"Yah gimana nih udah 3 jam lebih kita di sini tapi kenapa yanda belum jam sadarkan diri tadi kata dokter 3 jam sadar"tanya bunda dinda mulai panik.
"Bunda yang sabar ya .Yanda pasti yanda sadar kok. Percaya sama ayah". Kata Lyan coba meyakinkan istrinya. Walau sebenarnya ia pun khawatir namun ia tetap berusaha menguatkan istrinya.
___****___
Dalam mimpi Yanda pun bertemu oma yang telah pergi meninggalkan dirinya untuk Selama-lamanya.
"Sayang kamu kenapa masi di sini??" Tanya oma.
"Maksud oma apa?"Tanya Yanda.
"Ini bukan tempat kamu sayang. Kamu pulang ya bunda,ayah, kakak-kakak kamu dan teman-teman kamu nungguin kamu tuh. Mereka semua sayang banget sama kamu, mereka juga masih membutuhkan kamu dan Mereka nggak mau kehilangan kamu."Ucap sang oma.
"Tapi oma. Yanda pengen bareng oma, sama kayak dulu" Jawab Yanda.
"Alam kita bersama sayang, oma akan selalu lihat dan jaga kamu dari sini. Kamu kembali lah ke arah sana dan berkumpul bersama keluarga kamu dan bersama orang-orang yang menyayangimu" Jelas sang oma memberi pengertian pada cucu kesayangannya.
"Baik oma" Jawab Yanda pasrah.
Kemudian yanda pun menuruti perkataan oma nya
____*****____
Setelah menuruti perintah omanya Yanda pun tersadar Saat dinda tengah menunduk seraya menangis di samping Yanda.
"Bun bunda kenapa nangis?" Tanya yanda saat baru tersadar.
" Kamu sadar sayang. Ya Allah terimakasih anak ku sadar. Yah yanda udah bangun" ucap Dinda memanggil suaminya.
Semua yang mendengar ucapan bunda Dinda pun langsung menghampiri mereka.
"Dek ini berapa?" Tanya Andra seraya mengacungkan jari telunjuknya.
"Itu telunjuk kak." Jawab Yanda singkat.
"Kalau ini?" Tanya Andra lagi seraya menampakkan ke dua jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Apa-apaan sih kak? " Tanya Yanda bingung.
"Andra kamu apa-apaan sih adek baru sadaR juga. Kok kamu Malah nanya yang aneh-aneh" Kata Dinda yang kesal melihat tingkah anaknya.
"Bukan gitu bun siapa tau kan dia lupa sama kita" Jawab Andra santai.
Mendengar jawaban dari mulut Andra tanpa basa basi langsung saja Andra mendapat satu jitakan di kepalanya.
"Kakak apa-apaan sih"kata Andra yang kesakitan karena jitakan Indra.
"Biar kamu yang amnesia. Ngomong kok ngasal aja." Balas Indra santai
"Bund kakak mukul aku" ucap Andra manja pada bundanya.
"Bagus kak pukul aja lagi hitung-hitung mewakili bunda"kata Dinda.
"Anak sama bunda sama aja".Jawab Andra manyun.
"Bunda jangan nangis ya Yanda nggak kenapa-napa kok." Kata Yanda mencoba menenangkan bundanya.
"O iya kak Indra sama kak Bayu nggak papa kan?"Tanya yanda seraya melihat ke arah pria yang telah ia selamatkan.
"Iya dek kakak nggak papa. Makasih ya," ucap Indra sambil tersenyum ke arah Yanda.
"Kakak juga makasih sama kamu. Tapi lain kali kamu nggak usah kayak gitu lagi ya. Kakak nggak mau kamu kenapa-napa" Ucap bayu.
Kalimat panjang itu sontak membuat semua yang ada di ruangan itu menatap Bayu.
Secara pria yang jarang bicara bisa bicara panjang dan peduli sama cewek. Itu adalah hal langkah untuk mereka.
Mendengar ucapan bayu Yanda hanya tersenyum.
"O iya,kok tadi loh bisa tau kalau penculik itu mau nusuk bayu?"? Tanya Diki penasaran. "Kan tadi loh udah jalan di depan kita." Lanjut Diki menjelaskan.
