Korban lagi

Sang sopir membawa mobil dengan tenang. Namun ketika sopir tersebut tak sengaja melirik ke arah spion atas ia langsung ngerem mendadak.

Seret,..

Dara yang tengah memainkan game online hampir terpelanting kearah depan.

Sang sopirpun langsung menoleh kearah depan.

Tret trett tit tit..

Bunyi klakson para pengendara lain. Ada pula yang sampai memaki kerena hampir saja mereka menabrak dan di tabrak karena sang sopir mengerem secara mendadak.

"Ada apa sih Pak?! " tanya Dara seraya mendengus kesal.

"Anu Non, Bapak salah lihat ternyata. "

"Eh bikin kesal saja. Hampir saja Dara terpelanting tau! " Dara mengomel. Namun, ia tetap melanjutkan permainannya.

"Iya maaf Non, maklum saja bapak sudah tua Non. "

Sang sopir pun melanjutkan perjalanannya.

'Masa' aku melihat hantu siang bolong seperti ini? ' batin Pak Sudin.

Ketika sang sopir menoleh, ternyata Gadis bersembunyi di balik jok mobil.

Beberapa waktu kemudian, mereka pun tiba di sebuah rumah mewah.

Saat ini usaha Retno semakin berkembang dengan pesawat, tak hanya memiliki toko mebel dengan pabrik tersendiri. Retno pun mulai mencoba mendirikan usaha yang bergerak di bidang Real estate.

Gadis terus mengamati Dara yang tengah bermain dengan gadgetnya.

'Alat apa itu? ' batin Gadis seraya melihat permainan Dara yang melakukan tembakan tembakan kearah musuh.

Dara begitu serius bermain, saat itu ia tengah berkonsentrasi penuh.Namun, saat sedang asik tiba-tiba saja konsentrasi terganggu karena ia merasa seperti ada yang menyentuh permukaan kulitnya tapi begitu dingin.

Tiba-tiba saja bulu kuduk nya merinding.

Dara menghentikan kegiatannya kemudian ia memasukkan smartphone tersebut ke dalam tas.

Dara menggeser kembali posisinya. Dengan jantung yang berdetak kencang serta bulu kuduk yang merinding. Mendadak suasana terasa mencengkam meski pun saat itu siang hari.

Pak Sudin sang sopir pun merasakan hal yang serupa.

Tak berapa lama, mereka pun sampai, Gadis ikut turun saat Dara juga turun.

Lagi-lagi Pak Sudin melihat sesosok gadis yang mirip dengan Dara juga ikut turun dari mobil.

Turun dari mobil, Dara langsung di hampir ibundanya yang sedang hamil. Ini adalah ke hamilan Lastri ke lima. Tapi setiap kali hamil Lastri selalu keguguran sebelum tiga bulan. Ada saja penyebab mulai dari jatuh hingga Lastri terserang penyakit yang membuat tubuhnya panas tinggi. Meski curiga dengan keadaan tersebut. Namun, Retno tetap meyakinkan Lastri jika hal tersebut hanya kebetulan.

Sudah tiga kali ia mengalami hal tersebut, karena itu kali ini Lastri menjaga baik-baik kandungannya.

"Hai Sayang! Ayo makan siang mama sudah siapkan makan siang untuk kamu. " Lastri.

"Iya Ma. "

Dara menarik kursi kemudian ia duduk di samping Lastri.

"Bagaimana sayang hari pertama sekolah? Kamu sudah punya temen baru? " tanya Lastri sambil menuang air ke gelas Dara.

Dara tersenyum, ia kembali mengingat Ryan.

"Ada Ma. Mereka semua asik-asik. Dara senang banget hari ini. "

"Ehm baguslah. Semoga kamu kamu semakin semangat belajarnya. " Lastri membelai rambut panjang Dara.

Gadis semakin sedih melihat Lastri yang begitu menyayangi Dara. Bulir bening pun menetes di pipi Gadis. Padahal ia juga ingin merasakan sentuhan lembut penuh kasih sayang.

***

Setelah makan siang, Dara langsung menuju kamarnya, mereka pun masuk ke kamar yang begitu besar dan indah, Kamar tersebut di dekorasi begitu apik, dari interior yang serba pink, furniture ala Barbie hingga wallpaper dari karakter Barbie l.

saat itu Dara terlihat begitu menikmati hidupnya. Memiliki kamar sendiri, dengan fasilitas yang lengkap. Apa yang ia inginkan semua tersedia seperti boneka yang berjumlah ratusan buah yang berada di etalase di kamarnya juga beberapa eletronik canggih.

Setelah menyimpan tas. Dara tidur siang untuk beristirahat.

***

Sore harinya, Dara turun ke lantai bawah seperti biasanya, ia selalu menyambut kedatangan sang ayah.

"Dara! "Panggil Retno dengan lembut ketika berada di depan pintu

Dara langsung berlari kecil menghampiri Retno.

"Lihat Nih , Papa bawa sesuatu untuk kamu. " Retno menunjukkan tas ransel yang berisi laptop terbaru.

"Hah ! Terima kasih Papa! " Dara pun menghambur memeluk Retno.

"Apa sih yang enggak untuk anak semata wayang Papa. " Retno

Gadis menepi dan menangis sepi, ketika melihat ketidakadilan Retno terhadap dirinya.

"Hiks, hiks. Kenapa aku yang kalian korban kan. Kenapa tak Dara saja. Tidak adil! hiks hiks. " Gadis

"Ayo Nak, kita temui mama. " Retno merangkul Dara dengan penuh kasih sayang.

Mereka menuju kamar Lastri, karena biasanya jika menjelang magrib Lastri mengurung diri ke kamar. Membaca-baca doa untuk menjaga keselamatan janinnya.

Ketika mendekat kearah pintu kamar, Retno dan Dara mendengar suara lirih rintihan Lastri.

Akh! Akh! suara tersebut sayup-sayup lirih.

Retno dan Dara pun langsung membuka pintu kamar tersebut.

Mereka kaget ketika melihat Lastri meringis menyentuh perutnya

Retno langsung berlari menghampiri Lastri yang tengah menangis serta meringis kesakitan.

"Dek kenapa Dek?!"tanya Retno panik.

"Akh sakit bang! isi perut ku seperti di tarik dan di sentak-sentak! " Ringis Lastri seperti orang yang mengelepar.

"Mama! Hikss hiks. " Dara ikut menangis melihat Lastri yang terlihat begitu tersiksa karena kesakitan.

Gadis saat itu ikut masuk, ia melihat seorang wanita yang berwajah hancur dipenuhi darah dan nanah dengan rambut panjang yang kusut dan bergelombang, seperti sedang menarik- narik sesuatu dari bagian jalan lahir Lastri. Jin wanita tersebut juga menghisap darah dan lendir yang keluar dari jalan lahir Lastri.

Hanya Gadis yang bisa melihat hal tersebut, ia pun menarik rambut hantu wanita yang dengan rakus menghisap darah ibunya.

"Lepaskan ibuku! " Dengan sekuat tenaga ia berusaha menarik jin perempuan tersebut.

Akh! Akh! Wanita tersebut menjulurkan lidahnya yang panjang menjilati perut buncit nya yang bernanah, kemudian menghadap ke arah Gadis degan tatapan tajam dan menyeringau

"Siapa kau, kenapa wujudmu berbeda?! " tanya jin seram tersebut dengan suara berat yang menakutkan.

"Pergi jangan ganggu ibuku! " Gadis langsung mengeluarkan cakra biru dari genggam tanganya, tenaga tersebut ia serap dari materi dua dunia antara dunia manusia dan dunia jin. yang kemudian di lempar ke arah kuntilanak tersebut.

Blum! Tubuh jin tersebut mengeluarkan asap tipis, Akh! Kuntilanak tersebut kembali mengerang kesakitan, mengetahui Gadis bukan mahluk sembarangan, kuntilanak tersebut langsung terbang menjauh.

Dara Dan Retno semakin panik ketika melihat Lastri yang sudah terkulai karena kehilangan kesadaran.

"Mama! Mama kenapa Pa?! hiks hiks. " Dara semakin jadi menangis, melihat Lastri yang tergeletak dengan berlumuran darah pada bagian bawah tubuhnya.

"Dek, sadar Dek! " Retno sudah panik seraya menangis, dengan tenaga yang tersisa ia mengangkat tubuh Lastri kemudian membawanya keluar dari kamar.

"Dara kita bawa Mama ke rumah sakit. "

Retno coba menenangkan dirinya, ia juga heran kenapa Lastri kembali ke guguran, padahal sesuai perjanjian dengan penguasa kegelapan hanya tiga kali tumbal janin. Dan yang ke empat kalinya kehamilan, Lastri bisa aman.Ia dan istripun bisa kembali memiliki buah hati.

Gadis mendengus dengan geram, ia semakin muak melihat kelakuan Retno, Setelah dirinya dan calon-calon adiknya yang lain jadi tumbal, kini ibunya hampir saja jadi tumbal dari persugihan yang di lakukan oleh ayahnya tanpa Retno sadari.

Sesungguhnya jika manusia melakukan persekutuan terhadap setan, maka manusia tersebut tak akan pernah beruntung. Karena setan itu mahluk yang ingkar, bahkan ia ingkar terhadap Tuhannya.

Bersambung mohon like setiap bab ya. Saran dan komentar. Tak lupa vote dan hadiah. He he.

Tengkyu peri much!

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***