Mobil sport hitam andra pun memasuki parkiran, memarkirkan mobilnya di tempat biasa ia parkir. Ketika mobil berhenti yanda pun mengambil headset yang biasa ia pakai untuk menghindari suara bising dari hati dan pikiran orang-orang yang berada di sekelilingnya.
Saat akan memasang headset di telinganya tiba-tiba tangan nya ditahan oleh andra.
"Kenapa harus pakai itu? " tanya andra
"Aku males kak dengar suara orang-orang itu. " Jawab yanda sambil menunjuk arah kerumunan para siswi centil yang menunggu sang idola turun dari mobil hitam tersebut.
"Nggak mau dengar ya udah nggak usah di dengar gampang kan.. " jawab andra simpel
"Bukan itu kak tapi aku malas mendengar suara hati mereka".ucap Yanda dalam hati.
Tanpa menghiraukan perkataan kakaknya ia tetap memasang headset di telinganya. Melihat yanda membuka pintu sontak para fans andra histeris dan bertanya-tanya siapa gadis yang turun dari mobil idola meraka itu.
"wah cantik banget"
"Siapa tuh, anak baru tuh kayaknya"
" Saingan baru nih"
" Mereka cocok ya"
Dan masi banyak lagi perkataan non faedah dari para fans cowok anak pemilik sekolah itu. Melihat yanda turun andra pun langsung turun dan menghampiri adik perempuan satu-satunya itu.
"Udah kakak bilang nggak usah pakai ini kan ada kakak yang bakal jaga kamu jadi kamu nggak usah khawatir" Ucap andra seraya melepas headset dari telinga gadis itu.
" Kebiasaan deh bawel, maksa-maksa".Jawab yanda
" Udah ayo masuk kakak antar ke ruang om doni" Ajak andra sambil menggandeng tangan adiknya.
Melihat sang idola mereka menggandeng seorang wanita sontak membuat suasana tambah heboh. tanpa mencari tau siapa dan apa hubungan idola nya mereka langsung mengambil keputusan bahwa kedua kakak beradik itu pacaran.
" Wah romantis banget, "
"Fiks ini mah ada apa-apanya"
" Hari patah hati seantero sekolah nih"
" Wah saingan ama anak pemilik sekolah nih, mundur alon-alon nih kalau gini ceritanya." Ucap remaja pria lainnya yang ikutan jadi lambe turah di pagi ini.
Sepasang kakak adik ini pun berjalan menuju ruang kepala sekolah. Sepanjang perjalanan tak henti yanda mendengar suara hati dan pikiran para siswa dan siswi yang menatap mereka berdua. Sungguh risih dan pusing ingin rasanya ia berteriak "Diamm" namun ia takut mala akan di nilai aneh oleh anak-anak yang menatap ia dan kakaknya.
"Kak lepas malu tau Lagian adek takut sama fans kakak mereka serem- serem banget" Ucap yanda sambil melepas genggaman tangan kakaknya dan berjalan mendahului sang kakak.
Melihat tingkah adiknya andra hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala.
"Nggak mau di gandeng tapi mau kan jalan bareng kakak? " tanya andra sambil memainkan sebelah matanya.
"Kenapa kak matanya cacingan? " tanya yanda polos.
"Haduh punya adik kok polos amat",. kata andra seraya menepuk jidatnya.
***____***
Saat di lorong menuju ruang kepala sekolah tak sengaja seorang siswi menabrak yanda. Dan ketika gadis itu terdiam tak sengaja yanda mendengar apa yang wanita itu pikirkan.
" Apa dia hantu?? tapi kalau hantu kok cantik nggak pucat, tapi kalau manusia apa yang ada di belakangnya? cahaya apa itu??"
"maaf kak nggak sengaja. " kata yanda memecah lamunan gadis itu.
Saat gadis kembali tersadar dari lamunannya seketika langsung berdiri dan berlari seperti baru melihat hantu.
"Cantik-cantik tapi sayang aneh" kata Andra dalam hati.
"Kak apa dia indigo??" tanya yanda
"Siapa?? " tanya andra bingung
"cewek tadi." jawab yanda singkat
" Ntah la yang pasti dia emang cewek paling aneh di sekolah ini. "jawab andra.
" Tapi dia suka sama kakak. " balas yanda
" haha masa??? dia aneh loh dek,, tapi,,, emang cantik sih"kata andra salting
" tu kan kakak aja mengakui kalau dia cantik." kata yanda
" Udah ayo jalan nggak usah ikut cewek aneh itu. " ajak andra mengakhiri perdebatan yang takkan pernah usai.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan kedua bersaudara itu.
"Siapa dia? apa yang ada di belakangnya? cahaya apa itu. Apakah dia anak yang dibilang papa kalau iya, berarti sebentar lagi waktu itu akan tiba. Papa harus tau kalau anak yang mereka tunggu benar sekolah di sini. " ucap pria itu seraya meninggalkan tempat ia memperhatikan kedua kakak beradik yang akan jadi sasarannya.
Sesampainya di ruangan kepala sekolah kedua anak itu pun di sambut hangat oleh kepala sekolah yang tak lain adalah paman mereka sendiri.
"Pagi om" sapa kedua anak itu kompak
"pagi juga. Loh ponaan om udah mau sekolah hari ini. Om pikir kamu besok sekolahnya. " jawab om doni
"Kalau besok yanda nggak liat kakak tanding basket om. " jawab yanda singkat.
" Tuh om sangking kagumnya sama aku yang tampan ini om. Padahal tiap hari temu tuh om. "balas andra di iringi dengan senyum indahnya.
" o Iyah kamu X IPA 1 ya. minta kaka kamu yang antar. dia udah hapal semua ruang di sekolah ini. "kata om doni menunjuk andra.
" iyah lah om ketua OSIS masa nggak tau"jawab Andra dengan penuh kesombongan.
"iya om. Kita ke kelas dulu ya. " pamit kedua anak itu.
Setelah pamit kedua kakak beradik itu pun pergi menuju kelas. saat sudah sampai di depan kelas andra pun pamit untuk ke kelasnya.
"Ini kelas kamu dan itu di seberang sana kelas kakak. jadi kalau ada apa-apa kamu langsung ke sana aja ya. " kata andra berniat pamit
"Kakak bawak HP kan.Jadi kenapa harus capek- capek ke sana. Tinggal telpon kan bisa. " jawab yanda
"Iya juga ya, sudahlah terserah kamu aja deh. " jawab andra pasrah.
tok,...... tok..... tok
"ya silahkan masuk. Kamu anak baru itukan? "sapa bu rita.
'" ya buk"jawab yanda singkat.
"silahkan kenalkan nama kamu. " perintah bu rita pada yanda.
"perkenalkan nama saya Lyanda Ayudisa.
Belum selesai yanda memperkenalkan diri tapi langsung di potong teriakan pria di depan nya.
" Nomor WA nya berapa".teriak siswa itu sontak membuat keadaan kelas jadi rame. di penuhi dengan sorakan dari siswa lain.
Pendengaran yanda lebih ribut dari yang terdengar saat ini. suara suara pikiran dari teman teman sekelas yang begitu mengusik hidupnya.
Suara berisik membuat aku malas banyak bicara di depan ini. pikiran mereka, kata hati mereka sungguh lebih ribut dari mulut mereka, pikir yanda.
" Tuh kan cewek bareng kak andra tadi tapi mereka ada hubungan apa ya?? "
" Wah cantik banget"
" Kecentilan"
" Sok imut"
"sok cantik"
dan masi banyak lagi suara suara yang hanya dapat yanda dengar.
"Sudah sudah diam lyanda kamu duduk samping chika ya. " kata ibu rita sambil menunjuk bangku kosong.
Perkataan bu rita hanya di balas anggukan oleh yanda. lalu ia pun menghampiri bangku kosong yang di tunjuk oleh bu rita tadi. saat melewati bangku ke dua ia melihat seorang pria namun aneh.saat melihat yanda pria itu langsung memalingkan muka nya..tak menghiraukan tingkah siswa itu ia pun berjalan menuju bangku nya.
"Hai kenalin nama aku chika," kata cika sambil mengulurkan tangannya.
"Lyanda " jawab gadis itu singkat.
"aku panggil yanda boleh? ".tanya chika.
" Boleh kok". ucap yanda
kemudian bu rita pun memulai pelajaran. saat pelajaran di mulai yanda yang melamun dengan berbagai pikiran yang menghantui pikirannya.
"Aneh kenapa aku nggak bisa dengar suara hati dan pikirannya, apa iya dia nggak mikir apa-apa.?. lalu siapa cewek tadi. apa dia indigo? bagai mana cara biar di mau temenan ama aku ya??
..
Yang penasaran tunggu kelanjutan kisah ya.
😊😊😊😊happy reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments