Bianca membuka matanya saat sinar matahari menelusup ke dalam kamar, kepalanya berdenyut nyeri karena semalaman ia menangis. Ia menoleh ke belakang, ternyata Selo sudah tidak ada di sisinya.
Ia bangkit dari berbaringnya, kemudian mengedarkan pandangannya ke seluruh arah. mencari suaminya. Tapi, Sello tidak ada di manapun. Padahal waktu masih menunjukkan pukul 06.00 pagi.
Perlahan, bianca menurunkan selimutnya, kemudian memakai pakaiannya. Lalu setelah itu, berjalan dengan tertatih-tatih ke arah kamar mandi.
Kosong
kamar mandi itu kosong, Bianca mencari ke seluruh ruangan yang ada di hotel itu. namun lagi-lagi Sello tidak ada di manapun, tiba-tiba pikiran buruk memasuki Bianca. padahal ini hari pertama mereka menjadi suami istri. Tapi Sello masih tidak ada di sampingnya.
Karena khawatir, Bianca pun mengambil ponsel berniat untuk menghubungi Sello,
dia membuka ponselnya, ternyata sudah ada satu pesan masuk dari Sello.
“Bianca Maaf, ada pekerjaan mendadak yang harus aku tangani di kantor, dan aku tidak bisa untuk menundanya. Aku juga tidak tahu kapan aku akan selesai,.Aku harus pergi ke luar negeri,.ini mendadak aku tidak sempat membangunkanmu tadi. Kau bisa pergi ke apartemenku setelah pulang dari hotel.”!
Tiba-tiba tubuh Bianca ambruk ke bawah saat melihat pesan dari Sello dadanya benar-benar seperti tertusuk ribuan belati ketika membaca pesan dari suaminya.
Bagaimana mungkin Sello tega meninggalkannya, hanya demi pekerjaan. padahal ini hari pertama mereka menjadi sepasang suami istri. Setelah semalam ia dikecewakan karena sikap Sello yang egois, dan sekarang ia harus kembali dikecewakan karena Sello pergi tanpa pamit padanya dan tanpa meminta izinnya.
Bukankah dia pemimpin perusahaan. Lalu kenapa dia tidak bisa berhenti untuk memikirkan pekerjaan sejenak dan menyisihkan waktu untuknya.
Bianca memukul-mukul dadanya yang terasa sesak. Ia pikir setelah menikah, setidaknya Sello masih bisa berbaik hati dan memperhatikannya sedikit saja. Tapi ternyata ia salah, Seo malah pergi meninggalkannya tanpa kepastian.
Setelah sekian lama menangis, Bianca pun bangkit dari duduknya, kemudian ia langsung berjalan tertatih-tatih ke arah ranjang. Bianca membaringkan tubuhnya di ranjang, kemudian menutup seluruh tubuhnya dengan selimut lalu ia menangis sesegukan.
“Sello, kenapa Kau jahat sekali padaku!” lirih Bianca.
waktu menunjukkan pukul 01.00 siang Bianca terbangun dengan lemas.. Tadi, setelah puas menangis akhirnya Bianca tertidur dan sekarang setelah terbangun Ia memutuskan untuk pulang ke apartemen Sello, ia sudah memutuskan akan berusaha bertahan sebisanya.
Bianca sudah rapi memakai dress yang ia bawa, kemudian Ia pun keluar dari hotel dan ia pun turun ke lobby. Bianca berjalan dengan lemas. Tiba-tiba tubuhnya hampir terhuyung ke belakang Saat ia tak sengaja menabrak seseorang.
“Maaf ... maaf,” ucap Bianca saat ia menabrak seseorang dan tak lama ia mendongak menatap orang yang ditabraknya. matanya membulat saat melihat siapa yang ada di depannya.
“Rolland!” Panggil Bianca.
“Bianca!” balas Rolland. “hai, aku tidak menyangka kita akan bertemu di sini!” kata Rolan yang tak lain adalah teman kuliah Bianca Bianca tersenyum.
“Kalau begitu aku permisi!" kata Bianca, ia benar-benar tidak ada tenaga untuk menghadapi atau sekedar basa-basi dengan teman kuliahnya, Rolland pun mengangguk.
Seandainya ia tidak berjanji dengan rekan bisnisnya untuk makan bersama, ia pasti akan mengajak Bianca makan siang bersama.
Sedangkan Sello ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
reading
seru!
2023-07-04
1
Audrey Chanel
aku suka ceritamu Thor🫠🫠🫠😊
2023-05-21
1
Fatimah Tuz
Bianca km hrs kuat
2022-10-18
2