makasi. Saya ada mobil kok, nanti pulang bareng mama saya. "
"Kalo gitu saya pulang duluan ya permisi. " Ucapnya sambil berlalu meninggalkan kia dengan wajah yang berseri seri
Acil menghampiri kia yang masih belum beranjak dari tempatnya.
"Mbak ngapain senyum senyum sendiri, awas nanti kesambet loh. " Goda acil pada kia
"Apaan sih cil, kamu ganggu aja. Gue lagi liatin prince charming pulang. " Jawab kia senyum senyum
"Mas arga mau dikemanain mbak, nanti acil bilangin ah sama mas arga kalo kesini. "
"Bilangin aja, arga kan bukan siapa2 gue. Kita kan sahabatan, you know sahabat?" Udah ah gue mau pulang ya cil. Bye! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments