" Nggak gitu kak Adek yang salah. Sudah yah yuk pulang. Malu dilihat orang-orang kak".ucap Yanda sambil menarik lengan kakak nya menjauhi Diana..
"Jadi mereka kakak adik. Kenapa gadis itu ada sedangkan kakaknya nggak. Aneh,. Terus dimana dia. Tapi bagus deh kalau udah nggak ada dia lagi., aku bisa pulang dengan aman. " kata Diana dalam hati seraya mencari keberadaan sang hantu yang selalu mengganggu dia selama ini.
Yanda yang mendengar kata hati Diana pun ikut berfikir. Tapi tak menemui titik terang.
Sesampai di mobil ternyata teman-teman Andra sudah menunggu di sana.
"Kamu nggak kenapa-kenapa?? Apa perlu kita ke rumah sakit? " tanya Bayu khawatir.
Mendengar pria itu bicara membuat ke empat sahabatnya terkejut. Secara cowok dingin nan beku bisa bicara sepanjang itu.
"Nggak kok kak nanti di kasih obat merah juga sembuh kok" jawab Yanda
"Kamu juga ngapain dekat-dekat sama cewek aneh itu?" Omel Andra.
" Ada yang mau aku tanya tadi kak. Tapi dia kayaknya lagi nggak mau di ganggu deh. Yah udah lah biar besok aja adek nyamperin dia lagi. "jawab Yanda gang sontak dapat teriakan di telinganya.
" Gila kamu. Kakak nggak akan ngizinin kamu dekat-dekat lagi sama cewek aneh itu. Kakak nggak mau kamu terluka lebih dari lutut kamu itu. "teriak Andra tepat di telinga Yanda.
" Kakak tenang aja adek bisa jaga diri kok.yah udah pulang yuk"ucap Yanda meyakinkan Andra.
"Kayaknya gue nggak bisa gabung ntar deh. Pasti pulang ini gue bakal dapat ceramah panjang dari bunda. " kata Andra pada teman-temannya.
"Iya sudah besok-besok aja kita kumpul. Semoga telinga loh masi tetap di posisinya yah,. " Kata Riko sambil tertawa mengejek nasib temannya itu.
"B*****t Loh. " kata Andra sambil masuk ke mobilnya.
Disepanjang perjalanan pulang Andra tak henti-hentinya mengomeli sang adik karena dia tau sepulang ini pasti dia yang kena omel bundanya. Ingin rasanya ia melawan gadis yang telah mendorong adiknya kalau aja bukan cewek sudah tak bersisa tuh orang, omel Andra dalam hati.
Yanda yang mendengar semua omongan dan kata hati Andra hanya terdiam..
Benar saja yang di pikir Andra. Ketika mereka sampai rumah dan baru ingin membuka pintu tiba-tiba bunda membuka pintu. Bunda yang melihat keadaan anak gadis satu-satunya itu pun langsung heboh. Niat ingin ke butik hilang begitu saja.
Assalamu'alaikum "ucap kedua anak itu yang terhenti ketika bunda mulai nyerocos tak henti bertanya kepada kedua anaknya.
" Yah ampun sayang ,, lutut nya kenapa?? Baru juga sehari sekolah kok udah gini?? Bilang sama bunda siapa yang udah buat ini sama kamu. Kakak juga gimana sih masa jaga adek 1 aja nggak bisa sih. "kata bunda seraya menjewer telinga Andra
" Ampun bun sakit"teriak Andra.
"Udah bun. Kak Andra nggak salah. Adek aja tadi nggak hati-hati jadinya jatuh. Bunda udah ya jangan marahin Kak Andra kasian bun ntar telinga Kak Andra putus loh. " mohon Yanda pada bunda agar melepaskan telinga Andra.
"Ya udah masuk biar bunda obatin lukanya. " ajak bunda kepada kedua kakak beradik itu.
Ketiga orang itu pun memasuki rumah. Karena begitu khawatir dinda melihat lutut anak nya terluka membuat ia mengurungkan niatnya pergi. dan langsung membersihkan luka Yanda dengan hati-hati.
"Andra ke kamar dulu ya bund" ucap Andra seraya bangkit dari sofa berniat pergi ke kamar.
" Siapa yang ngizinin kamu ke kamar??. Kalian hutang penjelasan sama bunda. Kenapa bisa luka gini? cegah dinda.
Sejenak Andra langsung terdiam dan berpikir. "kirain udahh bebas eh ternyata belum. Mau alasan apa nih.? kalau bilang yang sebenarnya bisa-bisa diana di keluarin dari sekolah".
Andra yang terdiam membuat dinda makin penasaran dengan tingkah kedua anak nya. Yanda yang mengerti apa yang kakaknya pikirkan langsung menjawab.
"Tadi pas mau pulang Yanda nggak sengaja kepleset di toilet bun. mangkanya kak Andra nggak tau kejadian sebenarnya. Kak Andra nggak salah kok bun. O iya bun tadi kak Andra menang loh bun, kak Andra tadi mainnya keren banget bun mangkanya sampai menang bun. " ucap Yanda mengalihkan pembicaraan.
