"Pasti kamu ngomongin kak diana?" tanya Chika
"Diana? aku nggak tau sih namanya" jawab Yanda polos.
"Pasti itu kak diana soalnya dia yang suka duduk di sini sendirian, dan kelihatan agak aneh gitu sih. Dia nggak punya teman di sini dia itu introvert banget. Soalnya dia kalau di didekatkan ya lari gitu, seolah- olah nggak butuh orang gitu. Padahal dia cantik dan baik juga loh. Soalnya aku ada tuh lihat dia lagi ngobrol ama anak jalanan terus kayaknya dia juga ngasi makanan deh ke anak jalanan itu."kata Chika panjang lebar.
"O mungkin, soalnya aku nggak sempat nanya nama tapi dia langsung pergi gitu aja". jawab yanda.
" Yah udah yuk kantin lapar nih".ajak Chika sambil menarik lengan yanda.
Sesampainya di kantin mereka pun memesan makanan.. Sambil menunggu pesanan mereka duduk di bangku pojokan kantin itu.
Tak lama menunggu pesanan mereka pun datang. Saat baru ingin menyantap makannya tiba-tiba di kejutkan dengan kehebohan dan teriakan dari gadis seisi kantin.
"Kenapa tuh rame-rame?"tanya yanda yang terkejut mendengar teriakan para cewek-cewek yang ada di kantin.
" Udah biasa kok pasti geng cotam ke kantin mangkanya heboh"jawab Chika santai
"Cotam??"tanya yanda heran
" iya cotam cowok tampan. aku sendiri sih yang bikin panggilan itu. Itu loh para cowok yang main basket tadi. Mereka emang suka bikin kantin heboh karena fans mereka tuh kalau liat mereka aja kayak lihat artis k -pop. "kata Chika
Yanda yang mendengar penjelasan Chika pun hanya ber O ria. Mereka berdua pun melanjutkan menyantap makanan mereka.
Saat tengah ingin menyantap bakso yang ia pesan baru ingin mengunyah bakso tapi yanda dan Chika di kejutkan dengan kehadiran kelima cotam.
"Hei,, makan kok nggak ngajak-ngajak kakak, " ucap Andra sambil menepuk punggung sang adik berniat mengagetkan Yanda dan Chika.
Yanda yang ingin mengunyah bakso yang baru masuk mulutnya pun terkejut dan bentol bakso itu pun terbang ke mangkok Chika yang berada tepat di depannya.
Chika yang melihat itu pun kaget dengan reaksi temannya
"iih Yanda kok loh jorok banget sih" ucap Chika menatap mangkok baksonya.
Teman-teman Andra yang menyaksikan itu hanya tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi kedua gadis di depan mereka.
"Sorry Chik. Loh bisa pesan lagi aja ya ntar kak Andra yang bayar ".kata Yanda sambil menatap tajam sang kakak.
" Kakak juga apa-apa sih ngagetin aja. "lanjut Yanda sambil memukul lengan Andra.
" Hehe sorry abis kamu serius banget tadi. Iya-iya kamu bole pesan lagi ntar aku yang bayar . "kata Andra menunjuk ke arah Chika.
" Kakak ngapain ke sini?". tanya Yanda
"Pengen makan la masa mancing. Yuk duduk.. Kita disini aja duduknya. " ajak Andra pada teman-teman nya.
"Nggak usah kok kak. aku masi ada uang jajan jadi kakak nggak usah repot-repot ".tolak Chika lembut sambil tersenyum melihat ke 5 cotam yang duduk 1 meja dengannya.
" Mimpi apa aku semalam bisa duduk bareng ke-5 cotam gue".kata Chika dalam hati.
Yanda yang mendengar suara hati Chika hanya tersenyum melihat tingkah sahabat barunya itu.
"Jadi ini adek Loh Ndra? " tanya Diki penasaran
"Iya.ini adek gue kenapa? Cantik kan???" kata Andra balik bertanya.
Chika yang mendengar itu pun terkejut " Jadi Yanda adeknya Andra kok bisa?? Pikir Chika.
"kalian saudara??"tanya Chika penasaran.
" Iya kak Andra kan kakak aku. "jawab Yanda singkat.
" kandung?? "tanya Chika makin penasaran.
" Iya, kandung la kamu nggak tau nama teman kamu ini Lyanda Ayudisa Wijaya. Ya jelas dia adik Kandung Lyandra Dwi putra Wijaya.. "jelas Andra.
" Kamu nggak bilang kalau kakak ini kakak kamu.? Apa kamu nggak bangga punya kakak setampan aku?? Tanya Andra pada Yanda.
"Dia kan nggak nanya. lagian apa sih yang mau di banggakan?? tampang kakak biasa-biasa aja juga. Aku udah bosan lihatnya." jawab yanda santai.
"Ya jelas bosan tiap hari kamu 1 rumah sana dia".ucap Chika dalam hati.
" Bukannya kalian beda 2 tahun ya seharusnya kan, "kata Riko menggantung ucapannya karena takut Andra tersinggung.
Andra yang mengerti arah pembicaraan temannya pun langsung menjawab
" seharusnya apa? dia SMP gitu?? Dia SMP cuma 2 tahun jadi wajar sekarang SMA.
"Oh gitu",. Jawab ke 5 orang itu kompak.
Lalu mereka pun mulai menyantap makanan mereka masing-masing..
Sepanjang menikmati makanan mereka tak henti-hentinya Yanda menatap Bayu., teman sekelas Andra. Dan ketika mereka semua selesai makan dan tengah duduk santai terdengar bunyi bel panjang, Yanda yang tak mengerti maksud dari bel itu pun bertanya ke kakaknya.
"kok bel nya beda kak? " tanya Yanda.
"Itu tandanya bel pulang lebih awal dek. Udah sana ambil tas kamu terus nanti tunggu di mobil. " perintah Andra.
"Yuk Yan kita ambil tas".ajak Chika
Kedua siswi itu pun kembali ke kelasnya untuk mengambil tas dan bersiap-siap pulang.
-----***------
Saat sudah sampai di parkiran ternyata benar Andra belum sampai di parkiran. Terpaksa Yanda dan Chika menunggu di luar mobil.
"Ya ampun Yanda loh beruntung banget punya kakak setampan kak Andra. Tiap hari temu, pergi bareng,, Haduh sempurna banget hidup loh Yan. " ucap Chika sambil membayangkan ia yang berada di posisi Yanda.
Yanda yang tengah mendengar pikiran Diana sontak mencari keberadaan gadis Itu. Saat ia melihat Diana hanya berdiri tak jauh dari gerbang dengan ekspresi ketakutan.
"Ya ampun kenapa dia selalu ada di sana. Aku males harus selalu berhadapan dengan makhluk itu. Dia selalu menakutkan"pikir Diana.
Sejenak Yanda pun langsung berpikir " Apa yang ia lihat kenapa dia ketakutan, dan makhluk apa yang ia maksud. "
Karena rasa penasaran Yanda begitu besar ia pun berlari menghampiri diana.
"hei,, hei Loh mau kemana kan kak Andra nyuruh nunggu dia di sini tadi," teriak Chika namun tak di pedulikan Yanda. sehingga Chika pun mengikuti arah teman nya berlari.
Sesampai nya yanda Di depan Diana. ia pun langsung menyapa gadis itu.
" Hai kak. Kakak lihat apa? kok bengong dan kayak orang ketakutan gitu. "sapa Yanda berusaha sopan agar tak menyinggung.
Gadis yang merasa terganggu dengan makhluk yang setiap hari ia lihat dan sekarang di tambah adik kelas yang selalu muncul di hadapannya seolah menambah beban hidupnya.
" Bukan urusan kamu".bentak Diana sambil mendorong yanda agar tak mendekatinya.
Yanda yang tak menyangka akan perbuatan Diana, terhadap dirinya sehingga ia tak dapat menghindari dorongan Diana. Sehingga ia pun terdorong dan langsung terduduk karena lututnya terluka.
"Aduh".teriak Yanda.
Chika pun langsung menghampiri dan membantu Yanda berdiri. "Kamu nggak papa kan Yan yuk aku bantu berdiri" tawar chika seraya memegang lengan Yanda.
"Aneh ke mana makhluk itu" pikir Diana.
Tanpa mereka sadari di ujung lorong Andra dan teman-temannya menyaksikan kejadian yang menimpa Yanda dan Chika..Andra yang ikut terkejut dengan tindakan Diana sontak langsung berlari menghampiri mereka.
"Kamu nggak papa kan??" tanya Andra
" Hei cewek aneh lo apain adek gue hah???" tunjuk Andra pada Diana.
" Sudah kak. kakak ini nggak salah kok ini salah adek sendiri kak. "ucap Yanda menenangkan kakaknya.
" Salah kamu gimana jelas-jelas dia dorong kamu".bentak Andra.
" Nggak gitu kak Adek yang salah. Sudah yah yuk pulang. Malu dilihat orang-orang kak".ucap Yanda sambil menarik lengan kakak nya menjauhi Diana..
__**__ untuk yang sudah baca tinggal kan jejak dong. jangan lupa Like dan komen,agar author lebih semangat lagi.👌👌👌
Terimakasih 🙏🙏🙏🙏👌👌👌👌👌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments