Episode 4

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Hallo kakak-kakak dan adik-adik apa kabar kalian semua, semoga kalian selalu di berikan kesehatan sama Allah SWT dan di jauhkan dari penyakit.

----------

“ Iya tapi gue mau lihat keadaan ibu gue sekarang.” Ucap Ara sambil menghapus air matanya dengan punggung tangannya dengan kasar.

“ Yaudah ayo kita ke ruangan ibu Ara ya sayang.” Ucap mama Fira yang tak tega melihat Ara dan langsung menuju ke ruangan UGD. Selang beberapa menit dokter keluar dari ruangan dengan muka lemas dan menghanpiri orang yang berada di depan ruang UGD menanyakan anak dari ibu Larasati.

“ Apakah disini ada anaknya ibu Larasati?.” Tanya Dokter.

“ Ya dok. Saya anaknya.’ Jawab Ara.

“ bagaimana kondisi ibu saya sekarang dok? .” Tanya Ara.

“ Keadaan bu Larasati cukup parah akibat benturan keras yang mengenai kepalanya, kemungkinan untuk bertahan hidup hanya sedikit dan sekarang bu Larasati ingin menemui anda nona.” Ucap dokter sopan memberikan penjelasan mengenai kondisi ibu kepada Ara, tak terasa air mata Ara menetes membasahi pipinya terasa sesak di dada setelah mendengar penjelasan dari dokter. Ara mengucapkan terima kasih kepada dokter dan sebelum menghampiri ibunya di ruangan setelah melihat ibunya dia segera memeluk tubuh ibunya yang sedang terbaring lemah di tempat tidur begitu erat. Di sana Ara melihat terdapat banyak alat-alat medis yang terpasang di tubuh ibunya.

“ Ibu harus bertahan dan cepat sembuh, ayah sudah meninggalkan kita berdua bu, Ara sekarang gak mau kehilangan lagi ibu.” Ucap Aara sedih sambil menanggis. Ibu mengelus rambutnya dan tersenyum melihat dan menanggapi ucap Ara sedih.

“ Sayang maafin ibu gak bisa temanin di sampingmu lagi, tapi percayalah ibu dan ayah akan selalu ada di dekatmu karena kami selalu ada dihatimu sayang dan kamu harus percaya kalau di masa depan akan ada seseorang yang menyayangimu seperti kami menyayangimu.” Ucap ibu terbata-bata.

“ Ibu jangan bilang kayak gitu, ibu pasti sembuh lebih baik ibu istirahat dan gak ada yang bisa menyanginku seperti ibu dan ayah menyayangiku.” Ucap Ara dan ibu melihat Ara sambil tersenyum mendengarkan ucapan anak kesayangannya.

“ Sayang kamu sudah dewasa sekarang, kamu harus bisa mandiri jangan pernah mengandalkan belas kasihan dari orang lain dan menyusahkan orang lain. Kamu harus bisa menjaga dirimu baik-baik setelah ayah dan ibu tidak ada disampingmu” Ucap ibu tertawa kecil disertai batuk sehingga ucapnya terbata-bata.

“ Ibu lebih baik ibu istirahat saja jangan banyak bicara, Ara panggilkan dokter dulu untuk ibu.” Ucap Ara panik sambil menangis melihat ibunya terbatuk-batu dengan nafas yang mulai terasa berat dan ingin memanggil dokter tetapi tangannya dicegah.

“ Sayang ibu tidak apa-apa jangan menangis seperti ini ibu gak mau anak ibu jelek dan kamu dengarin ibu.” ibu menatap Ara dengan tatapan layu tetapi serius, tatapan memohon dan nafas mulai ngos-ngosa.

“ Ibu dan ayah ada menyimpan sedikit tabungan, kamu ambil buku tabungan atas nama kamu buka dibawah tempat tidur kamar ibu dan kamu angkat triplek di sana ibu menyimpannya. Kamu harus pergi jauh-jauh dari kota ini dan melanjutkan SMA di T setelah itu kamu harus melanjutkan pendidikanmu ke jenjang Perguruan Tinggi, jangan sampai ada yang mengetahui keberadaanmu. Apakah kamu mau berjanji kepada ibu sayang akan mewujudkan keinginan ayah dan ibu.” ucap ibu lemah, Ara hanya menganggukan kepala tanda paham.

“ Kiara akan mewujudkan semua keinginan ayah dan ibu, tapi ibu harus ada selalu disampingku untuk melihat Ara sampai menyelesaikan sekolah.” Ucap Ara dengan mata yang mulai membengkak melihat kondisi ibu yang semakin lemah.

“ Maafkan ibu sayang.” Ucap ibu masih menampilkan senyumnya.

“ Ara gak bisa menjalani hidup sendiri tanpa kalian yang selalu ada di samping Ara selama ini bu.” Ucap Ara sedih berusaha menahan air matanya agar tidak keluar.

“ Kamu pasti bisa sayang mulailah hidup terbiasa tanpa ayah dan ibu.” Ucap ibu sambil tersenyum melihat Ara dan nafasnya mulai sesak.

“ ASYHADU AN LAA ILAA ILLAHAILLAH, WAASYHADUANNA MUHAMMADAR RASUULULAH.” Ucap ibu membaca dua kalimat syahadat.

Setelah ibunya membaca dua kalimat syahadat beberapa detik kemudian terdengar suara dari alat pendeteksi jantung yang terdengar nyaring.

Titi...titi....tittt.......... (anggap aja begitu ya)

“ Ibu ibu bangun, dokter, dokter tolong dokter.... tolongin ibu saya.” Teriak Ara histeris.

Dokter datang bersama suster sambil berlari menuju memasuki ruangan, Ara langsung disuruh menunggu diluar agar dokter bisa memeriksa keadaan ibu, tetapi dia bersih keras untuk tetap berada di sana.

“ Sayang ayo keluar dulu biarkan dokter memeriksa ibumu.” Ucap mama Nana memapah Ara untuk keluar senangkan Ara hanya bisa pasrah. Beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruangan menghampiri keluarga pasien.

“ Maaf ibu anda sudah meninggal dunia, saya turut berduka cita saya mohon permisi.” ucap dokter dan pamit untuk melanjutkan pekerjaannya, Ara menangis histeris tidak menyangkan bahwa hari perpisahan sekolah adalah hari perpisahan terakhirnya juga dengan kedua orang tuanya.

“ Ayah ibu kenapa kalian meninggalkanku secepat ini, aku masih membutuhkan kalian mendampinginya.” Gumam Ara dalam hati.

“ Apa kalian tidak ingin melihatku sukses bahkan ara sebagai anak ayah dan ibu belum bisa membahagiakan kalian, semoga ayah dan ibu selalu bahagia disana. Ara akan menuruti permintaan ayah dan ibu terima kasih atas hadiah laptopnya ara suka dengan laptop itu Ara akan berjuang mewujudkan cita-cita Ara.” Lanjut Ara.

Ara mencoba untuk mengiklaskan semuanya yang sudah ditakdirkan, tetapi semuanya tidak semudah orang bicara. Mulai dengan cara melakukan rutinitas seperti biasa dia jalani sebelumnya, dia mulai berfikir untuk memulai kehidupannya yang baru dengan membuka lembaran baru tanpa menghilangkan lembaran lama yang akan selalu dia ingat.

Dengan memberanikan diri Ara pergi menata kehidupan baru di luar Kota dan melanjutkan sekolah ke jenjang SMA sesuai permintaan terakhir ibunya, Ara memutuskan untuk pergi tanpa meninggalkan jejak bahkan tanpa berpamitan kepada kedua sahabatnya meninggalkan Kota kelahirannya yang banyak menyimpan kenangan bersama kedua orang tuaku serta kedua sahabatnya disana.

“ Selamat tinggal Kota kelahiranku, semoga aku bisa kembali atau sekedar berkunjung lagi kasini.” Gumam Ara dalam hati mengucapkan kata perpisahan kepada kota kelahirannya.

Setelah 1 tahun merantau di kota orang untuk melanjutkan pendidikannya, sekarang Ara sudah naik kelas 2 SMA dialah satu SMA Negeri di Kota T. Di sekolah baru Ara mendapatkan sahabat-sahabat baru yang baik yaitu Vera, Caca dan Ria mereka adalah teman baru yang selalu ada di saat Ara senang maupun susah, mereka sempat menyuruhnya untuk tinggal di rumah tapi Ara menolak.

Tok.... Tok.... Tok.....

“ Ih.... siapa sih siang-siang gini ketuk pintu keras-keras gak tau apa gue masih ngantuk.” Gumam Ara dalam hati kesel tidur siangku terusik, tapi aku malas membukanya hingga ketukan pintu dengan keras terdengar lagi dengan langkah malas aku membuka pintu untuk melihat siapa yang berani mengusik tidurku.

“ Kalian ngapain sih datang ke sini siang-siang begini ganggu gue tidur aja.” Ucap Ara sewot saat mengetahui siapa yang datang.

“ Tidurnya entaran aja ya dilanjutin.” Ucap Vera enteng.

----------

**Lanjut di episode selanjutnya.

Maaf jika ada yang tidak suka dengan cerita ini dan bagi yang suka semoga kalian gak bosan dan maaf jika terdapat tipo dalam penulisan. Kalian juga bisa kasih kritik dan saran kalian ya ....

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan like, komentar dan yang pastinya vote ya teman-teman biar autor-nya tambah semangat Upnya.... ***

Terpopuler

Comments

Bunga Blivers

Bunga Blivers

kenapa ibu zahra menyuruh rara pergi dari kampung nya ada apa ya penuh misteri

2022-04-25

0

🚬dy

🚬dy

ya Allah jdi keinget am almr.ibunda saya pun di tinggalkan saat baru mau menginjakan kaki di kelas 1SMA semua yg biasa nya d sedia kan harus belajar mulai semua sendiri dan harus bisa jdi pengganti sosok ibu utk ke 2 adik saya😭😭

2021-04-09

2

Dwi Rahayu

Dwi Rahayu

seperti meninggalkan misteri di kota kelahirannya

2021-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Informasi
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 Episode 108
110 Episode 109
111 Episode 110
112 Episode 111
113 Episode 112
114 Episode 113
115 Episode 114
116 Episode 115
117 Episode 116
118 Episode 117
119 Episode 118
120 Episode 119
121 Episode 120
122 Episode 121
123 Extra part visual
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Informasi
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
Episode 108
110
Episode 109
111
Episode 110
112
Episode 111
113
Episode 112
114
Episode 113
115
Episode 114
116
Episode 115
117
Episode 116
118
Episode 117
119
Episode 118
120
Episode 119
121
Episode 120
122
Episode 121
123
Extra part visual

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!