Bipolar

“Celine tolong tambahkan lagi dosisnya!” kata Bianca saat Celine selesai menyuntikkan cairan ke infus yang terpasang pada Bianca.

“No Bianca, aku aku tidak akan menambah dosis lagi!” kata Celine.

Wajah Bianca sudah memucat, matanya hampir tertutup. Bahkan tubuhnya mengeluarkan keringat. Dengan tubuh yang lemas, Bianca berusaha menggapai tangan Celine dan berharap Celine akan mengabulkan permintaannya.

“Satu kali ini saja, tolong tambahkan dosisnya!” pinta Bianca dengan nada memelas.

Celine tampak berpikir, kemudian ia menggenggam tangan Bianca. “Bianca, dengar aku. Ini terakhir kalinya aku memberikan dosis yang tinggi untukmu! Setelah ini, kau tidak boleh lagi meminta aku dan memaksaku untuk memberikan dosis yang seperti ini, kau mengerti!” ucap Celine, Bianca pun mengangguk dengan senyum yang mengembang.

Setelah itu, Celine kembali mempersiapkan suntikan keduanya, Kemudian menyuntikkannya pada selang infus Bianca, hingga Bianca tersenyum lepas dan 10 menit kemudian akhirnya Bianca memejamkan matanya membuat Celine menghela nafas lega.

Setelah Bianca tertidur, Celine menyelimuti tubuh Bianca. Bianca memiliki ruangan khusus untuknya, di mana ruangan itu terisi kasur layaknya seperti kamar biasa dan Celinlah yang merawatnya yang memantau kondisinya.

Jika ditanya apakah Bianca mempunyai penyakit serius? Ya, Bianca mempunyai penyakit serius yaitu yang berkaitan dengan mentalnya. Bianca divonis menderita bipolar, dan naasnya Bianca menderita bipolar ketika pernikahannya bersama Sello menginjak tahun kedua.

Sebenarnya Bianca sudah mulai merasa tak nyaman dengan dirinya dan merasakan ada yang aneh dengan dirinya saat pernikahannya dan Sello menginjak dua bulan, di mana saat itu Bianca mengalami hal yang mengerikan.

Dan puncaknya adalah ketika pernikahannya dan Sello menginjak 2 tahun, di mana ia mempunyai keputusan untuk ikut menjauhi Sello. Saat Bianca benar-benar terpuruk, Bianca mendatangi Celin untuk memeriksakan kondisinya.. Dan akhirnya, ia tau, bahwa ia menderita bipolar

Setelah ia mengetahui Ia menderita penyakit Bipolar, Bianca mengalami insomnia parah, ia tidak pernah tertidur saat malam, Bianca hanya akan tertidur saat siang hari di mana.

Saat tubuhnya benar-benar lemas, dan ketika ia tidak sanggup menahan rasa sedih, rasa marah dan semua perasaan yang bergejolak, Bianca selalu datang pada Celine yang tak lain dokter selama ini memantaunya. Ia selalu minta Celine untuk menyuntikkan obat tidur, agar dia bisa tertidur dan bisa melupakan bebannya sejenak.

Sebenarnya ia selalu datang pada Celine saat malam hari agar bisa tertidur. Tapi, karena barusan dia berbicara dengan Sello, hingga membuat Moodnya memburuk, akhirnya Bianca mendatangi Celine dan memaksa Celina untuk menyuntikkan obat tidur.

Sebab jika ia tidak tertidur, ia pasti akan gelisah dan akan melukai dirinya sendira. Ya, Jika Bianca tidak bisa mengendalikan kegelisahannya, Bianca kerap melukai dirinya sendiri, tentu saja itu karena penyakit bipolarnya.

••••

“Agnia, kau serius berbelanja sebanyak ini?” tanya Angel, teman Agnia yang menemani Agnia berbelanja

“Hmm, aku serius. Lagi pula kekasihku memberikan kartu blackcard padaku. Jadi, untuk apa juga aku menahan diri!” kata agnia sambil tertawa sedangkan Angel hanya menggeleng, apalagi melihat belanjaan Agnia yang sangat banyak.

Padahal,.mereka baru berkeliling 20 menit. Tapi belanjaan Agnia sudah berbelanja, sebanyak ini

”Lalu bagaimana aku akan membawa ini?” tanya Angel.

”Bukankah kau akan membawakannya untukku? aku akan memberikanmu apapun yang kau mau. Tapi kau harus membawakan semua belanjaanku!” jawab Agnia lagi