Suasana di dalam mobil begitu hening, Sello fokus mengemudi, sedangkan Bianca melihat ke arah jendela. Jujur saja, ia ingin menangis sekencang-kencangnya.
Tidak ada pembahasan apapun yang Sello lontarkan. Padahal mereka baru saja memilih cincin pernikahan, Sello tidak bertanya apapun. Padahal, pernikahan mereka sebentar lagi. Faktanya, Bianca terlalu mencintai Sello. Rasanya, ia tidak sanggup untuk melepaskan calon suaminya.
Mungkin Bianca bodoh karena mempertahankan Sello yang berubah. Tapi prinsip Bianca, ia lebih baik sakit hati agar Sello tetap bersamanya dan Ia tetap bisa melihat Sello.
Sedangkan Sello, sedari tadi fokus menyetir pikirannya melarang buana, ada yang salah dengan pikirkan, hingga ia tidak fokus pada Bianca.
“Ahhh!” Bianca tiba-tiba terpiekik, karena tanpa sengaja, Sello membanting setir kemudi ke kanan, karena ia hampir saja menabrak mobil yang ada di depannya. Hingga Bianca terhuyung kedepan dan kepalanya terbentur.
Bianca memegang kepalanya yang terasa nyeri, kemudian ia melihat ke arah Sello yang tampak terdiam, seperti memikirkan sesuatu. Bahkan, Selo sama sekali tidak mengkhawatirkannya, membuat Bianca tersenyum getir. Lagi-lagi, ia berusaha untuk tetap baik-baik saja.
“Sello, kau tidak apa-apa? apa ada masalah?” pada akhirnya, Bianca yang bertanya. Padahal jelas-jelas dia yang terluka. Bahkan, keningnya pun memerah.
Sello menoleh kemudian menegakkan tubuhnya. “Tidak apa-apa.” Setelah itu, ia menyalakan mobilnya dan menjalankannya. Setelah melewati perjalanan yang cukup jauh, akhirnya mobil yang dikendarai Sello, sampai di kediaman Bianca.
“Kau tidak turun?” tanya Selo ketika Bianca masih belum turun dari mobilnya padahal sudah 10 menit berlalu dan itu sukses membuat dada Bianca berdenyut nyeri, karena tanpa sengaja Sello mengusirnya secara halus.
“Sello, apa aku punya salah padamu?” tanya Bianca, Ini pertanyaan yang sering Bianca lontarkan pada Sello, ketika Sello bersikap acuh padanya.
Lagi-lagi, Sello menghela nafas. “Bianca, Aku tidak tahu apa yang kau maksudkan. Tapi, aku benar-benar sibuk dengan pekerjaan. Jadi aku mohon mengerti aku.” Lagi-lagi, Selo menjawab pertanyaan yang sama dan lagi-lagi biar Bianca yang harus menerima alasan calon suaminya.
“Aku harus kembali lagi ke kantor,” ucap Sello, secara tak sengaja ia mengusir Bianca dari mobilnya, membuat Bianca mengangguk, kemudian Bianca pun turun dari mobil. Lalu setelah itu, Sellomenyalakan mobilnya dan menjalankannya, sedangkan Bianca hanya bisa melihat mobil Selo dengan tatapan petir.
“Tidak apa-apa, Bianca. Dia pasti akan berubah lagi!” kata Bianca yang masih berusaha membohongi hatinya sendiri.
Setelah mobil Sello pergi, ia langsung berjalan untuk masuk ke dalam rumah. Saat berjalan, ia melihat paper bag di tangannya paper bag itu berisi cincin pernikahan yang Bianca pilih tadi.
Seharusnya, cincin Itu disimpan oleh Sello. Tapi jangankan disimpan, Sello saja tidak menanyakan cincin itu. Pada akhirnya, Bianca kembali harus menutup lukanya dengan senyuman, meyakini semuanya akan baik-baik saja Walaupun dia sendiri tidak yakin.
“Bianca!” panggil Maria sang ibu, Bianca yang baru saja berjalan langsung menoleh, kemudian ia langsung tersenyum, berusaha menyembunyikan kesedihannya dari sang ibu.
“Mana Selo? bukan kalian berencana memberi cincin pernikahan? mana dia apa dia tidak mengantarmu?” tanya Maria bertubi-tubi, ia mengerutkan keningnya saat melihat reaksi Bianca yang berbeda.
“Sello, sedang ada pekerjaan, Mom. di kantornya, sebentar lagi kami akan menikah dan aku rasa dia butuh waktu yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaannya sebelum kami berbulan madu.” dusta Bianca
“Bianca, apa kau menyembunyikan sesuatu dari mommy?” tanya Maria.
Bianca ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Nana
seorang ibu pasti merasakan apa yg dirasakan anaknya
2022-11-11
1
Fatimah Tuz
ibu pasti tau yg d rasakan anaknya..
2022-10-18
1
Ainisha_Shanti
feeling seorang ibu terhadap anaknya sangat kuat. semanis apa pun senyuman anaknya, pasti akan iya ketahui kepedihan didalam senyuman anaknya itu.
2022-10-03
1