"Kakak kamu menang mah udah biasa, jadi bunda nggak waw lagi la. tapi,, kalau dia kalah baru luar biasa. Bunda aja penasaran gimana ekspresinya kalau kalah. " jawab dinda seraya tertawa.
Benar saja apa yang Yanda pikirkan, bunda nya pun tidak membahas lukaNya lagi.
"Huh Bunda jahat masa doa'in anaknya kalah".kata Andra sambil berjalan meninggalkan Yanda dan Bunda.
" Haha masa gitu aja ngambek ".ucap Bunda yang tak di hiraukan Andra.
Setelah selesai mengobati luka Bunda Dinda pun pamit pergi..
" Andra Bunda pergi ya. Kamu jaga adek di rumah ya, awas kalau Bunda pulang adek kamu luka-luka lagi. Kalau adek kamu luka lagi uang jajan kamu Bunda potong 1 bulan ".teriak Bunda Dinda.
Setelah Bundanya pergi Yanda pun pergi ke kamarnya.
Hari semakin sore Yanda pun merasa lapar dan berniat ke dapur mencari makanan. Saat menuruni tangga ia tak sengaja melihat kearah kakak dan para sahabatnya yang sedang main games bareng. Ia pun melanjutkan langkah kaki menuju dapur, karena berjalan sambil menatap ponselnya membuat Yanda Tak memperhatikan langkahnya., sehingga ia tak sengaja menabrak bayu yang keluar dari dapur.
Ponsel yang ia pegang pun terjatuh. Yanda yang menyadari ponselnya jatuh langsung mengambil ponselnya tanpa menoleh apa yang ia tabrak tadi.
"Maaf nggak sengaja".ucap Yanda sambil mengecek ponselnya.
" Syukur nggak rusak." Lanjut yanda sambil membolak-balikkan ponsel tersebut.
Saat ia menoleh ke arah Bayu yang terlihat hanya ekspresi datar nanti dingin, sangat susah senyum.
"Maaf kak nggak sengaja" ulang Yanda
"Iya,, kalau jalan jangan sambil main handphone biar nggak jatuh", ucap bayu
" iya kak"jawab Yanda singkat.
Bayu pun pergi meninggalkan yanda yang masi mematung di sana.
"Lama banget loh minum, nggak ada air di dapur ya??" goda Riko
Bayu yang mendengar itupun malas berdebat dengan temannya dan ia pun langsung duduk tanpa menghiraukan perkataan Riko.
Suasana berbeda di dapur gadis yang tadi tak sengaja menabrak Bayu, kini tengah termenung. dengan berbagai pikiran yang mengganggu ketenangan otaknya.
"Baru satu hari sekolah di sana tapi udah banyak yang aneh-aneh. sudah 3 kali bertemu Bayu namun tak sekalipun ia mendengar kata hati Bayu..
Karena malas berfikir Yanda pun memutuskan itu kembali ke kamarnya
__***___
Di tempat lain
" Daffa yang baru pulang langsung mencari keberadaan papanya,ia ingin segera menceritakan apa yang ia lihat.
Sesampainya di rumah ia langsung mencari keberadaan papanya. saat ingin menuju ke kamarnya daffa pun bertemu dengan pelayan rumah itu. Daffa pun langsung bertanya pada pelayan itu.
"bi papa sudah pulang?" tanya daffa.
" sudah tuan sekarang di ruang kerjanya tuan"jawab pelayan itu.
" iya bi, terimakasih "ucap daffa
langsung pergi menuju ruang kerja angga.
__***__
Tok-tok-tok
" masuk".terdengar jawaban dari dalam ruangan.
Daffa yang mendengar pun langsung membuka pintu dan berjalan menghampiri papanya.
"Paham di sekolah ada anak baru".kata daffa
Belum selesai ia mengatakan maksud kedatangannya tapi angga langsung memotong pembicaraan daffa.
" apa hubungannya dengan papa kalau di sekolah kamu ada anak baru?" tanya Angga.
"Anak itu ada yang mengikutinya pah, tapi nggak jelas apa nya,soalnya daffa hanya melihat cahaya putih ke biru-biruan . " ucap daffa menjelaskan
.
"apa? ia seorang perempuan?? Tanya angga penuh selidik.
" iyah pah dia perempuan dan 1 kelas sama aku. "jawab daffa
" mulai sekarang jangan pernah berpikir dan berkata dalam hati kamu karena dia bisa mendengar semua itu. kamu coba terus dekati dia cari kelemahannya. kalau dia sekarang Kelas 1 berarti waktu itu nggak akan lama lagi. Kita harus segera menyusun rencana sebelum ia bisa menguasai apa yang ada dalam dirinya. kalau dia sudah bisa mengendalikan kekuatannya kita tambah terancam nggak bisa menjalankan rencana kita".ucap Angga panjang lebar,. Berharap anaknya bisa di andalkan
"Iya pah." jawab daffa mengerti apa yang dikatakan angga.
__**__ untuk yang sudah baca tinggal kan jejak dong. jangan lupa Like dan komen,agar author lebih semangat lagi.👌👌👌
Terimakasih 🙏🙏🙏🙏👌👌👌👌👌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments