**Assalamu’ alaikum Wr. Wb.
Maaf terlambat upnya karena ada kerjaan mendadak dan cuaca disini tidak menentu kadang hujan deras disertai angin dan petir. Saya usahakan tetap up kalau keadaan tidak lagi hujan, terima kasih.
Selamat membaca**.
----------
“ Sayang bersiaplah untuk berlari, apa kamu masih bisa berlari dalam keadaan kakimu terluka? .” Tanya Revan pelan khawatir.
“ Ck gue masih bisa berlari, tapi yang gue khawatirkan sekarang itu lu. Apakah dalam keadaan babak belur begitu masih mampu berlari hah?.” Tanya Ara balik, dia juga khawatir walaupun dia masih berlari tapi tidak seperti ketika kakinya tidak terluka.
“ Kamu tidak perlu khawatir untuk memikirkan keadaan saya, bukannya kamu tidak perduli dengan orang yang baru kamu kenal bukan. Jadi biarkanlah saya yang melawan mereka, kamu sebaiknya pergi dari sini selamatkan dirimu dan saya sadar ini juga kesalahan saya telah memaksakan kamu untuk saya antar pulang jadi anggap saja ini sebagai tanggungjawab saya terhadap kamu. pergilah sebelum mereka menangkap kita berdua, saya tidak akan rela mereka menyentuhmu seujung kukupun terlebih didepan mata kepalaku sendiri. Apa lagi kamu adalah perempuan pertama yang sangat saya sayangi dan cintai selain ibu saya, kamu tunggu apa lagi cepatlah pergi dari sini.” Ucap Revan serius dengan mengengam tangan Ara, tatapan mata yang tulus tanpa ada kebohongan menatap gadis kecilnya membuat Ara merasa bersalah dengan apa yang telah dia ucapkan.
“ Maafin gue, tapi gue tidak akan pergi dari sini kalau kakak tidak ikut denganku.” Ucap Ara dengan mata yang sudah mulai berkaca kaca.
“ Hei jangan menangis, saya tidak akan kuat melihatmu menangis seperti ini.” Ucap Revan memegang kedua pipi Ara yang sudah mengeluarkan air matanya dan menghapusnya dengan kedua jari jempolnya.
“ Jadi jangan pernah katakan seperti itu lagi, apapun yang terjadi kita akan hadapi bersama ok.” Ucap Ara serius.
“ Ok, kita akan hadapi bersama tapi sekarang kita kalah jumlah kalau harus mereka semua. Apakah sekarang kamu tidak akan ketus, cuek dan bersikap dingin lagi kepadaku wahai calon istri masa depanku.” Ucap Revan dengan senyum manisnya memperlihatkan deretan giginya.
“ Baiklah baiklah gue tidak akan ketus, cuek dan dingin lagi sama lu. Kalau lu juga gak nyebelin, sok perintah perintah dan mengambil keputusan sendiri seperti di mall dengan mengatakan kepada orang orang disana kalau gue itu calon istri lu.” Ucap Ara dengan menekankan kata-katanya.
“ Iya saya tidak akan lakukan itu lagi tapi apakah kamu gak mau mempertimbangkan lagi untuk saya menjadi calon suamimu, saya juga tidak bisa menjanjikan apapun kepadamu. Yang hanya saya bisa mencoba berusaha untuk membahagiakan kamu semampuku, karena saya juga manusia yang tidak sempurna dan hidup saya akan sempurna kalau ada kamu yang menghiasi perjalanan hidup didunia maupun diakhirat.” Ucap Revan membuat Ara terharu.
“ Udahan ah melownya, gue juga tidak bisa menjanjikan apapun sama lu karena hidup, mati, jodoh dan rezeki itu sudah ada yang mengatur. Kalau memang kita berjodoh biarkanlah, takdir yang mempertemukan kita kembali.” Ucap Ara yang membuat Revan tersenyum bahagia mendengarkannya, dia juga tidak menyangka kalau gadis kecilnya akan mengatakan seperti itu terlebih sejak pertama kali bertemu dia selalu bersikap ketus, cuek, dan dingin oh satu lagi sikap keras kepalanya.
“ Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang?.” Tanya Ara menatap wajah Revan yang masih tersenyum kearahnya.
“ Mau tidak mau kita harus kabur dari mereka.” Jawab Revan dan Ara menganggukan kepalanya sebagai tanda setuju.
“ Enak sekali kalian berdiskusi sambil tertawa dan senyum-senyum bahagia hah, kalian tidak menganggap kami ada di sini atau kalian mau mati bersama.” Teriak salah satu preman yang melihat Ara dan Revan asih dan santai tanpa beban dengan dunia mereka berdua sendiri, terasa dunia milik mereka berdua tanpa memperdulikan mereka yang ada di sana melihatnya.
“ Iya sekarang serahkan barang berharga kalian dan juga itu cewek karena ingin bersenang-senang dengannya hahahaha... “ Ucap salah satu preman yang lain.
“Jangan harap itu terjadi, sebelum tetesan darahku habis. Gak akan ku biarkan kalian menyentuhnya seujung kukupun, kalau kalian berani lawan saya.” Teriak Revan dengan amarahnya.
“ Hahaha... berani juga lu sama kita semua, sudah bosan hidup dia. Lihat saja cewek lu akan kita gilir dihadapan mata kepala lu sendiri sebelum neraka menyambutmu hahaha... “ Ucap preman itu lagi dengan angkuhnya.
“ Bacot.” Teriak Revan sambil berdiri dan berjalan menuju para preman, dengan nafas yang memburu, mata memerah dan tatapan mata ingin membunuh mangsa didepannya.
“ Cari mati dia, berani lawan kita sedangkan cuman sendirian.” Ucap salah satu preman dengan senyum sinisnya dibalas tawa mengejek dari kelima temannya, Revan tidak mendengarkan ucapan mereka dia terus berjalan menuju para preman dan terjadilah baku hantam.
Revan menghajar mereka semua dengan membabi buta, tanpa memperdulikan lagi rasa sakit yang dia alami dipunggung, perut dan tanganmya yang sudah mengeluarkan darah segar akibat senjata tajam yang ditusukkan kepadanya. Ada 4 orang dari preman itu berusaha untuk melarikan diri setelah melihat kedua temannya telah tekapar tidak sadarkan diri, tetapi langkah mereka bertempat terhenti karena Revan tidak akan membiarkan siapapun bisa lari dari hadapannya. Revan menghajar mereka dengan sadisnya tanpa memberi cela untuk mengerakkan anggota tubuh mereka sedikit pun, sampai keenam preman tersebut tak sadarkan diri itupun dia belum puas hingga dia melihat ada samurai yang tidak jauh darinya dan dia mengambilnya ketika dia ingin menusukkannya kepada keenam preman tersebut tapi sebelum itu telah dijegat oleh Ara.
“ Kak jangan, jangan lakuin itu.” Ucap Ara sambil memeluk tubuh Revan dari belakang.
“ Biar saya bunuh mereka semua yang berani mau menyentuhmu, apa lagi memisahkan kita.” Jawab Revan masih dengan amarahnya yang mengebu-gebu tidak terima dengan ucapan mereka kalau gadis kecil kesayangannya ini akan mereka gilir.
“ Kalau kakak lakuin itu, bukannya kakak tetap akan berpisah dariku karena kakak akan dipenjara gara-gara membunuh mereka dan gue tidak mau itu terjadi. Gue gak mau jadi calon istri ataupun istri dari seorang pembunuh dan narapidana, ditambah harus menunggu sampai keluar mendingan gue cari cowok lain kalau itu terjadi.” Ucap Ara dengan air matanya dan sebenarnya dia juga takut, karena dia tidak mengetahui sifat dari owok yang baru dia kenal. Apa lagi dia melihat sendiri dengan mata kepalanya bahwa Revan nekat menghabisi nyawa semua preman yang berani ingin mengilirnya didepan matanya, kalau itu terjadi apa yang dilakukan Revan dengan para preman yang mengatakan itu kepadanya.
“ Gak, saya gak akan biarkan kamu menikah dengan orang lain selain saya atau orang itu akan saya bunuh depan matamu.” Ucap Revan melepas pelukan Ara diperutnya dan membalikkan badannya menghadap ke arah lalu menatapnya tajam, Ara yang mendengar ucapannya dan melihat tatapan tajam mengarah kepadanya menelan ludah kasar. Dia seketika diam membeku karena ketakutan dan badannya bergetar hebat, Revan yang melihat gadis kecilmya ketakutan melihatnya langsung memeluknya dengan erat.
“ Maaf, maafkan saya. Saya tidak bermaksud untuk membuatmu ketakutan, lebih baik sekarang kita pergi dari sini.” Ucap Revan masih memeluk Ara yang badannya bergetar dan Ara hanya bisa menganggukan kepala, Revan menuntunnya untuk menaikkin mobilnya agar cepat meninggalkan tempat yang membuatnya murka.
“ Dia serem banget, apa setelah gue jadi istrinya terus gue berbuat salah apa dia akan langsung menghajar gue kayak preman-preman tadi atau dia akan memotong-motong tubuh gue menjadi beberapa bagian seperti yang banyak diberitain ditv. Suami cemburu istri dibantai, ih kok gue jadi merinding begini.” Gumam Ara dalam hati membayangkan nasibnya akan seperti preman tadi atau lebih tragis.
“ Astagfirullah allazim.” Ucap Ara setengah berteriak ketika karena kaget melihat Revan mendekat ke arahnya, membuat jantungnya berdetak lebih cepat ditambah rasa takut setelah tadi membayangkan nasib yang akan menimpa dirinya.
Deg
Deg
Deg
----------
Lanjut episode berikutnya .....
**Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan like, tekan gambar love, komentar dan yang pastinya vote ya teman-teman biar autor-nya tambah semangat Upnya... **
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Unn Handa
berbelit belit ceritanya,kosa kata yg berubah ubah
2022-07-05
0
Lucia Mahetvi Dityaresmi
saya, aku jadi rancau gtu ya bahasa nya
2021-02-08
0
Sumarni
lanjut
2020-06-05
2