"Iya dek kan kamu tadi udah di samping kakak sama kak Indra tapi kenapa tiba-tiba kayak tau gitu, kalau penculik itu mau nusuk Bayu?"Sambung Andra yang ikut-ikutan penasaran.
Mendengar ucapan Andra dan Diki pun membuat Yanda terdiam dan berpikir.
"Gimana nih nggak mungkin aku ngomong kalau aku dengar penjahat itu mau nusuk kak Bayu"ucap Yanda dalam hati.
"Dih ni anak di tanya mala bengong." Ucap Andra menyadarkan Yanda.
"He maaf. Kakak nggak lihat apa bayangan penculik di belakang kak Bayu. Adek lihat bayangannya jadi tau kalau dia ngincar yang di belakang kita".Ucap yanda berbohong.
"Apa iya tapi tadi kakak nggak lihat tuh" Ucap Andra ragu dengan apa yang dikatakan Yanda.
"Loh mah cewek cantik aja nggak loh perhatiin apa lagi bayangan ya pasti nggak bakal loh perhatikan." Ucap riko menyambung perkataan Andra.
"Apa-apaan sih loh. Nggak jelas banget" ucAp Andra mencibir Riko.
___****____
Hari semakin larut teman-teman Andra pun pamit pulang. Dan Andra pun ikutan pamit dengan kedua orang tuanya.
"Yah Andra pulang dulu ya, entar Andra balik sini lagi deh. Cuma balik ganti aja soalnya udah gerah banget yah.".pamit Andra.
"Kamu di rumah aja. Biar bunda sama ayah yang jaga adek kamu" Jawab Lyan.
"Tapi yah" Kata Andra.
"UDAH NURUT AJA. Kan besok kamu mau sekolah. Besok pagi kak Indra jaga adek ya biar ayah sama bunda pulang. Soal nya tadi tante kalian berpesan jangan ninggalin adek kamu sendirian" Kata Dinda.
"Iya bun." Jawab Andra dan Indra kompak.
Setelah selesai pamit akhirnya mereka berdua pun pulang.
___****___
Bulan telah berganti mentari.
Sungguh masi lelah dan malas untuk bangkit dari tempat ternyaman Andra saat ini. Namun ia teringat akan perkataan teman-temannya membuat ia langsung bangun dan bersiap-siap sekolah.
Saat baru memasuki ruang makan dan ingin sarapan ternyata Indra telah lebih dulu menyantap sarapannya.
"Kak kakak nanti langsung ke rumah sakit?" Tanya Andra.
"Iya kenapa? Kamu mau ikut?" Tanya Indra sambil mengunyah makanannya.
"Kalau ikut bakalan telat nggak kira-kira?" Tanya Andra.
"Mana aku tau kan kamu yang bawak mobil. Jangan nebeng-nebeng aku banyak urusan." Kata Indra.
"Iiiih Siapa juga yang mau nebeng GE ER" Cibir Andra.
Setelah sarapan kedua pria tampan itupun bersiap-siap pergi.
"Kamu mau ke mana? Tanya indra saat melihat Andra keluar rumah.
"Sekolah lah. Tapi ke rumah sakit dulu. Mau cek keadaan Yanda dulu kak".Ucap Andra.
Mendengar jawaban itu Indra pun langsung masuk mobilnya dan pergi meninggalkan Andra yang masi berdiri di samping mobilnya.
"Kakak yang aneh udah nanya mala gue yang di tinggal" Omel Andra pada indra.
___****____
Saat telah sampai di rumah sakit mereka pun langsung menuju ruangan Yanda.
"Loh Andra kenapa kesini, kamu nggak sekolah?" Tanya Dinda.
"Sekolah bun tapi mau cek adek dulu ntar baru ke sekolah" Jawab Andra.
"Nanti kamu telat loh" Kata Lyan.
"Telat juga nggak masalah kan yah. Kan sekolah punya ayah sendiri". Kata Andra seraya memamerkan gigi nya.
Melihat tingkah adiknya membuat tangan ringan indra dengan santai menjitak kepala Andra.
"Aduh kakak apa-apa sih.kebiasan main jitak-jitak aja".Omel Andra merasa sakit di kepala karena ulah sang kakak.
__**__ untuk yang sudah baca tinggal kan jejak dong. jangan lupa Like dan komen,agar author lebih semangat lagi.👌👌👌
Terimakasih 🙏🙏🙏🙏👌👌👌👌👌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments