Meninggal Secara Tak Wajar

Retno terbangun karena mendengar suara teriakan kencang dari Laila.

"Dek!. Kamu kenapa Dek?! " tanya Retno dengan wajah yang pucat pasi.

"Akh Sakit Bang! Perutku sakit sekali! " Teriak Laila di tengah malam buta.

Mendengar keributan yang terjadi, Anak-anak Laila pun datang menghampiri kamar tersebut dan menggedor pintunya.

Tok tok tok

"Ibu! Ibu kenapa?! " tanya mereka dengan panik dari luar kamar.

Beberapa saat kemudian pintu kamar pun di buka oleh Retno.

"Pak ibu kenapa? " tanya mereka panik.

Salah satu anak Laila yang paling tua langsung menghampiri Laila.

Laila mengatur napasnya sambil meremas perutnya yang terasa begitu sakit.

"Hiks hiks, Ibu! Ibu kenapa?" tanya Deni anak sulung Laila.

Laila tak bisa menjawab ia terus berteriak kesakitan."Akh! "

"Ibu! " Teriak anak-anak Laila yang lain.

Mereka pun menghambur menghampiri Laila.

"Hiks, ibu kenapa? " tanya mereka secara serempak, mereka pun menangis.

"Ibu kalian tidak apa-apa. Sudah kalian tenang saja, Kita bawa ibu kerumah sakit saja. "

Laila masih mengerang kesakitan, sementara ketiga anak-anak Laila terus-meterus menangis seraya memanggil Laila.

"Hiks, Ibu. "

Retno memakai pakaian lengkapnya

Karena khawatir, Retno langsung membawa Laila ke rumah sakit malam itu juga.

"Dek kita kerumah sakit sekarang ya. "

"Deni! bantu bapak bawa ibu ke mobil. " Retno.

"Iya, hiks. " Deni

Retno dan Deni membopong tubuh Laila dan membawanya ke dalam mobil.

Tak hanya anak-anak Laila dan kedua orang tuanya, orang-orang kampung berlari menghambur ke rumah Laila karena mendengar teriakan dari rumah tersebut. Mereka bertanya apa yang terjadi pada Laila

Desas desus pun terdengar perihal keadaan Laila yang tiba-tiba saja keguguran. Ada yang bilang jika Laila kesambet mahluk halus, ada pula yang menyangka jika Retno melakukan KDRT hingga menyebabkan Laila keguguran.

Dan masih banyak isu yang beredar ketika mobil Retno meninggalkan halaman rumah tersebut.

Kedua orang tua Laila tanpak begitu sedih, begitupun dua anak-anak Laila. yang masih kecil mereka terus menangis meski di bujuk oleh nenek dan kakeknya.

**

Retno dan Deni berada di mobil, mereka segera meluncur meninggalkan rumah tersebut.

Keadaan Laila sungguh memprihatinkan, darah terus mengalir dari bagian bawah tubuhnya, Padahal Laila sendiri keguguran saat menasuki usia kehamilan satu bulan. Namun, keadaan Laila saat itu sama persis seperti Lastri yang mengalami keguguran saat usia kandungan Lastri menginjak empat bulan.

Keadaan jalanan yang mereka lewati begitu sunyi dan minim pencahayaan.

Sesekali hanya terdengar suara rintihan dari bibir Laila yang gemetar di iringi suara sisa isak tangis Deni.

Mobil Retno membelah jalan raya yang sunyi, ketika ia melihat kearah spion mobil, Retno hampir kehilangan konsentrasinya dalam berkendara, akibat melihat beberapa mahluk astral berterbangan mengikuti mobilnya.

Saat itu meski mengkhawatirkan Laila, Deni merasakan bulu kuduk nya terus-menerus merinding.

Sambil menangis, Deni membaca do'a untuk keselamatan mereka.

Di dalam mobil Laila terus menerus meringis menahankan rasa sakit.

"Akh! sakit Bang! "teriak Laila sambil mengatur nafasnya yang terengah-engah.

Deni menangis sambil mengusap keringat yang bercucuran dari kening Laila, Sambil berdoa dalam hatinya.

"Ibu hiks. Kenapa ibu bisa sampai seperti ini? " tanya Deni dengan begitu sedih.

"Akh! Sakit sekali! " Laila terus meringis kesakitan tanpa memperdulikan pertanyaan dari anaknya.

"Ibu! " tangis Deni lagi ketika ia sudah tak tahan karena melihat sang ibunda menggelepar menahan rasa sakit.

"Dek Tenangkan dirimu, Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit, " Retno terus membawa laju mobilnya menuju rumah sakit terdekat.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, keadaan Laila sudah semakin kritis, Ia pun tak sadarkan diri ketika sampai di ruang UGD

Laila langsung mendapat penanganan dari para perawat , Perawat yang menangani Laila sendiri heran melihat keadaan Laila yang mengalami pendarahan padahal baru satu bulan usia kandungan tersebut.

"Dari mana datangnya darah-darah ini. Kenapa darah ini terus mengalir?Jika begini pasien bisa meninggal. " Seorang suster terlihat begitu panik ketika memeriksa Laila.

Mereka sudah memberi suntikan untuk menghentikan pendarahan, tapi darah tetap tak berhenti dari jalan lahir Laila bahkan semakin banyak.

Mereka semua pun sedikit panik karena melihat hal yang tak wajar.

Seorang suster kembali memeriksa tensi darah Laila. " Gawat tekanan darah pasien menurun drastis. Sepertinya pasien butuh donor darah. " Suster.

"Baiklah akan saya siapkan." suster lainnya.

Suster lainya sedang menyiapkan kebutuhan untuk transfusi darah Laila. Sementara yang lainya terus melakukan upaya agar darah segar Laila berhenti mengalir. Namun, apadaya.Laila ternyata tak bisa di selamatkan.

Tit...

Suara panjang dari EKG mengejutkan para tenaga medis yang sedang berupaya menyelamatkan Laila.

Dua orang suster tersebut tergamam.

"Detak jantung pasien tiba-tiba berhenti, " bisik salah satu dari mereka kepada rekannya yang lain.

"Periksa kembali denyut nadin ya, siapkan alat kejut jantung, " perintah suster yang lebih senior.

Mereka kembali memeriksa dan memastikan keadaan Laila. Darah segar terus saja mengalir meski detak jantung berhenti.

Seorang dokter masuk ke ruang Laila, untuk memeriksa keadaannya. Namun, miris ternyata Laila sudah tak bisa di selamatkan lagi.

Mereka berusaha kembali memompa jantung Laila agar kembali berdetak tapi semua sia-sia.

Setelah berusaha semaksimal mungkin, para medis tersebut menyerah.

"Innalillahi WA innalillahi rajiun. Pasien sudah meninggal dunia. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin. " Dokter.

"Tapi Dokter, yang bikin kami heran, meski sudah di nyatakan meninggal, tetap saja darah segar mengalir tanpa henti dari tubuh pasien tanpa ada sebabnya. Seolah-olah ingin menguras habis darah pasien " ucap seorang suster.

Dokter dan yang lainya hanya terdiam, tak bisa menjelaskan fenomena, apa yang terjadi pada Laila.

Baru setengah jam Laila di nyatakan meninggal. Tapi keadaan Laila sungguh jauh berbeda. Tubuh Laila jadi kering, hanya tinggal tulang yang di balut kulit, tanpa ada darah setetes pun.

***

Pukul dua pagi, sirene ambulan terdengar sepanjang jalan menuju ke perkampungan keluarga Laila.

Suara isak tangis menggema di rumah semi permanen tersebut.

Kedatangan ambulan yang membawa jenasah Laila di sambut isak tangis keluarga, kerabat dan warga sekitar kampung. Berhembus kabar jika Laila meninggal dalam keadaan tak wajar.

Dan di hari itu juga Laila di makamkan.

Retno tergaman di antara ratusan pelayat yang menghadiri pemakaman Laila. Terbesit satu pertanyaan di hatinya.

"Apakah Laila sudah jadi tumbal dari ritual yang aku lakukan? ' batin Retno.

Karena keadaan janggal tersebut, Retno di periksa oleh pihak kepolisian. Sebelum Laila juga sudah di visum. Retno kembali di bebaskan karena tak ada bukti adanya tindakan kekerasan yang di lakukan hingga menyebabkan melayang nyawa Laila.

Bersambung dulu guys 😅 berikan dukungan nya

.

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

tumbalmu lh apalg. km yg kaya orang lain yg mati

2022-07-22

0

Astuty Nuraeni

Astuty Nuraeni

trus anak2nya gimana,, huhu kasian

2022-06-26

0

Ilham Risa

Ilham Risa

kasihan anak Laila yang masih kecil, gimana kalau ibu nya meninggal, tolong Retno kamu urus tu mereka ya😭😭👍

2022-06-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!