Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Halo teman-teman semua semoga kalian semua dalam limdungan Allah SWT dan dalam keadaan sehat selalu semoga kalian suka ya di episode ini.
----------
“ Kiara tidak butuh waktu lama untuk bersiap-siap hanya 30 menit sudah termaksud merias wajahnya dengan sedikit bedak cassen baby, sedikit lipst balm di bibir berwarna pink dan rambut yang di kepang.
Ara bukan tipe cewek yang tidak suka berlama-lama merias diri, dia lebih suka yang natural dibandingkan yang berlebihan menurutnya akan seperti badut. Setelah selesai Ara langsung menemui orang tuanya di ruang tamu.
“ Wah anak ibu sudah cantik yakan pak.” Ucap Ibu.
“ Anak ayah juga bu.” Ucap ayah tidak terima.
“ Ya anak ayah juga, anak kita.” Ucap Ibu memperbaiki ucapannya dan Ayah langsung tersenyum.
“ Gak terasa ya pak sekarang anak kita sudah besar aja dan bentar lagi di lamar orang.” Ucap Ibu.
“ Ibu apa-apaan sih Ara kan masih pengen sekolah belum mau nikah.” Ucap Ara.
“ Iya bu, ayah juga setuju sama Ara dia harus sukses mengejar cita-citanya dulu baru mikirin nikah.” Timpal Ayah membela anaknya.
“ Iya yah, ibu tau tapikan dia anak gadis gak baik lama-lama nikah kalau kita sudah tidak ada lagi siapa yang akan tenanin dia nanti.” Ucap Ibu dengan nada sedih.
“ Ibu gak boleh bicara seperti itu, Ara mau ayah dan ibu melihat Ara sukses dan bisa bahagiain kalian.” Ucap Ara.
“ Kenapa sekarang jadi pada sedih mendingan sekarang kita makan sarapannya entar terlambat.” Ucap Ayah dan mereka pun makan tanpa ada suara kecuali suara sendok, garfu dan piring setelah selesai mereka bersiap-siap masuk ke mobil dan melaju ke tempat perpisahan.
Perjalanan menuju ke tenpat perpisahan butuh waktu 45 menit dikarenakan jalanan macet dan setelah sampai kami mencari tempat duduk dimana orang tua siswa siswi duduk di bangku sebelah kanan sedangkan siswa siswi duduk dibangku sebelah kiri.
Acara berjalan dengan lancar sampai dengan kepala sekolah memberikan ucapan lulus kepada siswa siswi dan akan mengumumkan siswa siswi yang berprestasi.
“ Baiklah anak-anak di sekolah kita ada seorang siswi yang mendapatkan juara 2 umum dan di mohon nama yang disebutkan naik ke atas panggung.” Ucap Kepala Sekolah.
“ Selamat kepada Ananda Kiara Putri yang mendapatkan juara 2 umum dan berhak mendapatkan beasiswa sampai menuju ke Perguruan Tinggi, silahkan nama yang di sebutkan maju ke depan.” Lanjut Kepala Sekolah, Ara kaget namanya dipanggil oleh kepala sekolah, dia menjadi melamun di tempat duduknya tidak menyangka dirinya mendapatkan juara.
“ Ra oy Kiara Putri.” Ucap Fira dan Nana setengah berteriak.
“ Iya kenapa sih lu pake teriak-teriak sakit kuping gue tau?.” Tanya Ara kesel sambil mengusab-usab kupingnya.
“ Lagian lu dipanggil dari tadi gak dengar-dengar malah melamun, buruan tu ke depan di lpanggil Kepala Sekolah.” Jawab Fira ketus.
“ Dimohon kepada Ananda Kiara Putri untuk segera naik ke atas panggung.” Ucap salah satu guru yang melihat tidak ada pergerakan dari Ara.
“ Tu maju buruan.” Ucap Nana.
“ Iya ini juga mau maju.” Ucap Ara sambil berjalan menaikin panggung.
Setelah berada di atas panggung kepala sekolah dan para guru memberikan ucapan selamat serta memberi dukungannya kepada Ara, lalu memberikan ucapan terima kasih kepada orang tua, guru-guru dan teman-teman yang selalu mendukung dan mendoakannya. Setelah itu Ara turun dari panggung langsung dihampirin oleh kedua temannya, serta teman-teman sekelasnya yang memberikan ucapan selamat kepadanya.
“ Ra selamat ya.” Ucap Nana dan Fira berbarengan lari langsung memeluk sahabatnya.
“ Iya terima kasih .” Ucap Ara senang sambil membalas pelukan sahabatnya.
“ Yaudah gue datangin ayah dan ibu dulu.” Ucap Ara lalu melepaskan pelukan mereka.
“ Gue ikut.” Ucap Nana.
“ Gue juga ikut.” Ucap Fira.
“ Yaudah kita sama-sama aja ke sananya tu ada orang tua kalian juga.” Ucap Ara langsung menghampiri orang tuanya dan kedua orang tua sahabatnya setelah itu mereka berpisah karena ingin foto keluarga.
“ Selamat ya sayang kami berdua bahagia dengan usaha dan kerja keras kamu selama ini.” Ucap Ayah dan langsung memeluk Ara di ikuti Ibu.
“ Tapi kamu harus ingat jangan pernah sombong karena dilangit masih ada langit, tetaplah menjadi Ara yang seperti sekarang dan jangan cepat puas dengan semua yang telah kamu dapatkan ini tetapi kamu harus meningkatkan lagi belajarmu ya sayang.” Ucap ibu memperingati.
“ Iya bu Ara mengerti.” Jawab Ara sambil menganggukan kepalanya.
“ Anak pintar.” Ucap ibu sambil tersenyum bahagia memeluk dan mengelus rambut Ara.
“ Iya sayang benar apa kata ibumu, kami selalu berdoa semoga cita-citamu tercapai dan keinginanmu terwujud. Ayah dan ibu sangat menyayangimu meski kami tidak bisa lagi mendampingimu nantinya.” Kiara tidak menjawab hanya tersenyum dan mengingat perkataan ibu tadi pagi sekarang ayah.
“ Kenapa ayah dan ibu mengatakan bahwa mereka tidak akan lagi di samping.” Gumam Ara dalam hati yang membuat perasaannya menjadi tidak enak jika memikirkannya tapi Ara tetap berfikir positif.
“ Eh.. kok kamu malah melamun sih sayang lagi mikirin siapa ni ayo katakan pada ibu?.” Ucap ibu membuyarkan lamunan Ara dan menggoda anaknya.
“ Gak ada kok bu, aku cuma mikirin mau masuk SMA dimana.” Elak Ara cepat sambil tersenyum manis.
“ Sayang kamu cari SMA yang negeri aja yang dekat sini ya.” Ucap ayah memberikan pendapat.
“ Iya yah.” Ucap Ara sambil tersenyum.
“ Sayang ayah dan ibu punya hadiah buat putri kesayangan kami berdua.” Ucap Ayah sambil tersenyum bahagia.
“ Benarkah ayah.” Ucapku kegirangan.
“ Iya sayang, kita sudah menyiapkannya semoga ini mungkin akan sedikit berguna untukmu kelak.” Ucap ayah sedih.
“Kita tidak pernah memberikan semua yang kamu butuhkan, tapi ayah dan ibu selalu berusaha untuk membahagiakan kamu, raihlah cita-citamu walau itu terasa sulit yakinkan Allah SWT tidak akan tidur bagi hambanya yang ingin berusaha.” Ucap ibu sambil tangannya mengelus rambut Ara lembut.
Ara mencoba tersenyum walau di dadanya terasa sesak mendengarnya dan membalas ucapan ibu dengan anggukan karena matanya sudah basah dengan air mata sebesar itukah ingin menyenangkannya.
“ Kenapa kalian terus mengatakan itu kepadaku Ayah Ibu seakan kalian akan meninggalkanku.” Gumam Ara dalam hati sambil menangis.
“ Hei kok anak ayah nangis, kamu gak boleh nangis kamu harus kuat dalam menghadapi adapun gak boleh cengeng kayak gini, kamu mau janji sama ayahkan gak akan cengeng kayak gini lagi.” Ucap ayah dengan serius penuh permohonan, sambil menatap ayah Ara menganggukkan kepalanya.
“ Iya ayah, Ara janji akan lebih kuat dari sekarang.” Ucap Ara serius dan penuh semangat, ayah menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
“ Ok ayah pegang janjimu.” Dan Ara tersenyum.
“ Yah bu kenapa kalian seolah ingin pergi menjauh dariku, apakah aku nakal sehingga kalian ingin meninggalkanku.” Ucap Ara serius.
“ Hidup dan mati seseorang tidak ada yang tau sayang, mungkin kita sekarang bisa mendampingi kamu sekarang. Tapi kita gak tau ke depannya seperti apa, apa masih bisa berada di sampingmu atau tidak dan kamu juga tidak nakal sayang.” Ucap ibu menjelaskan, Ara hanya diam tidak menanggapi.
“ Ayah akan mengambilkan hadiah untukmu dulu dan kamu tunggu di sini sama ibumu.” Ucap ayah kepadaku dan ibu.
----------
****Lanjut di episode selanjutnya.
Maaf jika ada yang tidak suka dengan cerita ini dan bagi yang suka semoga kalian gak bosan dan maaf jika terdapat tipo dalam penulisan. Kalian juga bisa kasih kritik dan saran kalian ya ....
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan like, komentar dan yang pastinya vote ya teman-teman biar autor-nya tambah semangat Upnya.... **
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
QQ
Mgk ortu Kiara udah merasakan akan pergi meninggalkan putri mereka shg membekali Kiara byk petuah. Kok br awal author udah akan menebar bawang merah😥😥😥
2021-12-01
1
Rayhan Alvino Marvey
semangat tour ku❤😗
2020-10-04
3