“Roland!” panggil Bianca. Ia terpekik saat melihat Roland ada di depannya.
“ Bianca,” jawab Roland. “Kau sedang apa di sini?” tanya Roland lagi
“Ah, aku tinggal di tower apartemen ini dan kau sendiri?”
“Aku juga tinggal di tower apartemen ini," jawab Roland. Bianca menggaruk tengkuk yang tidak gatal ia bingung harus berbicara apalagi dengan lelaki yang di depannya.
“ Kau mau ke mana?” tanya Roland.
“Aku ingin ke supermarket. Aku ingin membeli ramen pedas.”
“Bolehkah aku menemanimu? Aku juga belum makan malam.” pinta Roland.
Bianca tampak berpikir, kemudian menggangguk. Ia tahu ini salah, seharunya ia tidak boleh pergi dengan lelaki lain. Tapi, rasanya. Ia butuh teman untuk meleburkan kesedihannya
“Kalau begitu ayo!” Bianca mendahului Roland sedangkan Roland menarik sudut bibirnya, ia tersenyum setelah itu Roland pun berbalik, kemudian mensejajarkan langkahnya dengan Bianca.
•••
“Kau tidak berubah, Bi. Kau selalu saja makan terburu-buru,” kata Roland saat Bianca menyeruput ramen dengan cepat. Roland bangkit dari duduknya, kemudian ia masuk lagi kedalam super market untuk membeli minuman lagi, karena ia melihat minuman Bianca sudah habis.
“Ini minuman halal, kan?” ucap Roland yang menyerahkan satu minuman pada Bianca biankan tanpa meneliti kandungan itu kemudian mengganggu.
“Terima kasih, Roland," ucap Bianca
“Bi, pa kau baik-baik saja?” tanya Roland yang merasakan bahwa Bianca sedang tidak baik-baik saja, mendengar ucapan Roland, tiba-tiba Bianca tersedak.
“Aku baik-baik saja,” Jawab Bianca setelah ia sudah minum-minumannya dan tenggorokannya sudah merasa lebih baik . Namun, Roland merasakan bahwa Bianca sedang tidak baik-baik saja. Tapi, ia lebih memilih untuk tidak bertanya apa pun pada Bianca.
•••
Sello terus menggenggam tangan Agnia, sedari tadi Agnia memejamkan matanya, dan Sello berada di ketakutan yang luar biasa, ia takut kekasihnya terus tertidur dan tidak terbangun lagi. Sello bahkan tidak berkedip sedikitpun, matanya terus terfokus pada Bianca Agnia yang sedang memejankan matanya. Ia bahkan tidak mengingat Bianca yang menunggu kedatangannya di apartemen.
tak lama, tiba-tiba terdengar suara lenguhan dari Agnia, membuat Sello langsung bangkit dari duduknya, lalu ia mendekat ke wajah Agnia
. “Sello!” panggil Agnia dengan suara yang sangat pelan. “Aku disini, Sayang,” jawab Sello, ia menatap Agnia dengan pancaran ketulusan, sedangkan Agnia hanya tersenyum.
“Sello, kenapa kau tidak pulang, aku tidak apa-apa di sini sendiri,”ucapan Agnia. Namun Sello menggeleng.
“Aku tidak akan meninggalkanmu, aku akan selalu di sini, sampai kau sembuh.”
“Pulanglah, Sello, jangan membuatku seperti wanita jahat," ucap Agnia lagi yang kekeh menyuruh Sello untuk pulang.
“Tidak sayang, kau tidak jahat,” jawab Sello, ia terus menggenggam tangan Agnia, menguatka Agnia lewat genggaman tangannya.
“Tidurlah lagi, aku tidak akan pergi kemana-mana,” ucap Sello, nada suaranya begitu memberat, pertanda ia disusupi ketakutan yang luar biasa. Agnia menggangguk.
“Terima kasih, Sello,” ucap Agnia, lalu ia kembali memejamkan matanya lagi.
•••
Bianca masuk ke dalam departemen dengan hati yang hancur, dia sudah berjalan-jalan dan menghirup angin malam, dia juga sudah memakan ramen pedas, agar ia bisa melampiaskan rasa sedihnya.
Tapi ternyata, saat masuk ke dalam apartemen suaminya, rasa sedihnya tidak hilang begitu saja. Rasa sesak itu kembali menghantamnya, apalagi apartemen itu begitu sepi dan ia tidak tahu di mana suaminya, tidak tahu keberadaan Sello dan ia tidak bisa menghubungi Sello.
Gengs tinggalin komen ya biar semangat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Erik Herawati
kok lebih milih mantan+ sakit lagi, bener2 sello
2023-06-12
1
🍁Naura❣️💋👻ᴸᴷ
bianca km akan tersakiti terus karana suami mu hatinya dah berbelok k wanita lain
2023-03-28
1
Dumiati
bikin sesak dada jd mewek thor😭😭
2022-12-12
2